Sunday, December 2, 2007

Kebenaran Sejati - Pujian dan Penyembahan

Pujian harus selalu mendahului penyembahan karena hanya pujian yang dapat memimpin kita kepada penyembahan. Pujian mempersiapkan kita masuk ke dalam “Ruang Maha Kudus” untuk menyembah Allah di tengah-tengah awan kemuliaanNya.

Suatu pagi di tahun 1985, saat saya memejamkan mata untuk berdoa sebelum memuji dan menyembah ALLAH, saya terkejut karena melihat 2 malaikat berdiri di depan saya sambil membawa alat musik di tangan mereka. Saya bertanya kepada mereka, Apa yang kalian lakukan di sini ? Mereka berkata, Kami datang untuk menyembah ALLAH bersama-sama dengan engkau.

Mula-mula kami berlutut dan memuji ALLAH, namun pada saat kami mulai menyanyikan puji-pujian “lebih dalam” lagi, saya melihat 2 malaikat itu berdiri dan mulai menyembah ALLAH. Kemudian saat kami sedang menyembah ALLAH, saya melihat mereka bersujud dan tersungkur menyembah ALLAH Yang Maha Tinggi.

Dari Para Penghuni Surga inilah saya belajar bahwa Pujian mendahului Penyembahan. Analoginya adalah seperti:

1. Jalan Rajawali di udara ( Amsal 30:19 )

Sebelum seekor rajawali dapat terbang sampai ketinggian 25.000 kaki, ia mulai terbang dengan cara mengepak-ngepakkan sayapnya untuk mencapai kecepatan dan ketinggian yang tepat. Ketika rajawali ini mencapai ketinggian yang diinginkannya, ia berhenti mengepakkan sayap dan hanya membubung tinggi, meluncur secara anggun dengan sayapnya yang terbentang lebar. Melihat seekor rajawali terbang merupakan suatu pemandangan yang penuh keagungan, dan jikalau kita menjadi seperti rajawali maka kita akan melihat pemandangan yang menakjubkan.

2. Peluncuran Pesawat Luar Angkasa

Sebelum sebuah pesawat ruang angkasa dapat melakukan perjalanan ke ruang angkasa, diperlukan bantuan kekuatan roket dari bumi. Bahan bakar yang diolah dalam ruang mesin roket itu menghasilkan reaksi massa yang besar sekali, dan kemudian mendorong roket dan pesawat itu dengan kecepatan yang sangat tinggi. Daya tolak ini mendorong mesin ke arah yang berlawanan dan roketnya tetap naik ke angkasa. Mesinnya tetap menyala , mendorong roket dan pesawat itu sampai terbebas sepenuhnya dari gravitasi bumi. Pada saat pesawat itu sudah berada di luar gaya tarik bumi, maka pesawat itu akan melayang di angkasa untuk menyelidiki keajaiban alam semesta.

Demikian juga halnya dengan Pujian yang mempersiapkan dan mengangkat hati kita naik dan terus naik, sampai menembusi Ruang Maha Kudus, dan kemudian kita menikmati Kasih, Kebaikan, dan keindahan ALLAH dalam penyembahan. Kita berhenti dari segala pekerjaan kita dan beristirahat di dalam Dia ( Ibr 4:10 )

Ini adalah merupakan bagian terbaik yang telah dipilih Maria, yakni berhenti dari segala pekerjaannya dan duduk di dekat kaki Yesus, yang mengisyaratkan Penyembahan ( Lukas 10:38-42 ). Ini adalah tempat rahasia ALLAH yang Maha Tinggi ( Mzm 91:1 ).

Saat kita terus memuji ALLAH, segala sesuatu di dalam diri kita akan mulai menjadi tenang. Roh, jiwa, dan tubuh kita akan masuk dalam keselarasan untuk menyembah dan mengasihi ALLAH dengan satu pikiran dan keserasian.

Pujian juga menyaring keluar dosa dan keegoisan hati kita, memungkinkan kita menyembah ALLAH dengan kekudusan dan kesucian.

( Selvaraj )


1 comment: