Friday, August 22, 2008

TENAGA DALAM BERASAL DARI SETAN ( Pengakuan Daud Tony - Mantan Dukun Tersakti Indonesia yang sekarang sudah bertobat dan menjadi Penginjil dahsyat)

Yang terpenting adalah Percayalah kepada Yesus!

Saya sampaikan di setiap khotbah saya, bahwa kita harus hidup di dalam Tuhan, mengenal Allah secara pribadi.

Saya sendiri (dulu) mempelajari tenaga dalam gabungan dari kakek dan nenek saya sejak berusia kurang lebih 9 tahun. Tenaga dalam yang dapat menghancurkan batu sampai berkeping-keping dari jarak 10 meter; dan ini ilmu yang tingkatannya masih belum tinggi.

Karena itulah saya berani menyatakan di sini, bahwa TENAGA DALAM itu BERASAL DARI SETAN. Ada 2 jenis tenaga dalam:

  1. Tenaga dalam yang menggunakan mantra / ajian
  2. Tenaga dalam yang tidak memakai mantra / ajian

Waktu (dulu) saya mempelajari ilmu tingkat dasar, kakek saya berkata,”Di dalam diri manusia ada kekuatan supranatural.”

Tetapi setelah mempelajari ilmu tingkat tinggi, kakek saya memberitahu rahasia yang sebenarnya kepada saya,”Di dalam diri manusia tidak ada kekuatan supranatural.”

“Lho, kakek kok bohong, dulu.”

“Iya, kalau saya beritahu sungguh-sungguh, kamu tidak mau belajar.”

Dia menambahkan,”Di dalam dunia ini, ada 2 kubu, Terang dan Gelap.” – Kakek saya melanjutkan,”Kita semua ini berada di dalam kegelapan.”

Tadi telah saya katakan bahwa tenaga dalam ada 2 jenis, yang satu memakai mantra, yang lain tidak.

Tenaga dalam yang tidak memakai mantra disebut dengan Teknik Pernapasan / Respirasi. Tenaga yang dihimpun melalui teknik pernapasan itu disebut Hawa Murni; sumber kekuatan yang dibangkitkan dari bawah pusar, yang disebut juga pembangkit tenaga inti.

Ada berbagai tingkatan kekuatan tenaga dalam, salah satunya dibedakan dari daya jangkau serangannya; ada guru-guru tenaga dalam, memiliki daya jangkau serangan 25 meter s/d 50 meter.

Karena saya belajar sejak SD, kekuatan tenaga dalam saya mencapai radius 50 km; dari jarak sejauh itu batu hancur; dan dari balik tembok setebal 10 meter, orang yang bersembunyi dibaliknya bisa langsung mati.

----------------------------------------------------------------

Jadi Waspadalah! Tenaga Dalam itu berasal dari Setan! Jangan sampai terperangkap oleh Tipuan Setan yang licik.

86 comments:

Anonymous said...

Sering orang terkecoh dengan "dagangan ala setan". Kenapa gue sebut dagangan ala setan.

Coba aja denger kebanyakan orang berkata, ilmu putih itu baik, ilmu hitam sesat. Ilmu putih unutk menolong orang. Ilmu hitam mencelakakan orang. Hahahaha... padahal sama aja. Mau ilmu putih, ilmu hitam, sami mawon, podo wae. Sama aja, semua adalah kuasa gelap.

Sekarang tenaga dalam itu baik, kan cuman latihan pernafasan. Kita ga ke ooang pinter, dukun, paranomral, kenapa dikatakan kuasa gelap juga? Jadi orang sirik aja lo! Liat gue bisa memecahkan batu jarak 50 km. Hahahaha... Dia ga tau yg memecahkan batu itu tentu setan. Bayangin jarak 50 km, batu bisa pecah.

Mimpi kaleee.....
Jadi gue setuju tenaga dalam dari setan.

GBU
Jjmo

Anonymous said...

Hohoho...Dear All Friends,
Shalom, kemaren saya kirim email ke konseling@daudtony.com. Katenye sich bulan depan akan terbit buku Dunia Tenaga Dalam.

Wow suprised! Keingintahuan saya tentang tenaga dalam mudah2an bisa terjawab sudah. Kata Daud Tony, baca aja yach bukunya nanti. Ehem....

Peter

Anonymous said...

Shalom semuanya. Senang sekali berbagi kabar kasih disini. Saya memang sangat menggemari buku-buku Pak Daud Tony. Sempat pula saya terkadang tidak mengerti apa yang beliau jelaskan. Setelah saya membaca berulang-ulang dari buku ke buku yang lainnya. Ternyata jawabannya ada di buku beliau yang lainnya. Sungguh suka cita mendengar kabar buku Tenaga Dalam akan segera terbit. Ini menjawab keingin tahuan saya kenapa tenaga dalam dikatakan kuasa gelap. Selain itu kenapa pula bela diri katanya 90% mengandung unsur kuasa gelap pula.

Sebagai informasi teman saya yang hobby olah raga beladiri, pernah kirim email ke beliau. Jawab beliau, "ndak usah aneh, olah raga itu yang simple aja seperti lari, berenang. Mendapat jawaban seperti itu, temen saya tambah bingung. Tapi kemudian temen saya betul-betul stop dari beladiri. Sekarang seminggu 3x dia lari-lari dan berenang. Ha8x. Saya merasa geli, lucu sendiri.

Mudah-mudahan buku ini menjadi jawaban semua saudara-saudara yang kebetulan punya pertanyaan yang sama.


Terimakasih
GBU ALL
Joko

Anonymous said...

Uhh penasaran banget nih baca comment diatas. Soryy Bro, tapi ini positif kok. Gue tadi telpon ke bethlehem penerbit buku-buku Pak Daud Tony. Karena membuka website www.daudtony.com tidak ada keterangan buku-buku baru yang akan di terbitkan. Yang ada buku-buku lama Pak Daud Tony. Wow banyak sekali, ada Dunia Malaikat, Dunia Santet, Dunia Roh Kudus, Dunia Jimat, Dunia Pelet, Kutuk Sumpah Serapah. Liat jumlahnya coba tebak udah berapa judul yang terbit? Buset 33 buah Judul. HAH banyak amat!!

Dan ternyata memang betul bukunya akan segera terbit. Judul bukunya "DUNIA TENAGA DALAM" akan terbit menutup tahun 2008.

Gue tanya juga ke penerbitnya, maaf boleh tau isi bukunya apa. Bocorin dong sedikit. He8x.

Katanya sich :
Apa itu tenaga dalam
Bagaimana terciptanya tenaga dalam
Meditasi, Transfer tenaga dalam, Pecah jiwa
Berobat ke dukun seperti pengobatan alternatif katanya itu kuasa gelap dan sebenarnya tidak bisa menyembuhkan

Duh gue jadi bertanya-tanya, maaf gimana muslim kalau sakit ke dokter tidak sembuh, kemudian ke dukun/ pengobatan alternatif tapi kok sembuh.

Mereka jawab, itu hanya kesembuhan semnetara saja. Setan itu tidak bisa menyembuhkan. Hah gue tambah bengong lagi nih. Tapi kan sembuh!! Tidak kata mereka, nanti 5-10 tahun kemudian game, langsung stadium 5. Hah game .....

Hihi jadi kesembuhan ala setan, ada masa expirednya yach!! Capee dehh.

Ha8x... Kita baca bukunya dulu yach, baru bisa comment lagi.


Salam Damai
JBU

Anonymous said...

Tampaknya menarik sekali dengan uraian diatas.

Bisa tolong dijelaskan, kesembuhan ada masa expired itu yang bagaimana?

Kan sudah sembuh, mengapa bisa expired?

Yang penting sudah sembuh dulu kan? Artinya sembuh kan?

GBU
Dirly

Anonymous said...

Tanggapan untuk Saudara DIRLY

Shalom Saudaraku Dirly,
Saya mengakui memang agak susah diterima akal sehat. Bagaimana seseorang sudah betul2 sembuh, tapi kenapa di claim hanya kesembuhan sementara saja. Hehehe... Awalnya saya juga begitu.

Saya bersaksi sedikit, back ground saya dari keluarga besar yg agamanya macam2, campur aduk begitu. Islam, Hindu, Kristen, Katholik, Budha, Kong Hu cu. Sehingga ketika saya remaja, saya bingung mau pilih agama yg mana? Makanya saya coba satu persatu.

Dari situlah saya mendapat banyak pengalaman. Saya ambil contoh pengalaman dalam konteks "kesembuhan"

Ketika Tante saya sakit, atau Om saya, sepupu saya dllnya. Sakitnya harus operasi sampai sakit ringan. Atau dari yg masuk ICU sampai opname biasa.

Waktu itu saya sempat terkesan dengan cara mereka menyembuhkan penyakit yg melebihi dokter pada umumnya. Seperti yg dilakukan seorang KYAI, PENDETA? HAMBA TUHAN, TEPEKONG di klenteng, SINSHE AHLI TENAGA DALAM, USTAD dengan merapal mantera.

Semakin saya terkesan kepada mujijat kesembuhan yg keluarga besar saya terima, semakin saya bingung. Saya mesti milih agama yg mana? Tidak mungkin saya milih semua agama. Setiap tahun atau 2-3 tahun sekali saya berganti agama. Akhirnya tentu saya harus menentukan 1 agama untuk saya yakini. Sehingga ketika saya berumur 19th, saya masih tidak tau agama saya yg pastinya itu apa?

Pada suatu hari, saya merenung ketika seusai pemakaman salah satu Uncle saya. Paman dari saudara Mami saya. Kenapa Uncle yg sehat, tiba2 meninggal mendadak hanya dalam waktu 2 minggu di ICU. Tiba2 saya teringat kejadian tetangga saya yg meninggal mendadak juga di ICU, padahal dia sehat2 saja. Serta saya ingat kejadian Auntie saya, kakek nenek dllnya.

Saya ambil bolpoint, di mobil saya mencoret-coret kronologis kematian keluarga besar saya dan tetangga2 saya di kertas box makanan yg dibagikan waktu pemakaman tadi.

Alangkah terkejutnya saya mendapati secara tidak sengaja apa yg sudah saya tulis.

1. Auntie 56th agama Budha. Sakit kangker, meninggal mendadak setelah 1 minggu di ICU, dengan kangker stadium 5. Riwayatnya 4 tahun sebelom meninggal pernah berobat ke orang pintar, dioperasi dengan tenaga dalam, dipindahkan kangkernya ke kambing. Setelah operasi dinyatakan sembuh total.

2. Uncle 73th agama Kristen. Sakit ginjal, meninggal biasa saja. Setelah 6 bulan sakit.

3. Pak Habrie 47th Islam. Tetangga saya meninggal mendadak setelah 4 hari di ICU. 6 tahun seblomnya pernah berobat ke berbagai pengobatan alternatif, karena sakit penyakit dalam dan dinyatakan sudah sembuh total.

4. Uncle 69th agama Kong Hu Cu. Meninggal setelah 10 hari di ruang ICU, sakit kangker stadium 5. Sebelomnya Uncle sehat2 saja. masih aktif olah raga naek sepeda. Uncel setiap 2-3 hari sekali masih rajin cuci mobil sendiri. Uncle 8th yg lalu sudah dinyatakan sembuh oleh suhu di Klenteng. Ketika itu penyakit kangkernya sudah diambil dengan operasi ringan yg dilakukan suhu. Operasi itu bahkan boleh ditonton semua orang, termasuk saya. Saya melihat, tangan suhu masuk ke perut uncle, mengambil kangkernya dan merapikan perut uncle saya dengan tenaga dalamnya, sehingga perut uncle saya mulus, tidak berbekas sama sekali. Waktu itu saya takjub sekali. Wah hebat sekali. ....

Itu 4 pengalaman dari yg pernah saya tahu, sebenarnya masih ada 11 lagi yg pernah saya hadirin pemakamannya.

Kembali kalimat atas tadi, kenapa saya terkejut? Saya tahun 2005 atau 2006 saya sudah lupa, saya membeli VCD DAUD TONY, judulnya TENAGA DALAM. Waktunya 1 minggu sebelom pemakaman Uncle saya. Saya menonton bareng anak Pak Habrie, si Herdy yg islam. Ketika kami selesai melihat VCD tenaga dalam tersebut. Kami sempat ngobrol, ah Daud Tony belom tentu benar. Masak orang sudah sembuh bisa kumat lagi. Bahkan langsung stadium 5, game langsung.

Ketika saya sampai rumah, saya call Herdy. Saya ceritakan penemuan saya dan kita bandingkan dengan vcd Daud Tony. Betapa terkejutnya kami, wah Pak Daud benar.

"Bahwa kesembuhan pengobatan alternatif, penyakit dipindahkan ke kambing atau telor. Ini KUASA GELAP. Sembuhnya hanya sementara, karena itu DITOTOK SYRAFANYA tepat di syarafnya yg SAKIT. 5-10 th kemudian pasti kumat langsung stadium akhir, GAME"

"Operasi pemindahan penyakit ke kambing, telor, ini HANYA TIPUAN MATA. Sebenarnya tidak dipindahkan tetapi masih ada didalam tubuh yg sakit"

Akhirnya minggu depannya, saya dan Herdy ke gereja Kristen. Kami ingin tahu apa sich KRISTEN? Karena keingintahuan kami yg menggebu-gebu, dalam 1 hari minggu, bisa ibadah di 4 gereja berlainan. 6 bulan kemudian saya baptis masuk Kristen Dan puji Tuhan 2 bulan yg lalu Herdy baptis juga. Katanya tidak mau masuk neraka. Mau ikut Yesus saja yg jalan keselamatannya jelas.

Kata Herdy :

1. Saya tinggalkan Islam, karena nabinya saja tidak sunat. Tapi kok nyuruh orang sunat.

Muhammad cebok pake batu ganjil aja ada hadistnya!

Muhammad ngegilir isteri dan gundik-gundiknya aja ada hadistnya!

Muhammad mencukur jembut, bersihin lobang idung, potong kuku ada hadisnya

Muhammad ngembat anak kecil 9 thn ada hadisnya.

Kalo emang Muhammad disunat kok ga ada hadisnya?

2. Al quran isinya adalah 75% jiplakan dari INJIL dan YAHUDI. Kalau begitu buat apa ada Islam?

3. Auloh pada jaman Muhammad tidak pernah memperdengarkan suaraNYA dari langit. Auloh dan Muhammad juga tidak pernah memberikan mujijat. Kalaupun muslim mengclaim mujijat dan ilmiah dalam Alquran itu hanya hayalan belaka. Tidak ada bukti yg bisa ilmiah dan logik.


Haleluya
Stephen

Anonymous said...

KESEMBUHAN OLEH YESUS ADALAH KEKAL SELAMANYA. Tenaga dalam, jimat2, pelet, santet, mantera2, semua lepas di DALAM NAMA YESUS. Percaya Yesus artinya MEMPUNYAI HIUDP KEKAL BERSAMA YESUS SELAMANYA.

THX GOD
CHRISTIAN

Anonymous said...

Halo Mas2 semua, yg btl dong kalo kasih comment. Egois amat, cmn Yesus sembuhnya kekal. Mn buktinye?

Anonymous said...

Pertengahan Oktober 2007. Musim gugur di belahan bumi Utara. Hari masih gelap ketika mobil kami bergerak meninggalkan kawasan Bolingbrook di bagian selatan kota Chicago. Tujuan akhir perjalanan
kami hari itu adalah kota Columbus (Ohio) di mana Pak Daud Tony akan bertemu dan sharing dengan persekutuan mahasiswa Kristen Indonesia di kota ini.

Dalam perjalanan ke Columbus siang itu kami rencana mampir di kota Cincinnati untuk mengunjungi Musim Penciptaan: www.creationmuseum.org Saya memegang kemudi, sedangkan Pak Daud duduk di samping saya dan dua rekan lagi duduk di kursi belakang. Dari Chicago ke Cincinnati lewat Indianapolis makan waktu 5 jam, lalu 2 jam lagi ke Columbus. Jadi banyak waktu di perjalanan untuk ngobrol. Bulan Agustus sebelumnya saya sempat bertemu
sebentar dengan Pak Daud di KKR Dunia Roh Ministry di Melawai. Perkenalan saya dengan Pak Daud sebenarnya lebih banyak melalui buku-buku seri “Aneka Dunia” yang saya baca.

Pertanyaan saya pertama pagi dini hari itu di jalan raya bebas hambatan Interstate 65 antara Chicago dan Indianpolis adalah tentang asal-usul alam gaib yang berkaitan dengan kejatuhan Lucifer.
“Pak Daud, bagaimana sebetulnya mekanisme terbentuknya alam gaib?”
Jawab Pak Daud kurang lebih begini, “Begini Pak. Menurut guru (perdukunan) saya, sesudah jatuh, Lucifer dan anak buahnya menyatukan kekuatan mereka bersama-sama mereka memutar udara (atmosfir) sampai kecepatan cahaya, lalu pada saat sudah mencapai kecepatan cahaya itu tiba-tiba arahnya dibalik.”

Ketika Pak Daud menyebut “kecepatan cahaya” itu saya berpikir: Lho, ini kok nyerempet-nyerempet teori relativitas Einstein? Dalam istilah kerennya teori in dikenal sebagai Einstein’s Special Relativity
Theory (Teori Relativitas Khusus Einstein). Keheranan saya bertambah lagi, ketika obrolan kami sampai ke topik hubungan materi dan energi.
“Guru (dukun) saya ngajari saya ilmu begini. Materi dalam energi dan sebaliknya energi dalam materi.”
Lho, ini khan kelanjutan dari Teori Relativitas Khusus yang disebut Hukum Kekekalan Massa dan Energi yang oleh Einstein dirumuskan dalam formula terkenal E = mc2.
“Pak Daud, di mana belajar tentang teori relativitas
Einstein?”
“Teori apa Pak?”
“Teori relativitas Einstein. Yang tadi Pak Daud sebutkan Materi dalam Energi dan Energi dalam Materi itu kan berdasarkan teori relativitas Einstein.”
“Wah saya malah baru dengar ….”
“Lho, yang bener Pak Daud. Lalu, kalau gitu Pak Daud dengar dari siapa?”
“Yang ngajari saya tentang ilmu Materi in Energy itu ya guru perdukunan saya.”
Dari mana dukun bisa tahu tentang Hukum Kekekalan Massa dan Energi? Dari mana lagi kalau bukan dari Lucifer atau antek-anteknya? Percakapan di atas membuat saya berpikir bahwa Lucifer sangat paham dengan fisika tingkat tinggi dan ilmu-ilmu canggih lainnya tentang alam semesta ciptaan Tuhan.

Alkitab mengajarkan bahwa Iblis (Lucifer) berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (1 Petrus 5:8). Cara atau modus operandi yang dipakai Iblis untuk mencari mangsa berbeda-beda disesuaikan dengan budaya setempat. Rupanya yang menggunakan strategi kontekstual bukan hanya kita yang mengabarkan Injil, tetapi Lucifer dan pasukannya pun mengerti betul tentang ampuhnya strategi konteks
tual ini untuk memangsa dan menyeret korbannya ikut masuk ke neraka.

Sesudah hampir 20 tahun tinggal di Amerika, setiap kali ada kesempatan pulang ke Indonesia, saya perhatikan media elektronik semakin gencar menayangkan kisah-kisah mistis dan gaib. Sementara di media cetak semakin banyak iklan-iklan perdukunan baik untuk jodoh, keberuntungan, kesembuhan dan lainnya. Untuk yang terakhir ini ini sering dikemas dengan istilah yang lebih sopan, yaitu pengobatan alternatif. Pak Daud Tony dengan jenaka menyebut dukun-dukun modern ini sebagai “dukun reformasi”. Iklan-iklan pasang susuk juga bertebaran di mana-mana menawarkan berbagai macam susuk dengan tarif yang beraneka ragam pula.

Bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih banyak tentang hal ini silakan membaca buku Dunia Jimat. Bagaimana dukun memasang susuk di dalam badan tanpa operasi bedah? Di buku itu dijelaskan bahwa susuk yang berada di alam nyata ditransfer kea lama gaib, lalu ditransfer kembali ke alam nyata di dalam tubuh pasien susuk. Mudah-mudahan misteri proses pemasangan susuk ini kelak bisa dijelaskan dengan fisika tingkat tinggi yang sangat boleh jadi berkaitan dengan Teori Relativitas pula.

Sementara di Amerika dengan konteks budaya yang berbeda Lucifer menggunakan modus operandi yang berbeda pula. Gerakan New Age semakin merambah ke segenap lapisan masyarakat dari White House sampai Hollywood. Gerakan ini bahkan sanggup menembus dinding-dinding gereja yang gembala dan jemaatnya tidak waspada dengan tipu muslihat Lucifer. Kelas-kelas yoga, reiki dan sejenisnya
bermunculan di mana-mana. Kita bisa lihat di banyak pusat kebugaran (fitness center) baik di Amerika maupun di kota-kota di Indonesia kelas-kelas semacam ini banyak ditawarkan. Buku Dunia Tenaga Dalam ini menyadarkan dan membuka mata kita siapa sebenarnya sumber dan dalang di balik kesaktian tenaga dalam. Buku ini menelanjangi dan membuka kedok Iblis yang senantiasa berusaha mencari mangsa dan menyeret korbannya ikut ke neraka.

Saya berharap buku yang ditulis dengan gaya ringan dan jenaka ini akan dibaca oleh banyak pengikut Kristus agar tidak mudah terkecoh dengan tipu muslihat Iblis yang licik.

Ir. Timotius J. Saputro, MSc, MBA, PhD, CISA
Professor Sistem Informasi di USA
Email: saputro@saputro.com

Anonymous said...

Canggih amat... Pertemuan antara Ilmuwan Ir. Timotius J. Saputro, MSc, MBA, PhD, CISA Professor Sistem Informasi di USA dengan MD Mantan Dukun Ev. Tony Daud. Ujung-ujungnya nyambung di Teori Relativitas.

Keduanya sama2 punya TITLE HEBAT. Pak Doktor busyet deh panjang amat titelnya. Pak Evangelis Tony daud keren amat dengan titel Mantan Dukun Tersakti Terhebat.

O O .. jadi kamu ketahuan. Dasar Lucifer tukang nyontek.

Anonymous said...

All Firends, tolong kebaikannya untuk membantu saya. Sering ketika saya membuka internet, saya membaca bahwa bahwa TD (Tenaga Dalam) bisa menyembuhkan :

1.Batu Ginjal : menyalurkan TD ke bagian ginjal.
2.Diabetes : Salurkan TD ke pankreas.
3.Migrain : Salurkan TD ke bagian yg nyeri dengan nafas dihisap dibagian yg nyeri.
4.Mata, Telinga, Asma, Paru2 : salurkan TD kebagiannya.
5.Darah Tinggi : salurkan TD di jantung, ginjal dan tengkuk. dllnya...

Bukankah latihan TD bagus untuk kesehatan, badan. Karena TD mempunyai fungsi bisa untuk menyembuhkan bermacam-macam penyakit. Ketika pasien TD ini pergi ke Dokter pun dinyatakan sembuh.

Apakah ada bukti kongkrit, bahwa penyembuhan dengan TD ada masa expired. Tolong bisa diterangkan secara jelas kalau kesembuhan dengan TD hanya pura2 sembuh, kesembuhan ala LUCIFER?

GBU

Anonymous said...

@Charlie

Hehehe...minta bukti yah? Bro, bukti kongkrit apapun yg org Kristen katakan, PASTI akan dibantah mati2an oleh mereka pecinta TD.

Kl org Kristen bicara, silahkan cek aja ke Dokter, Sinshe atau pengobatan alternatif. Apakah mereka pernah mendapat pasien mantan org TD, pernah melakukan pengobatan dgn TD atau keluarganya ada yg latihan TD. Bgmn dgn kondisi kesehatan keluarganya?

Dan kl bukti kongkrit ADA. tetap mereka yg tdk percaya ngeles, berkilah, ah itu cmn kebetulan.

Pdhl jls2 keluarganya ada yg IDIOT, AUTIS, CACAT DR LAHIR, KENA KUTUK KEBANGKRUTAN, KUTUK PERCERAIAN,TIDAK MENIKAH dllnya...

Saran gue, silahkan baca buku DTD Dunia Tenaga Dalam by Daud Tony. Kemudian analisa sendiri dengan penuh kerendahan hati dan kecerdasan OTAK. Maaf krn org cerdas dan berpengetahuan PASTI TDK AKAN LATIHAN TD.

Inget akibat bermain-main dgn TD atau ini kuasa gelap, BONUSNYA DAPET KUTUK, kutuknya TURUN kebawab dari turunan 1 sp ke 4 bahkan ke keturunan ke 10.

Kalo engkong gue latihan TD, kemungkinan bs anak gue yg kena kutuk. Krn mngkn gue selamat. Inget kita tdk tau, kutuk jatuh ke keturunan yg mana.

NGERI BOO...

Anonymous said...

waduh mas2 di sini yang nggak punya ilmunya nggak usah komentar panjang2 lah cape bacanya tapi nggak berbobot.

yang jelas TD itu ada 2 macam:

1. TD yang diperoleh dari hasil latihan olah nafas (pusatnya di otak lho bukan di perut, keliatan boongnya nich yang bikin blog, kebanyakna nonton naruto sich)

2. Td yang minta bantuan jin (mau mantra2, doa2, mau jimat, mau keris, mau cin2, sama aja)

tapi yang jelas bukan jin-nya yang kuat, tapi si jinnya mampu ngoperasiin otak manusia yang bagaikan komputer super canggih untuk mereka kendaliakan. tapi yang memulainya adalah manusianya itu yang minta bantuan karena si jin nggak bakalan ada kontak ama kita kalo nggak kitanya dulu kontak mereka, padahal kalo di olah sendiri dengan pernafasan kekuatannya bakal lebih hebat dari pada minta bantuan jin.

dan yang harus jadi catatan TD itu ilmiah yah bukan sihir, bisa di ukur pake AVO meter kok tingkatannya.

makanya harus pelajari dulu kekuatan otak manusia, apa aja struktur yang terkandung dalam tubuh manusia, semua bisa di jelaskan secara ilmiah kok, Tuhan itu memberi kita segudang ilmu buat kita kembangkan, dalam hal apa pun.

PERGUNAKAN LAH AKAL SEHAT DAN PIKIRKANLAH SECARA RASIONAL

Anonymous said...

Duh sombong kali YOU. Macam mana pula. Siapa cakap kita tak punya ilmu? Kita punya mantera : HALELUYA. Sekali diucapkan, HANCUR SEGALA ILMU. Ilmu mcm setinggi apapun tak payah lawan HALELUYA. Nak coba?

Sila dr rumah you lempar TD atau santet plh tinggi dr pedalaman Kalimantan, kita hanya duduk santai depan TV sambil makan, TD dan santet tak payah hancur badan kita. Nak coba? Sila coba. Awaiting your TD...

Org nak payah, nak rame belajar TD. Mrk punya maksud nak percaye dibadan mrk ada suatu kekuatan bila dilatih dengan pernafasan. Saye katakan BODOH. Org CERDAS tdk akan belajar TD.

Kita tantang aja, utk bukti. baru cakap lagi. Saye tunggu nak 7 hr dr sekrg. Awaiting your TD.

Kata org Indo
Gitu aje kok repot.
mana buktinya, baru ngomong.

Anonymous said...

buat tetangga di atas.....

yah begitulah orang yang nggak mampu berfikir, bisanya cuman komentar2 gitu doank.....

masa TD di samain sama santet......

santet itu nggak ada apa2nya, beda denga TD boss yang di olah dengan pernafasan........

dengan komentar2 yang kamu bikin bisa keliatan kamu pola pikirnya primitif banget, saya nggak ngurusin yang pedalaman2 kaya gituan (mau kalimantan, mau papua, mau apapun juga)....

saya cuman neliti masalh kekuatan otak manusia, dan urusan2 ilmiah.

Anonymous said...

Hohoho... ada pahlawan kesiangan. Sy cakap mau TD atau santet.Itu sama saje. Keduanya KUASA GELAP. asalnya tetap dr Lucifer.

Sila bermain TD, sekali kita ucap HALELUYA, TD rontok.

Mcm mn sy primitif. Ok sy primitif tp sy tak bertmn dgn setan. Org percaya TD, justru tmnnya setan.

Dipercaye dlm bdn mns ada tenaga yg bs dibangkitkan. Ini tak payah dipercaye. Krn sekali ditengking haleluya saja rontok.

Kt org Jakarte, kalo kena haleluya aja kalah, knp mesti latihan TD. Gitu aja kok repot.
Sila krm TD... Awating your TD.

Anonymous said...

PENGIKUT-PENGIKUT YESUSU
Yesus pernah melalui (menjumpai) suatu kelompok manusia yang sedang menangkap ikan. Yesus lalu memberikan pelajaran kepada mereka, agar mereka jangan hanya hidup untuk didunia ini saja. Diterangkannya pula kepada mereka tentang kehidupan diakhirat dengan Surganya, dan ajaran-ajaran serta kepercayaan lainnya. Akhirnya empat orang dari kaum penangkap ikan ini beriman kepada Yesus dan menjadi pengikutnya. Mereka itu ialah Syimun dan saudara lelakinya yang bernama Andirius, Yaqub dan Yuhanna.
Kemudian Yesus melalui pula suatu kelompok manusia yang sedang mencuci pakaian mereka disungai. Yesus berkata kepada mereka: Hai kaum, kamu mencuci pakaian itu dan membersihkannya dan kotoran-kotoran yang melekat padanya. Apakah kamu tidak mau membersihkan hatimu itu? Mereka pun beriman dan menjadi pengikut Yesus Mereka adalah: Lukas, Thomas, Markus dan Yuhanna dan beberapa saudara mereka yang masih kecil, di antaranya juga yang bernama Syimun dan Yaqub.
Mereka itu semualah yang menjadi pengikut-pengikut yang setia dan mereka semua berjumlah 12 orang. Akhirnya datang pula seorang lainnya yang bernama Judas, yang belum pernah mendengarkan akan perkataan-perkataan atau ajaran Yesus, tetapi turut beriman kerana ajakan orang-orang yang telah beriman lebih dahulu. Hanya setelah Yesus dan pengikutnya mengalami pengepungan yang amat kritikal, Judas ini murtad, menyeleweng, meninggalkan Yesus dan pengikut-pengikutnya lalu mengkhianati Yesus dengan memberitahukan tempat persembunyian Yesus kepada musuh-musuhnya, yaitu orang-orang Yahudi, sehingga mereka menyerbu tempat persembunyian itu.
Menurut sejarah, Yesus diangkat Allah menjadi Nabi dan Rasul dalam umur 30 tahun. Setelah menyiarkan ajarannya selama tiga tahun atau lima tahun, terjadilah pengepungan, yang menurut kaum Nasrani, Yesus tertangkap dan disalib.
Jadi Yesus menyebarkan ajarannya itu hanya dalam waktu tiga atau lima tahun saja, yang selalu diancam oleh orang Yahudi untuk dibunuh, sehingga menjadikan Yesus selalu berpindah-randah tempat untuk menghindari penangkapan atau pembunuhan terhadap diri beliau. Kerana keadaan yang demikian itu, pengikut-pengikutnya tidak banyak, dan pelajaran yang disampaikannya pun tidak teratur, serta orang-orang yang menerima pelajaran dari beliau itu mempunyai tingkat kecerdasan yang berbeda-beda, berbeda-beda pula lamanya masing-masing dari mereka bergaul dengan Yesus.
Sesudah Yesus diangkat Allah ke langit, maka hanya tinggal para pengikut yang setia ini sajalah, yang dengan sekadar ilmu yang ada pada masing-masing mereka, mereka ajarkan lagi ajaran Yesus itu. Juga dalam keadaan bersembunyi, tidak aman dan tidak bebas.
Diantara mereka, ada pula yang menuliskan apa yang mereka ketahui itu. Dan dari tulisan-tulisan mereka inilah nantinya yang dijadikan Kitab Suci yang mereka namai Injil. Masing-masing Injil itu mereka namai dengan nama penulisnya. Di antaranya ada Injil Mathius, Injil Yuhanna, Injil Lukas, Injil Barnaba dan banyak lagi Injil-injil yang lainnya. Tentu saja Injil-injil itu tidak sama antar satu sama lain, sebab hanya merupakan catatan dari masing-masing pencatat saja, selama mereka bergaul dengan Yesus, atau semata-mata hanya khabar atau cerita yang sampai kepada mereka saja tentang Yesus Sebab tidak semua penulis Injil itu adalah Sahabat (Hawari), malah banyak pula penulis-penulis Injil yang tidak pernah bertemu samasekali dengan Yesus, bahkan tidak pula dengan para Sahabat atau Hawari.
Tidak heranlah kalau beberapa abad kemudian, ajaran yang diajarkan mereka menjadi bersimpang-siur, menjadikan mereka berpecah-belah tentang kepercayaan. Ada diantara mereka yang mengatakan bahawa Yesus. adalah sebagai Nabi dan Rasul sebagaimana juga Nabi-nabi dan Rasul-rasul yang datang sebelumnya. Tetapi ada pula diantara mereka yang melebihkannya kerana Yesus tidak punya bapa, menganggap Yesus sebagai anak Allah. Juga tentang ibunya yang bernama Maria dan Malaikat Jibril (Ruhul Kudus) yang mendatangi Maria. Bahkan timbul kepercayaan yang mengatakan bahawa Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi anak manusia melalui perut seorang wanita suci yaitu ibunya, Maria. Bahkan timbul lagi kepercayaan bahawa Malaikat Ruhul Kudus yang menyampaikan berita kelahiran Yesus kepada Maria itupun adalah Allah menjelma pula. Akhirnya timbullah kepercayaan Trinitas; iaitu Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Ruhul Kudus. Oleh orang-orang yang datang kemudian ditafsirkan bahawa Allah Bapa itu Tuhan 100%, Allah Putra, yaitu Jesus itu Tuhan 100% dan Allah Ruhul Kudus (Malaikat Jibril) adalah Tuhan 100% pula. Bahkan ada yang mempercayai bahawa Maria ibunya, adalah Tuhan pula, sebab ia melahirkan Tuhan yaitu Tuhan Jesus.
Kekacauan yang menimpa pengikut-pengikut Yesus itu menimbulkan kekacauan yang menyebabkan pertumpahan darah yang terus-menerus dalam waktu berabad-abad lamanya dikalangan mereka. Sehingga manusia berada kembali dalam kegelapan, iaitu kegelapan kepercayaan.
Untuk melenyapkan kegelapan itulah akhirnya diutus Allah Nabi dan Rasul terakhir, yaitu Muhammad s.a.w. dengan membawa Kitab Suci al-Quran, untuk membetulkan semua kitab yang salah, yang dianggap orang Kitab-kitab Suci, yang ada tersebar sebelum lahirnya Nabi Muhammad s.a.w.
Diantara ayat-ayat al-Quran yang ada hubungannya dengan kepercayaan-kepercayaan orang yang mengaku pengikut Nabi Isa a.s. berbunyi sebagai berikut (artinya): Berkata Isa/Yesus: Sesungguhnya aku ini adalah hamba Allah. Allah beri kepadaku Kitab, dan Allah menjadikan aku Nabi. Allah jadikan aku orang yang berbakti dimana saja aku berada. Allah wajibkan kepadaku mendirikan sembahyang, dan mengeluarkan zakat selama aku hidup. Allah jadikan aku berbakti terhadap ibuku, dan Allah tidak jadikan aku menjadi orang sombong dan celaka. Dan keselamatan tercurah atasku pada hari aku dilahirkan, serta pada hari matiku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup diakhirat nanti. Ya itulah Isa /Yesus anak Mariam/Maria. Allah firmankan perkataan-perkataan yang penuh berisi kebenaran, karena banyak manusia yang berselisih tentang dia dan ragu-ragu. Tidaklah layak bagi Allah mempunyai anak. Maha Suci Ia. Bila Ia menghendaki sesuatu, Ia hanya berkata: Jadilah, maka terjadilah sesuatu yang dikehendakiNya itu. (Berkata Isa/Yesus): Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Ia (Allah saja), inilah jalan yang lurus (benar). Maka timbullah perselisihan diantara golongan manusia. Maka celaka besarlah orang-orang kafir dihari yang amat hebat nanti. Dihari itu mereka akan datang kepada Kami, dan alangkah terangnya mereka dapat mendengar dan melihat dihari itu. Tetapi orang-orang zalim yang hidup sekarang ini tetap dalam kesesatan yang nyata. Dan ancamlah mereka (Hai, Muhammad) dengan kepastiannya hari yang penuh dengan dukacita itu, yaitu tatkala sudah diputuskan segala perkara. Mereka tetap lalai dan tidak mau percaya. Sesungguhnya Kamilah yang memiliki bumi dan apa-apa yang terdapat diatasnya. Dan akhirnya kepada Kami jualah mereka itu akan kembali.
(Mariam: 3040)
Dan ingatlah ketika Isa/Yesus Anak Maryam/Maria berkata: Hai, Bani Israel, sesungguhnya aku ini Rasul Allah yang diutus kepada kamu, membenarkan apa yang dihadapanku (yaitu Kitab Taurat) dan memberi kabar gembira akan kedatangannya seorang Rasul sesudahku namanya Ahmad (yaitu Muhammad). Tetapi tatkala Rasul itu datang kepada mereka membawa keterangan, mereka berkata: Ini adalah sihir semata." (as-Saff: 6)
Hai, Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), sungguh sudah datang kepadamu Rasul Kami (Nabi Muhammad) menerangkan banyak perkara yang kamu (nenek-moyangmu) sembunyikan dan isi al-Kitab (Taurat dan Injil) dan banyak pula yang kamu hapuskan (kerana memberatkan kamu) sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya yang terang dan Kitab Suci (al-Quran dan Allah).
(al-Maidah: 5)
Hai, Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu. Janganlah kamu berkata tentang Allah selain perkataan yang benar. Sesungguhnya ia Anak Mariam (Maria) itu adalah Rasul Allah dan (kejadian Isa/Yesus itu adalah disebabkan) kalimahNya, yang diletakkan pada Mariam/Maria (untuk menghamilkannya) bersama roh daripadaNya. Berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya. Janganlah kamu katakan Allah itu bertiga (Trinitas). Berhentilah kamu dan perkataan yang demikian, itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah hanya Satu (Maha Tunggal). Maha Suci Ia daripada mempunyai anak. KepunyaanNyalah apa saja yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah itu saja sebagai Pelindung (Saksi). (an-Nisa: 171)
Berkata orang-orang Yahudi: Uzair anak Allah. Dan berkata orang-orang Nasrani: Isa al-Masihi/Yesus anak Allah. Yang demikian itu adalah omongan mereka dengan mulut mereka, menyerupai perkataan orang-orang kafir yang dahulu, yang telah dibinasakan oleh Allah. Heran mengapa mereka dipalingkan begitu rupa. Mereka menjadikan guru-guru dan pendeta-pendeta mereka sebagai Tuhan selain Allah. Dan begitu juga terhadap Isa Al-Masihi/Yesus Anak Mariam/Maria. Padahal mereka tidak diperintah selain untuk menyembah Allah yang Maha Esa, yang tiada Tuhan selain Dia. Maha Suci Ia dan apa-apa yang mereka sekutukan.
(at-Taubah: 3031)
Maksud turunnya Isa/Yesus itu adalah untuk menerangkan kepada orang-orang yang mengaku mengikuti pelajaran Nabi Isa/Yesus, tetapi telah membelok dari ajaran Nabi Isa/Yesus yang sebenarnya. Lebih-lebih untuk menegaskan kepada mereka bahawa Isa/Yesus tidak pernah mengajarkan bahawa dia adalah Tuhan atau anak Tuhan dan untuk menegaskan kepada ummat manusia, bahawa Muhammad s.a.w. adalah Rasul Allah yang terakhir yang harus diimani dan diikuti dan bahawa al-Quran al-Karim adalah Kitab Suci yang mencakupi seluruh Kitab-kitab Suci yang sebelumnya dan bahawa Islam adalah ajaran semua Nabi dan Rasul yang pernah diutus Tuhan ke permukaan bumi ini.
Dengan alasan yang tersebut diatas inilah, maka ummat Islam percaya, bahawa Nabi Isa a.s./Yesus tidaklah mati terbunuh ditiang salib sebagai kepercayaan ummat Nasrani sekarang ini. Kerana selain ayat-ayat al-Quran yang amat jelas tersebut diatas itu, tidak mungkin menurut kepercayaan setiap orang Islam, seorang Nabi dan Rasul Allah yang begitu benar dan mulianya, akan dapat ditangkap, serta dibunuh dengan pembunuhan kejam, di luar penkemanusiaan itu.
Allah yang Maha Kuasa pasti telah dapat menyelamatkan Nabi dan RasulNya yang bernama Isa al-Masihi/Yesus, dan perlakuan yang tidak sewajarnya ini.
Kalau ummat Islam dan ummat Nasrani berlainan kepercayaan tentang kedua masalah ini (yaitu tentang ketuhanan Isa/Yesus dan tersalibnya Isa/Yesus) ummat Islam tidak diperbolehkan bertengkar dan berdebat dengan ummat Nasrani tentang masalah ini. Kerana masalah ini salh satu perkara ghaib, yang tidak mungkin dapat diselesaikan dengan bertengkar dan berdebat.
Dengan ayat-ayat yang tersebut diatas, ummat Islam menunggu sampai datang saatnya nanti di hari kiamat, dialam akhirat, dimana Allah akan menetapkan putusan tentang masalah yang sedang diperselisihkan sekarang ini, antara ummat Islam, ummat Nasrani dan ummat Yahudi.
Marilah kita sama menunggu saat yang dijanjikan Allah itu dengan sabar dan menjauhkan diri dari sengketa, berjalan dan hidup dengan kepercayaan masing-masing.
Tetapi bila perdebatan mengenai masalah-masalah yang diperselisihkan itu dapat dijamin akan berjalan secara baik, dijamin tidak akan membangkitkan nafsu-nafsu yang tidak dapat dikendalikan, maka setiap saat ummat Islam diperbolehkan menghadapinya.
Firman Allah dalam al-Quran:
Serulah manusia kejalan Allah dengan bijaksana dan nasihat-nasihat yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmulah yang lebih mengetahui akan orang-orang yang sesat dari jalanNya dan Ialah pula yang lebih tahu akan orang-orang yang benar (mendapat petunjuk). Dan jika kamu terpaksa harus membalas siksaan, maka balaslah dengan pembalasan yang sebanding dengan apa yang telah mereka siksakan kepadamu. Dan jika kamu sabar (tidak membalas) maka itulah yang lebih baik, bagi orang-orang yang sabar. Dan sabarlah engkau dan tidaklah engkau dapat bersabar, kalau bukan kerana Allah. Dan janganlah engkau berdukacita terhadap mereka dan janganlah engkau berkecil hati lantaran tipu daya mereka. Sesungguhnya Allah beserta dengan orang yang taqwa dan orang yang berbuat kebaikan.
(an-Nahal: 125-129)

Anonymous said...

Mcm mn thread tenaga dlm, tp ada org muslim kotbah islam.

Sy tinggalkan Islam, krn nabinya tak sunat. Tp suruh org sunat.

Muhammad cebok pake batu ganjil aja ada hadistnya!

Muhammad ngegilir isteri n gundik-gundiknya aja ada hadistnya!

Muhammad mencukur jembut, bersihin lobang idung, potong kuku ada hadisnya

Muhammad ngembat anak kecil 9 thn ada hadisnya.

Kl emang Muhammad disunat, mcm mn tak ade hadisnya?

2. Al quran isinya adl 75% jiplakan dr INJIL dan YAHUDI. Kalau begitu buat ape ada Islam? Tak perlulah.

3. Auloh pd jaman Muhammad tak pernah memperdengarkan suaraNYA dr langit. Auloh dan Muhammad jg tak payah memberikan mujijat. Klpun muslim mengclaim mujijat n ilmiah dlm Alquran itu hanya hayalan belaka. Tak ade bukti ilmiah n logik.

Anonymous said...

Bro and sis..saya mau kasih koment..nih…

“AKIBAT-AKIBAT MENGGUNAKAN
OKULTISME/KUASA GELAP DENGAN IBLIS”

Seorang yang digigit oleh nyamuk malaria, tidak langsung menderita penyakit malaria. Setelah melalui beberapa proses tertentu (masa inkubasi), barulah ia menderita dan mengalami sakit malaria yang ganas itu. Demikian juga bagi orang yang terlibat dengan “OKULTISME/KUASA GELAP”, ada akibat-akibat langsung dialaminya, adan ada juga akibat-akibat yang dialaminya setelah beberapa waktu tertentu. Kita perlu mengerti beberapa gejala dan tanda, sebagai akibat dari pada keterlibatan orang itu dalam dunia okultisme. Dibawah ini ada beberapa gejala sebagai akibat yang dialami oleh orang yang terlibat dalam praktek okultisme :

I Akibat secara rohani

• Serangan depressi, misalnya seorang tenggelam dalam suatu kesedihan tanpa alasan. Orang berada di bawah tekanan, dicekam oleh perasaan takut terhadap hal-hal sekitarnya. Iblis tidak pernah dapat memberikan damai sejahtera dalam hati manusia. Hanya di dalam Kristus manusia sentosa, sejahtera dan merdeka/bebas ( Yoh 16:33, Roma 16:20, 2 Kor 3:17). Dari kuasa gelap hanyalah kegelisahan.
• Sikap tertutup keras terhadap firman Allah. Gejala ini tidak sama pada tiap-tiap orang. Ada yang merindukan firman Allah, tetapi waktu ia mendengar, ia mengantuk dan tertidur, walaupun tubuhnya dalam keadaan segar bugar. Iblis adalah roh penidur, membutakan mata hati manusia, sehingga benih firman Allah tidak dapat masuk dan tidak bisa tumbuh dalam hati orang yang terlibat dalam dunia okultisme ( 2 Taw 33:10, Mat 13:4,19,19, 2 Kor 4:4). Orang-orang yang terlibat dalam dunia okultisme tidak menyukai firman Allah, mungkin masih membaca juga tetapi tidak mengerti. Kalau membaca buku-buku lain, dia tidak mengantuk dan tidak tidur.
• Gangguan lain ialah pada waktu mendengar firman Allah, ia dikuasai oleh roh iblis, yang bekerja pada saat itu, sehingga sulit baginya untuk mempercayai firman Allah, adan akhirnya hidupnya tambah berantakan. Firman Allah tidak menjadi jaminan yang utuh untuk imannya, tetapi merupakan bahan spekulasi saja.
• Ada keinginan bahkan kenyataan menghujat nama Tuhan Yesus, baik tersembunyi maupun terang-terangan. Seorang Ibu dari latar belakang kepercayaan lain, pada waktu berdoa menghujat Tuhan bahkan memaki Tuhan secara terang-terangan. Setelah sadar ia menangis dan menyesal, karena sebenarnya ia tidak mau berbuat begitu. Roh penghujat telah mengusai dia, sebelum dia dilepaskan secara tuntas.






II. Akibat secara psikologis/mental

• Pikiran bunuh diri yang seringkali berjalan sejajar dengan depressi. Ingat Saul dan Yudas Iskariot yang mengakhiri hidupnya dengan sangat menyedihkan ( 1 Sam 28, 1 Taw 10 :1-4, Mat 27:1-5). Iblis adalah bapa pembunuh manusia dan dialah yang membawa manusia kepada keputusasaan, menjadikan manusia nekad bunuh diri ( Yoh 8:44).
• Gejala adanya ketakutan yang tidak normal. Banyak hal disekitarnya membuat dia takut. Ini bukan takut kan Allah, tapi takut yang aneh dan tidak wajar, karena memang terlibat dalam praktek okultisme. Berjalan melewati kuburan dan tempat keramat, bulu kuduk berdiri, takut bunyi-bunyi yang aneh, bahkan takut kematian menguasai orang yang terlibat okultisme.
• Gejala angin kotor, angin hawa nafsu, pikiran-pikiran najis yang dihembuskan oleh roh-roh najis. Biasanya orang yang terlibat dalam okultisme, hidup seksualnya tidak normal, matanya penuh jinah dan angan-angan kotor yang menguasai dia. Iblis tidak hanya bapak pembunuh, tapi juga bapak perjinahan.
• Kemarahan atau hawa nafsu marah yang tidak normal. Ada kemarahan dari Roh Suci ( 1 Sam 11:6, Luk 9:51-56), tapi ada kemarahan yang ditunggangi setan yang membawa kematian ( Kej 4:4-8), dan penderitaan. Roh harimau ( 1 Pet 5:8), menguasai orang yang terlibat okultisme, sehingga dengan tidak segan-segania “menerkam” orang di sekitarnya, seperti Kain yang dikuasai oleh roh jahat “ menerkam” Habel, saudara kandungnya dengan tiada belas kasihannya sama sekali.

III. Akibat secara fisik

• Urat syaraf terganggu, karena mempraktekkan okultisme secara aktif. Orang yang didiami Roh Allah sehat tubuhnya seperti Musa ( Ul 34:7), Yosua dan Kaleb ( Yos 14:6-11). Tubuh manusia yang didiami setan ( Eff 2:2), mengalami banyak gangguan ( 1 Sam 16:14-23, 18:10-12, Luk 13:11,16). Ingatan Saul juga menjadi tidak waras lagi, sebab dibawah pengaruh roh jahat. Sewaktu-waktu dia membenci Daud, dan sewaktu waktu ia menyesal atas dosanya. Begitu juga keadaan wanita itu syarafnya rusak. Perhatikan dalam Markus 5:1-20, khususnya dalam ayat 15, ada kalimat: “….orang yang kerasukan itu…sudah waras”. Iblis memang merusakkan urat syaraf dan kesehatan seseorang, bahkan bisa mendatangkan kegilaan ( Yeremia 50:38, Ulangan 28:28 ).
• Kemandulan dan kematian yang tidak wajar, yaitu kematian sebelum waktunya ( Kel 23:24-26). Tentu tidak semua kemandulan karena praktek okultisme.

IV. Akibat dalam keluarga

Kekacauan terjadi dalam keluarga, dimana semuanya menjadi kacau, karena roh pengacau itu diberi tempat dalam keluarga sehingga semuanya menjadi kacau dan berantakan. Keluarga Yakub menjadi kacau, karena dalam rumahnya ada dewa asing dan anting-anting keramat sebagai jimat. Kekacauan nanti selesai setelah mereka membuang semua benda Iblis dari dalam rumah mereka ( Keja 34:1-35, khususnya Kej 35:1-5).

V. Akibat untuk keturunan berikutnya

Keturunan menjadi kacau dan terkutuk, tidak normal, cacat, sial, terlaknat dan terhukum turun-temurun ( Bdk Kel 20:4,5), karena berada di luar berkat Tuhan. Hanya darah Tuhan Yesus yang dapat menebus kita dari kutuk Allah, karena cara hidup yang sia-sia yang turun-temurun dari nenek moyang kita ( 1 Pet 1:18,19).

VI. Akibat untuk kekekalan

Orang yang terlibat okultisme tidak akan mewarisi kerajaan Allah ( Gal 5:20,21), malah dilempar kelautan yang bernyala-nyala dengan api dan akan mengalami kematian yang kedua di Neraka kekal. ( Bdk Why 21:8, Why 22:15).

Dalam dunia okultisme, biasanya seorang dokter yang tidak beriman, seorang psikolog yang tidak mengenal Tuhan dan juga seorang hamba Tuhan yang belum dilahirkan kembali dari Roh Allah, tidak bisa menyelesaikan masalah okultisme. Hanya orang beriman ( dokter, psikolog, psikater, dan hamba Tuhan) yang mengenal fiman Tuhan, yang penuh Roh Allah, yang disanggupkan Tuhan untuk melepaskan orang yang diikat setan dan praktek okultisme. Inilah orang-orang yang sanggup melakukan pelayanan pelepasan yang diberkati Tuhan.

Regards,
cprm.reformed

Anonymous said...

Hai para dukun , hai para orang muda, hai para orang tua, bertobatlah dari hidup yang penuh dengan kejahatan dan dari setan-setan. Engkau akan disiksa Iblis di neraka, kalau tidak mau bertobat sekarang ini. Engkau akan terus sial, terlaknat, terkutuk, sedih,rusak, sengsara dan akhirnya mati dalam kesedihan dan penderitaan. Engkau harus mempertanggungjawabkan perbuatanmu yang jahat, yang bodoh di hadapan pengadilan Allah ketika Tuhan Yesus datang kembali. Engkau harus berdiri di depan pengadilan Allah, sambil mendengar tudingan anak-anak yang kau jadikan tumbal, tudingan orang-orang yang kau manfaatkan secara jahat, ketika engkau masih hidup di dunia ini. Bertobatlah, merataplah, buanglah kejahatan dan tinggalkan semua dosa dan kuasa gelap. Lalu datanglah kepada Tuhan Yesus, akuilah semua dosamu dan terimalah Kristus, supaya engkau bebas dari hukuman di api Neraka jahanam….

Regards,
cprm.reformed

Anonymous said...

hey tuch yang ngaku2 baru murtad dari islam.......

keliatan boongnya kamu.......

masa nulis Allah dengan Auloh.......

itu keliatan bgt bodonya......

kalo mau ngeboongin orang yang pinter dikit napa......

hehehehhehehe........

Anonymous said...

MATAHARI DI MARS MULAI TERBIT DARI BARAT!



Sekedar info...

Retrograde motion pada planet-planet itu terjadi rutin, sudah
terjadi berkali-kali. Malah di planet Venus Matahari selalu terbit
dari barat karena rotasinya terbalik.

Memang ada bukti ilmiah bahwa zaman dulu Bumi ukurannya lebih
kecil, sehngga rotasinya lebih cepat. Pada Zaman Devon (370 juta
tahun yang lalu) satu hari panjangnya 20 jam. 30 juta tahun
kemudian 1 hari panjangnya 24 jam, jadi kalau mau kita hitung berapa
lama yang diperlukan sampai rotasi berhenti dan kiamat... oops untuk
sampai ke 1 hari=28 jam saja perlu 370 juta tahun lagi?

Nggak usah pake nunggu tanda-tanda kiamat lah untuk ingat nanti mau
diadili.

Lagipula manusia bisa bikin kiamat sendiri tanpa perlu nunggu
dikiamatkan Allah... banyak negara yg punya senjata nuklir/biologis
yg bisa memusnahkan semua manusia di muka bumi.


Sebuah tulisan ilmiah ringan, mengenai fenomena terbitnya Matahari
dari Barat di planet Mars
Saya terjemahin biar gampang dicerna...
Inget mati yah... dah banyak yang ngeduluin kita di bumi ini...

Terbitnya matahari dari Barat

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw.
bersabda: "Ada tiga hal yang ketika sudah muncul, tidak lagi
berguna keimanan seseorang yang belum beriman sebelumnya atau belum
melakukan kebaikan apapun ketika (sebelumnya) telah beriman: (yaitu)
terbitnya matahari dari tempat tenggelam (arah barat), (munculnya)
Dajjal, dan (munculnya) binatang-binatang (dari dalam) bumi."

Hadits ini disepakati sebagai hadits yang shahih. Semenjak Allah
Ta'ala menciptakan bumi dengan segala isinya, matahari selalu
terbit dari timur dan terbenam di barat melalui proses rotasi
internal bumi. Inilah yang melahirkan fenomena malam dan siang.
Sementara itu, putaran revolusi bumi mengelilingi matahari setahun
sekali menimpulkan fenomena pergantian musim yang empat. Kedua
proses ini juga berlangsung pada semua planet dalam susunan tata
surya kita. Pertanyaannya sekarang: "Bagaimana mungkin Matahari
bisa terbit dari barat? Apa saja proses-proses pendahuluannya?".
Dari sisi ilmiah (fisik-mekanik eksperimental, Pen.) Untuk terbitnya
Matahari dari barat, ada beberapa kondisi yang harus terpenuhi:

Pertama, Perlambatan yang bertahap dalam proses rotasi bumi
sedikit demi sedikit sampai kemudian terhenti total dan ganti
berputar balik dalam rotasi berikutnya ke arah yang berlawanan. Pada
saat itulah matahari akan mulai terbit dari barat. Ini tentu
didahului oleh perubahan durasi hari yang terjadi pada saat-saat
bumi mulai melambatkan gerakan rotasinya, sebab gerakan itu akan
terjadi dengan lambat sedikit demi sedikit untuk kemudian terhenti
total. Kalau saja penghentian total ini (sebelum kemudian berputar
terbalik, Pen) terjadi secara tiba-tiba, maka pasti bumi akan hancur
beserta seluruh penghuninya baik makhluk hidup maupun gunung-gunung;
bahkan seluruh bumi itu sendiri.

Perlambatan rotasi, dan juga pembalikan arah rotasi bumi di atas
akan membuat durasi hari-hari di bumi tidak lagi 24 jam sebagaimana
hari-hari biasa sebelumnya, tapi akan bisa menjadi sangat panjang.
Di sinilah (antara lain, Pen) kita bisa memahami sabda Rasulullah
saw. yang menyatakan bahwa hari-hari Dajjal nanti akan berbeda, di
mana ada hari yang panjang durasinya seolah satu tahun, ada yang
panjangnya seolah satu bulan, dan ada hari-hari yang panjangnya
seperti hari-hari biasa sebelumnya. Juga disebutkan dalam hadits
tersebut, bahwa sebagaian Shahabat kemudian menanyakan waktu-waktu
Shalat dan jumlah-jumlahnya pada hari-hari tersebut [perhatikan
bagaimana isi hati para Shahabat! Pada saat mendengar informasi
menggemparkan tersebut, yang mereka tanyakan adalah tentang ibadah,
bukan air atau makanan!; Pen], sehingga kemudian Rasulullah saw. pun
menjawab: "Ukurlah sebagaimana ukurannya (semula)!". Seperti telah
maklum, Dajjal termasuk tanda-tanda kiamat yang tergolong mayor,
karena

menandakan begitu dekatnya Hari Kiamat. Urutannya adalah sebelum
terbitnya matahari dari barat seperti ter-nash-kan dalam hadits-
hadits yang disepakai keshahihannya. Mahasuci Allah! Fenomena inilah
yang telah betul-betul terjadi pada planet terdekat dari bumi, yaitu
planet Mars!

Di Mars, telah terjadi fenomena yang persis seperti yang
diinformasikan oleh Rasulullah saw. akan terjadi pada planet bumi
kita. Para astronom menyatakan bahwa fenomena di Mars ini pasti juga
akan terjadi pada bumi dan seluruh planet dalam gugusan tata surya
kita.

Dan seterusnya… Baca dan renungi aja sendiri!



Terbitnya matahari dari timur dan terbenam di barat merupakan sunnatullah terhadap alam semesta, akan tetapi hikmah Allah yang bijak telah berkehendak untuk menjadikan terbitnya matahari dari barat sebagai salah satu tanda yang jelas akan datangnya Kiamat.

Terbitnya matahari dari barat –sama dengan tanda-tanda Kiamat yang lain– adalah perkara yang telah ditetapkan oleh al-Kitab, sunnah dan ijma’.

Firman Allah, “Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelumnya atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.” (QS. Al-An’am: 158).

Jumhur ahli tafsir telah menyepakati bahwa sebagian tanda-tanda di dalam ayat itu adalah terbit matahari dari arah barat.

Adapun sunnah maka hadits riwayat Muslim nomor 2942 dan Abu Dawud nomor 4310 dari Abdulah bin Amru bin Ash berkata, “Saya menghafal dari Rasulullah saw sebuah hadits yang tidak pernah aku lupakan, saya mendengarnya bersabda, ‘Sesungguhnya tanda Kiamat yang pertama kali muncul adalah terbitnya matahari dari barat, keluarnya binatang bumi kepada manusia di waktu dhuha. Apa pun yang muncul terlebih dahulu maka yang lain akan segera menyusul di belakangnya.”

Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Bersegeralah beramal sebelum datangnya enam perkara: terbitnya matahari dari barat, dukhan, Dajjal, binatang bumi, teman khusus kalian dan urusan umum.” (HR. Muslim nomor 2947). Hisyam bin Amir berkata, “Teman khusus adalah kematian.” Qatadah berkata, “Urusan umum adalah Kiamat.”
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda, “Kiamat tidak datang sehingga matahari terbit dari barat. Jika manusia melihatnya maka mereka semua beriman.”

Dalam riwayat lain, “Jika matahari telah terbit dari arah barat dan orang-orang melihatnya, maka mereka semua beriman. Pada saat itu iman seseorang tidak lagi berguna untuk dirinya selama dia belum beriman sebelumnya atau memperoleh kebaikan dalam imannya.” (HR. al-Bukhari 7/190 dan Muslim nomor 157)

Umat Islam secara keseluruhan telah ber-ijma’ bahwa terbitnya matahari dari barat adalah salah satu tanda Kiamat kubro berdasarkan hadits-hadits yang shahih dan jelas begitu pula al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi saw.

Iman dan Amal Pada Saat Matahari Terbit dari Barat

Kesimpulan yang diambil dari ayat yang mulia dan hadits-hadits yang disebutkan di atas, dan hadits-hadits lain yang senada bahwa apabila matahari telah terbit dari barat maka iman yang terjadi pada hari itu tidaklah berguna bagi orang yang sebelumnya musyrik atau kafir, tidak pula taubat yang dilakukan pada waktu itu bagi orang yang beriman tetapi sebelumnya dia melakukan kemaksiyatan, kebaikan yang dilakukan sesudah itupun tidaklah berguna. Imannya yang terdahulu menjaganya dari kekekalan di dalam Neraka, jika dia masuk ke dalamnya maka karena dosa-dosanya. Adapun pemilik iman terdahulu, tetapi tidak murni, maka imannya berguna untuk dirinya begitu pula amal-amal yang menyertainya yang dikerjakannya. Yang ditolak adalah taubatnya saat itu dari imannya yang bercampur dengan kemaksiyatan, begitu pula orang yang sebelumnya tidak beriman dan beramal shalih, maka iman dan amal shalih yang tiba-tiba dilakukan pada saat itu tidaklah diterima.

Adapun orang mukmin yang telah bertaubat dari kemaksiyatan dan telah mengerjakan kebaikan semampunya, maka imannya ini berguna baginya demi keselamatannya dan amal shalihnya berguna baginya demi derajatnya dan kebaikan yang dia kerjakan setelah itu, di mana sebelumnya dia telah melaksanakannya, ia juga berguna baginya.

Kaidah Syar’i Dalam Masalah Ini

Setiap kebaikan yang tiba-tiba dilaksanakan di mana pendorongnya adalah dilihatnya matahari terbit dari arah barat dan juga pelakunya tidak pernah melaksanakannya sebelumnya, maka ia tidak berguna, baik kebajikan itu termasuk ushul (pokok) ataupun furu (cabang). Sebaliknya semua kebaikan di mana pelakunya telah melaksanakannya sebelum dia melihat tanda ini maka ia berguna.

Allamah Al-Qurtubi dalam at-Tadzkirah menjelaskan alasan ditolaknya iman pada hari itu, dia berkata, “Para ulama berkata, ‘Iman tidak berguna bagi pemiliknya pada waktu matahari terbit dari barat karena ketakutan hebat yang menyelimuti hatinya. Di mana ketakutan ini memadamkan semua syahwat jiwa dan meluruhkan seluruh kekuatan tubuh. Maka seluruh manusia –karena mereka telah yakin Kiamat di ambang pintu– menjadi seperti orang di mana kematian telah berada di pelupuk mata. Dalam kondisi demikian dorongan-dorongan kepada kemaksiyatan telah hilang dan luruh dari mereka. Maka barangsiapa bertaubat dalam kondisi ini maka taubatnya tidak diterima sebagaimana taubat orang yang maut telah berada di pelupuk matanya’.”

Hafizh Ibnu Katsir dalam An-Nihayah berkata, “Hadits-hadits yang mutawatir ini bersama ayat yang mulia merupakan dalil bahwa siapa yang baru beriman dan bertaubat pada saat matahari terbit dari barat maka ia tidak diterima darinya. Hal itu demikian –wallahu a’lam– karena ia adalah tanda Kiamat terbesar yang menunjukkan kedekatannya, maka hari itu diperlakukan seperti hari Kiamat.

Firman Allah, “Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu.” (QS. Al-An’am: 158).

Firman Allah, “Maka tatkala mereka melihat adzab Kami, mereka berkata, ‘kami beriman hanya kepada Allah saja dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah’. Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir.” (QS. Al-Mu’min: 84-85).

Firman Allah, “Mereka tidak menunggu kecuali kedatangan hari Kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba sedang mereka tidak menyadarinya.” (QS. Az-Zukhruf: 66). Wallahu a’lam.

Anonymous said...

Nabi Muhammad itu nabi palsu..pemimpin penyembahan berhala...Nabi Muhammad sekarang disiksa sadis sama Iblis/satan..di Neraka..oleh...Iblis...bapak pendusta/pembohong...Bertobatlah kamu umat Muslim...kamu...semua sudah ditipu Iblis melalui Muhammad nabi palsu dengan ajaran sesatnya.Nanti setelah kamu mati... nanti kamu tahu siapa yang jemput kamu..Tuhan...atau Hantu...! Al-Quran itu ayat-ayat Satan dari Neraka Jahanam/Jurang maut...

Anonymous said...

PENGIKUT-PENGIKUT YESUSU

Yesus pernah melalui (menjumpai) suatu kelompok manusia yang sedang menangkap ikan. Yesus lalu memberikan pelajaran kepada mereka, agar mereka jangan hanya hidup untuk didunia ini saja. Diterangkannya pula kepada mereka tentang kehidupan diakhirat dengan Surganya, dan ajaran-ajaran serta kepercayaan lainnya. Akhirnya empat orang dari kaum penangkap ikan ini beriman kepada Yesus dan menjadi pengikutnya. Mereka itu ialah Syimun dan saudara lelakinya yang bernama Andirius, Yaqub dan Yuhanna.
Kemudian Yesus melalui pula suatu kelompok manusia yang sedang mencuci pakaian mereka disungai. Yesus berkata kepada mereka: Hai kaum, kamu mencuci pakaian itu dan membersihkannya dan kotoran-kotoran yang melekat padanya. Apakah kamu tidak mau membersihkan hatimu itu? Mereka pun beriman dan menjadi pengikut Yesus Mereka adalah: Lukas, Thomas, Markus dan Yuhanna dan beberapa saudara mereka yang masih kecil, di antaranya juga yang bernama Syimun dan Yaqub.
Mereka itu semualah yang menjadi pengikut-pengikut yang setia dan mereka semua berjumlah 12 orang. Akhirnya datang pula seorang lainnya yang bernama Judas, yang belum pernah mendengarkan akan perkataan-perkataan atau ajaran Yesus, tetapi turut beriman kerana ajakan orang-orang yang telah beriman lebih dahulu. Hanya setelah Yesus dan pengikutnya mengalami pengepungan yang amat kritikal, Judas ini murtad, menyeleweng, meninggalkan Yesus dan pengikut-pengikutnya lalu mengkhianati Yesus dengan memberitahukan tempat persembunyian Yesus kepada musuh-musuhnya, yaitu orang-orang Yahudi, sehingga mereka menyerbu tempat persembunyian itu.
Menurut sejarah, Yesus diangkat Allah menjadi Nabi dan Rasul dalam umur 30 tahun. Setelah menyiarkan ajarannya selama tiga tahun atau lima tahun, terjadilah pengepungan, yang menurut kaum Nasrani, Yesus tertangkap dan disalib.
Jadi Yesus menyebarkan ajarannya itu hanya dalam waktu tiga atau lima tahun saja, yang selalu diancam oleh orang Yahudi untuk dibunuh, sehingga menjadikan Yesus selalu berpindah-randah tempat untuk menghindari penangkapan atau pembunuhan terhadap diri beliau. Kerana keadaan yang demikian itu, pengikut-pengikutnya tidak banyak, dan pelajaran yang disampaikannya pun tidak teratur, serta orang-orang yang menerima pelajaran dari beliau itu mempunyai tingkat kecerdasan yang berbeda-beda, berbeda-beda pula lamanya masing-masing dari mereka bergaul dengan Yesus.
Sesudah Yesus diangkat Allah ke langit, maka hanya tinggal para pengikut yang setia ini sajalah, yang dengan sekadar ilmu yang ada pada masing-masing mereka, mereka ajarkan lagi ajaran Yesus itu. Juga dalam keadaan bersembunyi, tidak aman dan tidak bebas.
Diantara mereka, ada pula yang menuliskan apa yang mereka ketahui itu. Dan dari tulisan-tulisan mereka inilah nantinya yang dijadikan Kitab Suci yang mereka namai Injil. Masing-masing Injil itu mereka namai dengan nama penulisnya. Di antaranya ada Injil Mathius, Injil Yuhanna, Injil Lukas, Injil Barnaba dan banyak lagi Injil-injil yang lainnya. Tentu saja Injil-injil itu tidak sama antar satu sama lain, sebab hanya merupakan catatan dari masing-masing pencatat saja, selama mereka bergaul dengan Yesus, atau semata-mata hanya khabar atau cerita yang sampai kepada mereka saja tentang Yesus Sebab tidak semua penulis Injil itu adalah Sahabat (Hawari), malah banyak pula penulis-penulis Injil yang tidak pernah bertemu samasekali dengan Yesus, bahkan tidak pula dengan para Sahabat atau Hawari.
Tidak heranlah kalau beberapa abad kemudian, ajaran yang diajarkan mereka menjadi bersimpang-siur, menjadikan mereka berpecah-belah tentang kepercayaan. Ada diantara mereka yang mengatakan bahawa Yesus. adalah sebagai Nabi dan Rasul sebagaimana juga Nabi-nabi dan Rasul-rasul yang datang sebelumnya. Tetapi ada pula diantara mereka yang melebihkannya kerana Yesus tidak punya bapa, menganggap Yesus sebagai anak Allah. Juga tentang ibunya yang bernama Maria dan Malaikat Jibril (Ruhul Kudus) yang mendatangi Maria. Bahkan timbul kepercayaan yang mengatakan bahawa Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi anak manusia melalui perut seorang wanita suci yaitu ibunya, Maria. Bahkan timbul lagi kepercayaan bahawa Malaikat Ruhul Kudus yang menyampaikan berita kelahiran Yesus kepada Maria itupun adalah Allah menjelma pula. Akhirnya timbullah kepercayaan Trinitas; iaitu Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Ruhul Kudus. Oleh orang-orang yang datang kemudian ditafsirkan bahawa Allah Bapa itu Tuhan 100%, Allah Putra, yaitu Jesus itu Tuhan 100% dan Allah Ruhul Kudus (Malaikat Jibril) adalah Tuhan 100% pula. Bahkan ada yang mempercayai bahawa Maria ibunya, adalah Tuhan pula, sebab ia melahirkan Tuhan yaitu Tuhan Jesus.
Kekacauan yang menimpa pengikut-pengikut Yesus itu menimbulkan kekacauan yang menyebabkan pertumpahan darah yang terus-menerus dalam waktu berabad-abad lamanya dikalangan mereka. Sehingga manusia berada kembali dalam kegelapan, iaitu kegelapan kepercayaan.
Untuk melenyapkan kegelapan itulah akhirnya diutus Allah Nabi dan Rasul terakhir, yaitu Muhammad s.a.w. dengan membawa Kitab Suci al-Quran, untuk membetulkan semua kitab yang salah, yang dianggap orang Kitab-kitab Suci, yang ada tersebar sebelum lahirnya Nabi Muhammad s.a.w.
Diantara ayat-ayat al-Quran yang ada hubungannya dengan kepercayaan-kepercayaan orang yang mengaku pengikut Nabi Isa a.s. berbunyi sebagai berikut (artinya): Berkata Isa/Yesus: Sesungguhnya aku ini adalah hamba Allah. Allah beri kepadaku Kitab, dan Allah menjadikan aku Nabi. Allah jadikan aku orang yang berbakti dimana saja aku berada. Allah wajibkan kepadaku mendirikan sembahyang, dan mengeluarkan zakat selama aku hidup. Allah jadikan aku berbakti terhadap ibuku, dan Allah tidak jadikan aku menjadi orang sombong dan celaka. Dan keselamatan tercurah atasku pada hari aku dilahirkan, serta pada hari matiku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup diakhirat nanti. Ya itulah Isa /Yesus anak Mariam/Maria. Allah firmankan perkataan-perkataan yang penuh berisi kebenaran, karena banyak manusia yang berselisih tentang dia dan ragu-ragu. Tidaklah layak bagi Allah mempunyai anak. Maha Suci Ia. Bila Ia menghendaki sesuatu, Ia hanya berkata: Jadilah, maka terjadilah sesuatu yang dikehendakiNya itu. (Berkata Isa/Yesus): Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Ia (Allah saja), inilah jalan yang lurus (benar). Maka timbullah perselisihan diantara golongan manusia. Maka celaka besarlah orang-orang kafir dihari yang amat hebat nanti. Dihari itu mereka akan datang kepada Kami, dan alangkah terangnya mereka dapat mendengar dan melihat dihari itu. Tetapi orang-orang zalim yang hidup sekarang ini tetap dalam kesesatan yang nyata. Dan ancamlah mereka (Hai, Muhammad) dengan kepastiannya hari yang penuh dengan dukacita itu, yaitu tatkala sudah diputuskan segala perkara. Mereka tetap lalai dan tidak mau percaya. Sesungguhnya Kamilah yang memiliki bumi dan apa-apa yang terdapat diatasnya. Dan akhirnya kepada Kami jualah mereka itu akan kembali.
(Mariam: 3040)
Dan ingatlah ketika Isa/Yesus Anak Maryam/Maria berkata: Hai, Bani Israel, sesungguhnya aku ini Rasul Allah yang diutus kepada kamu, membenarkan apa yang dihadapanku (yaitu Kitab Taurat) dan memberi kabar gembira akan kedatangannya seorang Rasul sesudahku namanya Ahmad (yaitu Muhammad). Tetapi tatkala Rasul itu datang kepada mereka membawa keterangan, mereka berkata: Ini adalah sihir semata." (as-Saff: 6)
Hai, Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), sungguh sudah datang kepadamu Rasul Kami (Nabi Muhammad) menerangkan banyak perkara yang kamu (nenek-moyangmu) sembunyikan dan isi al-Kitab (Taurat dan Injil) dan banyak pula yang kamu hapuskan (kerana memberatkan kamu) sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya yang terang dan Kitab Suci (al-Quran dan Allah).
(al-Maidah: 5)
Hai, Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu. Janganlah kamu berkata tentang Allah selain perkataan yang benar. Sesungguhnya ia Anak Mariam (Maria) itu adalah Rasul Allah dan (kejadian Isa/Yesus itu adalah disebabkan) kalimahNya, yang diletakkan pada Mariam/Maria (untuk menghamilkannya) bersama roh daripadaNya. Berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya. Janganlah kamu katakan Allah itu bertiga (Trinitas). Berhentilah kamu dan perkataan yang demikian, itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah hanya Satu (Maha Tunggal). Maha Suci Ia daripada mempunyai anak. KepunyaanNyalah apa saja yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah itu saja sebagai Pelindung (Saksi). (an-Nisa: 171)
Berkata orang-orang Yahudi: Uzair anak Allah. Dan berkata orang-orang Nasrani: Isa al-Masihi/Yesus anak Allah. Yang demikian itu adalah omongan mereka dengan mulut mereka, menyerupai perkataan orang-orang kafir yang dahulu, yang telah dibinasakan oleh Allah. Heran mengapa mereka dipalingkan begitu rupa. Mereka menjadikan guru-guru dan pendeta-pendeta mereka sebagai Tuhan selain Allah. Dan begitu juga terhadap Isa Al-Masihi/Yesus Anak Mariam/Maria. Padahal mereka tidak diperintah selain untuk menyembah Allah yang Maha Esa, yang tiada Tuhan selain Dia. Maha Suci Ia dan apa-apa yang mereka sekutukan.
(at-Taubah: 3031)
Maksud turunnya Isa/Yesus itu adalah untuk menerangkan kepada orang-orang yang mengaku mengikuti pelajaran Nabi Isa/Yesus, tetapi telah membelok dari ajaran Nabi Isa/Yesus yang sebenarnya. Lebih-lebih untuk menegaskan kepada mereka bahawa Isa/Yesus tidak pernah mengajarkan bahawa dia adalah Tuhan atau anak Tuhan dan untuk menegaskan kepada ummat manusia, bahawa Muhammad s.a.w. adalah Rasul Allah yang terakhir yang harus diimani dan diikuti dan bahawa al-Quran al-Karim adalah Kitab Suci yang mencakupi seluruh Kitab-kitab Suci yang sebelumnya dan bahawa Islam adalah ajaran semua Nabi dan Rasul yang pernah diutus Tuhan ke permukaan bumi ini.
Dengan alasan yang tersebut diatas inilah, maka ummat Islam percaya, bahawa Nabi Isa a.s./Yesus tidaklah mati terbunuh ditiang salib sebagai kepercayaan ummat Nasrani sekarang ini. Kerana selain ayat-ayat al-Quran yang amat jelas tersebut diatas itu, tidak mungkin menurut kepercayaan setiap orang Islam, seorang Nabi dan Rasul Allah yang begitu benar dan mulianya, akan dapat ditangkap, serta dibunuh dengan pembunuhan kejam, di luar penkemanusiaan itu.
Allah yang Maha Kuasa pasti telah dapat menyelamatkan Nabi dan RasulNya yang bernama Isa al-Masihi/Yesus, dan perlakuan yang tidak sewajarnya ini.
Kalau ummat Islam dan ummat Nasrani berlainan kepercayaan tentang kedua masalah ini (yaitu tentang ketuhanan Isa/Yesus dan tersalibnya Isa/Yesus) ummat Islam tidak diperbolehkan bertengkar dan berdebat dengan ummat Nasrani tentang masalah ini. Kerana masalah ini salh satu perkara ghaib, yang tidak mungkin dapat diselesaikan dengan bertengkar dan berdebat.
Dengan ayat-ayat yang tersebut diatas, ummat Islam menunggu sampai datang saatnya nanti di hari kiamat, dialam akhirat, dimana Allah akan menetapkan putusan tentang masalah yang sedang diperselisihkan sekarang ini, antara ummat Islam, ummat Nasrani dan ummat Yahudi.
Marilah kita sama menunggu saat yang dijanjikan Allah itu dengan sabar dan menjauhkan diri dari sengketa, berjalan dan hidup dengan kepercayaan masing-masing.
Tetapi bila perdebatan mengenai masalah-masalah yang diperselisihkan itu dapat dijamin akan berjalan secara baik, dijamin tidak akan membangkitkan nafsu-nafsu yang tidak dapat dikendalikan, maka setiap saat ummat Islam diperbolehkan menghadapinya.
Firman Allah dalam al-Quran:
Serulah manusia kejalan Allah dengan bijaksana dan nasihat-nasihat yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmulah yang lebih mengetahui akan orang-orang yang sesat dari jalanNya dan Ialah pula yang lebih tahu akan orang-orang yang benar (mendapat petunjuk). Dan jika kamu terpaksa harus membalas siksaan, maka balaslah dengan pembalasan yang sebanding dengan apa yang telah mereka siksakan kepadamu. Dan jika kamu sabar (tidak membalas) maka itulah yang lebih baik, bagi orang-orang yang sabar. Dan sabarlah engkau dan tidaklah engkau dapat bersabar, kalau bukan kerana Allah. Dan janganlah engkau berdukacita terhadap mereka dan janganlah engkau berkecil hati lantaran tipu daya mereka. Sesungguhnya Allah beserta dengan orang yang taqwa dan orang yang berbuat kebaikan.
(an-Nahal: 125-129)

Anonymous said...

coba sanggah jika ini hanya karangan......

saya mengutip ini dari perjanjian lama, perjanjian baru, dan bibel yang saya ketahui

Sekarang saya ingin bertanya, apakah alasan Saudara bahwa Yesus menjadi anak Tuhan?

silahkan buka "Matius" pasal 5 ayat 9.

"Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut anak-anak Allah".

Berdasarkan ayat tersebut, yang dimaksudkan "Anak Allah" itu ialah orang yang dihormati seperti Nabi. Kalau Yesus dianggap anak Allah, maka semua orang yang mendamaikan manusia pun menjadi anak-anak Allah juga. Jadi bukan Yesus saja Anak Allah tetapi ada terlalu banyak.

Silahkan Saudara periksa "Yohanes" pasal 17 ayat 23.

"Aku di dalam mereka itu, dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka itu sempurna di dalam persekutuan."

Perhatikan di ayat ini ada tersusun kata "Aku di dalam mereka". Kata "mereka" di ayat ini ialah sahabat Yesus. Sedang yang dimaksudkan dengan "Aku" ialah Yesus. Jadi kata "Aku" beserta mereka artinya Yesus beserta sahabat-sahabatnya. Jadi Tuhan itu beserta Yesus dan para sahabatnya. Kalau Saudara percaya hal kesatuan Yesus dengan Bapa maka Saudara pun harus percaya tentang kesatuan Bapa itu dengan semua sahabat Yesus yang berjumlah 12 orang itu. Jadi bukan Yesus dan Roh Suci saja yang menjadi satu dengan Tuhan, melainkan harus ditambah 12 orang lagi. Ini namanya persatuan Tuhan atau Tuhan persatuan bukan hanya Tritunggal tetapi 15tunggal. Jadi berdasarkan perselisihan ayat-ayat tersebut, yang manakah yang benar? Tiga menjadi Tunggal atau 15 menjadi Tunggal? Ayat manakah yang akan Saudara yakini, yang tiga menjadi tunggal ataukah yang 15 itu?

Silahkan periksa "Yohanes" pasal 17 ayat 3.

"Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal Engkau, Allah yang Esa dan Yesus kristus yang telah Engkau suruhkan itu".

Di ayat ini menyebutkan Tuhan adalah Esa. Dalam Kamus bahasa Indonesia oleh E. St. Harahap, cetakan ke II disebutkan bahwa Esa itu berarti satu, pertama (tunggal) dan di ayat itu juga disebutkan bahwa Yesus Kristus adalah Pesuruh Allah (Utusan/Rasul). Kalau demikian, manakah yang benar? Di satu ayat menyebutkan Tuhan dengan Yesus menjadi satu, di lain ayat 15 menjadi satu dan yang lain lagi Tuhan itu Tunggal, sedangkan di ayat itu pula menyebutkan bahwa Yesus itu pesuruh Allah, bukan Tuhan. Kitab suci yang kandungan ayat-ayatnya bertentangan antara yang satu dengan yang lain tentu sulit sekali dipercaya kesuciannya, karena yang disebut suci itu bersih dari kekeliruan dan perselisihan.

Silahkan buka di "Ulangan" pasal 4 ayat 35.

"Maka kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itulah Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi".

Jelas di dalam Bibel sendiri menerangkan bahwa Tuhan itu Esa, Tunggal.

Kalo anda bertanya apakah terdapat juga di Perjanjian Baru?

Silahkan Saudara buka Markus pasal 12 ayat 29.

"Maka jawab Yesus kepadanya, hukum yang terutama ialah: Dengarlah olehmu hai Israel, adapun Allah Tuhan kita ialah Tuhan yang Esa."

Periksa lagi di Perjanjian Lama di "Ulangan" pasal 6 ayat 4.

"Dengarlah olehmu hai Israel, sesungguhnya Hua Allah kita, Hua itu Esa adanya."

Apakah belum jelas bahwa Bibel sendiri yang menjadi kitab sucinya orang Kristen menyebutkan seterang-terangnya bahwa Tuhan itu tunggal, bukan tiga menjadi satu atau satu menjadi tiga. Taruh kata di Bibel ada ayat yang menyebutkan Tuhan itu tiga menjadi satu, saya ingin bertanya yang manakah di antara kedua ayat itu yang benar, yang Tunggalkah atau yang tiga menjadi Tunggal? Jadi salah satu dari dua ayat tersebut pasti ada yang benar, karena sudah jelas dua ayat itu tidak sama. Kalau salah satu atau dua-duanya salah, maka kandungan kitab suci itu ada yang salah, jadi bukan kitab suci namanya.

Kalau demikian apakah dapat diyakini kebenarannya sebagai kitab suci, kalau kitab suci itu mengandung kesalahan atau tidak benar isinya?

Menurut kepercayaan Saudara, apakah Yesus bersatu dengan Allah?

Kalau demikian tentu Yesus adalah selalu bersama Allah dan Allah selalu bersama Yesus khan?

silahkan buka "Matius" pasal 27 ayat 46.

"Maka sekira-kira pukul tiga itu berserulah Yesus dengan suara yang nyaring katanya: "Eli, Eli, lama sabakhtani", artinya: "Ya Tuhan, apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku."

Berdasarkan seruan Yesus di ayat itu, jelas bahwa Yesus tidak bersatu dengan Tuhan, yakni Tuhan meninggalkan Yesus, waktu akan disalibkan. Mestinya kalau Tuhan menjadi satu dengan Yesus, di saat itulah saat tepat untuk menolong Yesus, tetapi kenyataannya Tuhan tidak bersatu dengan Yesus sehingga Yesus sendiri minta tolong.


Kalau hidupnya Yesus memang untuk disalib, mengapa Yesus tidak bersedia dan menolak untuk disalib? Buktinya ia berseru dengan suara nyaring minta tolong pada Tuhan agar ia terlepas dari disalibkan. Dengan kata lain Yesus tidak bersedia selaku penebus dosa.

mengapa ayat-ayat Bibel ada yang simpang siur?

Dari sebab itulah mengapa Saudara menyembah Yesus selaku Tuhan yang tidak berkuasa menyelamatkan dirinya sendiri, malah minta tolong. Pantaskah ada Tuhan demikian? Dan saya lanjutkan pertanyaan, apakah manusia-manusia yang menyalibkan Yesus itu dilaknat?

saya bertanya ke banyak orang kristen Pasti dilaknat.

Mestinya tidak dilaknat, malah Yesus harus berterima kasih kepada mereka yang menyalibkan dia, bahkan mereka itu seharusnya mendapatkan ganjaran, karena menurut keterangan, kehidupan Yesus itu harus disalib untuk menebus dosa-dosa. Jika tidak ada manusia yang bersedia menyalibkan Yesus, maka dosa-dosa manusia tentu tidak ada yang menebusnya. Jadi manusia-manusia yang telah menyalib Yesus itu berjasa kepada Yesus dan penganut-penganut Kristen. Akan tetapi mereka yang sudah terbukti berjasa itu malah dilaknat. Mestinya mereka itu masuk surga dan dipuji-puji atas jasanya.

Truz Yesus yang bersatu dengan Tuhan mestinya tindakan-tindakan dan perbuatannya menyerupai perbuatan Tuhan.

Akan tetapi kenyataannya tidak demikian. Tuhan tidak tidur tetapi Yesus tidur, Tuhan tidak makan tetapi Yesus makan, Tuhan tidak sakit tetapi Yesus sakit, Tuhan tidak menyembah kepada siapa pun tetapi Yesus menyembah Tuhan. Tuhan tidak mati tetapi Yesus mati, walaupun menurut i'tikat Kristen hidup kembali, tetapi ia mati.
Yesus Tidak Mengetahui Yang Gaib

Menurut anggapan orang Kristen salah satu yang menyebabkan Yesus bersatu dengan Tuhan, karena ia mengetahui yang gaib, benrakah?

silahkan buka "Markus" pasal 13 ayat 31, 32.

"Sesungguhnya langit dan bumi akan lenyap tetapi perkataan-Ku kekal. Tetapi akan harinya atau ketikanya itu tidak diketahui oleh seorang jua pun, baik segala malaikat yang di sorga pun tidak, Anak itu pun tidak, hanyalah Bapa saja."

Jelas di Bibel sendiri tertulis, Yesus sendiri mengaku tidak ada yang tahu kapan hari kiamat, melainkan hanya Tuhan sendiri. Jadi tegas Yesus sendiri tidak mengetahui waktunya hari kiamat, yang termasuk suatu yang gaib. Yang tidak tahu itu pasti bukan Tuhan.

Siapa Anak Sulung Allah?

Yesus menyebutkan dirinya di ayat ini dengan kata: "Anak", yang berarti ia anak Tuhan?

Silahkan buka "Matius" pasal 1 ayat 16.

"dan Yakub memperanakkan Yusuf, yaitu suami Maria, ialah yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus."

Jelas bahwa yang diperanakkan itu pasti bukan Tuhan sebagaimana tersebut dalam ayat tersebut. Silahkan periksa lagi "Keluaran" pasal 4 ayat 22.

"Maka pada masa itu hendaklah katamu kepada Fir'aun demikian: "Inilah firman Tuhan: Bahwa Israil itulah anak-Ku laki-laki, yaitu anak-Ku yang sulung".

Di ayat ini disebutkan bahwa Israil adalah anak Tuhan yang sulung, sedangkan Yesus tidak disebutkan anak yang ke berapa. Silahkan buka lagi "Yeremia" pasal 31 ayat 9.

"Akulah Bapak bagi Israil, dan Afraim itulah anak yang sulung."

Jelas sekali bahwa berdasarkan Bibel sendiri anak Tuhan itu banyak, bukan Yesus saja, padahal sebenarnya yang dimaksudkan dengan "Anak" dalam ayat itu ialah mereka yang dikasihi oleh Tuhan, termasuk Yesus jadi bukan anak yang sebenarnya.

silahkan buka: "Kisah Rasul" pasal 6 ayat 5.

"Maka perkataan ini diperkenankan oleh sekalian orang banyak itu, lalu memilih Stephanus, yaitu seorang yang penuh dengan iman, dan Roh Kudus, dan lagi Philippus, dan Prokhorus dan Nikanor dan Simion dan Parmenas dan Nikolaus yaitu mualaf asalnya dari negeri Antiochia.

Jadi berdasarkan ayat Bibel sendiri menunjukkan bahwa Roh Kudus itu bukan pada Yesus saja. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus itu Roh Suci, atau Roh Kesucian yang maksudnya roh yang bersih dari roh-roh kotor, bukan seperti roh setan atau hantu. Sebagaimana halnya para Nabi lainnya dengan roh sucinya. Menurut Al Qur'an, Roh Kudus (roh suci) itu berarti "Jibril". Di Bibel sendiri menyebutkan bahwa para nabi yang terdahulu adalah Kudus.

Kalo anda nanya di Bibel pasal berapa menyebutkan demikian?

Silahlan periksa surat Petrus yang kedua pasal 3 ayat 2.

"Supaya kamu ingat perkataan yang sudah disabdakan dahulu oleh nabi yang kudus dan akan hukum Tuhan lagi juru selamat, dengan jalan rasul-rasul yang disuruhkan kepadamu".

Jelas di Bibel sendiri menyebutkan bahwa Roh Kudus itu bukan Tuhan dengan kata lain bahwa Yesus dalam kandungan Maria itu bukan Tuhan atau Roh Tuhan, melainkan adalah roh bersih, suci, dengan izin atau perintah Allah yang dikaruniakan kepada hamba yang dikehendakinya. Lebih jelas harap Saudara periksa dalam "Kisah Rasul", pasal 5 ayat 32.

"Dan kami inilah saksi atas segala perkara itu, " demikian juga Roh Kudus yang dikaruniakan Allah kepada sekalian orang yang menurut Dia."

Silahkan periksa lagi dalam "Lukas" pasal 1 ayat 41.

"Maka berlakulah tatkala Elisabet mendengar salam Maria itu, meloncatlah kanak-kanak yang di dalam rahimnya itu dan Elisabet penuh Roh Kudus.

Sudah jelas sekali bahwa arti Roh Kudus adalah Roh Suci yang dikaruniakan oleh Allah kepada siapa pun yang dikehendakinya. Kalau sekiranya Roh Kudus itu diartikan dengan Allah atau Roh Allah maka bukan Yesus saja menjadi Tuhan atau anak Tuhan, melainkan segala orang yang taat kepada Tuhan, para Nabi dan Elisabet (istri Zakaria) pun mestinya Tuhan juga.

Kesamaan Yesus dan Elisa (Ilyas):

Bisa Menghidupkan Orang Mati (Atas Kehendak Allah)

Yesus dianggap Tuhan oleh karena ia mempunyai Roh Ketuhanan, terbukti dengan pangkat Ketuhanannya sehingga ia dapat menghidupkan orang mati apakah benar begitu?

silahkan periksa di "Kitab Raja-raja yang kedua" pasal 13 ayat 21.

"Maka sekali peristiwa apabila dikuburkannya seorang Anu, tiba-tiba terlihat mereka itu suatu pasukan lalu dicampakkannya orang mati itu ke dalam kubur Elisa, maka baru orang mati itu dimasukkan ke dalamnya dan kena mayat Elisa itu, maka hiduplah orang itu pula, lalu bangun berdiri".

[Elisa = Ilyas, dalam Islam, pent.]

Di sini menyebutkan malah tulang-tulang Elisa dapat menghidupkan orang mati. Jadi bukan Yesus saja dapat menghidupkan orang mati bahkan tulang-tulang Elisa dapat menghidupkan orang mati. Yang berarti tulang-tulang Elisa adalah tulang-tulang ketuhanan. Kalau Yesus di waktu hidupnya dapat menghidupkan orang mati, akan tetapi Elisa di waktu tak bernyawa, malah hanya dengan tulang-tulangnya, yang di dalam kubur dapat menghidupkan orang mati. Kalau perbuatan Yesus dikatakan ajaib maka Elisa lebih ajaib dari pada Yesus. Jadi seharusnya Elisa pun dianggap Tuhan juga. Periksa lagi di "Kitab Raja-Raja yang pertama" pasal 17 ayat 22.

"Maka didengar akan Do'a Elisa itu, lalu kembalilah nyata kanak-kanak itu ke dalamnya sehingga hiduplah ia pula".

Kalau secara adil, seharusnya Elisa dianggap Tuhan juga.

Kesamaan Yesus dan Elisa (Ilyas):

Bisa Menyembuhkan Orang Buta (Atas Kehendak Allah)

Kalo alasan lain Yesus dapat menyembuhkan orang buta sehingga melihat?

Kalau begitu periksa "Kitab Raja-Raja yang kedua" pasal 6 ayat 17 dan 30.

di pasal itu menyebutkan yang maksudnya bahwa Elisa dapat menyembuhkan orang buta, sehingga dapat melihat.

Kalau begitu, Elisa pun harus dianggap Tuhan juga, karena menyamai Yesus dan menyamai sifat Tuhan.

Kesamaan Yesus dan Elisa (Ilyas):

Bisa Menyembuhkan Penyakit Lepra (Atas Kehendak Allah)

Sekali lagi Yesus saja yang dapat menyembuhkan penyakit lepra (penyakit kusta)?

Silahkan periksa kitab "Raja-Raja yang kedua" pasal 5 ayat 10 dan 11.

di pasal dan ayat itu menyebutkan yang maksudnya bahwa Elisa dapat menyembuhkan orang sakit kusta bernama Naaman.

Jadi Elisa pun dapat menyembuhkan orang buta dan penyakit kusta malah dapat menghidupkan orang mati. Mengapa tidak diangkat juga menjadi Tuhan?

asal kejadian Yesus tanpa pencampuran laki-laki dengan istrinya. Inilah kelebihan rohnya Yesus daripada rohnya Elisa, benarkah?

Asal kejadian Nabi Adam tanpa bapak dan ibu. Mengapa Adam tidak dianggap Tuhan? Juga Hawa asal kejadiannya tanpa ibu, ia pun bisa dianggap juga Tuhan Wanita.

Adam dan Hawa kedua-duanya kan berdosa

Kalau begitu Yesus pun berdosa, karena Yesus keturunan Maria, sedang Maria keturunan Adam dan Hawa. Yesus sendiri pernah dibawa oleh Iblis ke puncak gunung. Pantaskah Tuhan dibawa oleh Iblis?

Di mana cerita itu disebutkan?
Yesus Dibawa Iblis ke Puncak Gunung

Di Bibel. Silahkan Saudara periksa "Lukas" pasal 4 ayat 5.

"Maka Iblis pun membawa dia ke puncak gunung."

Nah, suatu kejadian aneh, Tuhan dibawa iblis yang berarti ia tunduk kepada kemauan iblis.

Walaupun demikian Yesus tetap suci daripada dosa, benarkah?

Para Nabi lainnya pun suci dari pada dosa. Akan tetapi mereka tidak menganggap dirinya selaku Tuhan, malah Yesus sendiri pun tidak juga mengaku Tuhan, sedangkan pengikut-pengikutnya mempertuhankan dia.

Apa tidak demikian, nabi-nabi berbuat dosa, tetapi Yesus tidak?

Nabi-nabi yang berbuat dosa atau kesalahan itu telah bertobat, lalu diberi ampun oleh Tuhan, sebagaimana juga Yesus pernah minta ampun dan diberi ampun oleh Tuhan. Mereka para Nabi diberi ampun, artinya dosanya telah habis karenanya, lalu mereka disebut bersih dari dosa dan kesalahan-kesalahan.
Yesus pun Berdosa

Di manakah menyebutkan bahwa Yesus merasa ia minta ampun kepada Tuhan?

Silahkan Saudara periksa sendiri di "Matius" pasal 6 ayat 12.

"Dan ampunilah kiranya kami segala kesalahan kami, seperti kami ini sudah mengampuni orang yang berkesalahan kepada kami.

Jelas Yesus sendiri meminta ampun akan kesalahannya. Jadi dia pernah berbuat kesalahan.

Tetapi tidak ada manusia selain Adam yang dilahirkan ke dunia ini tanpa bapak, melainkan Yesus saja. Jadi masih dapat dibenarkan kalau Yesus disebut "Putera Tuhan" atau "Tuhan Anak", apakah begitu?

Kalau misalnya ada seorang manusia yang dilahirkan tanpa bapak dan ibu, maka orang itu pasti akan diakui oleh Saudara bahwa ia lebih berhak menduduki jabatan Tuhan daripada Yesus dilahirkan tanpa bapak saja.

Apakah dalam sejarah manusia belum pernah ada, dan mustahil adanya?

Kalau kiranya ada, maka yang manakah di antara keduanya yang lebih tinggi derajat Ketuhanannya antara Yesus yang dilahirkan hanya tanpa bapak saja dengan manusia yang dilahirkan tanpa bapak dan ibu?

Menurut akal tentunya manusia yang dilahirkan tanpa bapak dan ibu itu lebih tinggi derajat ketuhanannya. Oleh karena ia dilahirkan lebih ajaib keadaannya daripada kelahiran Yesus.

silahkan Saudara periksa di Kitab Bibel atau Injil, periksa di "Ibrani" pasal 7 ayat 1, 2 dan 3.

"Adapun Malkisedik itu, yaitu raja di Salem dan Imam Allah taala, yang sudah berjumpa dengan Ibrahim tatkala Ibrahim kembali daripada menewaskan raja-raja, lalu diberkatinya Ibrahim". "Kepadanya juga Ibrahim sudah memberi bahagian sepuluh Esa. Makna Malkisedik itu kalau diterjemahkan, pertama-tama artinya raja keadilan, kemudian pula raja di Salem, yaitu raja damai". Yang tiada berbapak dan tiada beribu dan tiada bersilsilah, dan tiada berawal...".

Cukup, Saudara telah membaca di kitab suci Saudara sendiri, bahwa Malkisedik seorang raja di Salem tanpa bapak dan ibu, malah tiada silsilahnya. Sesuai dengan pendapat Saudara, apakah cerita yang disebutkan dalam kitab suci Saudara ini berupa dongengan atau cerita-cerita khayalan? Kalau dikatakan dongeng atau cerita khayalan, maka apakah Saudara akan terima kalau ada yang mengatakan bahwa kitab suci Saudara ada mengandung cerita-cerita khayalan atau dongengan yang dibuat-buat? Dan kalau Saudara masih mempertahankan kesucian kitab Saudara itu mengapakah Saudara tidak mengangkat Malkisedik menjabat Tuhan juga, malah jabatan ketuhanannya tentunya lebih tinggi daripada Yesus. Dan berpegang dengan pendirian Saudara sendiri bahwa kelahiran Malkisedik itu lebih ajaib dari Yesus, oleh karena Yesus dilahirkan tanpa bapak sedangkan Malkisedik dilahirkan tanpa bapak dan ibu. Selain itu Malkisedik masih mempunyai kelebihan lagi daripada Yesus, oleh karena Yesus dilahirkan dengan bersilsilah, yaitu dari Maria, sedangkan menurut Bibel sendiri Malkisedik dilahirkan tanpa silsilah sama sekali. Apakah Saudara masih akan mempertahankan ketuhanan Yesus...?

Dalam Kitab Injil Johanes pasal 1 ayat 1 dan 2 menyebutkan: "Maka pada mulanya ada itu Kalam, maka Kalam itu serta dengan Allah, dan Kalam itu Allah. Ia itu pada mulanya serta dengan Allah. Kata "Ia" di ayat ini maksudnya ialah "Yesus". Jadi Yesus beserta dengan Allah, benarkah?

Dalam susunan ayat tersebut di atas ada kata penghubung ialah: "serta" atau beserta. Kalau ada orang berkata "Si Salim dengan si Amin", maka susunan kalimat ini semua orang dapat mengerti bahwa si Salim tetap si Salim bukan si Amin jadi berdasarkan ayat Bibel yang Saudara baca dengan susunan "Ia" (Yesus) beserta Allah, langsung dapat dimengerti bahwa Yesus bukan Allah, dan Allah bukan Yesus. Jelaslah bahwa Yesus tidak sama dengan Allah, dengan kata lain kata Yesus bukan Tuhan. Dan di ayat itu juga disebutkan bahwa Kalam itu Allah. Padahal Kalam itu bukan Allah dan Allah bukan Kalam. Jadi Allah dan Kalam pun lain.

Dalam kitab: "Wahyu" pasal 22 ayat 13 menyebutkan: "Maka Aku inilah Alif dan Ya, yang terdahulu dan yang kemudian. Yang Awal dan Yang Akhir", benarkah?

Rangkaian perkataan itu bukan perkataan Yesus sendiri, melainkan firman Allah kepada Yesus. Bukti kebenaran perkataan saya ini silahkan Saudara periksa di Kitab "Wahyu" tersebut pasal 21 ayat 6.

"Maka firmannya kepadaku: "Sudahlah genap; Aku inilah Alif dan Ya, yaitu Yang Awal dan Yang Akhir".

Jelas di ayat itu menyebutkan: "Maka firmannya kepadaku" Siapakah yang berfirman kepadaku (kepada Yesus) di ayat ini?

Tentu Allah yang berfirman.

Jadi yang berfirman Aku inilah Alif dan Ya, Yang Awal dan Yang Akhir, bukan perkataan Yesus sendiri, tetapi firman Allah kepada Yesus.

Di Johanes pasal 8 ayat 58 Yesus berkata: "Sebelumnya Ibrahim aku sudah ada". Jadi bisa bisa dianggap Yesus itu permulaan?

Kalau Yesus dikatakan "Permulaan", maka diapun tidak benar. Karena pada mulanya Yesus itu tidak ada, lalu diperanakkan oleh Maria dan sesudah itu Yesus mati. Walaupun ia dikatakan hidup lagi. Dan orang sudah mati itu tidak bisa dikatakan: "seorang yang terkemudian" dan kalau Yesus itu hidup lagi, tidak bisa dikatakan: "Permulaan" bukan pula "Yang Terkemudian" bukan "Yang Awal" maupun "Yang Akhir".

Bagaimanakah anggapan Saudara, kalau sekiranya dalam kitab suci Saudara ada menyebutkan bahwa ada seseorang manusia Yesus, yang tidak ada permulaannya dan tidak ada kesudahannya. Apakah manusia itu akan diakui Tuhan juga oleh Saudara?

Mestinya Saudara mengakui Tuhan dua-duanya, dengan lain kata disamping Yesus ada lagi Tuhan Tambahan.

Silahkan buka Ibrani pasal 7 ayat 2 dan 3.

"Malkisedik yang tiada berbapa dan tiada beribu dan tiada bersilsilah dan tiada berawal dan berkesudahan hidupnya, melainkan ia diserupakan Anak Allah, maka kekallah ia selama-salamanya".

Bagaimana perasaan Saudara dengan susunan ayat ini. Berdasarkan ayat ini bukan Yesus saja yang menjadi permulaan tetapi juga Malkisedik.

Silahkan Buka Matius pasal 1 ayat 16.

"Dan Yakub memperanakkan Yusuf, yaitu suami Maria ialah yang melahirkan Yesus, yang disebut Kristus".

Di sini jelas, ayat ini menyebutkan sendiri, bahwa Yesus diperanakkan oleh Maria. Jadi Yesus adalah anak manusia, bukan anak Tuhan, sebagaimana telah saya terangkan dalam pertemuan pertama.
Makna: "Yesus" dan "Kristus"

Itulah ayatnya, Arti Kristus ialah Almasih, Sang Sabda, Adil, Ratu Salem dan ada beberapa lagi artinya yang lain: Kata Almasih dalam Injil bahasa Inggris disebut: "Christ the Lord" di dalam Injil bahasa Arab disebut: "Almasih Ar-Robb". Kata "Lord dan Robb" artinya tuanku, paduka tuan, dan ada juga dengan arti Tuhan, dan lain-lain lagi. Akan tetapi karena Yesus sendiri mengaku bahwa ia bukan Tuhan melainkan utusanNya bagaimana tersebut dalam Kitab Injil Johanes pasal 17 ayat 23, dan ia diperanakkan oleh manusia, sebagaimana tersebut dalam Injil Matius pasal 1 ayat 16 dan 21, malah ia sendiri yang berkata dan mengakui bahwa Tuhan itu Esa (Tunggal), sebagaimana disebutkan dalam Injil Markus, pasal 12 ayat 29 dan di ayat-ayat Injil yang lain-lain, maka berdasarkan pengakuan Yesus itu, jelas Yesus itu bukan Tuhan dan bukan anak Tuhan.

Selanjutnya harap periksa lagi di Markus pasal 12 ayat 29.

"Maka jawab Yesus kepadanya: "Hukum yang terutama inilah: dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan Kita, ialah Tuhan Yang Esa".

Jelas bahwa Tuhan itu Esa, artinya satu, Tunggal, jadi Yesus bukan Tuhan sebagaimana telah saya terangkan.

Periksa lagi Ulangan pasal 4 ayat 35.

"Maka kepadamulah Ia itu ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itu Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi".

Kitab Injil Saudara sendiri yang menyebutkan dan Yesus sendiri yang menyampaikan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah yang Esa. Jadi tegas sekali Yesus sendiri tidak mengaku menjadi Tuhan. Ini pun telah saya terangkan sebelumnya.

Periksa lagi di Ulangan pasal 6 ayat 4.

"Dengarlah olehmu hai Israil! Sesungguhnya Hua Allah kita, Hua itu Esa adanya".

Jelas di Kitab Injil sendiri menyebutkan Allah itu Esa, Tunggal. Yesus telah mengakui sendiri bahwa dia bukan Tuhan. Bagaimana pendapat Saudara? Kaum Kristen mengatakan Yesus itu Tuhan, sedangkan Yesus sendiri menolak disebut dirinya Tuhan.

Periksa di Matius pasal 27 ayat 1.

"Setelah hari siang, maka segala kepala iman dan orang tua-tua kaumpun berundinglah atas hal Yesus, supaya dibunuh Dia".

Kalau betul Yesus itu Tuhan, mustahil ada manusia merencanakan untuk membunuh Dia. Silahkan buka lagi di Matius pasal 26 ayat 38.

"Kemudian kata Yesus kepada mereka itu: "Hatiku amat sangat berdukacita, hampir mati rasaku; tinggallah kamu di sini dan berjagalah sertaku".

Di ayat ini menyebutkan bahwa Yesus amat sangat berduka cita pantaskah ada Tuhan berduka cita? Ini menunjukkan bahwa Yesus bukan Tuhan. Periksa lagi di Lukas pasal 2 ayat 11.

"Sebab pada hari ini sudah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan itu di dalam negeri Daud".

Wajarkah Tuhan dilahirkan oleh manusia (Maria)? Terus periksa di Johanes pasal 5 ayat 30.

"Maka aku tidak boleh berbuat satu apa dari mauku sendiri, seperti aku dengar begitu aku hukumkan, dan hukumku itu adil adanya, karena tidak aku coba turut mauku sendiri, melainkan maunya Bapa yang sudah mengutus aku".

Ayat itu Yesus sendiri yang berkata bahwa ia tidak berkuasa berbuat sekehendaknya. Wajarkah Tuhan tidak berkuasa berbuat sekehendaknya? Di ayat itu pun Yesus mengaku sendiri bahwa kehendaknya itu menurut kehendak Tuhan yang mengutus dia. Kalau Yesus betul Tuhan, tentu tidak dapat diperintah oleh siapa pun. Di ayat ini juga Yesus mengaku, bahwa dia bukan Tuhan melainkan diutus oleh Tuhan. Yang diutus itu tentu bukan Tuhan.

Kalau begitu jelas bahwa:
Yesus datang ke dunia ini bukan kemauannya sendiri tetapi utusan Tuhan atas kehendak Tuhan, sebagaimana juga Tuhan telah mengutus nabi-nabi dan rasul-rasul yang lain.
Yesus menghidupkan orang mati bukan maunya sendiri melainkan atas kehendak Tuhan, sebagaimana juga Ilyas [Ilyas = Elisa, pent.] dapat menghidupkan orang mati.
Yesus dapat menyembuhkan penyakit kusta (lepra), bukan kehendaknya sendiri, melainkan atas kehendak Tuhan sebagaimana Ilyas dapat menyembuhkan penyakit lepra.

Keterangan saya ini berdasarkan pengakuan Yesus sendiri di ayat tadi bahwa "tidak aku coba mauku sendiri, melainkan maunya Bapa yang sudah mengutus Aku".

Apakah Saudara memerlukan lagi ayat-ayat Bibel yang menerangkan pengakuan Yesus sendiri bahwa Ia bukan Tuhan?

periksa lagi di Ulangan pasal 4 ayat 39.

"Maka sekarang ketahuilah olehmu dan perhatikanlah ini baik-baik, bahwa Tuhan itulah Allah, baik di langit yang di atas, baik di bumi yang di bawah, dan kecuali Ia tiadalah lain lagi."

Tegas sekali, di Kitab Injil sendiri yang menyebutkan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Yesus sendiri pula yang berkata bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Jadi Yesus pun bukan Tuhan. Ayat ini tentu tidak dapat diputar-putar lagi. Kalau ada penganut agama Kristen mengakui Yesus itu Tuhan, maka pengakuannya bertentangan dengan kitab sucinya sendiri, dan bertentangan pula dengan ajaran Yesus.

Dalam Injil Johanes pasal 10 ayat 38 ada menyebutkan: "Supaya kamu dapat tahu dan percaya, yang Bapa ada di dalam aku, dan aku ada di dalam Bapa". Ayat ini menunjukkan bahwa Yesus di dalam Tuhan dan Tuhan di dalam Yesus, maksudnya Tuhan dan Yesus itu satu adanya atau singkatnya bahwa Yesus pun Tuhan. Juga dalam Johanes pasal 14 ayat 11 ada menyebutkan: "Percayalah yang aku ini dalam Bapa, dan Bapa dalam aku" Benarkah?

Kalau Saudara berpegang dengan ayat tersebut, bahwa Yesus itu Tuhan, maka Saudara harus mengakui juga bahwa Tuhan itu Yesus dan Yesus itu Tuhan.

"Di ayat itu ada dua rangkaian kata ialah "Yesus dan Tuhan". Siapakah yang lebih berkuasa di antara keduanya. Tuhan Bapakah atau Yesus?

Tentu Tuhan Bapa.
"Bapaku itu lebih dari aku ... ", " ... Dia yang MENGUTUS aku"
Yesus adalah UTUSAN (RASUL) Allah

Kalau masih ada yang lebih berkuasa dari Yesus, maka Yesus tentu bukan Tuhan, lebih jelas periksa di Injil Johanes pasal 14 ayat 28.

"Kamu sudah dengar aku bilang, yang aku pergi serta datang kembali sama kamu. Coba kamu cinta sama aku, hati, sebab aku sudah bilang: "Yang aku pergi sama Bapa, karena Bapaku itu lebih dari aku".

[Karena kalimat di atas agak membingungkan, berikut adalah kutipan dari "Al-Kitab Terjemahan Baru", pent.]
["Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapaku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku."]

[dan versi "Al-Kitab Terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari", pent.: Kalian sudah mendengar Aku berkata, 'Aku akan pergi, tetapi Aku akan datang kembali kepadamu'. Kalau kalian mengasihi Aku, kalian akan senang Aku pergi kepada Bapa, sebab Bapa lebih besar daripadaku.]

Di ayat ini Yesus sendiri mengatakan: "Bapaku itu lebih dari aku", ini menunjukkan bahwa, kalau Yesus itu Tuhan, maka ialah Tuhan yang tidak sempurna, oleh karena masih ada yang melebihi tingkatnya. Yang tidak sempurna itu tentu bukan Tuhan. Harap Saudara periksa lagi di Injil Johanes pasal 12 ayat 45.

"Dan barang siapa yang melihat aku, dia melihat sama Dia yang mengutus aku".

Pantaskah Tuhan diutus? Kalau Yesus itu Tuhan, mengapa ada Tuhan yang di utus? Maksud ayat tersebut siapa yang melihat Yesus, seolah-olah ia melihat Tuhan yang mengutus Yesus. Jadi perkataan Yesus di atas menunjukkan bahwa ia bukan Tuhan, melainkan utusan Tuhan.

Makna: "Bapa dalam aku dan aku dalam Bapa"

Di antara dua ayat tersebut yakni di Johanes pasal 10 ayat 38, dan pasal 14 ayat 11 dan Johanes pasal 12 ayat 45 itu adalah bertentangan. Di satu ayat ditafsirkan Yesus itu Tuhan, dan di ayat lain disebutkan bahwa Yesus itu utusan Tuhan. Jadi di dalam Injil sendiri terdapat ayat-ayatnya antara yang satu dengan yang lain bertentangan. Kalau ada kitab suci yang isinya berselisih antara satu ayat dengan ayat yang lain, maka apakah kitab suci itu masih akan dipertahankan kesuciannya...?

Andaikan Saudara masih juga mempertahankan ketuhanan Yesus dengan berdasarkan ayat Bibel yang menyebutkan: "Yesus dalam Bapa dan Bapa dalam Yesus" sebagaimana tersebut dalam Johanes pasal 10 ayat 38 dan pasal 14 ayat 11 itu, maka Saudara pun akan dijawab oleh Kitab Injil Saudara sendiri, bahwa penafsiran Saudara itu tidak benar.

Di manakah menyebutkan demikian?

Silahkan Saudara periksa di Injil Johanes pasal 17 ayat 21.
Sekali lagi: Yesus hanyalah UTUSAN (RASUL) Tuhan

"Supaya semua jadi satu, ia Bapa! seperti Bapa dalam saya dan saya dalam Bapa dan supaya dia orang jadi satu dalam kita, biar dunia percaya Bapa sudah mengutus saya".

Jelas di ayat ini kalau Yesus sendiri berkata bahwa Yesus dalam Bapa dan Bapa dalam Yesus dan muridnya pun ada dalam Bapa. Kalau begitu harus Saudara akui bahwa murid-murid Yesus pun Tuhan juga.

Kalau begitu bagaimana arti yang sebenarnya ayat itu?

Kalimat: "Bapa dalam saya" dan muridnya jadi satu dengan kita (Allah dan Yesus) di ayat tersebut maksudnya, supaya Yesus senantiasa tidak melupakan Allah (Bapa) demikian juga muridnya tidak melupakan Yesus dan Allah (Bapa). Dan di akhir ayat tersebut Yesus berkata "biar dunia percaya yang Bapa mengutus saya". Rangkaian kata-kata ini tegas sekali Yesus mengakui bahwa ia bukan Anak Allah, melainkan utusannya, dan teruskan Saudara baca di Johanes pasal 17 ayat 23.

"Saya dalam dia orang, dan Bapa dalam saya, supaya dunia boleh tahu yang Bapa sudah mengutus saya".

Apakah susunan ayat tersebut belum jelas bahwa Yesus sendiri yang berkata dan mengaku bahwa ia bukan Tuhan, melainkan utusan Tuhan. Apakah Saudara masih belum puas tentang ayat-ayat Injil yang menunjukkan bahwa Yesus bukan Tuhan, karena saya anggap telah cukup banyak tunjukkan kepada Saudara.

Silahkan Saudara periksa di kitab Samuel yang kedua pasal 7 ayat 22.

"Maka sebab itu besarlah Engkau, ya Tuhan Allah karena tiada yang dapat disamakan dengan dikau dan tiada Allah melainkan Engkau sekedar yang telah kami dengar dari telinga kami".

Di ayat ini jelas bahwa Yesus sendiri menghadapkan kata-katanya kepada Allah, bahwa tiada yang dapat disamakan dengan Allah. Jadi Yesus sendiri mengakui bahwa dirinya tidak sama dengan Tuhan, dengan kata lain ia bukan Tuhan dan di tengah-tengah ayat itu Yesus sendiri berkata: "Tiada Allah melainkan engkau". Jadi Yesus termasuk yang lain, yakni ia bukan Tuhan Allah. Rangkaian ayat tersebut, Yesus sendiri yang berkata bahwa, "tiada Tuhan melainkan Allah". Mengapa kaum Kristen mengangkat Yesus selaku Tuhan? Silahkan periksa lagi Injil Yahya pasal 17 ayat 8.

"Karena segala firman yang telah Engkau firmankan kepadaku, itulah aku sampaikan kepada mereka itu, dan mereka itu sudah menerima dia, dan mengetahui dengan sesungguhnya bahwa aku datang dari ada-Mu, dan lagi mereka itu percaya bahwa Engkau yang menyuruh aku.

Di ayat ini Yesus sendiri berkata bahwa ia menerima firman dari Allah. Kalau Yesus Tuhan, tentunya tidak membutuhkan firman dari siapa pun juga. Di akhir ayat itu juga Yesus sendiri berkata bahwa "Engkaulah yang menyuruh aku". Jadi Yesus itu bukan Tuhan, melainkan pesuruh Tuhan, sebagaimana nabi-nabi dan utusan-utusan Allah yang lain-lain juga. Teruskan Saudara periksa Injil Matius pasal 26 ayat 2.

"Kamu memang mengetahui bahwa dua hari lagi akan ada hari raya Paskah, dan Anak manusia akan diserahkan supaya ia disalibkan".

Yang dimaksud dengan anak manusia di ayat itu ialah Yesus sendiri. Jadi jelas Yesus mengakui bahwa ia bukan anak Tuhan, melainkan anak manusia. Lanjutkan periksa Injil Matius pasal 5 ayat 45.

Sekali lagi: makna "Anak Allah" dalam Bible

"Supaya kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga..."

Di ayat ini Saudara saksikan sendiri, bahwa Yesus sendiri yang berkata kepada murid-muridnya, supaya kamu menjadi anak-anak bapamu yang di surga; yakni apabila murid-muridnya taat atas perintah-perintah Tuhan, menurut Yesus mereka akan jadi anak Tuhan juga. Berdasarkan ayat Bibel tersebut tentunya Anak Tuhan akan menjadi banyak jumlahnya, bukan Yesus saja.

kalo anda masih berpendapat: tetapi di Injil Johanes pasal 1 ayat 34 menyebutkan: "Maka aku sudah melihat itu, serta bersaksi yang dia inilah Anak Allah". Juga di Injil Matius pasal 3 ayat 17 menyebutkan: "Maka suatu suara dari langit mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepadanya Aku berkenan" Di Injil Lukas pasal 1 ayat 32 juga menyebutkan: "Maka ia akan menjadi besar, dan ia akan dikatakan Anak Allah Yang Maha Tinggi, maka Allah, Tuhan kita akan mengaruniakan kepadanya takhta Daud, nenek moyangnya itu". Di Ibrani pasal 4 ayat 14 menyebutkan: "Sedangkan ada kepada kita seorang Imam Maha Besar yang sudah melintas segala langit, yaitu Yesus Anak Allah, maka hendaklah kita memegang pengakuan itu". Dan masih banyak lagi ayat-ayat Bibel yang menerangkan itu.

Saya mengerti, bahwa ayat-ayat Bibel yang menyebutkan Yesus Anak Allah sebagaimana tersebut di:

Matius: Pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3, pasal 14 ayat 33, pasal 26 ayat 63 dan Pasal 16 ayat 17.

Johanes: Pasal 3 ayat 16, pasal 1 ayat 34 dan 40, pasal 17 ayat 1, pasal 19 ayat 7, pasal 16 ayat 27 dan ayat 30, pasal 15 ayat 23 dan beberapa ayat lainnya di Johanes.

Rum: Pasal 1 ayat 9, pasal 5 ayat 10, pasal 8 ayat 3, pasal 29 ayat 32.

Galitiah: Pasal 1 ayat 16, pasal 4 ayat 4 dan 6.

Lukas: Pasal 1 ayat 32 dan 35, pasal 3 ayat 22, pasal 4 ayat 3 dan 9, pasal 4 ayat 43 dan 41.

Ibrani: Pasal 1 ayat 2, 5 dan 8, pasal 3 ayat 6, pasal 4 ayat 14, pasal 5 ayat 5 dan 8.

Matius: pasal 2 ayat 15, pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3 dan ayat 6, pasal 14 ayat 33, pasal 26 ayat 63, pasal 16 ayat 17.

Korintus: Pasal 1 ayat 9.

Dan masih ada beberapa ayat lain di Kitab Injil yang menyebutkan Yesus itu Anak Allah tetapi maksudnya bukan Anak Allah yang sebenarnya, karena Yesus sendiri mengaku di Kitab Injil bahwa ia adalah utusan Allah, bukan Anak Allah. Dan ia sendiri berkata: "anak manusia" bukan anak Tuhan, Jadi jumlah ayat-ayat di Kitab Injil yang menyebutkan Yesus itu Anak Allah tidak menjamin kebenarannya bahwa ia Anak Allah betul-betul, sebagaimana kita sering mendengar ucapan-ucapan "Anak Kapal" "Anak Sekolah" tidak berarti bahwa kapal dan sekolah itu beranak, melainkan mempunyai arti bahwa orang itu selalu terikat oleh peraturan-peraturan kapal dan pelajaran-pelajaran di sekolah. Periksa lagi Yahya pasal 5 ayat 30.

"Suatu pun tidak aku dapat berbuat menurut kehendakku sendiri melainkan aku menjalankan hukum sebagaimana yang aku dengar, dan hukumku itu adil adanya, karena bukannya aku mencari kehendak diriku, melainkan kehendak Dia yang menyuruhkan aku.

Di sini jelas sekiranya Yesus itu Tuhan, tentu dapat berbuat sekehendaknya sendiri. Tetapi di Bibel sendiri menyebutkan bahwa perbuatan Yesus itu adalah kehendak Tuhan. Dan sekiranya Yesus itu Tuhan, tentunya tidak ada yang mengutus. Mustahil Tuhan menjadi utusan Tuhan, atau dengan lain kata "Utusan Tuhan itu adalah Tuhan". Bisakah terjadi demikian?

Silahkan periksa lagi di Yahya pasal 3 ayat 13.

"Seorang pun tiada naik ke surga, kecuali ia yang sudah turun dari surga, yaitu anak manusia".

Jelas di Bibel sendiri menyebutkan bahwa Yesus sendiri adalah anak manusia, bukan anak Tuhan.

Periksa lagi di Matius pasal 27 ayat 30.

"Maka mereka itupun meludahi dia, serta mengambil buluh itu memalu kepalanya".

Kalau Yesus itu betul Tuhan, bagaimana Tuhan bisa diludahi dan diperolok-olokkan? Mengapa ada Tuhan yang begitu lemah? Sesuai dengan pengharapan Saudara supaya puas dengan soal ketuhanan Yesus menurut Bibel dan perkataan Yesus sendiri ada menyebutkan Ia bukan Tuhan, sekali lagi periksa di Matius pasal 21 ayat 18 dan 19.

"Pada pagi-pagi harinya, apabila Ia kembali ke negeri itu, ia merasa lapar". Serta dipandangnya sepohon ara di sisi jalan, pergilah ia ke situ dan didapatinya suatu apa pun tiada di pohon itu, melainkan daun sahaja. Lalu berkatalah ia kepadanya: Janganlah jadi buah daripadamu lagi selama-lamanya. Maka dengan seketika itu juga layulah pohon ara itu".

Kalau Yesus itu Tuhan tentu ia tidak akan mengutuk pohon itu supaya tidak berbuah melainkan ia akan menciptakan buah pada pohon itu dengan kekuasaannya selaku Tuhan. Akan tetapi pohon yang tidak berbuat kesalahan apa-apa kepada Yesus dan pohon yang tidak tahu apa-apa itu malah dikutuk oleh Yesus. Wajarkah Tuhan mengutuk makhluk yang tidak bersalah? Padahal kalau betul Yesus itu Tuhan tentu ia berkuasa menciptakan pohon itu supaya mengeluarkan buahnya seketika itu juga, tidak lalu mengutuknya.

Persoalan Yesus anak Tuhan itu telah kita bicarakan dari awal, dan sudah dibereskan oleh Injil sendiri yang menyebutkan bahwa selain Yesus masih banyak lagi beberapa manusia yang harus diakui anak Tuhan, dan seharusnya mereka itu diakui juga oleh golongan Kristen, menjabat anak tuhan, bukan Yesus saja, karena berdasarkan Kitab Injil sendiri anak Tuhan itu banyak.

Siapakah "Anak SULUNG Allah" yang sebenarnya
dari "Anak SULUNG"-"Anak SULUNG" yang disebutkan dalam Bible?

Daud anak Allah yang sulung (Mazmur, pasal 89 ayat 27)
Yakub (Israil) adalah anak Allah yang Sulung (Keluaran pasal 4 ayat 22 dan 23)
Afraim adalah anak Allah yang Sulung (Yeremia pasal 31 ayat 9)
Jadi Daud anak Allah yang sulung, Yakub anak Allah yang sulung, dan Afraim juga anak Allah yang sulung. Ketiga-tiganya atau kesemuanya adalah anak sulung. Yang manakah yang betul-betul sulung? Apakah ayat ini benar semuanya atau salah semuanya? Karena itu saya jelaskan bahwa anak Allah yang tersebut dalam Bibel itu, tidak berarti anak Allah yang sebenarnya melainkan maksudnya ialah kekasih Allah, atau mereka yang taat kepada perintah-perintah tuhan.

Saudara mungkin belum mengerti betul tentang arti "Anak dan Bapa" dalam bahasa Ibrani, atau susunan bahasa yang terpakai dalam Bibel.

Dalam bahasa Ibrani kata "Bapa" itu dipakai buat Tuhan, sedangkan kata "anak" dipakai buat mereka yang dihormati, seperti para Nabi dan para Rasul.

Dasar apakah yang dipergunakan tentang keterangan saya?

Silahkan buka Matius, pasal 5 ayat 9.

"Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang karena mereka itu akan disebut anak Allah".

Jelas siapa saja mendamaikan manusia akan disebut akan menjabat "anak Allah" kalau begitu anak Allah itu ratusan, ribuan malah mungkin jutaan orang, jadi bukan Yesus saja.

Betulkah Kepercayaan Kristen bahwa datangnya Yesus adalah untuk menebus Dosa?

Di manakah menyebutkan?

Apakah dalam kitab Perbuatan Rasul-rasul pasal 5 ayat 31?

"Ia inilah ditinggalkan oleh tangan kanan Allah menjadi Raja dan Juru Selamat akan mengaruniakan tobat kepada Bani Israil dan jalan keampunan dosa".

Susunan kata ini diucapkan oleh Petrus, bukan perkataan Yesus dan bukan wahyu dari Tuhan.

Tetapi dalam Injil Lukas pasal 2 ayat 10 dan 11 juga ada menyebutkan, benarkah?

"Maka kata malaikat itu kepada mereka itu: "Jangan takut, karena sesungguhnya aku memberikan kepadamu suatu kesukaan besar yang akan jadi bagi segenap kaum. Sebab pada hari ini sudah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan itu, di dalam negeri Daud".

Malaikat itu berkata kepada siapa menurut ayat itu?

jika alasanya di Lukas pasal 2 ayat 8 dan 9 menyebutkan bahwa malaikat berkata kepada orang gembala yang tinggal di padang, menjaga kawan binatangnya pada waktu malam.

Tidak ada keterangan bahwa yang berkata itu malaikat, dan tidak ada pernyataan dari orang gembala sendiri mengenai peristiwa tersebut.

Yesus Diutus HANYA Untuk Bani Israel Saja
(Tidak Untuk Semua Ummat Manusia)

Dalam kitab Kisah Rasul pasal 5 ayat 31 yang tadi di bahas bahwa Yesus, hanya penebus dosa bagi Bani Israil saja, bukan untuk semua manusia. Dan Saudara sendiri selaku penganut agama Kristen tentunya tidak tertebus dosanya oleh Yesus, oleh karena Saudara bukan turunan Bani Israil. Demikianlah kalau Saudara betul-betul berpegang pada Kitab Suci Saudara Kitab Injil Saudara, yang telah Saudara baca sendiri.

kalau anda berpendapat: di waktu itu mungkin hanya Bani Israil saja yang ada. Karena itulah Yesus berkata begitu, tetapi pada hakekatnya untuk semua manusia, benarkah?

Kalau benar sanggahan Saudara, silahkan Saudara buka di Matius pasal 1 ayat 21.

"Maka ia akan beranakkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamakan ia Yesus, karena ia-lah yang akan melepaskan kaumnya daripada segala dosanya".

Apakah belum Jelas, Bibel sendiri yang menerangkan bahwa kedatangan Yesus hanya untuk melepaskan dosa kaumnya saja bukan untuk semua manusia, sebagaimana kita telah bicarakan?

Akan tetapi dapat juga saya artikan: "Kaum" itu dengan "Bangsa" ialah bangsa manusia. Jadi yang dimaksudkan ialah untuk semua bangsa, benrakah?

Dengan dasar memberi arti begitu? Di Bibel sendiri nyata-nyata menyebutkan dengan kata "Kaumnya". Taruh kata Saudara alihkan kata: "Kaum" dengan arti "Bangsa" maka yang demikian pun tidak dapat diartikan lain, kecuali hanya bangsanya Yesus sendiri saja ialah bangsa Ibrani (Israil).

Sekiranya di Bibel ada menyebutkan, apakah Saudara akan menjadi yakin, bahwa kedatangan Yesus itu bukan untuk semua bangsa?

Silahkan periksa Injil Matius pasal 15 ayat 24.

"Maka jawab Yesus, katanya "Tiadalah aku disuruhkan yang lain hanya kepada segala domba yang sesat di antara Bani Israil".

Bukankah ayat ini sudah jelas, dan tidak bisa diputar-putar lagi, Yesus sendiri mengakui bahwa ia diutus untuk Bani Israil saja, bukan untuk semua manusia atau lain. Jadi kalau penganut Yesus (umat Kristen) yang bukan golongan Bani Israil, tentunya tidak termasuk umatnya Yesus, dan dosanya tidak bisa ditebus/tertebus, karena Yesus hanya menjadi Juru Selamat untuk Bani Israil saja, sedangkan Saudara sendiri pun bukan dari golongan Bani Israil.

Nah, kalau begitu orang bisa berpendapat apakah faedahnya orang-orang Kristen menyebarkan agamanya kepada manusia yang bukan Bani Israil, sedangkan Yesus sendiri tidak berbuat demikian. Apakah cara yang demikian tidak bisa dinamakan melangkahi ajaran Yesus? Dan di Injil Matius ada menyebutkan juga susunan kata Yesus sendiri "Tiadalah aku disuruhkan kepada yang lain". Jelas di sini Yesus sendiri mengakui ia disuruh. Kalau Yesus itu dikatakan Tuhan, maka pantaskah Tuhan itu jadi pesuruh? Jadi Yesus itu bukan Tuhan, melainkan pesuruh Tuhan sesuai dengan pengakuan Yesus sendiri, yang menyebutkan dalam Kitab Injil Saudara sendiri.

Pada pembahasan di atas, kita sudah membaca susunan ayat di Injil Matius pasal 26 ayat 1 dan 2.

Baik, pada pembahasan di atas telah saya terangkan. Mungkin Saudara masih perlu membantah (membantah keterangan saya tersebut). Silahkan Saudara membacanya.
Yesus Berteriak Dengan Suara Nyaring: "Eli, Eli, Lama Sabakhtani"

Ayat tersebut berbunyi sebagai berikut: "Setelah Yesus menyudahi ucapan itu, maka bertuturlah pula ia kepada murid-muridnya: "Kamu memang mengetahui bahwa dua hari lagi akan ada hari raya Paskah, dan Anak manusia akan diserahkan supaya ia disalibkan". Jadi kedatangan Yesus memang untuk disalib. Berdasarkan ayat ini, benarkah?

Mengapa Yesus berteriak minta tolong kepada Tuhan di waktu akan disalib, kalau memang benar kedatangan Yesus untuk disalib? Mestinya dia bersedia untuk disalib. Seruan Yesus minta-minta tolong itu, sebagaimana saya telah sebutkan sebelumnya, ialah di Matius pasal 27 ayat 46: yang bunyinya sebagai berikut: "Maka sekira-kira pukul tiga itu, berserulah Yesus dengan suara yang nyaring, katanya: "Eli, Eli, lama sabachtani" artinya "Ya Tuhanku, Ya Tuhanku, apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku".

kalo anda berpendapat di ayat yang dibacakan tadi menunjukkan badan ketuhanan Yesus sudah mengetahui lebih dahulu bahwa badan kemanusiaannya akan disalib. Jadi yang berteriak itu bukan anak Tuhan, melainkan badan kemanusiaannya Yesus, oleh karenanya itu ia menyerah untuk disalib?

Kalau begitu, di waktu Yesus disalib ada di manakah badan ketuhanannya Yesus itu? Kalau Saudara menjawab terpisah, maka hal itu menunjukkan bahwa tidak selamanya Yesus menjadi satu dengan Tuhan. Tetapi kalau Saudara menjawab tetap di situ, mengapa badan ketuhanannya tidak dapat menolong Yesus, sehingga ia berteriak-teriak minta tolong ... ?

Bukan itu saja, malah kita masih bisa meneruskan lagi di Matius pasal 26 ayat 38 yang menyebutkan: "Kemudian kata Yesus kepada mereka itu: Hatiku amat sangat berduka cita hampir mati rasaku; tinggallah kamu di sini dan berjagalah sertaku". Mengapa badan Ketuhanan Yesus tidak berkuasa menghilangkan duka cita yang dirasakan olehnya? Malah ia berkata kepada muridnya minta berjaga bersama dia. Pantaskah Tuhan minta-minta kepada manusia?

Betulkah lantaran Yesus disalib dosa bisa terhapus?

Silahkan Saudara periksa di Galatia pasal 3 ayat 13.

"Maka Kristus sudah menebus kita daripada kutuk Torat itu dengan menjadi satu kutuk karena kita, karena ada tersurat: "Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu".

Menurut keterangan itu, Yesus rela untuk disalib, sedangkan menurut Galatia menyebutkan: Terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu, dan kalau begitu apakah bisa menebus dosa manusia?

Masalah Trinitas....

Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Rohul Kudus itu walaupun tersusun dari tiga oknum, tetapi tetap pada hakekatnya Tunggal juga. Karena yang satu tidak dapat terpisah dengan yang lain, benarkah begitu?

Saya pernah mendengar perumpamaan dari umat krister tentang trinitas.

Ibarat rokok yang terdiri dari tiga susunan ialah: batang rokoknya, apinya, dan merah api pada rokok.

Batang rokok, apinya dan merahnya itu menjadi satu juga walaupun terdiri daripada 3 susunan, akan tetapi pada hakekatnya satu juga, ialah rokok, ketiganya tidak dapat terpisah, melainkan berpadu menjadi satu (tunggal). Demikian juga halnya dengan Trinitas itu, menurut mereka.

perumpamaan di atas walaupun dianggap benar, tetapi tidak tepat.

Saya ingin bertanya, Apakah batang rokok itu, rokok atau bukan?

Apakah apinya rokok ini = rokok atau bukan?

Apakah merahnya api pada rokok = rokok atau bukan?

Nah, sekarang saya tanyakan lagi: Apakah Tuhan Bapak itu Tuhan atau Bukan?

Apakah anak Tuhan (Yesus) itu Tuhankah (tuhan Bapak) atau bukan?

Apakah Rohul Kudus itu Tuhankah atau bukan?

Kalau Saudara mengatakan apinya rokok itu bukannya rokok dan merahnya rokok ini bukan rokoknya, maka jelaslah bahwa Yesus itu bukan Tuhan dan rohul kuduspun bukan Tuhan.

Kecuali sekiranya Saudara ada menyebutkan: Apinya rokok itu adalah rokok dan merahnya rokok itu adalah rokok, maka adalah Saudara berkata: Yesus itu adalah Tuhan dan Rohul Kudus itu pun Tuhan juga.

Sekarang bagaimana kepercayaan Saudara, apakah Yesus itu Tuhan atau bukan?

Apakah Rohul Kudus itu Tuhankah atau bukan?

Kalau begitu masihkah Saudara berkeyakinan terhadap Trinitas?

Dosa Waris........

Betulkah menurut kepercayaan Kristen bahwa anak cucu Adam dan Hawa dari sejak dilahirkan sudah membawa dosa?

Mengapa dosa Adam dan Hawa diwariskan kepada cucunya? Mestinya setiap manusia memikul dosa dari perbuatannya sendiri, bukan memikul dosa orang lain

Tetapi menurut ajaran Kristen, setiap manusia pada sejak waktu dilahirkan sudah memikul dosa, atau menerima warisan dosa dari dosa Adam dan Hawa. Oleh karena kedatangan Yesus itu adalah untuk menebus dosa-dosa manusia dari warisan Adam dan Hawa tersebut,benarkah demikina?

Silahkan Saudara periksa kitab Nabi Yehezkiel pasal 18 ayat 20.

"orang berbuat dosa, ia itu juga akan mati; maka anak tiada akan menanggung kesalahan bapaknya, dan bapak pun tiada akan menanggung kesalahan anak-anaknya; kebenaran orang yang benar akan tergantung atasnya dan kejahatan orang fasik pun akan tergantung atasnya"

Jelas Bibel sendiri menyebutkan bahwa setiap manusia akan menanggung sendiri perbuatan baik maupun buruk, tidak boleh dibebankan atau diwariskan kepada orang lain. Berdasarkan ayat tersebut, maka dosa Adam dan Hawa harus ditanggung sendiri oleh keduanya. Tetapi mengapa dosa Adam dan Hawa harus diwariskan atas anak cucunya, sehingga anak cucunya ikut serta menanggung dosanya? Padahal Kitab Injil sendiri tegas menyebutkan bahwa setiap perbuatan baik atau buruk yang dikerjakan oleh seseorang tidak dapat dibebankan atas orang lain. Baiklah, saya teruskan pertanyaan saya pada Saudara; sejak umur berapa Saudara dibaptis?

Misal, sejak umur tiga bulan dibawa ke gereja dan di sana dibaptis, oleh karena setiap manusia sejak dilahirkan sudah membawa dosa Adam dan Hawa yang disebut Dosa Waris, jadi sejak bayi pun sudah membawa dosa; oleh karenanya saya dibaptis waktu masih kecil.

Apakah perbuatan demikian itu berdasarkan Kitab Bibel?

Kalau begitu, bayi yang belum dibaptis sekiranya ia meninggal dunia (mati) tentu tidak akan masuk surga, sebab matinya ada membawa dosa Adam dan Hawa?

Silahkan periksa Matius pasal 19 ayat 14

"Tetapi kata Yesus. "Biarkanlah kanak-kanak itu, jangan dilarangkan mereka itu datang kepadaku, karena orang yang sama seperti inilah yang empunya kerajaan surga"

Nah, perhatikanlah di ayat itu nyata-nyata Yesus sendiri yang berkata ia mengakui kesuciannya kanak-kanak. Sedangkan mereka belum mengakui kesalibannya Yesus dan juga belum dibaptiskan, tetapi mempunyai kerajaan surga. Jadi berdasarkan pengakuan Yesus sendiri bahwa kanak-kanak itu tidak membawa dosa waris dari Adam dan Hawa, oleh karena itulah Yesus berkata: Mereka adalah suci dari dosa dan dengan sendirinya masuk surga.

Nah, coba pikirkan dengan penuh kesadaran. Kalau ada seorang tua dari beberapa orang anak, dan orang tua itu menjadi penipu, pencuri, penghianat, berbuat aniaya, kejam, dan bermacam-macam dosa ia kerjakan, lalu ia dihukum masuk penjara, apakah anak-anaknya juga diharuskan menanggung dosa orang tuanya, lalu anak-anak itu harus dihukum juga masuk penjara dengan alasan dosa waris. Apakah pengadilan semacam itu akan dikatakan penegak keadilan?

Apakah di ayat ini Bibel menerangkan Dosa Waris?

Tidak, malah sebaliknya setiap orang akan dibalas menurut amalnya masing-masing.

Periksa lagi Matius pasal 16 ayat 27.

"Karena anak manusia akan datang dengan kemuliaan Bapanya beserta dengan segala malaikatnya, pada masa itu Ia akan membalas kepada tiap orang menurut perbuatannya."

Apakah di ayat ini Bibel menerangkan Dosa Waris?

B: Tidak ada, menurut ayat ini perbuatan dosa dan perbuatan baik akan ditanggung sendiri, tidak boleh dibebankan atau diwariskan pada orang lain.

Jadi di Kitab Injil sendiri yang menyebutkan tidak adanya dosa waris.

Dari mana asalnya ada sebutan dosa waris itu?

Apakah Saudara masih memerlukan penjelasan lebih lanjut?

Bagaimana menurut pengertian Saudara yang dimaksudkan dengan "Anak Manusia dan Bapanya" di Matius pasal 16 ayat 27 tadi?

Apakah anak manusia itu Yesus, sedang Bapa ialah Tuhan?

Periksa lagi: "Surat kiriman yang kedua kepada orang Kristen" pasal 5 ayat 10

"Karena tak dapat tiada kita sekalian akan jadi nyata di hadapan kursi pengadilan Kristus, supaya tiap-tiap orang menerima balasan, sebagaimana yang telah dilakukan oleh tubuh itu, baik atau jahat"

Ayat Injil sendiri yang menyebutkan, bahwa setiap orang harus bertanggung jawab atas perbuatannya masing-masing, baik maupun jelek, tidak boleh dibebankan atau diwariskan kepada orang lain

Dalam sejarah agama Kristen kita kenal yang disebut: "biechten" ialah orang yang berbuat dosa, dan "de biechtafleggen" ialah orang yang meminta ampun atas kesalahannya, dan "Biecht-vader" ialah orang-orang yang diberi wewenang memberi ampun. Setiap orang merasa menyesal atas kesalahannya dapat menerima ampunan dengan jalan membeli selembar surat yang menyebutkan bahwa orang yang berdosa sudah diberi ampun atas dosanya. Surat ampunan itu disebut "Aflaat-brieven" atau "Indul gences", yang artinya kemurahan Tuhan.

Bukan hanya demikian, akan tetapi Aflaat-brieven itu pada zaman dulu dipropaganda (gepredicht) di Negara Jerman oleh seorang rahib (nonnik) bernama "Tetzel" dalam tahun 1517 atas perintah Paus Leo, yang menjadi Paus pada tahun 1513-1521. Sebagian daripada hasil penjualan Aflaat-brieven itu digunakan untuk pendirian bangunan gereja "Saint Pieter Kerk" di kota Roma. Terlalu panjang kalau saya uraikan sejarah pemerintahan gereja di Eropa pada permulaan abad pertengahan.

Baiklah sekarang kita lanjutkan: Apakah Saudara pernah membaca biografi Nabi Muhammad. Beliau tidak tahu tulis baca, tidak pernah belajar ilmu kepada siapa pun, tidak pernah berguru dan belum pernah sama sekali bergaul dengan orang pandai

Apakah masih perlu saya jelaskan sampai dimanakah kesucian Kitab Bibel itu ada dicampuri oleh tangan manusia?

Silahkan Saudara periksa di Yahya pasal 1 ayat 18

"Maka Allah belum pernah dilihat oleh seorang jua pun, tetapi anak yang tunggal yang di atas pengakuan Bapa, ialah yang sudah menyatakan Dia"

Bagaimanakah menurut tafsiran Saudara susunan ayat ini?

Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak pernah dilihat oleh siapa pun juga, melainkan hanya Yesus saja yang pernah melihatnya, apakah begitu?

Kalau begitu silahkan Saudara periksa di kitab Kejadian pasal 18 ayat 1

Kalau begitu silahkan Saudara periksa di kitab Kejadian pasal 18 ayat 1

Nah, di sini Saudara membuktikan sendiri perselisihan di dua ayat ini, di satu ayat menyebutkan Tuhan hanya dinyatakan oleh Yesus saja, tidak seorang jua pun melihatnya. Sedang di ayat yang lain ada menyebutkan bahwa Ibrahim juga melihat Tuhan. Bukankah dua ayat ini berlawanan? Yang manakah yang benar di dua ayat ini?

Saya lanjutkan. Silahkan periksa lagi di kitab: "Kejadian pasal 32 ayat 30"

"Maka dinamai oleh Yakub akan tempat itu peniel karena katanya: "Sudah kulihat Allah muka dengan muka, maka nyawaku selamatlah"

Perhatikan: Di satu ayat menyebutkan, tidak seorang pun melihat Tuhan, melainkan Yesus. Di ayat yang lain menyebutkan bahwa Ibrahim melihat Tuhan. Di ayat yang lain lagi ada menyebutkan Yakub melihat Tuhan, malah bertemu muka dengan muka. Yang manakah yang benar di antara tiga ayat tersebut? Mustahillah benar semuanya, karena jelas sekali susunan ayatnya yang nyata-nyata mengandung ayat yang berselisih antara yang baru dengan yang lain. Kalau dikatakan salah satu daripada ayat-ayat itu yang benar, maka yang dua ayat tentunya salah semuanya. Pantaskah suatu kitab suci mengandung ayat yang salah? Dan kalau dikatakan salah semuanya, maka apakah kitab itu dapat dipertahankan kesuciannya, kalau ayat-ayatnya terdapat berlawanan?

Saya tunjukkan lagi ayat-ayat di Kitab Injil yang berselisih.

Silahkan periksa di kitab Samuel yang ke-II pasal 8 ayat 9, 10

"Bermula, maka setelah kedengaranlah kabar kepada TOI, raja Hamat, mengatakan Daud sudah mengalahkan segenap balatentara Hadar Ezar, disuruhkan TOI akan YORAM anaknya menghadap raja Daud akan bertanyakan selamat baginda dan menyampaikan berkat selamat kepada baginda ... "

Bagaimana menurut pendapat Saudara maksud ayat itu, siapakah nama raja Hamat?

Menurut ayat ini, raja Hamat bernama "Toi" kan.

Sekarang silahkan periksa kitab: "Tawarikh yang pertama" pasal 18 ayat 9

"Hatta apabila kedengaranlah kabar kepada TOHU, raja Hamat, mengatakan Daud sudah mengalahkan segenap balatentara Hadar Ezar raja Zoba itu".

Di ayat ini, siapakah nama raja Hamat?

Menurut ayat ini, nama raja Hamat ialah "Tohu".

Nah, perhatikanlah: Di suatu ayat menyebutkan nama Raja Hamat ialah "Toi" sedangkan di ayat lain menyebutkan "Tohu". Yang manakah namanya benar Tohukah atau Toi?

Namanya memang berselisih. Akan tetapi hanya selisih tentang nama saja. Jadi hanya perselisihan yang kecil saja, apakah demikina menurut saudara?

Kalau kesalahan dari manusia biasa, tentu kita tidak keberatan, akan tetapi ini adalah kesalahan "Wahyu" atau "Ilham".

Ini adalah kesalahan wahyu atau ilham. Mustahil wahyu atau ilham dari Tuhan terdapat kesalahan walaupun kesalahan yang sedikit dan sekecil-kecilnya.

Bukan itu saja, Silahkan periksa lagi kitab Samuel yang kedua pasal 8 ayat 9 dan 10.

"Bermula, maka setelah kedengaranlah kabar kepada TOI, raja Hamat, mengatakan Daud sudah mengalahkan segenap balatentara Hadar Ezar, disuruhkan TOI akan YORAM anaknya menghadap raja Daud ..."

Di ayat itu ada tersebut seseorang bernama Yoram, siapakah Yoram menurut ayat tersebut?

Menurut ayat tersebut Yoram itu anaknya Toi, raja Hamat, kan

sekarang lanjutkan periksa di kitab: Tawarikh yang pertama pasal 18 ayat 9 dan 10.

"Hatta apabila kedengaranlah kabar kepada TOHU, raja Hamat, mengatakan Daud sudah mengalahkan segenap balatentara Hadar Ezar raja Zoba itu. Disuruhnyalah Hadoram puteranya pergi menghadap baginda raja Daud ... "

Di ayat itu ada disebutkan seorang bernama Hadoram, Siapakah Hadoram itu menurut susunan ayat tersebut?

Menurut susunan ayat tersebut, orang yang bernama Hadoram itu adalah anak Tohu, raja Hamat.

Di satu ayat menyebutkan bahwa Yoram itu anaknya Toi, sedangkan di ayat lain menyebutkan anaknya Toi itu bukan Yoram, melainkan Hadoram.

Malah yang menulis ayat itu pun tidak bisa menunjukkan yang tepat tentang kebenaran nama anaknya Toi itu; padahal yang dinamakan kitab suci pasti benar isinya, bersih dari segala macam kesalahan, sampai kepada kesalahan yang sekecil-kecilnya.

Buktinya, silahkan Saudara periksa lagi di kitab Samuel ke II pasal 8 ayat 8.

"Maka dari dalam Betach dan dari dalam Berotai, dua buah negeri Hadar Ezar, diambil raja Daud akan banyak Tembaga.

Bagaimana maksud ayat ini menurut tafsiran Saudara?

Maksudnya ialah raja Daud mengambil banyak tembaga dari dua tempat bernama Betach dan Berotai, kan.

Silahkan periksa di Kitab Tawarich yang pertama pasal 18 ayat 8.

"Maka dari dalam Tibchat dan dari dalam Chun, negeri Hadar Ezar itu diambil Daud amat banyak tembaga.

Buktikan di satu ayat menyebutkan dua tempat yang diambil tembaganya oleh Daud ialah Betach dan Berotai, sedangkan di ayat lain menyebutkan dua tempat itu ialah Tibchat dan Chun. Di dua ayat itu tempat manakah yang sebenarnya diambil tembaganya oleh Daud? Kalau betul Kitab Injil itu mestinya suci daripada kesalahan dan perselisihan atau berlawanan tentang ayat-ayatnya.

Apakah Saudara masih memerlukan lagi ayat-ayat yang berlawanan di dalam Bibel?

Silahkan periksa lagi di Kitab Raja-raja kedua pasal 8 ayat 26.

"Adapun umur raja Ahazia pada masa ia naik raja itu dua puluh dua tahun, maka kerajaanlah ia Jerusalem setahun lamanya, adapun nama bunda-bunda baginda itu Atalia anak Omri raja orang Israil".

Menurut susunan ayat ini, berapakah umur raja Ahazia pada waktu ia menjadi raja?

Berdasarkan ayat ini diwaktu umur 22 tahun.

Silahkan Saudara periksa lagi di kitab: Tawarikh ke II pasal 22 ayat 2.

"Adapun pada masa ia naik raja itu empat puluh dua tahun, dan kerajaanlah ia di Jerusalem setahun lamanya, maka nama bunda baginda itu Atalia anak Omri".

Di ayat ini menyebutkan berapakah umur Ahazia diwaktu menjadi raja?

Di ayat ini menyebutkan diwaktu berumur 42 tahun.

Nah, di dua ayat ini yang manakah yang benar? di waktu berumur 22 tahunkah atau berumur 42 tahun? Di satu ayat menyebutkan Ahazia menjadi raja di waktu berumur 22 tahun, dan di ayat yang lain menyebutkan pada waktu berumur 42 tahun. Bukankah ini menunjukkan perselisihan yang menyolok sekali di Kitab Injil yang dikatakan suci itu?

Supaya makin bertambah tak dapat dipungkiri lagi oleh Saudara tentang ayat-ayat yang berlawanan di Kitab Bibel itu. Silahkan Saudara periksa lagi di kitab Raja-raja II pasal 24 ayat 8.

"Jojachin pada masa ia naik raja itu delapan belas tahun, maka kerajaanlah ia di Jerusalem tiga tahun lamanya dan nama bunda baginda itu Nehusta anak Elmatan dari Jerusalem".

Siapakah nama raja di ayat ini?

Namanya Jojachin, kan.

Silahkan Saudara periksa di kitab: Tawarikh yang kedua pasal 36 ayat 9.

"Adapun umur Jehojachin pada masa ia naik raja itu delapan belas tahun, maka kerajaanlah ia di Jerusalem tiga bulan dan sepuluh hari lamanya, maka diperbuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan".

Buktikan perselisihan yang menyolok pada dua ayat ini; di satu ayat menyebutkan Jojachin dan di ayat yang lain menyebutkan Jehojachin. Selanjutnya di satu ayat menyebutkan kerajaan Jojachin di Jerusalem tiga tahun lamanya dan di ayat yang lain menyebutkan 3 bulan 10 hari. Yang manakah yang benar di dua ayat ini, Jojachinkah atau Jehojachin, dan kerajaan Jerusalem selama 3 tahunkah atau 3 bulan 10 hari? Harap Saudara periksa lagi dengan teliti susunan dua ayat tadi.

Catatan kaki: Al Kitab yang diterbitkan tahun 1994, Kata "Yehoyakhin" diganti dengan "Yoyakhin" dan di Alkitab edisi tahun 1994, kata "tiga tahun" diganti "tiga bulan".

Supaya lebih nyata kemustahilannya, teruskan Saudara periksa di kitab Saul yang kedua pasal 23 ayat 8.

"Bermula, maka inikah nama segala pahlawan yang mengiringi Daud, Josech Basjebet bin Tachkemoni, kepala segala penghulu iapun bergelar penyucuk dan penikam lembing, sebab ditikamnya akan kedelapan ratus orang dalam sekali saja berperang".

Berdasarkan ayat ini saya ingin bertanya pada Saudara: "Siapakah nama pahlawan yang mengiringi Daud menurut ayat ini?

Namanya Josech Basjebet bin Tachkemoni,kan?

Menjabat apakah ia?

Kepala segala penghulu.....

Berapa orangkah yang ditikamnya dalam sekali berperang?

Delapan ratus orang

Kalau begitu, silahkan Saudara periksa di Kitab Tawarikh yang pertama pasal 11 ayat 11.

"Maka inilah bilangan segala pahlawan yang mengiringi Daud, Yasobam bin Hachmoni, kepala orang tiga puluh, yang melayangkan lembingnya kepada orang tiga ratus, ditikamnya akan mereka itu sekalian dalam sekali berperang".

Berdasarkan ayat ini saya ingin bertanya pada Saudara: "Siapakah nama pahlawan yang mengiringi Daud menurut ayat ini?

Di satu ayat menyebutkan pahlawan yang mengiringi Daud bernama Josech Basjebet bin Tachkemoni dan di ayat yang lain bernama Yasobam bin Hachmoni. Di ayat ini pun menyebutkan kepala orang tiga puluh. Di ayat itu pun ada menyebutkan lagi Menikam 800 (delapan ratus) orang dalam sekali berperang dan di ayat yang lain menyebutkan menikam 300 (tiga ratus) orang dalam sekali berperang.

Silahkan Saudara periksa lagi di kitab Samuel yang kedua pasal 24 ayat 1.

"Bermula maka kembali pula bangkitlah murka Tuhan akan orang Israil, diajaknya Daud akan lawan mereka itu katanya: Bilangkanlah olehmu akan orang Israil dan akan orang Jehuda".

Menurut ayat ini, siapakah yang mengajak Daud membilang dan melawan orang Israil?

Menurut susunan ayat ini yang mengajak Daud ialah Tuhan.

Sekarang silahkan Saudara periksa di kitab Tawarikh yang pertama pasal 21 ayat 1.

"Sebermula, maka pada masa itu, berbangkitlah syetan akan celaka orang Israil, diajaknya Daud supaya dia membilang banyak orang Israil"

Menurut ayat ini siapakah yang mengajak Daud membilang orang Israil?

Berdasarkan ayat ini yang mengajak Daud, ialah Syetan

Nah, perhatikan; di satu ayat menyebutkan yang mengajak Daud adalah Tuhan. Kemudian di satu ayat yang lain menyebutkan, yang mengajak Daud adalah Syetan. Yang manakah yang benar di antara dua ayat ini, Tuhankah atau syetan?

Kalau demikian tentunya Saudara dapat membayangkan, apakah Bibel yang sekarang ini masih tetap dikatakan sucikah atau sudah dicampuri oleh tangan manusia?

Apakah Saudara masih belum merasa puas bukti-bukti yang saya tunjukkan tentang ayat-ayat Bibel yang berlawanan antara yang satu dengan yang lain itu?

Jangankan di kitab suci itu sampai terdapat beberapa ayat yang berlawanan malah satu ayat saja terdapat ayat yang berselisih dengan ayat lain, sudah cukup alasan untuk tidak dapatnya dipertahankan dan diyakinkan tentang kesuciannya.

Sebetulnya pertanyaan Saudara itu harus dijawab oleh Saudara sendiri. Tetapi akan saya tolong menjawabnya. Setiap agama mempunyai kitab suci. Akan tetapi kalau di kitab sucinya itu ternyata terdapat beberapa ayatnya yang berselisih atau berlawanan dan tidak cocok antara yang satu dengan yang lain, apakah penganut-penganut agama itu masih berkeyakinan bahwa kitab sucinya itu tetap suci? Padahal yang dinamai kitab suci adalah wahyu, ilham dari Tuhan. Mustahil sekali kalau wahyu Tuhan itu tidak cocok. Di satu ayat Tuhan berkata YA lalu di ayat yang lain lagi menyatakan TIDAK. Di satu ayat Tuhan berkata "A" lalu di ayat lain Tuhan berkata lagi bukan "A" tetapi "B". Kalau sampai terjadi demikian, tidak mustahil bahwa tangan manusia sudah ikut campur di dalamnya.

dan masih banyak lagi ayat yang berselisih, kalau di jelaskan di sini pun akan sanyat panjang.

Dari ini semua bisa di tarik kesimpulan, sehebat apaun manusia berusaha untuk membuat tipu daya, tetapi tetap manusia tidak akan dapat mengelabui Allah yang telah menurunkan kitab-kitabNya melalui rassul-rasulNya, dan akan tetap terpelihara kemurniannya melalui orang yang di beri kelebihan olehNya sampai akhir zaman.

Anonymous said...

HARUSKAH ANDA MEMPERCAYAI TRITUNGGAL?

Sumber: Haruskah Anda Percaya Tritunggal? Penerbit: Watch Tower Bible and Tract Society Of New York . Inc. International Bible Students Association Brooklyn , New York , U.S.A.



APAKAH anda percaya kepada Tritunggal? Kebanyakan orang dalam usunan Kristen percaya. Bagaimanapun juga, selama berabad-abad itu merupakan doktrin utama dari gereja-gereja.

Mengingat hal ini, anda tentu berpikir bahwa tidak mungkin ada yang perlu diragukan mengenai Tritunggal. Namun ada, dan belakangan bahkan beberapa dari para pendukungnya telah menambah seru perdebatannya.

Mengapa pokok pembicaraan seperti ini harus mendapat lebih banyak perhatian? Karena Yesus sendiri berkata: "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus." Jadi seluruh masa depan kita bergantung pada mengenal sifat yang sebenarnya dari Allah, dan hal itu berarti memeriksa sampai ke akar dari perdebatan mengenai Tritunggal. Maka, tidakkah sebaiknya anda mengujinya sendiri?-Yohanes 17:3.

Ada berbagai konsep Tritunggal. Tetapi pada umumnya ajaran Tritunggal adalah bahwa didalam Keilahian ada tiga pribadi, Bapa, Anak, dan Roh Kudus; namun, bersama-sama, mereka hanya satu Allah. Doktrin itu mengatakan bahwa ketiganya setara, mahakuasa, dan tidak diciptakan, telah ada kekal selama-lamanya dalam Keilahian.

Namun, orang-orang lain berkata bahwa doktrin Tritunggal itu palsu, bahwa Allah Yang Mahakuasa berdiri sendiri sebagai Pribadi yang terpisah, kekal, dan mahakuasa. Mereka mengatakan bahwa Yesus dalam keberadaannya sebelum menjadi manusia, adalah sama seperti para malaikat, pribadi roh yang terpisah yang diciptakan oleh Allah, dan untuk alasan ini ia pasti mempunyai permulaan. Mereka mengajarkan bahwa Yesus tidak pernah setara dengan Allah Yang Mahakuasa dalam arti apapun; ia selalu tunduk kepada Allah dan masih tetap demikian. Mereka juga percaya bahwa roh kudus bukan pribadi tetapi roh dari Allah, tenaga aktif-Nya.

Para pendukung Tritunggal mengatakan bahwa ini didasarkan, tidak hanya pada tradisi agama tetapi juga pada Alkitab. Para pengritik doktrin tersebut mengatakan bahwa itu bukan ajaran Alkitab, sebuah sumber sejarah bahkan berkata: "Asal usul [Tritunggal] sama sekali kafir."-The Paganism in Our Christianity.

Jika Tritunggal benar, akan merendahkan Yesus jika dikatakan bahwa ia tidak pernah setara dengan Allah sebagai bagian dari suatu Keilahian. Namun jika Tritunggal salah, akan merendahkan Allah Yang Mahakuasa, jika ada pribadi lain yang dikatakan setara dengan Dia, dan bahkan lebih buruk lagi untuk menyebut Maria sebagai "Bunda Allah." Jika Tritunggal salah, sungguh tidak menghormati Allah untuk mengatakan, seperti ditulis dalam buku Catholicism: "Jika [orang] tidak menjaga Kepercayaan ini utuh dan tidak tercela, [mereka] pasti akan lenyap untuk selamanya. Dan Kepercayaan Katolik adalah: kita menyembah satu Allah dalam Tritunggal."

Jadi, ada alasan-alasan yang baik mengapa anda seharusnya ingin mengetahui kebenaran mengenai Tritunggal. Tetapi sebelum memeriksa asal usulnya dan pengakuannya sebagai kebenaran, ada gunanya jika doktrin ini didefinisikan lebih terinci. Tepatnya, apa sebenarnya Tritunggal itu? Bagaimana para pendukungnya menjelaskan ajaran itu?

A. BAGAIMANA TRITUNGGAL DIJELASKAN?


GEREJA Katolik Roma berkata: "Tritunggal adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan doktrin utama agama Kristen...
Jadi, dalam kata-kata Kredo Athanasia: 'sang Bapa adalah Allah, sang Anak adalah Allah, dan Roh Kudus adalah Allah, namun tidak ada tiga Allah melainkan satu Allah.' Dalam Tritunggal ini... Pribadi-Pribadinya sama kekal dan setara: semuanya tidak diciptakan dan mahakuasa."-The Catholic Encyclopedia.

Hampir semua gereja lain dalam Susunan Kristen menyetujuinya. Misalnya, Gereja Ortodoks Yunani juga menyebut Tritunggal "doktrin dasar dari Kekristenan," bahkan mengatakan: "Orang Kristen adalah orang-orang yang menerima Kristus sebagai Allah." Dalam buku Our Orthodox Christian Faith, gereja yang sama berkata: "Allah adalah suatu kesatuan tiga serangkai... Sang Bapa adalah Allah sepenuhnya. Sang Anak adalah Allah sepenuhnya. Roh Kudus adalah Allah sepenuhnya."

Jadi, Tritunggal dianggap sebagai "satu Allah dalam tiga Pribadi." Masing-masing dikatakan tidak mempunyai permulaan, ada dari kekal sampai kekal. Masing-masing dikatakan mahakuasa, dan masing-masing tidak lebih besar atau lebih kecil daripada yang lainnya.

Apakah gagasan demikian sukar dimengerti? Banyak orang beriman yang tulus merasa hal itu membingungkan, bertentangan dengan akal sehat, benar-benar sulit dipahami.

Bagaimana mungkin, sang Bapa adalah Allah, Yesus adalah Allah, dan roh kudus adalah Allah, namun tidak ada tiga Allah melainkan hanya satu Allah?

"Di Luar Jangkauan Akal Manusia"

KEBINGUNGAN ini tersebar luas. The Encyclopedia Americana mengatakan bahwa Tritunggal dianggap "di luar jangkauan akal manusia."
Banyak orang yang menerima Tritunggal menganggapnya demikian. Monsignor Eugene Clark berkata: "Allah itu satu, dan Allah itu tiga. Karena tidak ada ciptaan yang seperti ini, kita tidak dapat mengertinya, tetapi menerimanya saja."

Kardinal John O'Connor berkata: "Kami tahu ini suatu misteri yang sangat dalam, yang sama sekali tidak kita mengerti."
Dan Paus Yohanes Paulus II berkata mengenai "misteri yang tidak dapat dimengerti tentang Allah Tritunggal."
Jadi, A Dictionary of Religious Knowledge berkata: "Tepatnya apa doktrin itu, atau bagaimana hal itu harus dijelaskan, para penganut Tritunggal pun tidak mencapai kata sepakat di antara mereka sendiri."

Maka, kita dapat mengerti mengapa New Catholic Encyclopedia berkata: "Hanya sedikit diantara guru-guru teologi Tritunggal di seminari-seminari Katolik Roma yang pada suatu waktu tidak dipojokkan oleh pertanyaan, 'Tetapi bagaimana kita akan berkhotbah tentang Tritunggal?' Dan jika pertanyaan itu merupakan gejala kebingungan di pihak para siswa, kemungkinan hal itu juga merupakan gejala kebingungan yang serupa di pihak guru-guru mereka."

Kebenaran dari pernyataan di atas dapat dibuktikan dengan mengunjungi suatu perpustakaan dan memeriksa buku-buku yang mendukung Tritunggal. Tak terhitung banyaknya halaman yang ditulis dalam upaya untuk menjelaskannya. Namun, setelah bersusah payah memeriksa istilah-istilah teologi yang membingungkan dan penjelasannya, para peneliti masih tetap tidak puas.

Mengenai ini, imam Yesuit Joseph Bracken mengatakan dalam bukunya What Are They Saying About the Trinity?: " Para imam yang dengan cukup banyak upaya telah mempelajari...
Tritunggal selama tahun-tahun mereka di seminari tentu saja ragu-ragu untuk menyampaikannya kepada jemaah mereka dari mimbar, bahkan pada hari Minggu. Tritunggal... Untuk apa seseorang akan membuat umatnya bosan dengan sesuatu yang pada akhirnya pun tidak akan mereka mengerti dengan benar?"
Ia juga berkata: "Tritunggal adalah soal kepercayaan formal, namun hal itu hanya sedikit atau tidak [berpengaruh] dalam kehidupan dan ibadat Kristen sehari-hari." Meskipun demikian, ini adalah "doktrin utama" dari gereja-gereja!
Teolog Katolik Hans Kung menyatakan dalam bukunya Christianity and the World Religions bahwa Tritunggal merupakan satu alasan mengapa gereja-gereja tidak berhasil membuat kemajuan yang berarti di kalangan orang bukan Kristen. Ia berkata: "Bahkan orang Muslim yang terpelajar,
sama sekali tidak dapat mengerti, sebagaimana juga orang-orang Yahudi sebegitu jauh tidak dapat memahami, gagasan mengenai Tritunggal... Perbedaan yang dibuat oleh doktrin Tritunggal antara satu Allah dan tiga hypostase [zat] tidak memuaskan orang Muslim, yang bukannya merasa mendapat penjelasan, tetapi justru merasa bingung, oleh istilah-istilah teologi yang berasal dari bahasa Syria, Yunani, dan Latin.

Orang-orang Muslim menganggap ini semua permainan kata... Mengapa seseorang ingin menambahkan sesuatu kepada gagasan mengenai keesaan dan keunikan Allah yang hanya dapat mengencerkan atau meniadakan keesaan dan keunikan itu?"

"Bukan Allah yang Suka Pada Kekacauan"

BAGAIMANA doktrin yang begitu membingungkan seperti Tritunggal muncul? The Catholic Encyclopedia menyatakan:
"Sebelum adanya penyingkapan Ilahi, diperlukan sebuah dogma yang misterius seperti itu." Sarjana Katolik Karl Rahner dan Herbert Vorgrimler menyatakan dalam Theological Dictionary mereka: "Tritunggal... dalam arti yang sesungguhnya..., adalah suatu misteri yang tidak dapat dipahami tanpa wahyu ilahi, dan bahkan setelah disingkapkan tidak dapat dimengerti sepenuhnya."

Tetapi, dengan berkukuh bahwa Tritunggal adalah misteri yang begitu membingungkan karena berasal dari wahyu ilahi, mereka menciptakan problem besar lain. Mengapa? Karena dalam wahyu ilahi itu sendiri tidak ada pandangan demikian mengenai Allah: "Allah... bukan Allah yang suka pada kekacauan."-1 Korintus 14:33, Alkitab dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS).

Mengingat pernyataan itu, mungkinkah Allah akan mencetuskan doktrin mengenai diri-Nya sendiri yang begitu membingungkan sehingga bahkan para sarjana Ibrani, Yunani, dan Latin tidak dapat menjelaskannya?
Selain itu, apakah orang-orang harus menjadi teolog untuk dapat 'mengenal satu-satunya Allah yang benar dan Yesus Kristus yang telah Ia utus?' (Yohanes 17:3) Jika demikian halnya, mengapa begitu sedikit dari para pemimpin agama Yahudi yang terpelajar mengakui Yesus sebagai Mesias?

Sebaliknya, murid-muridnya yang setia, adalah petani-petani, nelayan, pemungut cukai, ibu-ibu rumah tangga yang sederhana. Orang-orang sederhana tersebut begitu yakin dengan apa yang Yesus ajarkan tentang Allah sehingga mereka dapat mengajarkannya kepada orang lain dan bahkan rela mati demi kepercayaan mereka-Matius 15:1-9; 21: 23-32, 43; 23:13-36; Yohanes 7:45-49; Kisah 4:13.

B. APAKAH ITU BENAR-BENAR AJARAN ALKITAB?


ANDAIKAN Tritunggal itu benar, hal itu seharusnya disampaikan dengan jelas dan konsisten dalam Alkitab. Mengapa? Karena, seperti ditegaskan para rasul, Alkitab adalah penyingkapan Allah mengenai diri-Nya kepada umat manusia. Dan karena kita perlu mengenal Allah agar dapat menyembah Dia dengan sepatutnya, Alkitab harus jelas dalam memberi tahu kita siapa Ia sebenarnya.

Orang-orang beriman pada abad pertama menerima Alkitab sebagai penyingkapan Allah yang otentik. Itu menjadi dasar kepercayaan mereka, wewenang yang mutlak. Misalnya, ketika rasul Paulus mengabarkan kepada orang-orang di kota Berea , "mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian."-Kisah 17:10,11.

Apa yang digunakan oleh pria-pria Allah yang terkemuka di kala itu sebagai wewenang mereka? Kisah 17:2, 3 (BIS) memberi tahu kita: 'Paulus seperti biasa... bertukar pikiran dengan orang-orang di situ mengenai ayat-ayat Alkitab. Berdasarkan ayat-ayat Alkitab ia menjelaskan dan membuktikan."
Yesus sendiri memberikan teladan dalam menggunakan Alkitab sebagai dasar ajarannya, dengan berulang kali mengatakan:
" Ada tertulis." "Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci."-Matius 4:4, 7; Lukas 24:27.

Jadi, Yesus, Paulus, dan orang-orang beriman pada abad pertama menggunakan Alkitab sebagai dasar ajaran mereka. Mereka mengetahui bahwa "semua yang tertulis dalam Alkitab, diilhami oleh Allah dan berguna untuk mengajarkan yang benar, untuk menegur dan membetulkan yang salah, dan untuk mengajar manusia supaya hidup menurut kemauan Allah. Dengan Alkitab itu orang yang melayani Allah dapat dilengkapi dengan sempurna untuk segala macam pekerjaan yang baik."-2 Timotius 3:16, 17, BIS; lihat juga 1 Korintus 4:6; 1 Tesalonika 2:13: 2 Petrus 1:20, 21.

Karena Alkitab dapat "membetulkan yang salah," ia seharusnya dengan jelas menyingkapkan keterangan mengenai masalah Tritunggal yang kata orang merupakan doktrin dasar. Namun apakah para teolog dan sejarawan sendiri mengatakan bahwa hal itu benar-benar merupakan ajaran Alkitab?

"Tritunggal" apakah ada dalam Alkitab?

SEBUAH publikasi Protestan berkata: "Kata Tritunggal tidak terdapat dalam Alkitab... Ia baru mendapat tempat secara resmi dalam teologi gereja pada abad ke-4." (The Illustrated Bible Dictionary) Dan seorang yang berwewenang dalam agama Katolik mengatakan bahwa Tritunggal "bukanlah... secara langsung firman dari Allah." -New Catholic Encyclopedia.

The Catholic Encyclopedia juga mengomentari: "Dalam Alkitab belum terdapat satu istilah pun untuk menyatakan ke-Tiga Pribadi Ilahi tersebut secara bersama. Kata triaz [tri'as] (asal kata dari trinitas bahasa Latin) mula-mula ditemukan dalam [tulisan] Teofilus dari Antiokhia kira-kira tahun 180 M.... Tidak lama kemudian itu muncul dalam bentuk Latinnya trinitas dalam [tulisan] Tertullian."

Namun, hal ini sendiri tidak membuktikan bahwa Tertullian mengajarkan Tritunggal. Karya tulis Katolik Trinitas - A Theological Encyclopedia of the Holy Trinity misalnya, menyatakan bahwa beberapa dari kata-kata Tertullian belakangan digunakan oleh orang-orang lain untuk menjelaskan Tritunggal. Kemudian ia memperingatkan: "Tetapi kesimpulan yang tergesa-gesa tidak dapat diambil hanya berdasarkan pemakaian, karena ia tidak menerapkan kata-kata tersebut untuk teologi Tritunggal."

Bukti dari Kitab-Kitab Ibrani

MESKIPUN kata "Tritunggal" tidak dapat ditemukan dalam Alkitab, apakah setidak-tidaknya gagasan tentang Tritunggal dengan jelas diajarkan di dalamnya? Sebagai contoh, apa yang ditunjukkan oleh Kitab-Kitab Ibrani ("Perjanjian Lama")?

The Encyclopedia of Religion mengakui: " Para teolog dewasa ini setuju bahwa Alkitab Ibrani tidak memuat doktrin tentang Tritunggal." Dan New Catholic Encyclopedia juga mengatakan:
"Doktrin Tritunggal Kudus tidak diajarkan dalam P[erjanjian] L[ama]."

Demikian pula, dalam bukunya The Triune God, imam Yesuit Edmund Fortman mengakui: "Perjanjian Lama... tidak secara tegas ataupun samar-samar memberi tahu kepada kita mengenai Allah Tiga Serangkai yang adalah Allah, Anak dan Roh Kudus... Tidak ada bukti bahwa penulis tulisan suci manapun bahkan menduga adanya suatu [Tritunggal] di dalam Keilahian... Bahkan mencari di dalam ["Perjanjian Lama"] kesan-kesan atau gambaran di muka atau 'tanda-tanda terselubung' mengenai trinitas dari pribadi-pribadi, berarti melampaui kata-kata dan tujuan dari para penulis tulisan-tulisan suci."-Cetak miring red.

Penyelidikan dalam Kitab-Kitab Ibrani itu sendiri akan membuktikan komentar-komentar ini. Jadi, tidak ada ajaran yang jelas mengenai Tritunggal dalam 39 buku pertama dari Alkitab yang membentuk kanon yang asli dari Kitab-Kitab Ibrani yang terilham.

Bukti dari Kitab-Kitab Yunani

MAKA, apakah Kitab-Kitab Yunani Kristen ("Perjanjian Baru") dengan jelas berbicara tentang suatu Tritunggal?
The Encydopedia of Religion mengatakan: " Para teolog setuju bahwa Perjanjian Baru juga tidak memuat doktrin yang jelas mengenai Tritunggal."

Imam Yesuit Fortman mengatakan: " Para penulis Perjanjian Baru... tidak memberi kita doktrin Tritunggal yang resmi atau dirumuskan, juga tidak ajaran yang jelas bahwa dalam satu Allah terdapat tiga pribadi ilahi yang setara... Di mana pun kita tidak menemukan doktrin tritunggal dari tiga subyek kehidupan dan kegiatan ilahi yang berbeda dalam Keilahian yang sama."

The New Encyclopaedia Britannica menyatakan: "Kata Tritunggal atau doktrinnya yang jelas tidak terdapat dalam Perjanjian Baru."

Bernhard Lohse mengatakan dalam A Short History of Christian Doctrine: "Sejauh itu menyangkut Perjanjian Baru, seseorang tidak menemukan di dalamnya doktrin Tritunggal yang aktual."

The New International Dictionary of New Testament Theology juga mengatakan: "P[erjanjian] B[aru] tidak memuat doktrin Tritunggal yang diperkembangkan. 'Alkitab tidak memuat deklarasi yang terus terang bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah dari zat yang sama' [kata teolog Protestan Karl Barth]."

Profesor E. Washburn Hopkins dari Universitas Yale meneguhkan: "Bagi Yesus dan Paulus doktrin tritunggal jelas tidak dikenal;... mereka tidak mengatakan apa-apa mengenai itu."-Origin and Evolution of Religion.

Sejarawan Arthur Weigall menyatakan: "Yesus Kristus tidak pernah menyebutkan perwujudan demikian, dan di manapun dalam Perjanjian Baru tidak terdapat kata 'Tritunggal.' Gagasannya baru diterima oleh Gereja tiga ratus tahun setelah kematian Tuhan kita."-The Paganism in Our Christianity.

Jadi, ke-39 buku dari Kitab-Kitab Ibrani ataupun kanon dari ke-27 buku yang terilham dari Kitab-Kitab Yunani Kristen tidak ada yang memuat ajaran yang jelas mengenai Tritunggal.

Apakah Diajarkan oleh Orang-Orang Kristen yang Mula-Mula?

APAKAH orang-orang Kristen yang mula-mula mengajarkan Tritunggal? Perhatikan komentar-komentar berikut dari para sejarawan dan teolog:
"Kekristenan yang mula-mula tidak mempunyai doktrin Tritunggal seperti yang setelah itu dirinci dalam kredo-kredo."-The New International Dictionary of New Testament Theology.

"Namun orang-orang Kristen yang pertama pada awal mula tidak pernah mempunyai pikiran untuk menerapkan gagasan [Tritunggal] kepada kepercayaan mereka sendiri. Mereka memberikan pengabdian mereka kepada Allah Bapa dan kepada Yesus Kristus, Anak Allah, dan mereka mengakui... Roh Kudus; tetapi tidak ada buah pikiran bahwa ketiga pribadi ini adalah suatu Tritunggal, setara dan dipersatukan dalam Satu."-The Paganism in Our Christianity.

"Pada mulanya kepercayaan Kristen bukan kepada Allah Tiga Serangkai... Halnya tidak demikian pada zaman rasul-rasul atau sebelumnya, seperti diperlihatkan dalam P[erjanjian] B[aru] dan tulisan-tulisan Kristen yang awal lainnya."

Encyclopedia of Religion and Ethics.
"Perumusan 'satu Allah dalam tiga Pribadi' tidak ditetapkan dengan tegas, dan pasti belum dilebur sepenuhnya ke dalam kehidupan Kristen dan pengakuan imannya, sebelum akhir abad ke-4... Di antara Bapa-Bapa Rasuli, tidak pernah bahkan sedikit pun ada yang mendekati sikap atau pandangan seperti itu." - New Catholic Encyclopedia.

Apa yang Diajarkan oleh Bapa-Bapa Pra-Nicea

BAPA-BAPA pra-Nicea diakui sebagai guru-guru agama yang terkemuka pada abad-abad permulaan setelah kelahiran Kristus. Apa yang mereka ajarkan patut diperhatikan.

Justin Martyr, yang meninggal kira-kira tahun 165 M., menyebut pramanusia Yesus sebagai malaikat yang diciptakan yang "tidak sama dengan Allah yang menciptakan segala perkara." Ia mengatakan bahwa Yesus lebih rendah daripada Allah dan "tidak pernah melakukan sesuatu kecuali yang Pencipta... ingin ia lakukan dan katakan."

Irenaeus, yang meninggal kira-kira tahun 200 M., mengatakan bahwa pramanusia Yesus keberadaannya terpisah dari Allah dan lebih rendah daripada Dia. Ia memperlihatkan bahwa Yesus tidak setara dengan "Allah yang benar dan satu-satunya," yang "lebih tinggi di atas segala-galanya, dan selain Dia tidak ada yang lain."
Clement dari Aleksandria, yang meninggal kira-kira tahun 215

M, menyebut Yesus dalam keberadaannya sebelum menjadi manusia sebagai "suatu ciptaan" tetapi menyebut Allah sebagai "yang tidak diciptakan dan tidak dapat binasa dan satu-satunya Allah yang benar." Ia mengatakan bahwa sang Anak "adalah nomor dua setelah satu-satunya Bapa yang mahakuasa" tetapi tidak setara dengan Dia.

Tertullian, yang meninggal kira-kira tahun 230 M., mengajarkan keunggulan Allah. Ia berkata: "Sang Bapa berbeda dari Anak (yang lain), karena Ia lebih besar; sebagaimana yang memperanakkan berbeda dari yang diperanakkan, ia yang mengutus berbeda dari dia yang diutus." Ia juga berkata:
" Ada masanya ketika sang Anak tidak ada... Sebelum semua perkara ada, Allah berada sendirian."

Hippolytus, yang meninggal kira-kira tahun 235 M., mengatakan bahwa Allah adalah "Allah yang esa, Pribadi yang pertama dan satu-satunya, Khalik dan Tuhan dari semua," "tidak ada yang [memiliki umur yang sama] dengan Dia... Tetapi Ia adalah Esa, berada sendirian; yang, karena menghendakinya, membuat ada apa yang dulunya tidak ada," seperti misalnya pramanusia Yesus yang diciptakan.

Origen, yang meninggal kira-kira tahun 250 M., mengatakan bahwa "sang Bapa dan Anak adalah dua hakekat... dua hal sehubungan dengan pokok dasar mereka," dan bahwa "dibandingkan dengan Bapa, [Anak] adalah terang yang sangat kecil."

Meringkaskan bukti sejarah, Alvan Lamson mengatakan dalam The Church of the First Three Centuries: "Doktrin Tritunggal yang modern dan populer... tidak mendapat dukungan dari bahasa Justin [Martyr]: dan pernyataan ini dapat diperluas sehingga berlaku juga untuk semua Bapa pra-Nicea; yaitu, untuk semua penulis Kristen selama tiga abad setelah kelahiran Kristus. Memang, mereka berbicara mengenai sang Bapa, Anak dan... Roh kudus, tetapi tidak sebagai [pribadi-pribadi] yang setara, tidak berjumlah satu zat, tidak sebagai Tiga dalam Satu, dalam arti apapun yang sekarang diterima oleh para penganut Tritunggal. Justru sebaliknyalah yang merupakan fakta."

Jadi, bukti dari Alkitab dan dari sejarah membuat jelas bahwa Tritunggal tidak dikenal sepanjang zaman Alkitab dan selama beberapa abad setelahnya.

C. BAGAIMANA DOKTRIN TRITUNGGAL BERKEMBANG?


SAMPAI di sini saudara mungkin bertanya: 'Jika Tritunggal bukan ajaran Alkitab, bagaimana itu menjadi doktrin Susunan Kristen?' Banyak orang berpikir bahwa ini dirumuskan pada Konsili di Nicea pada tahun 325 M.
Tetapi, hal itu tidak sepenuhnya tepat. Konsili Nicea memang meneguhkan bahwa Kristus adalah dari zat yang sama seperti Allah, dan hal ini menjadi fondasi untuk teologi Tritunggal di kemudian hari. Tetapi konsili ini tidak menyusun Tritunggal, karena dalam konsili itu sama sekali tidak
disebutkan mengenai roh kudus sebagai pribadi ketiga dari
suatu Keilahian tiga serangkai.

Peranan Konstantin di Nicea

SELAMA bertahun-tahun, ada banyak tentangan atas dasar Alkitab terhadap gagasan yang makin berkembang bahwa Yesus adalah Allah. Dalam upaya untuk mengakhiri pertikaian itu, penguasa Roma Konstantin memanggil semua uskup ke Nicea. Yang hadir kira-kira 300, sebagian kecil dari jumlah keseluruhan.

Konstantin bukan seorang Kristen. Menurut dugaan, ia belakangan ditobatkan, tetapi baru dibaptis pada waktu sedang terbaring sekarat. Mengenai dirinya, Henry Chadwick mengatakan dalam The Early Church: "Konstantin, seperti bapanya, menyembah Matahari Yang Tidak Tertaklukkan;... pertobatannya hendaknya tidak ditafsirkan sebagai pengalaman kerelaan yang datang dari batin... Ini adalah masalah militer. Pengertiannya mengenai doktrin Kristen tidak pernah jelas sekali, tetapi ia yakin bahwa kemenangan dalam pertempuran bergantung pada karunia dari Allah orang-orang Kristen."

Peranan apa yang dimainkan oleh kaisar yang tidak dibaptis ini di Konsili Nicea? Encyclopaedia Britannica menceritakan:
"Konstantin sendiri menjadi ketua, dengan aktif memimpin pertemuan dan secara pribadi mengusulkan... rumusan penting yang menyatakan hubungan Kristus dengan Allah dalam kredo yang dikeluarkan oleh konsili tersebut, 'dari satu zat dengan Bapa'... Karena sangat segan terhadap kaisar, para uskup, kecuali dua orang saja, menandatangani kredo itu, kebanyakan dari mereka dengan sangat berat hati."

Karena itu, peran Konstantin penting sekali. Setelah dua bulan debat agama yang sengit, politikus kafir ini campur tangan dan mengambil keputusan demi keuntungan mereka yang mengatakan bahwa Yesus adalah Allah. Tetapi mengapa? Pasti bukan karena keyakinan apapun dari Alkitab. "Konstantin pada dasarnya tidak mengerti apa-apa tentang pertanyaan pertanyaan yang diajukan dalam teologi Yunani," kata A Short History of Christian Doctrine. Yang ia tahu adalah bahwa perpecahan agama merupakan ancaman bagi kekaisarannya, dan ia ingin memperkuat wilayah kekuasaannya.

Namun, tidak seorang uskup pun di Nicea mengusulkan suatu Tritunggal. Mereka hanya memutuskan sifat dari Yesus tetapi bukan peranan roh kudus. Jika suatu Tritunggal merupakan kebenaran Alkitab yang jelas, tidakkah mereka seharusnya mengusulkannya pada waktu itu?

Perkembangan Selanjutnya

SETELAH Konsili Nicea, perdebatan mengenai pokok ini terus berlangsung selama puluhan tahun. Mereka yang percaya bahwa Yesus tidak setara dengan Allah bahkan mendapat angin lagi untuk beberapa waktu. Namun belakangan, Kaisar Theodosius mengambil keputusan menentang mereka. Ia meneguhkan kredo dari Konsili Nicea sebagai standar untuk daerahnya dan mengadakan Konsili Konstantinopel pada tahun 381 M. untuk menjelaskan rumus tersebut.

Konsili tersebut menyetujui untuk menaruh roh kudus pada tingkat yang sama dengan Allah dan Kristus. Untuk pertama kali, Tritunggal Susunan Kristen mulai terbentuk dengan jelas.

Tetapi, bahkan setelah Konsili Konstantinopel, Tritunggal tidak menjadi kredo yang diterima secara luas. Banyak orang menentangnya dan karena itu mengalami penindasan yang kejam.

Baru pada abad-abad belakangan Tritunggal dirumuskan dalam kredo-kredo yang tetap. The Encyclopedia Americana mengatakan: "Perkembangan penuh dari ajaran Tritunggal terjadi di Barat, pada pengajaran dari Abad Pertengahan, ketika suatu penjelasan dari segi filsafat dan psikologi disetujui."

Kredo Athanasia

TRITUNGGAL didefinisikan lebih lengkap dalam Kredo Athanasia. Athanasius adalah seorang pendeta yang mendukung Konstantin di Nicea. Kredo yang memakai namanya berbunyi:
"Kami menyembah satu Allah dalam Tritunggal... sang Bapa adalah Allah, sang Anak adalah Allah, dan Roh Kudus adalah Allah; namun mereka bukan tiga allah, tetapi satu Allah."

Tetapi, para sarjana yang mengetahui benar masalahnya setuju bahwa Athanasius tidak menyusun kredo ini. The New Encyclopasdia Britannica mengomentari: "Kredo itu baru dikenal oleh Gereja Timur pada abad ke-12. Sejak abad ke-17, para sarjana pada umumnya setuju bahwa Kredo Athanasia tidak ditulis oleh Athanasius (meninggal tahun 373) tetapi mungkin disusun di Perancis Selatan pada abad ke-5... Pengaruh kredo itu tampaknya terutama ada di Perancis Selatan dan Spanyol pada abad ke-6 dan ke-7. Ini digunakan dalam liturgi gereja di Jerman pada abad ke-9 dan kira-kira tidak lama setelah itu di Roma."

Jadi dibutuhkan waktu berabad-abad sejak zaman Kristus bagi Tritunggal untuk dapat diterima secara luas dalam Susunan Kristen. Dan dalam semua hal tersebut, apa yang membimbing keputusan-keputusannya? Apakah Firman Allah, atau apakah pertimbangan para pendeta dan politik? Dalam Origin and Evolution of Religion, E. W. Hopkins menjawab: "Definisi ortodoks yang terakhir dari tritunggal sebagian besar adalah masalah politik gereja."


Kemurtadan Dinubuatkan

SEJARAH yang tidak baik dari Tritunggal ini cocok dengan apa yang Yesus dan rasul-rasulnya nubuatkan akan terjadi setelah zaman mereka. Mereka mengatakan bahwa akan ada kemurtadan, penyelewengan, penyimpangan dari ibadat sejati sampai kembalinya Kristus, yaitu saat ibadat sejati akan dipulihkan sebelum hari manakala Allah membinasakan sistem perkara-perkara ini tiba.

Mengenai "Hari" itu, rasul Paulus mengatakan: "Sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka. " (2 Tesalonika 2: 3, 7) Belakangan, ia menubuatkan: "Sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka." (Kisah 20:29, 30) Murid-murid Yesus yang lain juga menulis mengenai kemurtadan ini dengan golongan pendetanya yang "durhaka."-Lihat, misalnya, 2 Petrus 2: 1; 1 Yohanes 4:1-3; Yudas 3, 4.

Paulus juga menulis: "Akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng." -2 Timotius 4:3, 4.

Yesus sendiri menjelaskan siapa yang ada di balik kemurtadan dari ibadat sejati. Ia mengatakan bahwa ia telah menabur benih yang baik tetapi musuhnya, Setan, akan menabur lalang di ladang. Maka ketika muncul tunas pertama dari gandum, muncul juga lalang. Jadi, penyimpangan dari Kekristenan sejati harus diharapkan terjadi sampai tiba musim menuai, pada waktu Kristus akan membereskan perkara-perkara. (Matius 13:24-43) The Encyclopedia Americana mengomentari: "Ajaran Tritunggal dari abad ke-4 tidak dengan saksama mencerminkan ajaran Kristen yang mula-mula mengenai sifat Allah; sebaliknya, ini adalah penyimpangan dari ajaran tersebut."

Maka, dari mana asalnya penyimpangan ini?-1 Timotius 1: 6

Apa yang Mempengaruhi Hal Itu

DI SELURUH dunia zaman purba, di Babel dulu, jibadat kepada dewa-dewa kafir yang dikelompokkan dalam tiga serangkai, sangat umum. Pengaruh itu juga umum di Mesir, Yunani, dan Roma pada abad-abad sebelum, selama, dan setelah Kristus. Dan setelah rasul-rasul meninggal, kepercayaan kafir tersebut menyusup ke dalam Kekristenan.

Sejarawan Will Durant mengatakan: "Kekristenan tidak memusnahkan kekafiran; ia menerimanya... Dari Mesir datang gagasan mengenai trinitas ilahi." Dan dalam buku Egyptian Religion, Siegfried Morenz berkata: "Tritunggal merupakan hal yang terutama menyita perhatian para teolog Mesir... Tiga allah digabung dan diperlakukan seperti satu pribadi tunggal, disapa dalam bentuk tunggal. Dengan cara ini kekuatan rohani dari agama Mesir memperlihatkan hubungan yang langsung dengan teologi Kristen."

Jadi, di Aleksandria, Mesir, tokoh-tokoh gereja dari akhir abad ketiga dan permulaan abad keempat, seperti Athanasius, memperlihatkan pengaruh ini pada waktu mereka merumuskan ide-ide yang mengarah kepada Tritunggal. Pengaruh mereka sendiri meluas, sehingga Morenz menganggap "teologi Aleksandria sebagai penghubung antara warisan agama Mesir dan Kekristenan."

Dalam kata pengantar buku History of Christianity dari Edward Gibbon, kita membaca: "Jika Kekafiran ditaklukkan oleh Kekristenan, halnya juga benar bahwa Kekristenan telah dirongrong oleh Kekafiran. Keilahian yang murni dari orang-orang Kristen yang mula-mula... diubah, oleh Gereja Roma, menjadi dogma trinitas yang tidak dapat dimengerti. Banyak dari kepercayaan kafir, yang diciptakan oleh orang-orang Mesir dan diidealkan oleh Plato, dipertahankan sebagai sesuatu yang patut dipercayai."

A Dictionary of Religious Knowledge menyatakan bahwa Tritunggal "adalah suatu penyelewengan yang dipinjam dari agama-agama kafir, dan dicangkokkan ke dalam iman Kristen." Dan The Paganism in Our Christianity berkata: "Asal usul [Tritunggal] seluruhnya kafir."

Itu sebabnya, dalam Encyclopedia of Religion and Ethics, James Hastings menulis: "Dalam agama di India , misalnya, kita temukan kelompok tiga serangkai Brahma, Syiwa, dan Wisnu; dan dalam agama Mesir kelompok tiga serangkai Osiris, Isis , dan Horus... Bukan hanya dalam agama-agama dalam sejarah, kita temukan Allah dianggap sebagai suatu Tritunggal. Kita khususnya dapat mengingat pandangan Neo-Platonik mengenai Realitas yang Paling Tinggi," yang "diwakili secara tiga serangkai." Apa hubungan antara filsuf Yunani Plato dengan Tritunggal?

Platonisme

PLATO, menurut perkiraan, hidup dari tahun 428 sampai 347 sebelum Kristus. Meskipun ia tidak mengajarkan Tritunggal dalam bentuknya yang sekarang, filsafatnya membuka jalan untuk itu. Belakangan, gerakan filsafat yang mencakup kepercayaan kepada kelompok-kelompok tiga serangkai bermunculan, dan semua ini dipengaruhi oleh gagasan Plato mengenai Allah dan alam.

Nouveau Dictionnaire Universel (Kamus Universal Baru) bahasa Perancis mengatakan mengenai pengaruh dari Plato:
"Tritunggal menurut Plato, yang sebenarnya hanyalah penyusunan kembali dari tritunggal-tritunggal yang lebih tua dan berasal dari orang-orang zaman dulu, tampaknya merupakan tritunggal yang rasional dan filosofis dari sifat-sifat yang melahirkan ketiga hypostase (zat) atau pribadi ilahi yang diajarkan oleh gerejagereja Kristen... Konsep filsuf Yunani mengenai trinitas ilahi ini... dapat ditemukan dalam semua agama [kafir] kuno."

The New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge memperlihatkan pengaruh dari filsafat Yunani ini: "Doktrin mengenai Logos dan Tritunggal menerima bentuknya dari Bapa-Bapa Yunani, yang... sangat dipengaruhi, secara langsung atau tidak langsung, oleh filsafat Plato... Bahwa kesalahan dan kerusakan menyusup ke dalam Gereja dari sumber ini tidak dapat disangkal."

The Church of the First Three Centuries mengatakan: "Doktrin Tritunggal dibentuk secara bertahap dan baru belakangan terhitung;... ia berasal dari sumber yang sama sekali tidak dikenal dalam Kitab-Kitab Suci Yahudi maupun Kristen;... ia tumbuh, dan dicangkokkan ke dalam Kekristenan, melalui tangan Bapa-Bapa pengikut Plato."

Menjelang akhir abad ketiga M., "Kekristenan" dan filsafat Plato yang baru, berpadu secara tidak terpisahkan. Sebagaimana dinyatakan Adolf Harnack dalam Outlines of the History of Dogma, doktrin gereja kemudian "berakar dengan kuat di tanah Hellenisme [paham Yunani kafir]. Dengan demikian ini menjadi suatu misteri bagi bagian terbesar dari orang-orang Kristen."

Gereja mengaku bahwa doktrin-doktrin barunya didasarkan atas Alkitab. Namun Harnack mengatakan: "Dalam kenyataan di kalangannya sendiri [gereja] mengesahkan spekulasi Hellenik, pandangan dan kebiasaan takhyul dari ibadat kafir yang bersifat misteri."

Dalam buku A Statement of Reasons, Andrews Norton menyatakan tentang Tritunggal: "Kita dapat menelusuri sejarah doktrin ini dan menemukan sumbernya, bukan dalam wahyu Kristen, melainkan dalam filsafat Plato... Tritunggal bukan doktrin dari Kristus dan Rasul-Rasulnya, melainkan suatu fiksi dari sekolah para pengikut Plato."

Jadi, pada abad keempat M., kemurtadan yang dinubuatkan oleh Yesus dan para rasul mulai berkembang penuh. Perkembangan dari Tritunggal hanya satu bukti dari ini. Gereja-gereja yang murtad juga mulai menganut gagasan kafir lain, seperti api neraka, kekekalan jiwa, dan penyembahan berhala. Secara rohani, Susunan Kristen telah memasuki abad-abad kegelapannya yang telah dinubuatkan, dikuasai oleh golongan pendeta "manusia durhaka" yang terus bertambah besar.-2 Tesalonika 2:3, 7.

Mengapa Nabi-Nabi Allah Tidak Mengajarkannya?

MENGAPA, selama ribuan tahun, tidak seorang pun dari nabi-nabi Allah mengajarkan umat-Nya mengenai Tritunggal?

Pada kesempatan terakhir, tidakkah Yesus akan menggunakan kecakapannya sebagai Guru Agung untuk menjelaskan Tritunggal kepada para pengikutnya? Apakah Allah akan mengilhami ratusan halaman dari Alkitab namun tidak menggunakan pengajaran ini untuk mengajarkan Tritunggal jika hal itu memang "doktrin utama" dari iman?

Apakah orang-orang Kristen harus percaya bahwa berabad-abad setelah Kristus dan setelah mengilhami penulisan Alkitab, Allah akan mendukung perumusan suatu doktrin yang tidak dikenal oleh hamba-hamba-Nya selama ribuan tahun, doktrin yang merupakan "misteri yang tidak dapat dimengerti" "di luar jangkauan akal manusia," doktrin yang diakui mempunyai latar belakang kafir dan "sebagian besar adalah masalah politik gereja?"
Bukti dari sejarah sudah jelas: Ajaran Tritunggal adalah penyimpangan dari kebenaran, kemurtadan darinya.

D. APA YANG ALKITAB KATAKAN MENGENAI ALLAH DAN YESUS?


JIKA orang membaca Alkitab dari depan sampai belakang tanpa memiliki gagasan sebelumnya mengenai Tritunggal, apakah mereka dengan sendirinya akan sampai pada konsep tersebut? Sama sekali tidak.
Apa yang dengan sangat jelas akan timbul dalam pikiran seorang pembaca yang netral ialah bahwa Allah saja Yang Mahatinggi, sang Pencipta, terpisah dan berbeda dari pribadi manapun, dan bahwa Yesus, bahkan dalam keberadaannya sebelum menjadi manusia, juga terpisah dan berbeda, suatu makhluk yang diciptakan, lebih rendah daripada Allah.

Allah Itu Satu, Bukan Tiga

AJARAN Alkitab bahwa Allah itu esa atau satu disebut monoteisme. Dan L. L. Paine, profesor sejarah gereja, menyatakan bahwa monoteisme dalam bentuknya yang paling murni tidak mengizinkan adanya Tritunggal: "Perjanjian Lama secara tegas adalah monoteistis. Allah adalah suatu pribadi tunggal. Gagasan bahwa suatu tritunggal dapat ditemukan di dalamnya... sama sekali tidak berdasar."

Apakah ada perubahan dari monoteisme setelah Yesus datang ke bumi? Paine menjawab: "Mengenai hal ini tidak ada pemisah antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tradisi monoteistis terus dilanjutkan. Yesus adalah seorang Yahudi, dilatih oleh orang-tua Yahudi dalam kitab-kitab Perjanjian Lama. Ajarannya sepenuhnya Yahudi: memang suatu injil baru, namun bukan suatu teologi baru... Dan ia menerima sebagai kepercayaannya sendiri ayat agung dari monoteisme Yahudi:
'Dengarlah, hai orang Israel , Tuhan Allah kita adalah satu Allah'"

Kata-kata tersebut terdapat dalam Ulangan 6:4. New Jerusalem Bible (NJB) Katolik berbunyi: " Dengarlah , Israel : Yahweh Allah kita adalah esa, satu-satunya Yahweh."[1] Dalam tata bahasa dari ayat itu. kata ìesaî tidak mengandung sifat jamak untuk menyatakan bahwa kata itu mempunyai arti yang lain, yaitu bukan satu pribadi.
Catatan kaki:
[1] Nama Allah dinyatakan "Yahweh" dalam beberapa terjemahan, "Jehovah" dalam terjemahan-terjemahan lain (dalam bahasa Inggris).

Rasul Kristen Paulus tidak menunjukkan adanya perubahan dalam sifat Allah, bahkan setelah Yesus datang ke bumi. Ia menulis: "Allah adalah satu." - Galatia 3: 20, lihat juga 1 Korintus 8:4-6.

Ribuan kali dalam seluruh Alkitab, Allah disebutkan sebagai satu Pribadi. Bila Ia berfirman, ini adalah sebagai satu Pribadi yang tidak terbagi. Alkitab benar-benar sangat jelas dalam hal ini. Seperti Allah katakan: "Aku ini [Yehuwa], itulah namaKu; Aku tidak akan memberikan kemuliaanKu kepada yang lain. " (Yesaya 42 :8) "Akulah Yahweh Allahmu... Engkau tidak boleh memiliki allah-allah lain kecuali aku." (Cetak miring red.)-Keluaran 20: 2, 3, JB.

Untuk apa semua penulis Alkitab yang diilhami Allah akan berbicara mengenai Allah sebagai satu Pribadi jika Ia sebenarnya adalah tiga Pribadi? Apa gunanya hal itu, selain dari menyesatkan orang? Tentu, jika Allah terdiri dari tiga Pribadi, la akan menyuruh para penulis Alkitab-Nya untuk membuat hal itu benar-benar jelas sehingga tidak mungkin ada keraguan mengenai hal itu. Sedikitnya para penulis Kitab-Kitab Yunani Kristen yang mempunyai hubungan pribadi dengan Anak Allah sendiri tentu akan berbuat demikian. Ternyata tidak.

Sebaliknya, apa yang dinyatakan dengan sangat jelas oleh para penulis Alkitab ialah bahwa Allah adalah satu Pribadi; Pribadi yang unik, tidak terbagi-bagi yang tidak setara dengan siapapun juga: "Akulah [Yehuwa] dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. " (Yesaya 45:5) "Engkau sajalah yang bernama [Yehuwa], Yang Mahatinggi atas seluruh bumi."-Mazmur 83 :19.

Bukan Allah yang Jamak

YESUS menyebut Allah "satu-satunya Allah yang benar." (Yohanes 17:3) Ia tidak pernah menyebut Allah sebagai ilahi yang terdiri dari pribadi-pribadi jamak. Itulah sebabnya dalam Alkitab tidak ada satu pribadi pun selain Yehuwa yang disebut Yang Mahakuasa. Jika tidak, arti kata "mahakuasa" tidak berlaku lagi. Yesus maupun roh kudus tidak pernah disebut demikian, karena hanya Yehuwa yang paling tinggi. Dalam Kejadian 17:1 Ia berkata: "Akulah Allah Yang Mahakuasa." Dan Keluaran 18:11 berbunyi: "[Yehuwa] lebih besar dari segala allah."

Dalam Kitab-Kitab Ibrani, kata 'eloh'ah (allah) mempunyai dua bentuk jamak, yaitu, 'elo-him' (allah-allah) dan 'elo-heh' (allah-allah dari). Bentuk-bentuk jamak ini umumnya memaksudkan Yehuwa, dan dalam hal itu kata-kata tersebut diterjemahkan dalam bentuk tunggal sebagai "Allah." Apakah bentuk-bentuk jamak tersebut menyatakan suatu Tritunggal? Tidak. Dalam A Dictionary of the Bible, William Smith berkata: "Gagasan khayalan bahwa ['elo-him'] memaksudkan tritunggal dari pribadi-pribadi dalam Keilahian, sekarang hampir tidak mempunyai pendukung lagi di kalangan para sarjana. Hal itu adalah apa yang disebut para ahli tata bahasa bentuk jamak dari keagungan, atau itu menyatakan kepenuhan dari kekuatan ilahi. Kuasa keseluruhan yang diperlihatkan oleh Allah."

The American Journal of Semitic Languages and Literatures mengatakan tentang 'elo-him.' "Ini hampir selalu dijelaskan dengan suatu predikat kata kerja tunggal, dan membutuhkan atribut kata sifat tunggal." Untuk menggambarkan ini, gelar 'elo-him' muncul 35 kali secara tersendiri dalam kisah penciptaan, dan setiap kali kata kerja yang menggambarkan apa yang Allah katakan dan lakukan adalah dalam bentuk tunggal. (Kejadian 1:1-2:4) Jadi, publikasi itu menyimpulkan: "['Elo-him'] agaknya harus dijelaskan sebagai bentuk jamak yang bersifat intensif, yang menyatakan kebesaran dan keagungan."

'Elo-him' bukan berarti "pribadi-pribadi," melainkan "allah-allah." Jadi mereka yang berkukuh bahwa kata ini menyatakan suatu Tritunggal menjadikan diri sendiri politeis, penyembah lebih dari satu Allah. Mengapa? Karena ini berarti ada tiga allah dalam Tritunggal. Namun hampir semua pendukung Tritunggal menolak pandangan bahwa Tritunggal terdiri dari tiga allah yang terpisah.

Alkitab juga menggunakan kata-kata 'elo-him' dan 'elo-heh' bila menyebutkan sejumlah allah-allah berhala yang palsu.

(Keluaran 12:12; 20:23). Namun pada kesempatan lain hal itu bisa memaksudkan hanya satu allah palsu, seperti ketika orang-orang Filistin menyebutkan "Dagon, allah mereka ['elo-heh']." (Hakim 16:23, 24) Baal disebut "allah ['elo-him]" (1 Raja 18:27) Selain itu, ungkapan ini digunakan untuk manusia. (Mazmur 82:1, 6) Musa diberi tahu bahwa dia akan menjadi "Allah ['elo-him']" bagi Harun dan bagi Firaun.-Keluaran 4:16; 7:1.

Jelas, menggunakan gelar-gelar 'elo-him' dan 'elo-heh 'untuk allah-allah palsu, dan bahkan manusia, tidak menyatakan bahwa masing-masing adalah allah-allah yang jamak; demikian juga menerapkan 'elo-him' atau 'elo-heh' pada Yehuwa tidak berarti bahwa Ia lebih dari satu Pribadi, terutama bila kita mempertimbangkan bukti dari ayat-ayat lain dalam Alkitab mengenai pokok ini.

Yesus Ciptaan yang Terpisah

KETIKA berada di atas bumi, Yesus adalah seorang manusia, meskipun manusia yang sempurna karena Allah telah memindahkan daya kehidupan dari Yesus ke dalam rahim Maria. (Matius 1: 18-25) Namun itu bukan awal kehidupannya. Ia sendiri menyatakan bahwa ia "telah turun dari sorga." (Yohanes 3:13) Jadi wajarlah bila ia belakangan berkata kepada para pengikutnya: "Bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia [Yesus] naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?"-Yohanes 6:62.

Jadi. Yesus sudah hidup di surga sebelum datang ke bumi. Tetapi apakah sebagai salah satu pribadi dalam Keilahian tiga serangkai yang mahakuasa dan kekal? Tidak, karena Alkitab dengan jelas menerangkan bahwa sebelum menjadi manusia, Yesus adalah suatu makhluk roh yang diciptakan sama seperti malaikat-malaikat adalah makhluk-makhluk roh yang diciptakan oleh Allah. Para malaikat maupun Yesus tidak hidup sebelum mereka diciptakan.

Yesus, sebelum hidup sebagai manusia, adalah 'yang sulung dari segala yang diciptakan.' (Kolose 1:15) Ia adalah "permulaan dari ciptaan Allah." (Wahyu 3:14) "Permulaan" [bahasa Yunani, ar-khe'] tidak dapat ditafsirkan bahwa Yesus adalah 'pemula' dari ciptaan Allah. Dalam tulisan-tulisannya di Alkitab, Yohanes menggunakan berbagai bentuk dari kata Yunani ar-khe' lebih dari 20 kali, dan ini selalu mempunyai arti umum "permulaan." Ya, Yesus diciptakan oleh Allah sebagai permulaan dari ciptaan-ciptaan Allah yang tidak kelihatan.

Perhatikan betapa erat hubungan antara acuan-acuan kepada asal usul Yesus dengan pernyataan-pernyataan yang diungkapkan oleh "hikmat" kiasan dalam buku Amsal di Alkitab: "TUHAN [Yahweh, NJB] telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaanNya, sebagai perbuatanNya yang pertama-tama dahulu kala. Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir; sebelum Ia membuat bumi dengan padang-padangnya atau debu dataran yang pertama ["unsur-unsur pertama dari dunia," NJB]." (Amsal 8: 12, 22, 25, 26)

Meskipun istilah "hikmat" digunakan untuk mempersonifikasi pribadi yang Allah ciptakan, kebanyakan sarjana setuju bahwa ini sebenarnya adalah kata kiasan untuk Yesus sebagai makhluk roh sebelum hidup sebagai manusia.

Sebagai "hikmat" sebelum menjadi manusia, Yesus selanjutnya berkata bahwa ia berada "di sampingNya [Allah], seorang pekerja ahli." (Amsal 8: 30. JB) Selaras dengan peranan sebagai pekerja ahli ini, Kolose 1:16 (BIS) mengatakan tentang Yesus bahwa "melalui dialah Allah menciptakan segala sesuatu di surga dan di atas bumi."

Jadi melalui pekerja ahli inilah, seolah-olah mitra kerja-Nya yang lebih muda, Allah Yang Mahakuasa menciptakan semua perkara lain. Alkitab meringkaskan masalahnya sebagai berikut: "Bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari padaNya berasal segala sesuatu... dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang melalui dia, segala sesuatu telah dijadikan." (Cetak miring red.)-1 Korintus 8:6, Revised Standard Version, edisi Katolik; BIS.

Tiada sangsi lagi bahwa kepada pekerja ahli inilah Allah berkata: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita." (Kejadian 1: 26) Ada yang mengatakan bahwa "Kita" dalam pernyataan ini menunjukkan suatu Tritunggal. Namun jika anda mengatakan, 'Baiklah kita membuat sesuatu untuk diri kita,' tidak seorang pun akan secara wajar memahami bahwa ini menyatakan beberapa orang digabungkan menjadi satu di dalam diri anda. Anda hanya memaksudkan bahwa dua pribadi atau lebih akan bersama-sama mengerjakan sesuatu. Maka, demikian pula, ketika Allah menggunakan "Kita," Ia hanya menyapa suatu pribadi lain, makhluk roh-Nya yang pertama, sang pekerja ahli, pramanusia Yesus.

Dapatkah Allah Dicobai?

DALAM Matius 4:1, Yesus dikatakan "dicobai Iblis." Setelah menunjukkan kepada Yesus semua kerajaan dunia dengan kemegahannya," Setan berkata: "Semua itu akan kuberikan kepadaMu, jika Engkau sujud menyembah aku." (Matius 4:8, 9) Setan berupaya untuk membuat Yesus tidak loyal kepada Allah.

Tetapi ujian keloyalan macam apakah itu jika Yesus adalah Allah? Dapatkah Allah memberontak melawan diri-Nya sendiri? Tidak, tetapi malaikat-malaikat dan manusia dapat memberontak melawan Allah dan telah berbuat demikian. Cobaan atas Yesus hanya masuk akal jika ia, bukan Allah, melainkan suatu pribadi yang terpisah yang mempunyai kehendak bebasnya sendiri, pribadi yang bisa saja tidak loyal jika ia memutuskan demikian, seperti halnya malaikat atau manusia.

Sebaliknya, kita tidak dapat membayangkan bahwa Allah dapat berdosa dan tidak loyal kepada diri-Nya sendiri. "PekerjaanNya sempurna... Allah yang setia,... adil dan benar Dia." (Ulangan 32:4) Jadi jika Yesus adalah Allah, ia tidak mungkin dicobai.-Yakobus 1:13.

Karena bukan Allah, Yesus bisa saja tidak loyal. Namun ia tetap setia, dengan mengatakan: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan [Yehuwa, NW], Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"-Matius 4:10.

Berapa Besar Harga Tebusan Itu?

SALAH satu alasan utama Yesus datang ke bumi juga mempunyai hubungan langsung dengan Tritunggal. Alkitab menyatakan:
"Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diriNya sebagai tebusan [yang sesuai, NW] bagi semua manusia."-1 Timotius 2: 5,6.
Yesus, yang tidak lebih dan tidak kurang daripada seorang manusia sempurna, menjadi tebusan yang dengan tepat mengganti rugi apa yang telah dihilangkan Adam -hak untuk hidup sebagai manusia sempurna di bumi. Jadi Yesus dengan tepat dapat disebut "Adam yang akhir" oleh rasul Paulus, yang berkata dalam ikatan kalimat yang sama: "Sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus." (1 Korintus 15: 22, 45) Kehidupan manusia yang sempurna dari Yesus adalah "tebusan yang sesuai" yang dituntut oleh keadilan ilahi-tidak lebih, tidak kurang. Suatu prinsip dasar bahkan dari keadilan manusia ialah bahwa harga yang dibayar harus sesuai dengan kesalahan yang dilakukan.

Tetapi, jika Yesus adalah bagian dari suatu Keilahian, harga tebusan akan sangat jauh lebih tinggi daripada apa yang dituntut oleh Taurat Allah sendiri. (Keluaran 21:23-25; Imamat 24:19-21) Yang berdosa di Eden hanya seorang manusia sempurna, Adam, bukan Allah. Maka tebusan itu, agar benar-benar selaras dengan keadilan Allah, harus tepat sama nilainya-seorang manusia sempurna, "Adam yang akhir." Maka, ketika Allah mengutus Yesus ke bumi sebagai tebusan itu, Ia menjadikan Yesus sebagai sesuatu yang akan memenuhi keadilan, bukan suatu inkarnasi, bukan manusia-allah, melainkan manusia sempurna, "lebih rendah daripada malaikat-malaikat." (Ibrani 2:9; bandingkan Mazmur 8: 6, 7.)

Bagaimana mungkin suatu bagian dari Keilahian yang mahakuasa Bapa, Anak, atau roh kudus-dapat lebih rendah daripada malaikat-malaikat?

Bagaimana "Satu-Satunya yang Diperanakkan"?

ALKITAB menyebut Yesus "Anak Tunggal" atau dalam bahasa Inggris, "only-begotten Son" ("Anak satu-satunya yang diperanakkan"). (Yohanes 1:14; 3:16, 18; 1 Yohanes 4:9) Para penganut Tritunggal mengatakan bahwa karena Allah itu kekal, maka Anak Allah juga kekal. Namun bagaimana seseorang bisa menjadi anak dan pada waktu yang sama umurnya setua ayahnya?

Para penganut Tritunggal mengatakan bahwa dalam hal Yesus, "satu-satunya yang diperanakkan" tidak sama dengan definisi kamus untuk "memperanakkan" yang adalah "memberi kehidupan sebagai bapa." (Webster's Ninth New Collegiate Dictionary) Mereka berkata bahwa dalam hal Yesus ini memaksudkan "sifat dari hubungan tanpa asal usul," semacam hubungan anak tunggal tetapi tanpa ia diperanakkan. (Vine's Expository Dictionary of Old and New Testament Words, karya Vine) Apakah hal itu kedengaran masuk akal bagi anda? Dapatkah seorang pria menjadi ayah seorang anak tanpa memperanakkan dia?

Selain itu, mengapa Alkitab menggunakan kata Yunani yang sama untuk "satu-satunya yang diperanakkan" (seperti diakui oleh Vine tanpa penjelasan apapun) untuk menggambarkan hubungan antara Ishak dengan Abraham? Ibrani 11:17 menyebut Ishak sebagai "anaknya [Abraham] yang tunggal," atau dalam bahasa Inggris "anak satu-satunya yang diperanakkan." Tidak mungkin ada keraguan bahwa dalam hal Ishak, ia satu-satunya yang diperanakkan dalam arti yang normal, tidak sama dalam umur atau kedudukkan dengan ayahnya.

Kata dasar bahasa Yunani untuk "satu-satunya yang diperanakkan" yang digunakan untuk Yesus dan Ishak ialah monogenes', dari mo'nos, yang berarti "satu-satunya," dan gi'no-mai, sebuah akar kata yang berarti "menghasilkan," "menjadi (menjadi ada)," kata Exhaustive Concordance oleh Strong. Maka, monogenes' didefinisikan sebagai: "Satu-satunya yang dilahirkan, satu-satunya yang diperanakkan, artinya satu-satunya anak."-A Greek and English Lexicon of the New Testament, oleh E. Robinson. Theological Dictionary of the New Testament,, dengan penyunting Gerhard Kittel, berkata: "[Monogenes] berarti 'keturunan satu-satunya' yaitu, tanpa saudara laki-laki atau perempuan." Buku ini juga menyatakan bahwa dalam Yohanes 1:18; 3: 16, 18; dan 1 Yohanes 4:9, "hubungan Yesus tidak hanya disamakan dengan hubungan seorang anak tunggal atau satu-satunya anak dengan ayahnya. Ini memang hubungan antara anak satu-satunya yang diperanakkan oleh sang Bapa."

Jadi, kehidupan Yesus, Anak satu-satunya yang diperanakkan, mempunyai permulaan. Dan Allah Yang Mahakuasa dengan tepat dapat disebut Yang Memperanakkan dia, atau Bapa-Nya dalam arti yang sama seperti seorang ayah jasmani di bumi, seperti Abraham, memperanakkan seorang anak. (Ibrani 11:17) Maka, bila Alkitab menyebut Allah sebagai "Bapa" dari Yesus, ini memaksudkan tepat seperti yang dikatakannya -bahwa mereka adalah dua pribadi yang terpisah. Allah yang senior. Yesus yang yunior -dalam hal waktu atau umur, kedudukan, kuasa, dan pengetahuan.

Bila seseorang mempertimbangkan bahwa Yesus bukan satu-satunya makhluk roh, anak Allah yang diciptakan di surga, halnya menjadi jelas mengapa istilah "Anak Tunggal" atau "Anak satu-satunya yang diperanakkan" digunakan dalam hal Yesus. Tidak terhitung banyaknya makhluk roh lain yang diciptakan, malaikat-malaikat, juga disebut "anak-anak Allah," dalam arti yang sama seperti halnya Adam, karena daya kehidupan mereka berasal dari Allah Yehuwa, Sumber Kehidupan. (Ayub 38:7; Mazmur 36:10; Lukas 3:38) Namun mereka semua diciptakan melalui "Anak Tunggal," yang adalah pribadi satu-satunya yang langsung diperanakkan oleh Allah.-Kolose 1 :15-17.

Apakah Yesus Dianggap Allah?

MESKIPUN Yesus sering disebut Anak Allah dalam Alkitab, tidak seorang pun pada abad pertama pernah menganggap dia sebagai Allah Anak. Bahkan hantu-hantu, yang 'percaya bahwa hanya ada satu Allah,' mengetahui dari pengalaman mereka di alam roh bahwa Yesus bukan Allah. Maka, dengan tepat mereka menyapa Yesus sebagai "Anak Allah" yang terpisah. (Yakobus 2:19: Matius 8:29) Dan ketika Yesus mati, para prajurit Roma yang kafir itu yang sedang berjaga cukup mengetahui untuk dapat mengatakan bahwa apa yang mereka dengar dari para pengikut Yesus pasti benar, bukan bahwa Yesus adalah Allah, melainkan bahwa "sungguh, ia ini adalah Anak Allah."-Matius 27: 54.

Maka, ungkapan "Anak Allah" menunjuk kepada Yesus sebagai makhluk yang terpisah dan diciptakan, bukan bagian dari Tritunggal. Sebagai Anak Allah, ia tidak mungkin Allah sendiri, karena Yohanes 1:18 berkata: "Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah."

Murid-murid memandang Yesus sebagai 'pengantara yang esa antara Allah dan manusia,' bukan sebagai Allah sendiri. (1 Timotius 2:5) Karena menurut definisi seorang pengantara adalah seorang yang terpisah dari mereka yang membutuhkan pengantara, suatu kontradiksi jika Yesus adalah satu kesatuan dengan salah satu pihak yang ia coba perdamaikan. Itu berarti ia pura-pura menjadi pengantara, padahal bukan.

Alkitab memang jelas dan konsisten berkenaan hubungan antara Allah dengan Yesus. Allah Yehuwa saja Yang Mahakuasa. Ia secara langsung menciptakan pramanusia Yesus. Jadi, Yesus mempunyai permulaan dan tidak pernah dapat setara dengan Allah dalam kuasa atau kekekalan.

E. APAKAH ALLAH SELALU LEBIH UNGGUL DARIPADA YESUS?


YESUS tidak pernah mengaku sebagai Allah. Segala sesuatu yang ia katakan tentang dirinya menunjukkan bahwa ia tidak menganggap dirinya sama dengan Allah dalam hal apapun -tidak dalam hal kuasa, tidak dalam pengetahuan, tidak dalam umur.

Dalam setiap periode keberadaannya, tidak soal di surga atau di atas bumi, ucapan-ucapan dan tingkah lakunya mencerminkan kedudukan yang lebih rendah daripada Allah. Allah selalu yang lebih unggul, Yesus adalah pribadi yang lebih rendah yang diciptakan oleh Allah.

Yesus Dibedakan Dari Allah

BERULANG kali, Yesus menunjukkan bahwa ia adalah makhluk yang terpisah dari Allah dan bahwa ia, Yesus, mempunyai Allah di atas dirinya, Allah yang ia sembah, Allah yang ia sebut "Bapa." Dalam doa kepada Allah, yaitu sang Bapa, Yesus berkata, "Engkau, satu-satunya Allah yang benar." (Yohanes 17:3) Dalam Yohanes 20:17 ia berkata kepada Maria Magdalena:
"Aku akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu, kepada AllahKu dan Allahmu." Dalam 2 Korintus 1:3 rasul Paulus meneguhkan hubungan ini: "Terpujilah Allah, Bapa [dari] Tuhan kita Yesus Kristus." Karena Yesus mempunyai Allah, Bapanya, ia tidak mungkin pada waktu yang sama juga adalah Allah itu.

Rasul Paulus tidak mempunyai keraguan untuk menyebut Yesus dan Allah sebagai pribadi-pribadi yang terpisah dan berbeda:
"Bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa,... dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus." (1 Korintus 8:6) Rasul itu menunjukkan perbedaannya ketika ia menyebutkan "di hadapan Allah dan Kristus Yesus dan malaikat malaikat pilihanNya." (1 Timotius 5:21) Jadi sama seperti Paulus menyebut Yesus dan para malaikat sebagai pribadi-pribadi yang berbeda satu sama lain di surga, demikian pula Yesus berbeda dengan Allah.

Kata-kata Yesus dalam Yohanes 8:17, 18 juga penting. Ia berkata: "Dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah; Akulah yang bersaksi tentang diriKu sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku." Di sini Yesus menunjukkan bahwa ia dan sang Bapa, yaitu Allah Yang Mahakuasa, harus dua kesatuan yang berbeda, jika tidak bagaimana mungkin benar-benar ada dua saksi?

Yesus selanjutnya menunjukkan bahwa ia adalah pribadi yang terpisah dari Allah dengan mengatakan: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja." (Markus 10:18) Jadi Yesus mengatakan bahwa tidak ada pribadi lain manapun yang sebaik Allah, bahkan Yesus sendiri tidak. Allah adalah baik dengan cara yang membuat Ia terpisah dari Yesus.

Hamba Allah yang Menundukkan Diri

BERULANG kali, Yesus memberikan pernyataan-pernyataan seperti: "Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya." (Yohanes 5:19) "Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendakKu, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku." (Yohanes 6:38) "AjaranKu tidak berasal dari diriKu sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku." (Yohanes 7:16) Bukankah yang mengutus lebih unggul dari yang diutus?

Hubungan ini nyata dalam perumpamaan Yesus tentang kebun anggur. Ia menyamakan Allah, Bapanya, dengan pemilik kebun anggur, yang pergi ke luar negeri dan meninggalkan kebun itu dalam tangan para penggarap, yang melambangkan imam-imam Yahudi. Ketika sang pemilik kemudian mengutus seorang hamba untuk mendapatkan hasil dari kebun anggur itu, para penggarap memukul hamba tersebut dan mengusirnya dengan tangan kosong. Kemudian sang pemilik mengutus hamba yang kedua, dan kemudian yang ketiga, yang kedua-duanya mendapat perlakuan sama. Akhirnya, pemilik kebun itu berkata: "Aku akan menyuruh anakku [Yesus] yang kekasih, tentu ia mereka segani." Namun para penggarap yang korup itu berkata: "Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisan ini menjadi milik kita. Lalu mereka melemparkan dia ke luar kebun anggur itu dan membunuhnya." (Lukas 20:9-16) Jadi Yesus menggambarkan kedudukannya sendiri sebagai pribadi yang diutus oleh Allah untuk melakukan kehendak Allah, sama seperti seorang ayah mengutus seorang anak yang tunduk.

Para pengikut Yesus selalu memandangnya sebagai hamba Allah yang menundukkan diri, bukan sebagai pribadi yang sama dengan Allah. Mereka berdoa kepada Allah mengenai "Yesus, HambaMu yang kudus, yang Engkau urapi,... tanda-tanda dan mujizat-mujizat [dilakukan] oleh nama Yesus, HambaMu yang kudus."-Kisah 4:23, 27, 30.

Allah Lebih Unggul Sepanjang Zaman

PADA awal mula pelayanan Yesus, ketika ia ke luar dari air pembaptisan, suara Allah dari surga berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan." (Matius 3:16, 17) Apakah Allah berkata bahwa Ia adalah Anak-Nya sendiri, bahwa Ia berkenan kepada diri-Nya sendiri, bahwa Ia mengutus diri-Nya sendiri? Tidak, Allah sang Pencipta mengatakan bahwa Ia, sebagai yang lebih unggul, berkenan kepada pribadi yang lebih rendah, Anak-Nya, Yesus, untuk melakukan pekerjaan yang ada di hadapan.

Yesus menyatakan keunggulan Bapanya ketika ia berkata: "Roh Tuhan [Yehuwa, NW] ada padaKu, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin." (Lukas 4:18) Pengurapan adalah pemberian wewenang atau tugas oleh orang yang lebih tinggi kepada seseorang yang masih belum mempunyai wewenang. Di sini, Allah adalah jelas yang lebih unggul, karena Ia mengurapi Yesus, memberinya wewenang yang tidak ia miliki sebelumnya.

Yesus membuat jelas keunggulan Bapanya ketika ibu dari dua murid memohon agar putra-putranya masing-masing duduk di sebelah kanan dan di sebelah kiri Yesus bila ia memerintah dalam Kerajaannya. Yesus menjawab: "Hal duduk di sebelah kananKu atau di sebelah kiriKu, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa BapaKu [yaitu Allah] telah menyediakannya." (Matius 20:23) Jika Yesus adalah Allah Yang Mahakuasa, ia berhak memberikan kedudukan tersebut. Namun Yesus tidak dapat melakukan itu, karena ini adalah hak Allah, dan Yesus bukan Allah.

Doa Yesus sendiri merupakan contoh yang ampuh dari kedudukannya yang lebih rendah. Ketika Yesus akan mati, ia memperlihatkan siapa pribadi yang lebih unggul daripada dia dengan berdoa: "Ya BapaKu, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari padaKu; tetapi bukanlah kehendakKu, melainkan kehendakMulah yang terjadi." (Lukas 22:42) Kepada siapakah ia berdoa? Kepada sebagian dari dirinya sendiri? Tidak, ia berdoa kepada pribadi yang sama sekali terpisah darinya, Bapanya, Allah, yang kehendak-Nya lebih unggul dan bisa saja berbeda dari kehendaknya sendiri, satu-satunya Pribadi yang dapat 'mengambil cawan ini.'
Kemudian, ketika mendekati kematian, Yesus berseru:
"Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Markus 15: 34) Kepada siapakah Yesus berseru? Kepada dirinya sendiri atau bagian dari dirinya? Pasti seruan itu, "Allahku," tidak berasal dari seseorang yang menganggap dirinya sendiri Allah. Dan jika Yesus adalah Allah, maka oleh siapa ia ditinggalkan? Dirinya sendiri? Hal itu tidak masuk akal. Yesus juga berkata: "Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu" (Lukas 23:46) Jika Yesus adalah Allah, mengapa ia harus menyerahkan nyawanya kepada sang Bapa?

Setelah Yesus mati, ia berada dalam kuburan selama sebagian dari tiga hari. Jika ia adalah Allah, maka Habakuk 1:12 (NW) keliru ketika berkata: "Allahku, Yang Mahakudus, Engkau tidak mati." Namun Alkitab berkata bahwa Yesus mati dan tidak sadar dalam kuburan. Dan siapakah yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati? Dan jika ia benar-benar mati, ia tidak mungkin membangkitkan dirinya sendiri. Sebaliknya jika ia tidak benar-benar mati, kematiannya yang pura-pura tidak akan membayar harga tebusan untuk dosa Adam. Tetapi ia benar-benar membayar harga itu sepenuhnya melalui kematiannya yang sungguh-sungguh. Jadi "Allah [yang] membangkitkan [Yesus] dengan melepaskan Dia dari sengsara maut." (Kisah 2:24) Yang lebih unggul, Allah Yang Mahakuasa, membangkitkan yang kurang unggul, hamba-Nya Yesus, dari kematian.

Apakah kesanggupan Yesus untuk melakukan mukjizat-mukjizat, seperti membangkitkan orang, menunjukkan bahwa ia adalah Allah? Nah, rasul-rasul dan nabi Elia serta nabi Elisa juga mempunyai kuasa itu, namun hal itu tidak membuat mereka lebih tinggi daripada manusia. Allah memberikan kuasa untuk melakukan mukjizat-mukjizat kepada nabi-nabi, Yesus, dan rasul-rasul untuk menunjukkan bahwa Ia mendukung mereka. Namun hal itu tidak membuat mereka semua bagian dari Keilahian yang jamak.

Pengetahuan Yesus Terbatas

KETIKA Yesus memberikan nubuatnya mengenai akhir sistem ini, ia berkata: "Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja." (Markus 13:32) Jika Yesus adalah Anak yang setara, bagian dari Keilahian, ia pasti mengetahui apa yang diketahui sang Bapa. Namun Yesus tidak tahu, karena ia tidak setara dengan Allah.

Demikian pula, kita membaca dalam Ibrani 5:8 bahwa Yesus "belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritaNya." Dapatkah kita membayangkan bahwa Allah harus belajar sesuatu? Tidak, tetapi Yesus memang demikian, karena ia tidak mengetahui segala sesuatu yang Allah ketahui. Dan ia harus belajar sesuatu yang Allah tidak akan pernah perlu pelajari -ketaatan. Allah tidak pernah harus menaati siapapun.

Perbedaan antara apa yang Allah ketahui dan apa yang Kristus ketahui juga nyata ketika Yesus dibangkitkan ke surga untuk tinggal bersama Allah. Perhatikan kata-kata pertama dari buku Alkitab yang terakhir: "Wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepadaNya." (Wahyu 1:1) Jika Yesus sendiri adalah bagian dari Keilahian, apakah ia perlu diberi Wahyu oleh bagian lain dari Keilahian itu -Allah? Pasti ia sudah mengetahui semuanya, karena Allah mengetahuinya. Namun Yesus tidak tahu, karena ia bukan Allah.

Yesus Tetap Lebih Rendah Kedudukannya

DALAM kehidupannya sebelum menjadi manusia, dan juga ketika ia berada di atas bumi, Yesus lebih rendah dari Allah. Setelah dibangkitkan, ia tetap berada dalam kedudukan yang lebih rendah, nomor dua.
Ketika berbicara tentang kebangkitan Yesus, Petrus dan orang-orang yang besertanya mengatakan kepada Sanhedrin Yahudi: "Dialah [Yesus] yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan ["ke," NW] tangan kananNya." (Kisah 5:31) Paulus berkata: "Allah sangat meninggikan Dia." (Filipi 2:9) Jika Yesus adalah Allah, bagaimana mungkin Yesus ditinggikan, yaitu dinaikkan kepada kedudukan yang lebih tinggi yang sudah ia miliki sebelumnya? Ia tentu sudah merupakan bagian dari Tritunggal dengan kedudukan yang tinggi. Jika, sebelum ditinggikan, Yesus setara dengan Allah, meninggikan dia lebih tinggi lagi akan membuatnya lebih unggul daripada Allah.

Paulus juga berkata bahwa Kristus masuk "ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita." (Ibrani 9:24) Jika anda muncul di hadapan hadirat seseorang, bagaimana mungkin anda adalah orang itu juga? Tidak mungkin. Anda harus berbeda dan terpisah.

Demikian pula, tepat sebelum dilempari batu sampai mati, sang martir Stefanus "menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah." (Kisah 7:55) Maka jelas, ia melihat dua pribadi yang terpisah -namun tidak melihat roh kudus, tidak melihat Keilahian Tritunggal.


Dalam kisah di Wahyu 4: 8 sampai 5: 7, Allah diperlihatkan duduk di atas takhta surgawi-Nya, tetapi Yesus tidak. Ia harus menghampiri Allah untuk mengambil gulungan dari tangan kanan Allah. Ini menunjukkan bahwa di surga Yesus bukan Allah tetapi terpisah dari Dia.


Sesuai dengan yang dikatakan di atas, Bulletin of the John Rylands Library di Manchester, Inggris, berkata: "Dalam kehidupannya di surga setelah dibangkitkan, Yesus digambarkan tetap memiliki kepribadian tersendiri sebagai individu dalam segala hal, yang berbeda dan terpisah dari pribadi Allah tepat seperti ketika ia hidup di atas bumi sebagai Yesus di bumi. Di samping Allah dan dibandingkan dengan Allah, ia memang muncul sebagai suatu pribadi surgawi lain lagi di tempat surgawi Allah, sama seperti para malaikat -walaupun sebagai Anak Allah, ia berada dalam tingkatan yang berbeda, dan mempunyai kedudukan jauh di atas mereka." -Bandingkan Filipi 2 :11.

Bulletin juga berkata: "Namun, apa yang dikatakan mengenai kehidupan dan fungsi-fungsinya sebagai Kristus surgawi tidak berarti ataupun menyatakan bahwa dalam status ilahi ia berdiri setingkat dengan Allah sendiri dan adalah sepenuhnya Allah. Sebaliknya, dalam gambaran Perjanjian Baru mengenai pribadi surgawi dan pelayanannya kita melihat seorang tokoh yang terpisah dari Allah dan lebih rendah daripadaNya."

Di masa depan yang kekal di surga, Yesus akan terus menjadi hamba Allah yang terpisah dan lebih rendah. Alkitab mengatakannya sebagai berikut: "Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia [Yesus di surga] menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa ... maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diriNya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawahNya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua."-1 Korintus 15:24, 28.

Yesus Tidak Pernah Mengaku Sebagai Allah

SIKAP Alkitab jelas. Allah Yang Mahakuasa, Yehuwa, bukan hanya suatu Pribadi yang terpisah dari Yesus tetapi sepanjang zaman Ia adalah Pribadi yang lebih unggul daripada Yesus. Yesus selalu dinyatakan sebagai hamba Allah yang rendah hati, terpisah dan lebih rendah. Itulah sebabnya Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa "Kepala dari Kristus ialah Allah" dalam arti yang sama bahwa "Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus." (1 Korintus 11:3) Dan itulah sebabnya Yesus sendiri berkata: "Bapa lebih besar dari padaAku."-Yohanes 14: 28.

Faktanya ialah, Yesus bukan Allah dan tidak pernah mengaku demikian. Hal ini diakui oleh semakin banyak sarjana. Seperti dikatakan Bulletin dari Rylands: "Faktanya harus dihadapi bahwa penelitian Perjanjian Baru selama kira-kira tiga puluh atau empat puluh tahun belakangan ini telah menuntun semakin banyak sarjana Perjanjian Baru yang ternama kepada kesimpulan bahwa Yesus ... jelas tidak pernah menganggap dirinya sendiri Allah."

Bulletin itu juga mengatakan tentang orang-orang Kristen abad pertama: "Maka, ketika mereka menyebut [Yesus] dengan gelar-gelar penghormatan seperti Kristus, Anak manusia, Anak Allah dan Tuhan, ini adalah cara mengatakan bahwa ia adalah, bukan Allah, melainkan yang melakukan pekerjaan Allah."

Jadi, bahkan ada sarjana-sarjana yang mengakui bahwa gagasan Yesus adalah Allah bertentangan dengan seluruh kesaksian Alkitab. Di sana , Allah selalu yang lebih unggul, dan Yesus adalah hamba yang lebih rendah.

F. ROH KUDUS TENAGA AKTIF ALLAH


MENURUT doktrin Tritunggal, roh kudus adalah pribadi ketiga dari Keilahian, setara dengan sang Bapa dan sang Anak. Seperti dikatakan buku Our Orthodox Christian Faith: "Roh Kudus adalah Allah sepenuhnya."
Dalam Kitab-Kitab Ibrani, kata yang paling sering digunakan untuk "roh" ialah ru'ach, yang berarti "nafas; angin; roh." Dalam Kitab-Kitab Yunani, kata tersebut ialah pneu'ma, yang mempunyai arti sama. Apakah kata-kata ini menunjukkan bahwa roh kudus adalah bagian dari suatu Tritunggal?

Tenaga Aktif

"ROH kudus" yang digunakan dalam Alkitab n menyatakan bahwa ini adalah suatu kekuatan atau tenaga yang dikendalikan yang digunakan oleh Allah Yehuwa untuk melaksanakan berbagai maksud-tujuan-Nya. Sampai taraf tertentu, ini dapat disamakan dengan listrik, tenaga yang dapat digunakan untuk melakukan beragam fungsi.

Dalam Kejadian 1:2 Alkitab berkata bahwa "Roh [bahasa Ibrani, ru'ach] Allah melayang-layang di atas permukaan air." Di sini, Roh Allah adalah tenaga aktif-Nya yang bekerja untuk membentuk bumi.

Allah menggunakan roh-Nya untuk memberikan penerangan kepada mereka yang melayani Dia. Daud berdoa: "Ajarlah aku melakukan kehendakMu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh[ru'ach]Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!" (Mazmur 143:10) Ketika 70 pria yang cakap ditunjuk untuk membantu Musa, Allah berkata kepadanya: "Sebagian dari Roh [ru'ach] yang hinggap padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka." -Bilangan 11:17.

Nubuat Alkitab dicatat ketika orang-orang dari Allah 'didorong oleh Roh [bahasa Yunani, dari pneu'ma] Kudus." (2 Petrus 1:20, 21) Dengan cara ini Alkitab "diilhamkan Allah."

Kata Yunani untuk itu ialah The-o'pneu-stos, yang berarti "dinafaskan oleh Allah." (2 Timotius 3:16) Dan roh kudus membimbing orang-orang tertentu untuk mendapat penglihatan-penglihatan atau mimpi-mimpi nubuat. -2 Samuel 23:2; Yoel 2:28, 29; Lukas 1:67; Kisah 1:16; 2:32, 33

Roh kudus mendorong Yesus untuk pergi ke padang gurun setelah ia dibaptis. (Markus 1:12) Roh itu seperti api dalam diri hamba-hamba Allah, yang menyebabkan mereka mendapatkan kekuatan dari tenaga itu. Dan ini memungkinkan mereka untuk berbicara dengan berani dan tabah. -Mikha 3:8; Kisah 7:55-60; 18:25; Roma 12:11; 1 Tesalonika 5:19.

Melalui roh-Nya, Allah melaksanakan vonisNya atas manusia dan bangsa-bangsa. (Yesaya 30: 27, 28; 59:18, 19) Dan roh Allah dapat sampai ke mana-mana, bertindak demi orang-orang atau melawan mereka. -Mazmur 139:7-12.


"Kekuatan yang Melimpah-limpah"

ROH Allah dapat juga memberikan "kekuatan yang melimpah-limpah ["melebihi yang normal," NW]" kepada mereka yang melayani Dia. (2 Korintus 4:7) Ini memungkinkan mereka untuk bertekun dalam ujian iman atau melakukan hal-hal yang sewajarnya tidak dapat mereka lakukan.

Sebagai contoh, mengenai Simson, Hakim 14:6 menceritakan:
"Pada waktu itu berkuasalah Roh TUHAN [Yahweh, JB] atas dia, sehingga singa itu dicabiknya ... tanpa apa-apa di tangannya." Apakah suatu pribadi ilahi benar-benar memasuki atau berkuasa atas Simson, menggunakan tubuhnya untuk melakukan apa yang ia lakukan? Tidak, ini benar-benar "kuasa TUHAN [yang] membuat Simson kuat." -Today 's English Version (TEV).

Alkitab berkata bahwa ketika Yesus dibaptis, roh kudus turun ke atasnya dalam bentuk seekor burung merpati, tidak dalam bentuk manusia. (Markus 1:10) Tenaga aktif dari Allah ini memungkinkan Yesus untuk menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang mati. Seperti dikatakan dalam Lukas 5:17: "Kuasa Tuhan [Allah] menyertai Dia [Yesus], sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit."

Roh Allah juga memberi kuasa kepada murid-murid Yesus untuk melakukan hal-hal yang bersifat mukjizat. Kisah 2:1-4 menceritakan bahwa murid-murid itu sedang berkumpul bersama pada hari Pentakosta ketika 'tiba-tiba turun dari langit bunyi seperti tiupan angin keras. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.'

Jadi roh kudus memberi Yesus dan hamba-hamba Allah yang lain kuasa untuk melakukan apa yang biasanya tidak dapat dilakukan oleh manusia.

Bukan suatu Pribadi

TETAPI, bukankah ada ayat-ayat Alkitab yang menyebut roh kudus dengan istilah-istilah yang menyatakan ia seolah-olah suatu pribadi? Memang, namun perhatikan apa yang dikatakan teolog Edmund Fortman mengenai hal ini dalam The Triune God:
"Walaupun roh ini sering dipersonifikasikan, tampak jelas sekali bahwa para penulis kitab-kitab suci [dari Kitab-Kitab Ibrani] tidak pernah menganggap atau menyatakan bahwa roh ini adalah suatu pribadi tersendiri."
Dalam Alkitab, bukan suatu hal yang tidak lazim jika sesuatu dipersonifikasikan. Hikmat dikatakan mempunyai anak-anak. (Lukas 7:35, Bode) Dosa dan kematian dikatakan berkuasa. (Roma 5 :14, 2 1) Dalam Kejadian 4:7 The New English Bible (NE) berkata: "Dosa adalah hantu yang mendekam di pintu," dosa dipersonifikasikan sebagai suatu roh jahat yang mendekam di pintu Kain. Tetapi, tentu dosa bukan suatu pribadi roh; demikian pula mempersonifikasikan roh kudus tidak membuatnya menjadi suatu pribadi roh.

Demikian pula, dalam 1 Yohanes 5:6-8 bukan hanya roh tetapi juga "air dan darah" dikatakan memberi "kesaksian." Namun air dan darah jelas bukan pribadi-pribadi, demikian pula roh kudus bukan suatu pribadi.
Selaras dengan ini ialah penggunaan umum dari kata "roh kudus" dalam Alkitab dengan cara yang tidak menunjukkannya sebagai suatu pribadi, seperti pada waktu menyejajarkannya dengan air dan api. (Matius 3:11; Markus 1:8) Orang-orang dianjurkan agar menjadi penuh dengan roh kudus dan bukan dengan anggur. (Efesus 5:18) Mereka dikatakan dipenuhi dengan roh kudus dengan cara yang sama seperti mereka dipenuhi dengan sifat-sifat seperti hikmat, iman, dan sukacita. (Kisah 6:3; 11: 24; 13:52) Dan dalam 2 Korintus 6:6 roh kudus dimasukkan di antara sejumlah sifat. Pernyataan-pernyataan seperti itu tidak akan digunakan jika roh kudus benar-benar suatu pribadi.

Kemudian, walaupun beberapa ayat Alkitab mengatakan bahwa roh itu berbicara, ayat-ayat lain menunjukkan bahwa ini sebenarnya dilakukan melalui manusia atau malaikat. (Matius 10:19, 20; Kisah 4:24, 25; 28:25; Ibrani 2:2) Tindakan roh dalam peristiwa-peristiwa tersebut adalah seperti gelombang radio yang mengirimkan berita dari satu orang kepada orang lain di tempat yang jauh.

Dalam Matius 28:19 disebutkan "nama ... Roh Kudus." Namun kata "nama" tidak selalu berarti nama pribadi, dalam bahasa Yunani maupun bahasa Indonesia . Bila kita mengatakan "atas nama hukum" kita tidak menunjuk seseorang. Kita memaksudkan apa yang diwakili oleh hukum itu, yaitu wewenangnya. Word Pictures in the New Testament karya Robertson mengatakan:
"Penggunaan nama (onoma) di sini umum dilakukan dalam Septuaginta dan papirus lain untuk kuasa atau wewenang." Jadi pembaptisan 'dalam nama Roh Kudus' menyatakan seseorang mengakui wewenang roh itu, bahwa ini berasal dari Allah dan berfungsi melalui kehendak ilahi.

"Penolong"

YESUS menyebut roh kudus sebagai "seorang Penolong," dan ia berkata bahwa roh ini akan mengajar, membimbing, dan berbicara. (Yohanes 14:16, 26; 16:13) Kata Yunani yang ia gunakan untuk penolong (para'kletos) adalah kata yang berjenis laki-laki atau maskulin. Jadi ketika Yesus menyatakan apa yang akan dilakukan penolong itu, ia menggunakan kata ganti nama pribadi laki-laki. (Yohanes 16:7, 8) Sebaliknya, bila kata Yunani yang berjenis netral untuk roh (pneu'ma) digunakan, kata ganti yang netral "it" dalam bahasa Inggris itulah yang digunakan.

Kebanyakan penerjemah yang menganut Tritunggal menyembunyikan fakta ini, seperti diakui oleh New American Bible Katolik berkenaan Yohanes 14:17: "Kata Yunani untuk 'Roh' ialah berjenis netral, dan walaupun kita menggunakan kata ganti nama pribadi dalam bahasa Inggris ('he,' 'his,' 'him'), kebanyakan MSS [manuskrip] Yunani menggunakan kata [bahasa Inggris] 'it.'"

Jadi bila Alkitab menggunakan kata ganti nama pribadi berjenis laki-laki sehubungan dengan para'kletos dalam Yohanes 16:7, 8, hal ini sesuai dengan peraturan tata bahasa, bukan menyatakan suatu doktrin.

Bukan Bagian dari suatu Tritunggal

BERBAGAI sumber mengakui bahwa Alkitab tidak mendukung gagasan bahwa roh kudus adalah pribadi ketiga dari suatu Tritunggal. Sebagai contoh:
The Catholic Encyclopedia: "Kita tidak menemukan satu ayat pun dalam Perjanjian Lama yang dengan jelas menunjukkan adanya suatu Pribadi Ketiga."

Teolog Katolik Fortman: "Orang-orang Yahudi tidak pernah menganggap roh itu sebagai suatu pribadi; juga tidak ada bukti yang kuat bahwa ada penulis Perjanjian Lama yang menganut pandangan ini ... Roh Kudus biasanya dinyatakan dalam Sinoptiks [Injil-Injil] dan dalam buku Kisah sebagai suatu kekuatan atau kuasa ilahi."
New Catholic Encyclopedia: "P[erjanjian] L[ama] dengan jelas tidak menggambarkan roh Allah sebagai suatu pribadi. Roh Allah hanyalah kuasa dari Allah. Jika ini kadang-kadang dinyatakan sebagai sesuatu yang berbeda dari Allah, ini adalah karena nafas Yahweh bertindak di luar diri-Nya." Buku itu juga mengatakan: "Mayoritas naskah-naskah P[erjanjian] B[aru] menyatakan roh Allah sebagai sesuatu, bukan seseorang; ini terutama terlihat dalam kesejajaran antara roh dan kuasa Allah." -Cetak miring red.

A Catholic Dictionary: "Secara keseluruhan, Perjanjian Baru, seperti [Perjanjian] Lama, berbicara tentang roh itu sebagai suatu energi atau kuasa ilahi."

Jadi, orang-orang Yahudi maupun orang-orang Kristen yang mula-mula tidak memandang roh kudus sebagai bagian dari suatu Tritunggal. Ajaran itu muncul berabad-abad kemudian. Seperti dikatakan A Catholic Dictionary: "Pribadi ketiga itu diteguhkan pada Konsili Aleksandria pada tahun 362 ... dan akhirnya oleh Konsili Konstantinopel pada tahun 381"-kira-kira tiga setengah abad setelah roh kudus memenuhi murid-murid pada hari Pentakosta!

Tidak, roh kudus bukan suatu pribadi dan bukan bagian dari suatu Tritunggal. Roh kudus adalah tenaga aktif Allah yang Ia gunakan untuk melaksanakan kehendak-Nya. Roh kudus tidak setara dengan Allah tetapi selalu dipakai oleh-Nya dan lebih rendah daripada Dia.

G. BAGAIMANA DENGAN "AYAT-AYAT BUKTI" UNTUK TRITUNGGAL?


DIKATAKAN bahwa beberapa ayat Alkitab memberikan bukti untuk mendukung Tritunggal. Tetapi, apabila kita membaca ayat-ayat tersebut, kita harus selalu mengingat bahwa bukti-bukti Alkitab maupun sejarah tidak mendukung Tritunggal.

Ayat-ayat Alkitab apapun yang diajukan sebagai bukti harus dipahami sejalan dengan konteks dari ajaran seluruh Alkitab yang konsisten. Sering kali arti yang sesungguhnya dari ayat yang diajukan tersebut dijelaskan oleh konteks atau ikatan kalimat ayat-ayat sebelum dan sesudahnya.

Tiga dalam Satu

NEW Catholic Encyclopedia mengajukan tiga "ayat bukti" demikian tetapi juga mengakui: "Doktrin Tritunggal Kudus tidak diajarkan dalam P[erjanjian] L[ama]. Dalam P[erjanjian] B[aru] bukti yang tertua terdapat dalam surat-surat Paulus, khususnya 2 Kor 13.13 [ayat 14 dalam beberapa Alkitab], dan 1 Kor 12.4-6. Dalam keempat Injil bukti mengenai Tritunggal secara jelas hanya terdapat dalam rumus pembaptisan di Mat 28.19."

Dalam ayat-ayat tersebut ketiga "pribadi" itu didaftarkan sebagai berikut. Dua Korintus 13:13 (14) menggabungkan ketiganya dengan cara berikut: "Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian." Satu Korintus 12:4-6 berbunyi:
" Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang." Dan Matius 28:19 berbunyi:
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus."

Apakah ayat-ayat ini menyatakan bahwa Allah, Kristus, dan roh kudus membentuk suatu Keilahian Tritunggal, bahwa ketiganya sama dalam bentuk, kekuasaan, dan kekekalan? Tidak, tidak demikian, sama halnya menyebutkan tiga orang, seperti Amir, Budi dan Bambang, tidak berarti bahwa mereka tiga dalam satu.


Bukti semacam ini, menurut Cyclopedia of Biblical, Theological, and Ecclesiastical Literature karya McClintock dan Strong, "hanya membuktikan bahwa ada tiga subyek yang disebutkan, ... tetapi hal itu sendiri tidak membuktikan bahwa ketiga-tiganya pasti tergabung dalam satu sifat ilahi, dan memiliki kemuliaan ilahi yang sama."

Meskipun mendukung Tritunggal, sumber itu mengatakan mengenai 2 Korintus 13:13 (14): "Kita tidak dapat dengan tepat menarik kesimpulan bahwa mereka memiliki wewenang yang sama, atau sifat yang sama." Dan mengenai Matius 28:18-20 dikatakan: "Tetapi, ayat ini jika diambil begitu saja, tidak akan membuktikan dengan pasti bahwa ketiga subyek yang disebutkan masing-masing adalah satu pribadi, atau bahwa mereka setara atau bersifat ilahi."

Ketika Yesus dibaptis, Allah, Yesus, dan roh kudus juga disebutkan dalam konteks yang sama. Yesus "melihat roh Allah seperti burung merpati turun ke atasNya." (Matius 3:16) Tetapi, ini tidak berarti bahwa ketiganya adalah satu.

Abraham, Ishak, dan Yakub banyak kali disebutkan bersama-sama, tetapi hal itu tidak membuat mereka menjadi satu. Petrus, Yakobus dan Yohanes disebutkan bersama-sama, tetapi itu tidak membuat mereka menjadi satu juga. Lagi pula, roh Allah turun ke atas Yesus pada saat pembaptisannya, yang menunjukkan bahwa sebelum itu Yesus tidak diurapi dengan roh. Maka, bagaimana mungkin ia menjadi bagian dari suatu Tritunggal padahal ia tidak selalu satu dengan roh kudus?

Kutipan lain yang menyebutkan ketiganya bersama-sama terdapat dalam beberapa terjemahan Alkitab yang lebih tua dalam 1 Yohanes 5:7. Namun, para sarjana mengakui bahwa kata-kata ini pada mulanya tidak terdapat dalam Alkitab, tetapi baru ditambahkan belakangan. Kebanyakan terjemahan modern dengan benar menghilangkan ayat yang palsu ini.

"Ayat-ayat bukti" yang lainnya hanya mengupas hubungan antara dua -sang Bapa dan Yesus. Mari kita bahas beberapa dari antaranya.

"Aku dan Bapa Adalah Satu"

AYAT itu, dalam Yohanes 10:30, sering dikutip untuk mendukung Tritunggal, meskipun pribadi ketiga tidak disebutkan di sana . Tetapi Yesus sendiri menunjukkan apa yang ia maksud dengan menjadi "satu" dengan sang Bapa. Dalam Yohanes 17:21, 22, ia berdoa kepada Allah agar murid-muridnya "semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, ... supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu." Apakah Yesus berdoa agar semua muridnya menjadi satu kesatuan tunggal? Tidak, Yesus jelas berdoa agar mereka dipersatukan dalam pikiran dan tujuan, seperti halnya dia dan Allah. -Lihat juga 1 Korintus 1:10.

Dalam 1 Korintus 3:6, 8, Paulus berkata: "Aku menanam, Apolos menyiram, ... Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama." Paulus tidak memaksudkan bahwa ia dan Apolos adalah dua pribadi di dalam satu; ia memaksudkan bahwa mereka menjadi satu dalam tujuan. Kata Yunani yang Paulus gunakan di sini untuk "sama" (hen) berjenis netral, secara aksara: "satu (perkara)," yang menunjukkan persatuan dalam tindakan. Ini adalah kata yang sama yang Yesus gunakan dalam Yohanes 10:30 untuk menjelaskan hubungannya dengan Bapanya. Ini juga kata yang sama yang Yesus gunakan dalam Yohanes 17:21, 22. Jadi ketika ia menggunakan kata "satu" (hen) dalam kasus-kasus ini, ia memaksudkan persatuan dalam pikiran dan tujuan.

Mengenai Yohanes 10:30, John Calvin (seorang penganut Tritunggal) mengatakan dalam buku Commentary on the Gospel According to John: "Orangorang zaman dulu menyalahgunakan ayat ini untuk membuktikan bahwa Kristus adalah ... dari zat yang sama dengan sang Bapa. Karena di sini Kristus tidak berbicara mengenai persatuan dalam zat, tetapi mengenai kesepakatan antara dia dengan sang Bapa."

Dalam konteks dari ayat-ayat setelah Yohanes 10:30, Yesus dengan tegas menjelaskan bahwa kata-katanya bukan pengakuan dirinya sebagai Allah. Ia bertanya kepada orang-orang Yahudi yang salah mengambil kesimpulan itu dan ingin melemparinya dengan batu: "Mengapa kalian mengatakan aku menghujat Allah karena berkata aku Anak Allah? Padahal aku dipilih oleh Bapa dan diutus ke dunia." (Yohanes 10:31-36, BIS) Tidak, Yesus tidak mengaku bahwa ia, Allah Anak, melainkan Anak Allah.

"Menyamakan DiriNya dengan Allah?"

AYAT lain yang diajukan untuk mendukung Tritunggal adalah Yohanes 5:18. Di sana dikatakan bahwa orang-orang Yahudi (seperti dalam Yohanes 10:31-36) ingin membunuh Yesus karena ia "menyamakan diriNya dengan Allah."

Tetapi siapa yang mengatakan bahwa Yesus menyamakan dirinya dengan Allah? Bukan Yesus. Ia membela diri menghadapi tuduhan-tuduhan palsu ini langsung dalam ayat berikutnya (19): "Maka Yesus menjawab mereka, katanya: ... 'Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya.'"

Dengan ini Yesus menunjukkan kepada orang-orang Yahudi bahwa ia tidak sama dengan Allah dan karena itu tidak dapat bertindak atas prakarsanya sendiri. Dapatkah kita membayangkan seseorang yang setara dengan Allah Yang Mahakuasa berkata bahwa ia "tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri?" (Bandingkan Daniel 4:34, 35.) Menarik, bahwa ikatan kalimat dari Yohanes 5:18 maupun 10:30 menunjukkan bahwa Yesus membela dirinya terhadap tuduhan-tuduhan palsu dari orang-orang Yahudi, yang seperti para penganut Tritunggal, mengambil kesimpulan-kesimpulan yang salah!

"Setara Dengan Allah?"

DALAM Filipi 2:6 Alkitab Katolik Douay Version (Dy) tahun 1609 berkata mengenai Yesus: "Yang karena dalam rupa Allah, tidak menganggap salah kesetaraannya dengan Allah." King James Version (KJ) tahun 1611 juga berkata serupa. Sejumlah versi terjemahan seperti itu masih digunakan oleh beberapa orang untuk mendukung gagasan bahwa Yesus setara atau sama dengan Allah. Tetapi perhatikan bagaimana terjemahan-terjemahan lain menyatakan ayat ini:
1869: "yang, karena dalam rupa Allah, tidak menganggap sebagai sesuatu yang harus diupayakan agar [ia] menjadi sama dengan Allah." The New Testament oleh G. R. Noyes.

1965: "Ia -yang benar-benar bersifat ilahi!- tidak pernah dengan sombong menganggap dirinya sama dengan Allah." Das Neue Testament, edisi revisi, oleh Friedrich Pfafflin.

1968: "yang, meskipun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah sesuatu hal yang dengan serakah harus ia miliki." La Bibbia Concordata.

1976: "Ia senantiasa memiliki sifat Allah, tetapi ia tidak pernah berpikir bahwa ia perlu berupaya dengan paksa untuk menjadi sama dengan Allah." Today's English Version.

1984: "yang, meskipun berada dalam rupa Allah, tidak pernah berupaya untuk merampas [kedudukan], yaitu, bahwa ia harus sama dengan Allah." New World Translation of the Holy Scriptures.
1985: "Yang, dalam rupa Allah, tidak menganggap kesamaan dengan Allah sebagai sesuatu yang harus dikejar." The New Jerusalem Bible.

Tetapi, beberapa orang mengatakan bahwa bahkan terjemahan-terjemahan yang lebih saksama ini memaksudkan (1) Yesus sudah setara dengan Allah tetapi tidak ingin berkukuh memegang hal itu atau bahwa (2) ia tidak perlu mengejar kesamaan dengan Allah karena memang ia sudah setara.

Sehubungan dengan ini, Ralph Martin, dalam The Epistle of Paul to the Philippians. berkata mengenai bahasa Yunani aslinya: "Namun, dipertanyakan apakah makna dari kata kerja itu dapat bergeser dari arti yang sebenarnya yaitu 'merampas', 'merebut dengan kekerasan' dan diubah menjadi 'mempertahankan.'" The Expositor's Greek Testament juga berkata: "Kami tidak dapat menemukan ayat yang menyebutkan bahwa arpazw [harpa'zo] atau kata-kata turunannya memiliki makna 'memiliki,' 'mempertahankan.' Tampaknya hal itu selalu berarti 'merebut,' 'merampas dengan kekerasan'. Jadi tidak boleh ada penggeseran dari makna yang sebenarnya yaitu 'berupaya mendapat' menjadi makna yang sama sekali berbeda yaitu, 'mempertahankan.'"

Dari pembahasan ini terlihat dengan jelas bahwa para penerjemah dari Alkitab seperti Douay dan King James membuat perubahan-perubahan untuk mendukung Tritunggal. Sebaliknya dari mengatakan bahwa Yesus merasa pantas untuk setara dengan Allah, Filipi 2:6 dalam bahasa Yunani, bila dibaca secara obyektif, justru menunjukkan sebaliknya, bahwa Yesus merasa hal itu tidak pantas.

Ikatan kalimat dari ayat-ayat sebelum dan sesudahnya (3-5, 7, 8) membuat jelas bagaimana ayat 6 harus dipahami. Orang-orang Filipi dianjurkan: "Hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama ["mulia," Dy] dari pada dirinya sendiri." Kemudian Paulus menggunakan Kristus sebagai contoh yang sangat baik untuk sikap ini:
"Biarlah pikiran ini ada dalam kamu, yang juga ada dalam Kristus Yesus." (Dy) "Pikiran" apa? 'Menganggap bahwa bukan sesuatu yang salah untuk setara dengan Allah?' Tidak, itu justru bertentangan dengan pokok yang sedang ditekankan di sini! Sebaliknya, Yesus, yang 'menganggap Allah lebih mulia dari pada dirinya sendiri,' tidak akan pernah 'berupaya menjadi sama dengan Allah.' Tetapi sebaliknya ia "merendahkan diriNya dan taat sampai mati."

Tentu, semua ini tidak mungkin berlaku atas suatu bagian dari Allah Yang Mahakuasa. Pembicaraan ini adalah mengenai Yesus Kristus, yang dengan sempurna menggambarkan pokok yang ditandaskan Paulus di sini -yaitu pentingnya kerendahan hati dan ketaatan kepada yang lebih tinggi dan Pencipta, Allah Yehuwa.

"Aku Adalah"

DALAM Yohanes 8:58 sejumlah terjemahan, misalnya The Jerusalem Bible mengutip Yesus berkata: "Sebelum Abraham jadi, Aku adalah." Apakah, seperti dinyatakan oleh para penganut Tritunggal, Yesus di sini sedang mengajarkan bahwa ia dikenal dengan gelar "Aku adalah?" Dan, sesuai dengan pengakuan mereka, apakah ini memaksudkan bahwa ia adalah Yehuwa yang terdapat dalam Kitab-Kitab Ibrani, karena dalam Keluaran 3:14 berbunyi: "Firman Allah kepada Musa; AKU ADALAH AKU?"

Dalam Keluaran 3:14 ungkapan "AKU ADALAH" digunakan sebagai gelar bagi Allah untuk menunjukkan bahwa Ia sungguh-sungguh ada dan akan melaksanakan janji-Nya. The Pentateuch and Haftorahs, dengan penyunting Dr. J. H. Hertz, berkata mengenai ungkapan ini: "Bagi orang-orang Israel dalam perbudakan, arti kata-kata ini adalah, ' Meskipun Ia belum menunjukkan kuasa-Nya terhadap kamu, Ia akan melakukan hal itu; Ia kekal dan pasti akan membebaskanmu.' Kebanyakan penerjemah modern mengikuti Rashi [komentator Alkitab dan Talmud berkebangsaan Perancis] dalam menerjemahkan [Keluaran 3:14] 'Aku akan menjadi apa yang Aku akan menjadi. ' "

Pernyataan dalam Yohanes 8:58 jauh berbeda dari yang digunakan dalam Keluaran 3:14. Yesus tidak menggunakan hal itu sebagai nama atau gelar, ia menggunakannya untuk menunjukkan keberadaannya sebelum menjadi manusia. Maka, perhatikan bagaimana beberapa terjemahan Alkitab lain menyatakan Yohanes 8:58:
1869: "Sejak sebelum Abraham ada, aku telah ada." The New Testament, oleh G. R Noyes.
1935: "Aku ada sebelum Abraham lahir!" The Bible -An American Translation, oleh J. M. P. Smith dan E. J. Goodspeed.
1965: "Sebelum Abraham lahir, aku sudah menjadi siapa aku ini." Das Neue Testament, oleh Jorg Zink.
1981: "Aku sudah hidup sebelum Abraham lahir!" The Simple English Bible.
1984: "Sebelum Abraham menjadi ada, Aku telah ada." New World Translation of the Holy Scriptures.
1985: "Sebelum Abraham lahir aku sudah ada." Alkitab dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari.
1987: "Sebelum Abraham jadi, Aku Ada." Terjemahan Baru. Lembaga Alkitab Indonesia


Jadi, makna yang sesungguhnya dari bahasa Yunani yang digunakan di sini adalah bahwa 'anak sulung' Allah yang diciptakan, Yesus, telah ada lama sebelum Abraham lahir.
Kolose 1: 15; Amsal 8:22, 23,30; Wahyu 3:14.

Sekali lagi, ikatan kalimatnya menunjukkan bahwa ini adalah pengertian yang benar. Kali ini orang-orang Yahudi ingin melempari Yesus dengan batu karena mengaku "telah melihat Abraham" padahal seperti mereka katakan, ia belum berumur 50 tahun. (Ayat 57) Tanggapan Yesus yang wajar adalah memberitahukan kebenaran mengenai usianya. Jadi pantas jika ia mengatakan kepada mereka bahwa ia "sudah hidup sebelum Abraham lahir!" -The Simple English Bible.

"Firman itu Adalah Allah"

YOHANES 1:1 berbunyi: "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah." Para penganut Tritunggal mengaku bahwa ini berarti "Firman itu" (Yunani, ho lo'gos) yang datang ke bumi sebagai Yesus Kristus adalah Allah Yang Mahakuasa sendiri.

Tetapi, perhatikan bahwa di sini pula ikatan kalimatnya memberikan dasar untuk pengertian yang benar. Ayat itu berbunyi "Firman itu bersama-sama dengan Allah." (Cetak miring red.) Seseorang yang "bersama-sama" dengan pribadi lain tidak mungkin sama dengan pribadi yang lain itu. Sesuai dengan ini, Journal of Biblical Literature, dengan penyunting imam Yesuit Joseph A. Fitzmyer, mengomentari bahwa jika bagian akhir dari Yohanes 1:1 dianggap mengartikan Allah sendiri, hal ini "akan bertentangan dengan ungkapan sebelumnya," yang mengatakan bahwa Firman itu bersama-sama dengan Allah.

Perhatikan juga, bagaimana terjemahan-terjemahan lain menyatakan bagian dari ayat ini:
1808: "dan firman itu adalah suatu allah." The New Testament in an Improved Version, Upon the Basis of Archbishop Newcome's New Translation With a Corrected Text.
1864: "dan suatu allah firman itu." The Emphatic Diaglott terjemahan baris demi baris, oleh Benyamin Wilson.
1928: "dan Firman itu adalah "suatu pribadi ilahi." La Bible du Centenaire, L'Evangile selon Jean, oleh Maurice Goguel.
1935: "dan Firman itu ilahi." The Bible -An American Translation, oleh J. M. P. Smith dan E. J. Goodspeed.
1946: "dan Firman itu memiliki sifat ilahi." Das Neue Testament, oleh Ludwig Thimme.
1950: "dan Firman itu adalah suatu allah." New World Translation of the Christian Greek Scriptures.
1958: "dan Firman itu adalah suatu Allah." The New Testament oleh James L. Tomanek.
1975: "dan suatu allah (atau, memiliki sifat ilahi) Firman itu." Das Evangelium nach Johannes, oleh Siegfried Schulz.
1978: "dan bersifat ilahi Logos itu." Das Evangelium nach Johannes, oleh Johannes Schneider.

Dalam Yohanes 1:1 kata benda Yunani the-os' (allah) muncul dua kali. Yang pertama memaksudkan Allah Yang Mahakuasa, dengan siapa Firman itu ada bersama-sama ("Firman itu [lo'gos] bersama-sama dengan Allah [bentuk dari the-os'"). The-os' yang pertama didahului oleh kata ton (bahasa Inggris, the), suatu bentuk kata sandang tertentu bahasa Yunani yang menunjuk kepada identitas yang pasti, dalam hal ini Allah Yang Mahakuasa ("Firman itu bersama-sama dengan Allah [bahasa Inggris, "(the) God"]").

Sebaliknya, tidak ada kata sandang di depan kata the-os' yang kedua dalam Yohanes 1:1. Jadi terjemahan yang aksara akan berbunyi, "Firman itu allah." Namun kita telah melihat bahwa banyak terjemahan menyebutkan the-os' (kata benda yang menjadi predikat) yang kedua ini sebagai "bersifat ilahi," "seperti allah," atau "suatu allah." Dengan wewenang apa mereka melakukan ini?

Bahasa Yunani Koine (sehari-hari) mempunyai kata sandang tertentu (bahasa Inggris, the), namun tidak memiliki kata sandang tidak tentu (bahasa Inggris, a atau an, atau suatu). Jadi bila sebuah kata benda yang menjadi predikat tidak didahului oleh kata sandang tertentu, bisa jadi ini tidak tentu, bergantung pada ikatan kalimatnya.
Journal of Biblical Literature berkata bahwa istilah-istilah "yang mempunyai predikat [tanpa kata sandang] yang mendahului kata kerja, terutama mengandunq arti kualitatif [menunjukkan sifat sesuatu]." Seperti dikatakan Journal, ini menunjukkan bahwa lo'gos bisa disamakan dengan suatu allah. Juga dikatakan tentang Yohanes 1:1: "Kekuatan kualitatif dari predikatnya begitu menonjol sehingga kata bendanya [the-os'l tidak dapat dianggap tertentu."

Jadi Yohanes 1:1 menonjolkan sifat dari Firman, bahwa ia "ilahi," "seperti allah," "suatu allah," namun bukan Allah Yang Mahakuasa. Ini selaras dengan ayat-ayat lain dalam Alkitab, yang menunjukkan bahwa Yesus, yang di sini disebut "Firman" dalam peranannya sebagai Juru Bicara Allah, adalah suatu pribadi lebih rendah yang taat, diutus ke bumi oleh Atasan-Nya, Allah Yang Mahakuasa.

Ada banyak ayat-ayat Alkitab lain yang oleh hampir semua penerjemah secara konsisten disisipi kata sandang "suatu" (bahasa Inggris, a) pada waktu mereka menerjemahkan kalimat-kalimat Yunani yang mempunyai susunan yang sama ke dalam bahasa-bahasa lain. Sebagai contoh, dalam Markus 6:
49, ketika murid-murid melihat Yesus berjalan di atas air, King James Version menyatakan: "Mereka mengira bahwa ini adalah suatu roh." Dalam bahasa Yunani Koine, tidak ada kata "suatu" di depan "roh." Namun hampir semua terjemahan dalam bahasa lain menambahkan kata "suatu" agar cocok dengan ikatan kalimatnya. Dengan cara yang sama, karena Yohanes 1:1 memperlihatkan bahwa Firman itu bersama-sama dengan Allah, ia tidak mungkin adalah Allah melainkan "suatu allah," atau "ilahi."

Joseph Henry Thayer, seorang teolog dan sarjana yang ikut mengerjakan American Standard Version, menyatakan dengan sederhana: "Logos itu ilahi, bukan Pribadi ilahi tertinggi itu sendiri." Dan imam Yesuit John L. McKenzie menulis dalam karyanya Dictionary of the Bible: "Yoh 1:1 harus dengan saksama diterjemahkan ... 'firman itu suatu pribadi ilahi.'"

Melanggar Aturan?

TETAPI, ada yang mengatakan bahwa terjemahan-terjemahan seperti itu melanggar suatu aturan dalam tata bahasa Yunani Koine yang diterbitkan oleh sarjana bahasa Yunani E. C. Colwell pada tahun 1933. Ia menegaskan bahwa dalam bahasa Yunani sebuah kata benda yang menjadi predikat "mempunyai kata sandang [tertentu] bila kata itu sesudah kata kerja; [tetapi] tidak mempunyai kata sandang [tertentu] bila mendahului kata kerjanya." Dengan ini ia maksudkan bahwa sebuah kata benda yang menjadi predikat yang mendahului kata kerjanya harus dimengerti seolah-olah mempunyai kata sandang tertentu (bahasa Inggris, "the") di depannya. Dalam Yohanes 1: 1 kata benda kedua (the-os'), predikatnya, sebelum kata kerjanya -"dan [the-os'] adalah Firman itu." Jadi, kata Colwell, Yohanes 1:1 harus dibaca "dan Allah [bahasa Inggris, "(the) God"] adalah Firman itu."

Namun pertimbangkan dua contoh yang terdapat dalam Yohanes 8:44. Di sana Yesus berkata tentang si Iblis: "Ia adalah pembunuh manusia" dan "ia adalah pendusta." Sama seperti dalam Yohanes 1: 1, kata-kata benda yang menjadi predikat ("pembunuh manusia" dan "pendusta") dalam bahasa Yunani mendahului kata kerja ("adalah"). Tidak ada kata sandang tidak tentu di depan masing-masing kata benda karena dalam bahasa Yunani Koine tidak ada kata sandang tidak tentu. Namun kebanyakan terjemahan menyisipkan kata "adalah" atau "adalah seorang" (bahasa Inggris, a) karena tata bahasa Yunani dan ikatan kalimatnya menuntut itu. -Lihat juga Markus 11:32; Yohanes 4:19; 6:70; 9:17; 10:1; 12:6.

Colwell harus mengakui ini sehubungan dengan kata benda yang menjadi predikatnya, karena ia berkata: "[Kata sandangnya] tidak tertentu ["suatu" atau "seorang"] dalam hal ini, hanya bila ikatan kalimatnya menuntut hal tersebut." Jadi ia pun mengakui bahwa bila ikatan kalimat menuntut hal itu, para penerjemah dapat menyisipkan kata sandang tidak tentu di depan kata benda dalam susunan kalimat sejenis ini.

Apakah ikatan kalimatnya menuntut kata sandang tidak tentu dalam Yohanes 1: 1 ? Ya, karena bukti dari seluruh Alkitab menunjukkan bahwa Yesus bukan Allah Yang Mahakuasa. Jadi, yang harus membimbing penerjemah dalam hal-hal seperti itu bukan peraturan tata bahasa dari Colwell yang meragukan, tetapi ikatan kalimatnya. Dan jelas dari banyak terjemahan-terjemahan yang menyisipkan kata sandang tidak tentu "suatu" dalam Yohanes 1:1 dan di ayat-ayat lain, bahwa banyak sarjana tidak menyetujui peraturan yang dibuat-buat seperti di atas, demikian juga Firman Allah.

Tidak Bertentangan

APAKAH mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah "suatu allah" bertentangan dengan ajaran Alkitab bahwa hanya ada satu Allah? Tidak, karena kadang-kadang Alkitab menggunakan istilah itu untuk memaksudkan pribadi yang berkuasa. Mazmur 8:6 (Klinkert) berbunyi: "Engkau telah menjadikan dia [manusia] kurang sedikit dari pada segala malaekat [bahasa Ibrani, 'elohim', NW, pribadi-pribadi seperti Allah"]." Dalam pembelaan Yesus terhadap tuduhan orang Yahudi, bahwa ia mengaku sebagai Allah, ia mengatakan bahwa "Taurat menggunakan kata allah-allah untuk mereka kepada siapa firman Allah ditujukan," yaitu yang dimaksudkan hakim-hakim manusiawi. (Yohanes 10: 34, 35, Jerusalem Bible; Mazmur 8Z:1-6) Bahkan Setan disebut "ilah zaman ini" dalam 2 Korintus 4:4.

Yesus mempunyai kedudukan yang jauh lebih tinggi daripada para malaikat, manusia yang tidak sempurna, atau Setan.

Karena pribadi-pribadi itu disebutkan sebagai "allah-allah," pribadi-pribadi yang berkuasa, tentu Yesus pun dapat dianggap "suatu allah" dan memang demikian. Karena kedudukannya yang unik dalam hubungannya dengan Yehuwa, Yesus adalah "Allah Yang Perkasa ["Berkuasa," NW]." -Yohanes 1: 1; Yesaya 9: 5.

Namun bukankah "Allah Yang Berkuasa" dengan huruf-huruf besar menunjukkan bahwa Yesus dalam hal tertentu setara dengan Allah Yehuwa? Sama sekali tidak. Yesaya hanya menubuatkan ini sebagai salah satu dari empat nama yang akan diberikan kepada Yesus, dan dalam bahasa Indonesia nama-nama tersebut ditulis dengan huruf besar. Tetapi, sekalipun Yesus disebut "Berkuasa," hanya ada satu pribadi yang "Mahakuasa." Menyebut Allah Yehuwa "Mahakuasa" tidak akan mempunyai arti jika tidak ada pribadi-pribadi lain yang juga disebut allah-allah namun menduduki jabatan lebih rendah.

Bulletin of the John Rylands Library di Inggris menyatakan bahwa menurut teolog Katolik Karl Rahner, meskipun the-os' digunakan dalam ayat-ayat seperti Yohanes 1: 1 untuk menyebutkan Kristus, "dalam ayat-ayat tersebut the-os' tidak pernah digunakan sedemikian rupa sehingga menyatakan Yesus sama dengan Dia yang di tempat lain dalam Perjanjian Baru disebut sebagai 'ho Theos,' yaitu, Allah Yang Paling tinggi." Dan Bulletin menambahkan: 'Jika para penulis Perjanjian Baru menganggap sangat penting agar orang-orang yang setia mengakui Yesus sebagai 'Allah,' mengapa pengakuan semacam ini tidak ada sama sekali dalam Perjanjian Baru?'

Tetapi bagaimana dengan kata-kata rasul Tomas, "Ya Tuhanku dan Allahku!" kepada Yesus dalam Yohanes 20:28? Bagi Tomas, Yesus adalah seperti "allah," terutama dalam mukjizat yang ia lihat yang mendorongnya untuk mengeluarkan seruan itu. Beberapa sarjana mengatakan bahwa Tomas mungkin hanya mengucapkan seruan keheranan yang emosional, yang diucapkan kepada Yesus namun ditujukan kepada Allah. Dalam hal apapun, Tomas tidak berpikir bahwa Yesus adalah Allah Yang Mahakuasa, karena ia dan semua rasul lain tahu bahwa Yesus tidak pernah mengaku dirinya sebagai Allah melainkan mengajar bahwa Yehuwa saja "satu-satunya Allah yang benar." Yohanes 17:3.

Sekali lagi, ikatan kalimatnya membantu kita memahami hal ini. Beberapa hari sebelumnya Yesus yang telah dibangkitkan menyuruh Maria Magdalena memberi tahu murid-murid: "Aku akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu, kepada AllahKu dan Allahmu." (Yohanes 20:17) Meskipun Yesus sudah dibangkitkan sebagai roh yang berkuasa, Yehuwa masih tetap Allahnya. Dan Yesus terus menyebut Dia demikian bahkan dalam buku terakhir dari Alkitab, setelah ia dimuliakan. -Wahyu 1: 5,6: 3:2,12.

Tepat tiga ayat setelah seruan Tomas, dalam Yohanes 20:31, Alkitab menjelaskan masalahnya lebih lanjut dengan menyatakan "Semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah," bukan bahwa ia adalah Allah Yang Mahakuasa. Dan ini berarti "Anak" secara aksara, sebagaimana seorang ayah aksara dan seorang anak, bukan sebagai suatu bagian yang misterius dari Keilahian Tritunggal.

Harus Selaras Dengan Alkitab

ORANG-ORANG mengatakan bahwa beberapa ayat lain mendukung Tritunggal. Namun sama dengan yang telah dibahas di atas, bila diperiksa dengan saksama. ayat-ayat itu tidak benar-benar mendukungnya. Ayat-ayat tersebut hanya menggambarkan bahwa dalam mempertimbangkan pernyataan yang dikatakan mendukung Tritunggal, seseorang harus bertanya:
Apakah penjelasannya selaras dengan ajaran yang konsisten dari seluruh Alkitab -bahwa hanya Allah Yehuwa yang Paling Tinggi? Jika tidak, maka penjelasannya pasti salah.

Kita juga perlu ingat bahwa tidak ada satu "ayat bukti" pun yang mengatakan bahwa Allah, Yesus, dan roh kudus adalah satu dalam suatu Keilahian yang misterius. Tidak ada satu ayat pun dalam Alkitab yang mengatakan bahwa ketiga-tiganya sama dalam zat, kuasa, dan kekekalan. Alkitab konsisten dalam menyingkapkan bahwa Allah Yang Mahakuasa, Yehuwa, adalah satu-satunya Pribadi Yang Paling Tinggi, Yesus adalah Anak-Nya yang diciptakan, dan roh kudus adalah tenaga aktif Allah.

H. SEMBAHLAH ALLAH MENURUT SYARAT-SYARAT DIA


YESUS berkata dalam doa kepada Allah: "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus." (Yohanes 17: 3) Pengenalan atau pengetahuan macam apa? "[Allah] menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan [yang saksama, NW] akan kebenaran." (1 Timotius 2:4) The Amplified Bible menerjemahkan bagian terakhir dari ayat ini sebagai berikut:
"Mengetahui dengan tepat dan benar tentang Kebenaran [ilahi]."

Jadi Allah ingin agar kita mengenal Dia dan maksud-tujuan-Nya dengan saksama selaras dengan kebenaran ilahi. Dan Firman Allah, Alkitab, adalah sumber dari kebenaran tersebut. (Yohanes 17:17; 2 Timotius 3: 16,17) Bila orang belajar dengan saksama apa yang Alkitab katakan tentang Allah, maka mereka tidak akan menjadi seperti orang-orang yang disebut dalam Roma 10:2, 3, yang "sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar." Atau seperti orang-orang Samaria , kepada siapa Yesus berkata: "Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal. " Yohanes 4:22.

Maka, jika kita ingin mendapat perkenan Allah, kita perlu bertanya kepada diri kita sendiri: Apa yang Allah katakan mengenai diri Dia sendiri? Bagaimana Ia ingin disembah? Apa maksud-tujuanNya dan bagaimana kita harus menyesuaikan diri dengan itu? Pengetahuan yang saksama tentang kebenaran akan memberi kita jawaban-jawaban yang benar atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dengan demikian kita dapat menyembah Allah menurut syarat-syarat Dia.

Tidak Menghormati Allah

"SIAPA yang menghormati Aku, akan Kuhormati," kata Allah. (1 Samuel 2 :30) Apakah kita menghormati Allah dengan menyebut pribadi lain setara dengan Dia? Apakah kita menghormati Dia dengan menyebut Maria "Bunda Allah" dan "Perantara ... antara sang Pencipta dengan makhluk-makhluk ciptaan-Nya," seperti disebutkan dalam New Catholic Encyclopedia? Tidak, gagasan tersebut menghina Allah. Tidak ada pribadi manapun yang setara dengan Dia , Ia juga tidak mempunyai ibu jasmani, karena Yesus bukan Allah. Dan tidak ada "Perantara" perempuan karena Allah hanya mengangkat 'satu pengantara antara Allah dan manusia,' yaitu Yesus. -1 Timotius 2:5; 1 Yohanes 2:1,2.

Tiada sangsi lagi, doktrin Tritunggal telah membingungkan dan mengencerkan pengertian orang tentang kedudukan Allah yang sesungguhnya. Hal itu menghalangi orang untuk dengan saksama mengenal Penguasa Universal, Allah Yehuwa, dan untuk menyembah Dia menurut syarat-syarat-Nya. Seperti dikatakan teolog Hans Kung: "Untuk apa seseorang ingin menambahkan sesuatu kepada gagasan tentang keesaan dan keunikan Allah yang hanya dapat mengencerkan atau meniadakan keesaan dan keunikan itu?" Namun itulah yang telah dilakukan dengan percaya kepada Tritunggal.

Mereka yang percaya kepada Tritunggal tidak "berpegang kepada Allah dalam pengetahuan yang saksama." (Roma 1:28, NW; Bode) Ayat itu juga berkata: "Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas." (Terjemahan Baru) Ayat 29-31 menyebutkan beberapa dari hal-hal yang "tidak pantas" itu, seperti 'pembunuhan, perselisihan, tidak setia, tidak penyayang, tidak mengenal belas kasihan.' Justru hal-hal itulah yang telah dipraktikkan oleh agama-agama yang menerima Tritunggal.

Sebagai contoh, para penganut Tritunggal sering menganiaya dan bahkan membunuh orang-orang yang menolak doktrin Tritunggal. Dan mereka bahkan telah bertindak lebih jauh. Mereka telah membunuh sesama penganut Tritunggal dalam masa perang. Apa yang lebih "tidak pantas" lagi daripada orang Katolik membunuh orang Katolik, orang Ortodoks membunuh orang Ortodoks, orang Protestan membunuh orang Protestan-semua dalam nama Allah Tritunggal yang sama?

Namun, Yesus dengan jelas berkata: "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:35) Firman Allah berbicara lebih banyak mengenai hal ini, dengan berkata:
"Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya." Mereka yang membunuh saudara-saudara rohani mereka disamakan dengan "Kain, yang berasal dari si jahat [Setan] dan yang membunuh adiknya." -1 Yohanes 3: 10-12.

Jadi, diajarkannya doktrin-doktrin yang membingungkan tentang Allah telah menimbulkan tindakan-tindakan yang melanggar hukum-hukum-Nya. Sesungguhnya, apa yang telah terjadi dalam seluruh Susunan Kristen adalah seperti digambarkan oleh teolog Denmark Søren Kierkegaard: "Susunan Kristen telah menyingkirkan Kekristenan tanpa benar-benar menyadarinya."

Keadaan rohani Susunan Kristen sesuai dengan apa yang ditulis rasul Paulus: "Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik." Titus 1: 16.

Tidak lama lagi, pada waktu Allah mengakhiri sistem yang jahat yang ada sekarang, Susunan Kristen yang menganut Tritunggal akan dimintai pertanggungjawaban. Dan ia akan mendapat vonis yang mencelakakan karena tindakan-tindakan dan doktrin-doktrinnya yang tidak menghormati Allah. -Matius 24: 14,34; 25:3134, 41, 46; Wahyu 17:1-6, 16; 18:1-8, 20, 24; 19: 17-21.

Tolaklah Tritunggal

KEBENARAN Allah tidak dapat dikompromikan. Maka, menyembah Allah menurut syarat-syarat Dia berarti menolak doktrin Tritunggal. Doktrin tersebut bertentangan dengan apa yang dipercayai dan diajarkan oleh para nabi, Yesus, rasul-rasul, dan orang Kristen yang mula-mula. Hal itu bertentangan dengan apa yang Allah katakan mengenai diriNya dalam Firman-Nya sendiri yang terilham. Maka , Ia menasihati:
'Akuilah bahwa aku Allah, dan tak ada lainnya, dan tak ada yang seperti aku.' -Yesaya 46:9, BIS.

Kepentingan Allah dirugikan dengan membuat Dia membingungkan dan misterius. Sebaliknya, makin bingung orang mengenai Allah dan maksud tujuan Dia, makin senang musuh Allah, Setan si Iblis, 'ilah dunia ini.' Dialah yang menganjurkan doktrin palsu tersebut untuk 'membutakan pikiran orang-orang yang tidak percaya.' (2 Korintus 4:4)
Dan doktrin Tritunggal juga menjadi alat bagi golongan pendeta yang ingin mempertahankan kendali mereka atas orang-orang, karena mereka memberi kesan seolah-olah para teolog saja yang dapat mengertinya. -Lihat Yohanes 8:44.

Pengetahuan yang saksama tentang Allah benar-benar mendatangkan kelegaan. Hal itu membebaskan kita dari ajaran-ajaran yang bertentangan dengan ajaran Firman Allah dan dari organisasi-organisasi yang telah murtad. Seperti Yesus katakan: "Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." -Yohanes 8:32.

Dengan menghormati Allah sebagai yang paling tinggi dan menyembah Dia menurut syarat-syaratNya, kita dapat menghindari hukuman yang segera akan Ia timpakan atas Susunan Kristen yang murtad. Sebaliknya kita dapat menantikan perkenan Allah pada waktu sistem ini berakhir:
"Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya."
1 Yohanes 2:17.

Anonymous said...

Sumber:
The History of Christian Doctrine : Sejarah Perkembangan Ajaran Trinitas
oleh L. Berkhof

KONTROVERSI TRINITAS

1. Latar Belakang
Kontroversi Trinitas, yang menimbulkan pertentangan pendapat antara Arius dan Athanasius berakar pada masa lampau. Seperti diketahui bahwa para Bapak Gereja dulu, tidak mempunyai konsepsi yang jelas tentang Trinitas. Sebagian di antara mereka membenarkan Logos sebagai "akal nonmanusiawi" (impersonal reason), yang menjadi manusiawi pada saat penciptaan, sementara yang lain memandang Dia sebagai manusia yang ko-eternal dengan Bapak yang memiliki sifat esensi kekekalan, dan sebagian lagi memandangnya sebagai suruhan (subordination) atau kedudukannya di bawah Bapak Roh Kudus tidak mendapat tempat penting dalam pembicaraan mereka. Mereka membicarakan Dia (Yesus Kristus) dalam kaitannya dengan pekerjaan penebusan jiwa dan hidup manusia. Sebagian orang memandang Dia sebagai "yang tunduk" bukan hanya kepada Bapak tetapi juga kepada Anak. Tertullian
adalah orang pertama yang secara gamblang menyatakan tri-personalitas Tuhan serta mempertahankan pendapat tentang keesaan substansial ketiga person tersebut. Namun dia belum mampu menerangkan dengan jelas tentang doktrin Trinitas.

Sementara itu muncullah aliran Monarkianisme yang menekankan keesaan Tuhan dan sifat ketuhanan Kristus, yang meliputi penyangkalan Trinitas (jadi Trinitas tidak diartikan seperti yang terkandung dalam arti kata tersebut). Tertullian dan Hippolytus memperjuangkan pandangan-pandangan mereka di Barat sementara Origen menentangnya habis-habisan di Timur. Mereka membela kedudukan kaum trinitarian sebagaimana diperlihatkan dalam keyakinan rasul (Kisah Rasul). Walaupun demikian, pandangan Origen tentang Trinitas tidak seluruhnya memuaskan. Dia berkeyakinan kuat bahwa baik Bapak maupun anak merupakan hipostases abadi (kekal) atau personal subsistence di dalam Tuhan. Sementara dia adalah orang pertama yang menerangkan hubungan Bapak dengan anak dengan
menggunakan ide eternaI generation, dia menganggap hal ini meliputi subordinasi orang kedua (second person) terhadap orang pertama (first person) dalam kaitannya dengan esensi. Bapak berkomunikasi dengan anak dan anak adalah sebagai spesies sekunder kekekalan, yang dinamakan Theos, tetapi bukan Ho Theos. Bahkan anak kadang-kadang dipanggil sebagai Theos Deuteros. Ini merupakan cacat paling radikal dalam doktrin Origen tentang Trinitas dan memberikan batu loncatan bagi Arius. Cacat lain yang terdapat dalam pendapatnya bahwa, penciptaan anak bukanlah perbuatan perlu (necessary act) dari Bapak tetapi bersumber pada kehendak-Nya yang berdaulat. Akan tetapi dia tidak melontarkan ide suksesi temporal. Dalam doktrinnya tentang Roh Kudus dia masih mengesampingkan representasi Kitab Injil. Dia bukan nanya menempatkan Roh Kudus sebagai "bawahan" terhadap anak, tetapi dia juga mengartikannya sebagai ciptaan anak. Bahkan salah satu pernyataannya berimplikasi bahwa Dia hanyalah sebagai suata ciptaan belaka.

2. Hakikat Kontroversi

a. Arius dan Arianisme

Perselisihan pendapat terbesar di kalangan pemikir Trinitas adalah kontroversi pandangan Arius, karena
pandangan-pandangan "anti-trinitas" yang dilontarkan Arius, seorang presbyter Alexandrux yang daya debatnya besar walaupun jiwanya atau imannya diragukan. Ide dominan Arius adalah asas monoteistis aliran Monarkianisme bahwa hanya ada satu Tuhan (tidak mempunyai anak). Ada yang tidak mempunyai asal usul, tanpa keberadaan sebelumnya. Dia membedakan antara Logos yang tetap ada di dalam Tuhan, yang merupakan kekuatan yang kekal dengan Anak atau Logos yang pada akhirnya berinkarnasi. Anak atau Logos terakhir ini diciptakan oleh Bapak yang dalam pandangan Arius berarti bahwa dia diciptakan. Dia diciptakan sebelum alam semesta ini diciptakan, dan dengan alasan ini berarti dia bukanlah esensi yang kekal. Dia hanyalah yang terbesar dan pertama di antara ciptaan-ciptaan lainnya dan melalui dialah alam semesta ini diciptakan. Karena itu dia dapat diganti, tetapi dia dipilih Tuhan demi keselamatan umat manusia, dan dia dinamakan anak Tuhan. Dalam pengangkatannya sebagai anak
dialah yang disembah oleh manusia.

Dalam mendukung pandangan-pandangannya, Arius mencari; sejumlah ayat Alkitab yang memperlihatkan anak berkedudukan di bawah atau inferior terhadap Bapak seperti "Prov 8:22, Mateus 28:18, Markus 13:32, Lukas 18:19, Johannes 5:19;14:28,1 Korintus 15:28."

b. Bantahan terhadap Arianisme

Arius mendapat bantahan pertama dari bishop Alexander yang meyakini sifat ketuhanan yang sesungguhnya dimiliki anak dan dalam waktu yang sama mempertahankan doktrin anak kekal yang diciptakan. Akan tetapi sesuai dengan perjalanan waktu, penentangnya ternyata adalah uskup Alexandria sendiri, yakni Athanasius, yang dalam sejarah dikenal sebagai tokoh kebenaran yang tegar, kukuh, dan tidak pernah ragu-ragu, Seeberg mengemukakan tiga kekuatan atau kelebihan utama Athanasius, yakni:

1. Keteguhan dan keaslian atau kemurnian karakternya;
2. Landasannya yang pasti di atas mana dia susun konsepsi tentang keesaan Tuhan;
3. Kebijaksanaannya dalam menerangkan kepada umatnya agar
mengakui hakikat dan makna Kristus.

Dia berpendapat bahwa memandang Kristus sebagai ciptaan sama dengan menyangkal pandangan bahwa iman terhadap dia membawa keselamatan bagi umat manusia.

Dia sangat menekankan keesaan Tuhan dan mau mengakui doktrin Trinitas yang tidak membahayakan konsep keesaan ini. Sementara bapak dan anak sama-sama memiliki sifat atau esensi kekekalan yang sama, sesungguhnya tidak ada pembagian atau pemisahan dalam The essential being of God, dan adalah salah bila disebutkan Theos Deuteros. Tetapi di samping menekankan keesaan Tuhan, dia juga mengakui adanya tiga hipostases dalam Tuhan. Dia menolak untuk meyakini "Anak yang diciptakan sebelum yang lain diciptakan" seperti yang dianut Arius dan mempertahankan eksistensi kekal dan independen anak. Dalam waktu yang sama dia berpendapat bahwa ketiga hipostases dalam Tuhan jangan dilihat sebagai hal yang sendiri-sendiri, karena jika demikian, bisa bermuara
kepada politeisme. Menurut dia, keesaan Tuhan maupun perbedaan-perbedaan dalam keberadaan-Nya paling tepat dinyatakan dengan "keesaan esensi." Ini berarti bahwa anak mempunyai substansi sama dengan substansi Bapak, tetapi juga berarti bahwa keduanya bisa berbeda dalam aspek lain, misalnya dalam personal subsistensinya. Seperti Origen, dia mengajarkan bahwa anak adalah hasil penciptaan (begotten by generation), tetapi berbeda dari Origen, dia menerangkannya penciptaan ini merupakan tindakan kerahasiaan Tuhan, bukan sebagai tindakan yang semata-mata bergantung kepada kedaulatan Tuhan.

3. Dewan Nicaea

Dewan Nicaea dibentuk tahun 325 untuk memecahkan pertentangan pandangan ini. Persoalan atau kontroversi ini diperjelas agar pembahasannya lebih mudah. Pengikut Arius menolak pandangan tentang penciptaan eternal (penciptaan yang bebas dari dimensi waktu), sementara Athanasius mempertahankannya. Pengikut Arius mengatakan bahwa anak diciptakan dari tidak ada, sementara Athanasius mengatakan bahwa dia diciptakan dari esensi Bapak. Pengikut Arius berpendapat bahwa anak tidak sama substansinya dengan Bapak sementara Athanasius berpendapat bahwa anak adalah homoousios dengan Bapak.

Di samping kedua pihak yang bertentangan itu masih ada pihak tengah yang merupakan mayoritas yang dipimpin oleh ahli sejarah gereja, yakni Eusebius dari Caesarea, dan juga dikenal sebagai pihak Origenistik dan landasan pandangannya adalah asas-asas yang dikemukakan Origen. Pihak ini condong kepada pihak Arius dan menentang doktrin bahwa anak sama substansinya dengan Bapak (homoousios). Pihak ini mengajukan suatu pernyataan yang telah diketengahkan Eusebius, yang menyerahkan segala sesuatunya kepada pihak Alexander dan Athanasius dengan satu pengecualian yakni doktrin di atas; dan menyatakan bahwa istilah homoousios hendaknya diganti
dengan homoiousios; jadi mereka mengajarkan bahwa anak sama substansinya dengan Bapak. Setelah melalui perdebatan yang panjang akhirnya pihak Athanasius berhasil memenangkannya. Dewan Nicaea akhirnya mengeluarkan pernyataan: Kita percaya kepada Tuhan Yang Esa, Bapak yang Mahabisa, Pencipta yang tampak maupun tidak tampak. Dan percaya pada satu tuhan Yesus Kristus yang sama substansinya (homoousios) dengan Bapak dan seterusnya. Ini merupakan pernyataan yang tegas, dimana esensi anak dinyatakan identik dengan esensi Bapak;
sama tingginya dengan Bapak serta mengakui Kristus sebagai autotheos.

4. Akibat-akibatnya

a. Dampak negatif keputusan tersebut

Keputusan yang dihasiIkan Dewan Nicaea tidak menyelesaikan kontroversi Trinitas, bahkan ternyata merupakan awal dari kontroversi tersebut. Penyelesaian yang diberlakukan Gereja dengan dukungan kerajaan tidaklah memuaskan dan juga diragukan tidak akan bertahan lama. Hal ini berakibat penentuan keimanan orang Kristen bergantung kepada pandangannya atau kekuasaan kerajaan dan bahkan bergantung kepada intrik-intrik pengadilan. Athanasius sendiri, walaupun memenangkan perdebatan, tidak puas dengan cara atau metode pemecahan masalah kegerejaan atau kerohanian seperti itu. Dia cenderung berusaha meyakinkan para penentangnya dengan kekuatan argumen-argumen yang diajukan karena dari kenyataan di atas nyatalah bahwa pergantian kaisar atau raja, perubahan suasana, bisa mengubah seluruh aspek kontroversi tersebut. Pihak yang dimenangkan sekarang bisa menjadi pihak yang dikalahkan atau dipersalahkan di kemudian hari oleh kerajaan. Dan inilah yang sering terjadi dalam sejarah selanjutnya.

b. Para penganut temporer semi-arianisme dalam Gereja Timur

Figur sentral terbesar dalam masalah kontroversi Trinitas pasca-Nicaea adalah Athanasius. Dia merupakan tokoh terbesar pada zaman tersebut; dia seorang cendekiawan yang pintar, karakternya teguh, dan teguh terhadap keyakinannya, serta rela mati atau menderita demi kebenaran. Gereja semakin cenderung menerima pandangan Arianisme, tetapi masih didominasi pandangan semi-arianisme, dan penguasa (kerajaan) biasanya berpihak kepada pandangan kaum mayoritas, sehingga akibatnya timbullah pernyataan atau desas-desus Unus Athanasius contra orbem yang artinya "Satu Athanasius melawan dunia." Lima kali hamba Tuhan ini mendapat hukuman pengasingan serta mendapat perlakuan-perlakuan buruk, serta dikucilkan dari gereja.

Tantangan terhadap Pernyataan Nicaea (Nicene Creed) berasal dari beberapa pihak yang berbeda. Ujar Cunningham: "Para pengikut Arius yang lebih ekstrim mengatakan bahwa anak adalah heteroousios, substansinya tidak sama dengan substansi Bapak; yang lain menyatakan bahwa anak adalah anomoios, tidak seperti Bapak, dan sebagian lagi, yang biasanya dinamakan semi-arianisme menyatakan bahwa: dia adalah homoiousios, artinya substansinya mirip substansi Bapak; tetapi mereka semuanya menolak fraseologi Nicaea karena mereka menentang doktrin Nicaea tentang ketuhanan anak dan mereka melihat serta berkeyakinan bahwa fraseologi tersebut secara akurat dan tegas menyatakan hal itu, walaupun mereka kadang-kadang menambah-nambahkan keberatan lain terhadap pemakaian fraseologi tersebut (lihat Historical Theology I halaman 290). Aliran semi-arianisme mendapat pengikut di daerah Timur wilayah Gereja. Akan tetapi, daerah Barat mempunyai pandangan yang berbeda tentang masalah tersebut, dan mereka setia kepada Dewan Nicaea. Hal ini terutama dapat kita lihat dari kenyataan bahwa sementara Gereja Timur didominasi oleh pandangan Origen bahwa anak lebih rendah daripada Bapak, Gereja Barat sebagian besar dipengaruhi oleh pandangan Tertullian serta mengembangkan suatu jenis teologi yang lebih serasi dengan pandangan-pandangan yarg diperjuangkan oleh Athanasius. Akan tetapi, di samping itu persaingan atau rivalitas antara Roma dan Konstantinopel hendaknya diperhitungkan juga. Pada waktu Athanasius diusir dari Timur, dia diterima dengan tangan terbuka di Barat; dan Dewan Roma (341) dan Sardica (343) secara tanpa syarat mengesahkan doktrin yang diperjuangkan oleh Athanasius.

Akan tetapi, kehadirannya di Barat diperlemah serta dihambat oleh naiknya posisi Marcellus dan Ancyra dalam tokoh-tokoh teologi Nicaea . Dia kembali meyakini perbedaan antara eternal Logos dan impersonal Logos yang terdapat dalam hakikat Tuhan, yang menyatakan diri di dalam bentuk kekuatan kekal (divine energy) dalam pekerjaan penciptaan, dan Logos menjadi personal pada saat reinkarnasi; menyangkal bahwa istilah generation (kelahiran) dapat diterapkan terhadap Logos yang tidak ada sebelumnya (pre-existent Logosi) dan karena itu membatasi penggunaan nama "Anak Tuhan" hanya kepada Logos yang berinkarnasi; dan berkeyakinan bahwa pada akhir masa hidup inkarnasinya, Logos akan kembali kepada hubungan premundanenya (premundane relation) dengan Bapak.
Teorinya ini jelas membenarkan tindakan para pengikut atau penganut paham Origenis atau Eusebius dalam menghadapi pandangan sabellianisme, dan karena itu juga merupakan faktor yang memperlebar perbedaan antara Barat (Roma) dengan Timur (Konstantinopel).

Ada berbagai usaha yang telah dilakukan untuk menyelesaikan perbedaan pendapat atau perselisihan tersebut. Berbagai Dewan telah mengadakan persidangan di Antiokia; yaitu dewan-dewan yang mengakui definisi-definisi yang dikeluarkan Dewan Nicaea, walaupun dengan dua pengecualian penting. Mereka mengakui konsepsi homoiousios dan kelahiran anak sebagai perbuatan kehendak Bapak. Hal ini, sudah tentu tidak memuaskan pihak Barat. Sinode-sinode dan Dewan-dewan lain mengikut, di mana pengikut Eusebius mencari pengakuan Barat
akan deposisi Athanasius, dan membentuk mazhab-mazhab lain sebagai perantara. Tetapi, semua usaha ini sia-sia sampai naiknya Constantius sebagai kaisar tunggal dan dengan berbagai taktik cerdik dalam menarik para bishop Barat ke garis Eusebius pada Sinode di Arles dan Milan (355).

c. Pembalikan pasang

Sekali lagi terbukti bahwa kemenangan adalah hal yang berbahaya jika landasan kemenangan itu adalah keburukan. Ternyata hal serupa merupakan sinyal atau pertanda bagi kekacauan pihak anti-Nicene (penentang doktrin Nicaea ). Unsur-unsur heterogen yang membentuk pihak ini, dipersatukan oleh sikap menentang mereka terhadap pihak Nicene ( Nicaea ). Tetapi, segera setelah tekanan-tekanan dari luar mereda, kelemahannya; yakni tidak adanya kesatuan intern menjadi semakin nyata dan menonjol. Penganut paham Arianisme dan semi-arianisme mulai berselisih, sementara kelompok terakhir ini sendiri tidak mampu bersatu. Pada Dewan Sirmium (357) ada usaha untuk mempersatukan semua pihak dengan mengesampingkan masalah-masalah penggunaan istilah-istilah tertentu seperti ousia, homoousios, dan homoiousios, dengan menyatakannya sebagai di luar jangkauan pengetahuan manusia.
Tetapi perpecahan sudah terlanjur terjadi. Para penganut Arianisme sejati mulai memperlihatkan belangnya, dan mereka memaksa penganut semi-arianisme yang paling konservatif ke dalam kamp Nicene.

Sementara itu muncullah suatu pihak baru di Nicene, yang terdiri atas orang-orang yang merupakan murid Mazhab Origenis, tetapi cenderung dikelompokkan sebagai pengikut Athanasius dan Nicene Creed (Pernyataan Nicaea) karena mereka mempunyai interpretasi yang lebih sempurna tentang kebenaran. Tokoh-tokohnya antara lain adalah Tiga Bersaudara yaitu: Cappadocians, Basil yang Agung, Gregory dari Nyssa, dan Gregory dari Nazianzus. Mereka melihat sumber kesalahpahaman di dalam pemakaian istilah hipostases; istilah ini dianggap sinonim dengan ousia (esensi) maupun prosopon (person), dan karena itu mereka membatasi penggunaan istilah ini hanya untuk arti personal subsistence dari Bapak dan anak (personal subsistence of Father and Son). Tidak seperti Athanasius yang mengambil titik tolak keesaan ousia abadi dari Tuhan (one divine ousia of God), mereka mencari titik tolak dari ketiga hipostases (person) dalam ada-kekal (divine being), dan mereka berusaha memasukkannya di dalam konsepsi ousia kekal atau ousia abadi (divine ousia). Gregory memperbandingkan hubungan ketiga person dalam Godhead dengan ada-kekal dengan hubungan ketiga orang tersebut dan dengan humanitasnya.

Dengan penekanan mereka terhadap ketiga hipostases dalam ada-kekal nyatalah bahwa mereka membebaskan doktrin Nicaea dari noda Sabellianisme di mata pengikut Eusebius, dan bahwa personalitas Logos adalah cukup jelas. Bersamaan dengan itu dipertegas dan dipertahankannya ide keesaan ketiga person tersebut di dalam Godhead serta mengilustrasikan pengertian ini dengan berbagai cara.

d. Perselisihan tentang roh kudus

Hingga kini, roh kudus belum banyak mendapat perhatian dan pembahasan, walaupun telah muncul berbagai opini yang simpang-siur tentang subyek tersebut. Arius berpendapat bahwa roh kudus adalah sesuatu yang pertama diciptakan oleh anak, suatu pendapat yang dalam banyak hal sesuai dengan pandangan Origen. Athanasius berpendapat bahwa esensi roh kudus sama dengan esensi Bapak tetapi pernyataan Nicene hanya mengeluarkan satu pernyataan yang tidak pasti tentang hal ini, "Dan (saya percaya) di dalam roh kudus." Kelompok Cappadocian mengikuti atau menganut opini atau pandangan Athanasius dan dengan penuh semangat mempertahankan opini
yang menyatakan homoousios roh kudus. Hilary dari Poitiers di Barat berpendapat bahwa roh kudus sebagai pencarian ke dalam Tuhan, bukanlah sesuatu yang di luar esensi kekal (divine essence). Pendapat yang berbeda dikemukakan oleh Macedonius, bishop Kota Konstantinopel, yang menyatakan bahwa roh kudus adalah suatu ciptaan yang lebih rendah (subordinate) daripada anak (tunduk terhadap anak), akan tetapi pendapat ini pada umumnya dianggap heretik (berbau murtad), dan para pengikutnya digelari aliran Pneumatokis (pneuma = spirit, machomai = ucapan iblis). Pada waktu Dewan Umum Konstantinopel mengadakan pertemuan pada tahun 381, dewan ini mengumumkan bahwa mereka mengakui pernyataan Nicaea, yang dipimpin Gregory dari Nazianzus menerima perumusan berikut tentang roh kudus: "Dan kami percaya di dalam roh kudus, Tuhan Pemberi Kehidupan, yang berasal dari Bapak yang akan dimenangkan oleh Bapak dan anak, dan yang berbicara melalui para nabi."

e. Penyempurnaan doktrin Trinitas

Pernyataan Dewan Konstantinopel ternyata tidak lengkap dalam dua hal: pertama, istilah homoousios tidak digunakan, sehingga konsubstansialitas roh dengan Bapak tidak dipastikan secara langsung; kedua, hubungan roh kudus dengan kedua person lain tidak didefinisikan. Pernyataan ini berimplikasi bahwa roh kudus berasal dari Bapak, sementara tidak ada sangkalan maupun pembenaran bahwa dia (roh kudus) juga berasal dari anak. Tidak ada kesepakatan pendapat tentang masalah ini. Mengatakan bahwa roh kudus berasal dari Bapak saja, seakan-akan menyangkal keesaan anak dengan Bapak; dan mengatakan roh kudus juga berasal dari anak, bagaikan menempatkan roh kudus pada kedudukan yang lebih dependen daripada kedudukan anak dan sekaligus merupakan
sangkalan akan sifat ketuhanan roh kudus itu sendiri. Athanasius, Basil dan Gregory dari Nyssa meyakini
keberasalan roh kudus dari Bapak tanpa menentang doktrin bahwa roh itu juga berasal dari anak. Tetapi Epiphanius dan Marcellus dari Ancyra secara positif membenarkan doktrin ini.

Ahli-ahli teologi Barat meyakini bahwa roh kudus berasal dari Bapak dan anak; dan pada sinode di Toledo pada tahun 589, filioque yang terkenal itu ditambahkan ke dalam lambang aliran Konstantinopel (Constantinopolitan Symbol). Di Timur, perumusan akhir doktrin itu dibuat oleh Johannes dari Damascus (John of Damascus). Menurut dia, hanya ada satu esensi kekal (divine essence), tetapi ada tiga person atau hipostases. Ketiga hipostases atau person ini dipandang sebagai realitas dalam ada-kekal (divine being), tetapi satu sama lain berhubungan tidak seperti tiga orang. Mereka (ketiga orang) tersebut adalah satu dalam segala hal, kecuali dalam cara penampakannya (pola eksistensinya). Bapak dicirikan oleh non-generation, anak dicirikan oleh generation dan roh kudus dicirikan oleh prosesi (procession). Hubungan antarperson itu disebutkan sebagai satu mutual interprenetation (circumincession). Dengan tidak menyangkal penolakannya atas pandangan subordinasionisme, Johannes dari Damascus masih menyebutkan Bapak sebagai sumber Godhead, dan menggambarkan roh kudus sebagai yang dianugerahkan Bapak melalui Logos. Ini masih tetap merupakan subordinasionisme dalam tafsir Yunani. Gereja Timur tidak pernah memberlakukan filioque Sinode Toledo. Inilah sumber perbedaan pandangan antara gereja Timur dan Barat.

Konsepsi Barat tentang Trinitas mencapai fase akhir di tangan Augustine melalui karya besarnya yang berjudul De Trinitate. Dia juga menekankan atau menitikberatkan keesaan esensi dan trinitas person tersebut. Masing-masing person tersebut memiliki esensi keseluruhan dan sebegitu jauh identik dengan esensi person lainnya. Mereka tidak seperti tiga manusia, karena masing-masing manusia hanya memiliki sebagian dari sifat generik manusia. Lebih lanjut, satu person tidak, dan tidak akan pernah terpisah dari person yang lain; hubungan kebergantungan di antara ketiga person tersebut adalah hubungan mutual. Esensi kekal dimiliki ketiga person itu dilihat dari sudut yang berbeda; yakni sebagai yang menimbulkan, yang ditimbulkan, atau yang diberi jiwa. Di antara ketiga hipostases tersebut terjalin suatu hubungan interpenetrasi dan saling-pendiaman mutual. Istilah person menurut Augustine tidak cocok untuk menyatakan hubungan di mana ketiga person itu ada saling menempati; dia tetap menggunakan istilah itu bukan untuk menggambarkan hubungan itu, tetapi untuk tidak berdiam. Dalam konsepsi ini tentang Trinitas, roh kudus diakui sebagai berasal (proceeding) bukan hanya dari Bapak, tetapi juga dari anak.

KONTROVERSI KRISTOLOGIS



Masalah Kristologis dapat didekati dari segi teologi dan dari segi soteriology. Walaupun Bapak Gereja yang terdahulu tidak kehilangan pandangan mengenai landasan soteriologis mengenai doktrin Kristus, tetapi mereka tidak menonjolkan hal tersebut dalam pembahasan-pembahasan pokoknya. Napas dari kontroversi trinitarian merupakan landasan pendekatan studi mengenai Kristus dari segi teologi saja. Keputusan-keputusan yang menimbulkan kontroversi trinitarian, yakni bahwa Kristus sebagai putra Allah (Allah anak) adalah konsubstansial dengan Father (Allah Bapak) dan oleh karena itu merupakan very God, hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai hubungan antara ketuhanan dan kemanusiaan dalam Kristus

Kontroversi Kristologis yang terdahulu tidak menyajikan suatu pembaharuan yang mendatangkan kebaikan. Nafsu sering dituruti, intrik-intrik yang tidak layak juga sering memainkan suatu bagian penting, dan bahkan kekerasan juga kadang-kadang dilakukan. Jadi dapat dilihat bahwa suasana seperti tersebut di atas hanya dapat menimbulkan error, dan kontroversi ini menimbulkan suatu formulasi mengenai doktrin dari person of Christ yang masih dianggap sebagai standar sekarang ini. Holy Spirit (Rohul Kudus) telah membimbing Gereja, ke dalam suasana kebenaran yang nyata, walaupun bimbingan tersebut sering shame dan confuse (membingungkan). Ada beberapa klaim bahwa Gereja tersebut terlalu banyak berusaha mendefinisikan atau menjelaskan misteri yang berasal dari seluruh definisi terdahulu. Namun demikian, akan lahir dalam pemikiran bahwa early Church (Gereja terdahulu) tidak mengklaim mampu untuk menembus kedalaman dari doktrin yang maha besar ini, dan tidak berpura-pura untuk memberikan suatu solusi mengenai masalah inkarnasi dalam rumusan Chalcedon . Hal tersebut hanya merupakan kebenaran terhadap kesalahan teori saja, dan untuk memberikan suatu rumusan mengenai konstruksi kebenaran yang sejati.

Gereja melakukan penelitian mengenai konsepsi tentang Kristus, yang dipertimbangkan terhadap hal-hal berikut:

(a) Kebenaran tentang kematian Kristus;
(b) Kebenaran mengenai kemanusiaan Kristus;
(c) Gabungan dan kematian dan kemanusiaan dalam satu person, dan
(d) Perbedaan nyata dari kematian dan kemanusiaan dalam satu person.

Jelas bahwa sepanjang requirement ini tidak dipenuhi atau hanya sebagian dipenuhi maka konsepsi mengenai Kristus akan menjadi tidak sempurna (defective). Seluruh bid'ah Kristologis yang timbul dalam Gereja terdahulu berasal dari kegagalan untuk menggabungkan seluruh elemen-elemen ini dalam doctrinal statement mengenai kebenaran. Ada beberapa orang yang menyangkal secara keseluruhan atau sebagian mengenai kebenaran kematian Kristus, dan ada yang membantah secara keseluruhan atau sebagian mengenai kebenaran dari kemanusiaan Kristus. Beberapa orang menekankan keesaan dari person dengan mengorbankan dua nature lainnya, dan yang lainnya menekankan perbedaan karakter dari dua nature dalam Kristus dengan mengorbankan keesaan dari person.

Kontroversi Kristologis : Tahap Pertama

a. Latar Belakang
Kontroversi ini juga mempunyai akar-akar di masa lalu. Monarki-monarki Ebionites, Alogi, dan Dynamic membantah kematian Kristus, dan monarki Docetae, Gnostics serta Modalests menolak kemanusiaan Kristus. Secara sederhana mereka menolak salah satu bentuk problem. Sedangkan yang lainnya, yang kurang radikal, membantah baik kematian maupun kemanusiaan yang sempurna dari Kristus. Bangsa Aria membantah bahwa Son-Logos , yang berinkarnasi dalam diri Kristus, memiliki Ketuhanan yang mutlak. Sebaliknya Apollinaries, yang merupakan seorang Bishop dari Laodicea (390 dc), membantah kebenaran kemanusiaan dari Yesus Kristus. Dia (Apollinaries) membuat konsep mengenai man (manusia) yang terdiri atas raga, jiwa dan roh, dan merupakan solusi masalah mengenai dua nature dalam Kristus menurut teori yang ditempatkan Logos pada human pneuma
(spirit). Menurut pendapatnya lebih mudah untuk mempertahankan keesaan dari person of Christ, jika Logos
diakui sebagai orang yang lebih banyak menempatkan prinsip rasional dalam man. Terhadap Arius dia mempertahankan kebenaran dari ketuhanan Kristus, dan mempertahankan atau memperkokoh ketidakberdosaan Kristus dengan jalan mensubstitusi Logos pada human pneuma yang dianggapnya sebagai tempat dosa. Menurut pendapatnya suatu human nature yang lengkap secara alamiah haruslah sinfulness (penuh dengan dosa). Lagi pula, dia berusaha untuk membuat inkarnasi yang dapat dipikirkan dengan jalan mengasumsikan suatu kecenderungan eternal pada kemanusiaan dalam Logos himself sebagai archetypal man. Tetapi solusi dari
Apollinares ini tidak memuaskan, oleh karena sebagaimana yang dikatakan Shedd "bilamana bagian rasional dipisahkan dari bagian manusia, maka manusia tersebut menjadi idiot dan brutal." Namun demikian tujuannya dapat dipuji dalam hal usahanya untuk memperkokoh keesaan dari person dan ketidakberdosaan Kristus.

Akan tetapi ada oposisi terhadap solusi permasalahan yang diajukan oleh Apollinaries. Cappadocians dan Hilary of
Poitiers mempertahankan bahwa jika logos tidak dianggap human nature dalam integritasnya, maka dia tidak mungkin menjadi redeemer yang sempurna bagi kita. Sejak seluruh orang yang berdosa diperbaharui (ditebus), maka Kristus dianggap sebagai human nature secara keseluruhan, dan bukan merupakan bagian sederhana yang tidak penting dari human nature tersebut.

Mereka juga menunjukkan bagian atau unsur docetic dalam pengajaran Apollinaries. Jika tidak ada real human dalam diri Kristus, maka tidak akan ada real probation dan tidak ada real advance dalam kemanusiaan Kristus. Akan tetapi, para penentang Apollinaries bahkan menekankan kemanusiaan yang lengkap dari Kristus, membuat konsep atau menganggap hal ini sebagai yang tertutupi oleh bayang-bayang Ketuhanan dari Kristus. Gregory of Nyssa berkata bahwa daging Kristus telah diubah dan hilang seluruh sifat-sifat awalnya karena bersatu dengan Ketuhanan.

Salah satu hasil dari preliminary dari kekecauan ini adalah bahwa Synod of Alexandria pada tahun 362 menunjukkan adanya jiwa manusia dalam Kristus. Kata "jiwa" (soul) dipergunakan oleh Synod sebagai unsur nasional yang inklusif, yang disebut oleh Apo ,llinaries sabagai pneum atau nous.

b. Pembagian Kontroversi

1. Nestorian Party

Beberapa di antara Gereja terdahulu mempergunakan ekspresi yang tampaknya menyangkal adanya dua nature dalam Kristus dan mempostulasikan suatu nature yang tunggal yakni "inkarnasi yang menarik." Dari segi pandangan ini Maria sering dinamakan sebagai theotokos, ibu dari tuhan. Sekolah Alexandria khususnya menolak kecenderungan ini. Sebaliknya, sekolah Antioch berada pada kutub pandangan yang lain.

Hal ini khususnya terjadi dalam pengajaran dari Theodore of Mopsuestia. Dia mengambil titik awalnya dalam kemanusiaan yang utuh dari Kristus serta realita sempurna dari pengalaman kemanusiaan Kristus. Menurut pendapatnya (Theodora), sebenarnya Kristus berjuang dengan human passion, melalui berbagai godaan, dan keluar sebagai pemenang. Dia (Kristus) mempunyai kekuasaan untuk mencegah dirinya dari dosa atau membebaskan dirinya dari dosa melalui (a) kelahirannya yang suci, dan (b) kesatuan dari kemanusiannnya dengan ketuhanan Logos. Theodora menyangkal perlunya indwelling dari Kristus, dan membolehkannya hanya untuk indwelling moral. Dia tidak melihat adanya perbedaan yang penting tetapi hanya ada perbedaan derajat antara indwelling of God dalam Kristus dan yang percaya (believer). Pandangan ini benar-benar mensubstitusi inkarnasi moral indwelling pada Logos dalam diri Yesus. Meskipun begitu, Theodore enggan untuk membuat kesimpulan apakah pandangannya tak dapat dihindarkan, bahwa ada personalitas yang ganda dalam Kristus, dua person di mana terdapat suatu gabungan moral. Dia berkata bahwa gabungan tersebut sangat erat sehingga kedua-duanya dapat berbicara sebagai satu person, sebagaimana halnya suami dan istri dapat disebut satu tubuh.

Pengembangan logika dari pandangan Antiochian dapat dilihat dalam Nestorianism. Nestorius mengikuti jejak Theodore yang menyangkal bahwa bentuk theotokos dapat benar-benar diterapkan pada Maria dengan alasan yang sederhana bahwa dia hanya melahirkan seorang anak laki-laki yang telah ditetapkan oleh Logos. Walaupun Logos tidak melukiskan kesimpulan yang layak bahwa diikuti dari posisi ini, namun penentangnya yaitu Cyril memberikan kepadanya tanggung jawab atas kesimpulan tersebut. Dia menunjukkan bahwa,
(a) jika Maria bukan theotokos, yakni ibu seorang, dan orang itu adalah tuhan maka asumsi dari seorang human being tunggal pada fellowship dengan Logos disubstitusikan dari inkarnasi dari God;
(b) jika Maria bukan theotokos, maka hubungan antara Kristus dengan kemanusiaan akan berubah, dan dia tidak lebih dari redeemer of mankind. Para pengikut Nestorius tidak ragu-ragu untuk membuat kesimpulan tersebut di atas.

Nestorianism adalah defektif (tidak sempurna), ketidaksempurnaan ini bukan dalam doktrin dari dua nature
dalam Kristus, tetapi dalam satu person. Baik kebenaran dari kematian ataupun kebenaran dari kemanusiaan adalah diakui, tetapi kedua hal tersebut tidak dikonsep dengan suatu cara sebagaimana halnya membentuk suatu kesatuan yang nyata dan mengkonstitusi seorang person yang tunggal. Kedua nature tersebut juga merupakan dua person. Pentingnya perbedaan antara nature sebagai substansi yang dimiliki secara umum dan person sebagai suatu substansi yang relatif independen dari nature tersebut, adalah benar-benar tidak diakui.

Perihal perpaduan dua nature (sifat) dalam kesadaran akan diri yang tunggal, maka Nestorianism menempatkan perpaduan tersebut berdampingan dengan setiap lainnya tanpa melebihi gabungan moral dan simpatik di antaranya. The man Christ bukanlah God, tetapi God-bearer, theophoros, yaitu pemilik Godhead. Kristus dipuja, bukan karena Kristus adalah God, tetapi karena God ada dalam diri Kristus. Pendirian Nestorianism yang kuat ini yaitu pendirian yang melakukan pencarian keadilan sepenuhnya akan kemanusiaan Kristus. Pada waktu yang bersamaan tersebut pendirian itu bertolak belakang dengan seluruh scriptural proofs untuk kesatuan person dalam mediator. Pendirian tersebut mengabaikan Gereja dengan contoh agung akan kesalehan sejati dan moralitas akan human person of Yesus, tetapi menggali pendirian divine human Redeemer, menggali sumber seluruh kekuasaan atau kekuatan spiritual, keagungan, dan penyelamatan.

2. The Cyrillian Party

Oponen Nestorianism yang paling menonjol adalah Cyril of Alexandria . Menurutnya Logos mengasumsikan sifat itu dalam keesaannya, agar mendapatkan kembali, walaupun demikian hanya membentuk personal subject dalam Godman. Terminologinya tidak selalu jelas atau benar. Di salah satu pihak dia menjelaskan kesederhanaan bahwa Logos mengasumsikan sifat kemanusiaan, agar ada dua sifat dalam diri Kristus, yang menyimpulkan gabungan mereka yang tak dapat dipisahkan dalam satu person of the logos, tanpa adanya perubahan dalam sifat-sifat tersebut. Tetapi dia juga menggunakan pernyataan dengan menekankan kesatuan dua sifat dalam Kristus dengan menggunakan mutual communication of attributes, dan penjelasan akan person of Christ seakan-akan
merupakan keesaan resultan. Pengertiannya ini sungguh jelas menentang Nestorianism, karena dia menekankan keesaan person of Christ. Sesungguhnya tiga ketentuan di atas yang dia jelaskan tersebut sesuai dengan catholic doctrine of the day, yaitu:
(a) the inseparable conjunction of the two natures;
(b) the impersonality and dependence of the manhood, di mana Logos menggunakannya sebagai His instrument; dan
(c) keesaan dan keabadian person in Christ.

Walaupun kadang-kadang dia menyatakan, untuk mempertimbangkan kesalahan Eutychian selanjutnya. Dia menggunakan istilah phusis (nature) hanya pada Logos, dan tidak pada kemanusiaan Kristus, sehingga penggunaannya sebagai sinonim hypostases. Ini memberikan beberapa kesempatan untuk menggunakan doktrinnya, setelah inkarnasi, yaitu hanya ada satu sifat divine human Kristus dan memungkinkannya bagi Monophysites mempertimbangkan dirinya, apabila mereka ingin untuk membuktikannya, sebagaimana adanya hanya satu person, maka oleh karena itu ada juga hanya sifat mediator yang tunggal. Mereka melanjutkan pertimbangan atas dirinya walaupun penolakan kuat akan beberapa gabungan sifat tersebut.

The Council of Ephesus melakukan suatu kompromi dengan mempertahankan bahwa di satu pihak theotokos dapat diberlakukan bagi Maria dan di lain pihak menegaskan doktrin mengenai dua nuture Kristus yang berbeda.

3. Eutycian Party

Banyak di antara pengikut Cyrill merasa tidak puas. Banyak di antara mereka yang tidak menghargai doktrin mengenai dua nature yang berbeda. Eutyches mendukung penyebab dari teolog Alexandrian di Konstantinopel, Euthyches merupakan seorang rahib tua yang mempunyai pendirian yang tidak seimbang dan merupakan seorang antinestorian. Menurut Theodora dia mempertahankan pengaruh atribut manusia yang berassimilasi dengan Tuhan dalam Kristus baik dengan jalan penyerapan human nature dalam Ketuhanan maupun fusi dari dua nature tersebut, dengan demikian maka dia (Kristus) punya tubuh tidak konsubstansial dengan apa yang kita miliki (tubuh) dan dia (Kristus) bukan merupakan human yang seperti dalam pengertian sehari-hari. Dia memohon kepada Leo yang merupakan seorang Bishop di Roma karena dia dihukum(dikucilkan) oleh Council of Constantinople pada tahun 448.
Setelah Leo menerima laporan lengkap mengenai kasus ini dari Flavian yang merupakan Bishop Konstantinopel dan telah mengemukakan pendapatnya maka dia mengalamatkan atau menunjukkan celebrated tome-nya kepada Plavian. Oleh karena tome ini sangat berpengaruh kepada formula Kaledonia, maka perlu diketahui poin-poin utamanya yakni sebagai berikut:

(a) Ada dua nature dalam Kristus, kedua nature ini berbeda secara permanen;
(b) Kedua nature tersebut bersatu dalam satu person, masing-masing nature tersebut memiliki fungsi sendiri-sendiri dalam kehidupan inkarnasi;
(c) Dari kesatuan nature dalam person tersebut terjadi komunikasi (comunicatio idio-matum);
(d) Pekerjaan atau tugas penebusan membutuhkan suatu mediator baik manusia dan Tuhan, passible dan impassible, mortal dan immortal. Inkarnasi merupakan suatu tindakan merendahkan diri dari Tuhan, tetapi dalam merendahkan diri tersebut Logos tidak berlaku seperti very God. Forma servi tidaklah mengurangi atau menurunkan formadei;
(e) Kemanusiaan dari Kristus adalah permanen, dan penyangkalannya mengimplikasikan suatu penyangkalan docetic yang realitas dari penderitaan Kristus. Hal ini benar-benar merupakan suatu ikhtisar dari Kristologi Barat.

4. Keputusan dari Council Chalcedon

Setelah beberapa Council lokal menemukan, membenarkan, dan menyalahkan Eutyches, maka ecumenical Chalcedon (Council-nya) melakukan sidang pada tahun 451, dan permasalahan utama dalam sidang tersebut adalah doktrin mengenai person of Christ. Hal ini dibaca sebagai berikut:

"Kita, pengikut Holy Father's seluruhnya dengan satu consent, mengajar orang untuk mengakui satu dan Same Son yakni Yesus Kristus (Tuhan Yesus Kristus), yang sempurna dalam Godhead dan juga sempurna dalam manhood; dia merupakan truly God dan juga merupakan truly man, karena mempunyai jiwa dan tubuh; konsubstansial dengan Father menurut Godhead, dan konsubstansial dengan kita menurut manhood; dalam segala hal dia sama dengan kita, tapi dia tanpa dosa; diperanakkan sebelum all ages dari Father sesuai dengan Godhead, dan pada hari-hari terakhir ini, untuk kita dan untuk keselamatan kita, maka dia dilahirkan dari perawan Maria, yakni Mother of God, sesuai dengan manhood; one and the same Christ, Son, Lord, (hanya diperanakkan untuk berada dalam dua nature, inconfusedly (assugutos), kekal (tidak berubah-ubah/atreptos), tak dapat dipisahkan (adiairetos), inseparable (tidak dapat dipisahkan = archoristos), perbedaan dari nature tersebut tidak berarti oleh karena mereka bersatu, tetapi sifat-sifat dari masing-masing nature tetap tampak dan bergabung dalam satu person dan satu substansi, tidak terpisah atau terbagi dalam dua person tetapi hanya dalam one and the same Son, yang hanya dilahirkan, God the Word, the Lord Yesus Christ sebagai rasul telah diberitakan dari sejak mula, dan Lord Yesus Christ Himself memikirkan manusia dan Creed of Holy Fathers telah menurunkan dia untuk kita!"

Implikasi-implikasi yang paling penting dalam statement ini adalah sebagai berikut:

(1) Sifat-sifat dari kedua nature tersebut disandang oleh satu person, misalnya keterbatasan pengetahuan dan kemahatahuan.
(2) Penderitaan dari Godman dapat dianggap sebagai penderitaan yang truly dan really infinited, sedangkan menurut nature ketuhanan hal tersebut tidaklah mungkin;
(3) Yang merupakan dasar dari basis yang membentuk personalitas Kristus adalah divinity (ketuhanan) bukan humanity (kemanusiaan);
(4) Logos tidak bersatu dalam seorang human individual yang berbeda, tetapi bersatu dengan satu human nature. Tidak ada seorang individual man yang pertama dengan siapa second person dalam Godhead bersatu dalam diri-Nya. Kesatuan tersebut dipengaruhi dengan substansi humanitas dalam diri perawan.

Kontroversi Kristologis Tahap Kedua

a. Kekacauan setelah keputusan Council
Council Chalcedon tidak menetapkan akhir dari perselisihan Kristologis, berbeda dengan Council of Nicaea yang berhenti pada kontroversi trinitarian. Mesir , Syria dan Palestina merupakan tempat tinggal banyak di antara pengikut fanatik dari penentang Eutychian, sedangkan Roma bahkan semakin menjadi pusat Orthodoxy. Dalam kenyataannya, proses perkembangan dogmatis pertama-tama berasal dari Timur dan berkembang ke Barat. Setelah Council Chalcedon mengikuti Cyrill dan Eutychus, maka mereka disebut Monophysites, oleh karena mereka mengakui union Christ mempunyai suatu nature yang komposit, tetapi menolak bahwa Kristus mempunyai dua nature karena mereka menganggap bahwa dua nature yang berbeda tersebut haruslah melibatkan suatu dualitas person.

Ada suatu perjuangan yang berkepanjangan dan berliku-liku antara kedua pihak yang berbeda ini. Bahkan kaum Monophisit tidak seluruhnya sepakat atau sependapat dengan mereka sendiri. Oleh karena itu mereka terbagi-bagi dalam beberapa sekte, yang mempunyai nama sendiri-sendiri kata Dr. Orr, "hal tersebut telah cukup memberikan cold shifer kepada seseorang." Theophaschisitis menekankan kenyataan bahwa God menderita; Phthartolatrists adalah sekte yang paling dekat dengan formulasi Chalcedon, dan menekankan fakta bahwa human nature dari Kristus sama dengan human nature yang kita miliki yaitu yang dapat menderita, dan oleh karena itu dikatakan bahwa merupakan human nature dapat disuap; dan sekte Aphthartodocetists adalah sekte yang mewakili pandangan sebaliknya, katakanlah bahwa pandangan tersebut menganggap human nature dari Kristus tidak konsubstansial dengan human nature kita tetapi merupakan human nature yang diberkati dengan nama tuhan, dan oleh karena itu merupakan human nature yang tidak berdosa, imperishable dan tidak dapat disuap.

Yang paling gigih mempertahankan Teologi Chalcedon adalah Leontius of Bizantium. Dia menambahkan suatu unsur ke dalam konstruksi dogmatis dari doktrin Kristus, hal ini lebih banyak dilakukan oleh John of Damascus. Point-point dari hal tersebut adalah penolakan atas Nestorianism akan menimbulkan ide mengenai adanya impersonal independent dalam human nature dari Kristus. Hal tersebut dilaksanakan dengan menggunakan bentuk-bentuk Anuposthasis dan Anupostesia. Oleh karena itu Leontias menegaskan bahwa human nature dari Kristus adalah Enupostasia, bukan impersonal tetapi inpersonal, memiliki substansi personalnya dalam Person of the Son of God dari inkarnasi yang singkat.

Pada tahun 553 kaisar Justinianus memanggil oikumene (konsultannya) ke V di Konstantinopel, yang merupakan monophisites dalam pengucilannya dalam tulisan Theodore, tetapi tidak disukai karena dikutuk oleh penganggap bahwa konsul Kaledonia melakukan hal yang sangat salah dengan pengucilan tersebut.

b. Asas tunggal yang bertentangan

Di dalam asas tunggal selalu ada pertentangan-pertentangan, pada lembaga-lembaga tersebut terdapat tanda yang menjadikan di sekitar itu adanya suatu percakapan atau diskusi yang tidak harmonis. Setiap pertanyaan yang penting tidak dapat dijawab, bukan saja mengenai alam tetapi juga masalah pembangkitan di dalam Kristen, masalah ini yang harus dipecahkan di setiap pertanyaan yang seringkali disampaikan oleh seseorang dan sering pula yang disampaikannya itu tentang alam.

Dalam hubungan ini atau keadaan yang semacam ini sangat penting pertanyaan tersebut selalu dilontarkan sekalipun yang sudah lampau apalagi yang baru terjadi, hal ini adalah suatu pertanyaan yang wajar meskipun di sana terdapat dua Kristen (KP-KK), apabila kita yang mengatakan hal semacam itu berarti sama saja dengan merampas hak mereka (jemaat Kristen) yang betul-betul sudah ada dalam asasi itu, lagi akan mempengaruhi dan merindukan terhadap alam tersebut. Itulah salah satu hal kemanusiaan Kristen yang telah menjadikan suatu inkarnasi pada Tuhan.

c. Bentuk doktrin yang dicetuskan oleh John of Damascus

John Damascus adalah seorang ahli agama dari gereja Yunani dan dia mencapai puncaknya dalam perkembangan sesuatu agama yang terpenting untuk dibuat sebagaimana yang telah dilakukan dari doktrin pribadi Kristen. Menurut dia bahwa logos itu adalah salah satu pemasukan dari kemanusiaan alam dan tidak ragu-ragu bahwa Yesus bukan pemasukan dari logos (bukan simbol), artinya logos itu adalah satu formalitas untuk mengoreksi pada kesatuan dari dua alam tadi, Logos juga bukan pemasukan dari kemanusiaan perorangan dan bukan pemasukan kemanusiaan alam yang utama, akan tetapi, merupakan suatu kemanusiaan pribadi, kemanusiaan alam tatkala seseorang yang jiwanya belum berkembang atau sebagai hipotesis mereka, melalui persatuan pada Logos tadi adalah sesuatu kekuatan kepada orang bahwa Logos itu datangnya dari Bunda Maria. Kemudian kekuatan wujud manusia dalam diri Kristus mempunyai kemerdekaan pribadi bagi mereka, wujud pribadi itu melalui Logos dan ilustrasi dua alam tersebut dalam Kristen.

Menyatukan badan dengan jiwa pada seseorang, itulah asal mulanya ibadah dalam kemanusiaan Kristen yang menghubungkan tanda-tanda ibadah pada perikemanusiaan alam kelak kemudian mereka boleh berkata bahwa Tuhan itu yang menghukum atau mengazab disebabkan ibadah tersebut.

Alam perikemanusiaan itu hanya mempunyai efek yakni mendapatkan kemurnian secara pasif (ibadah yang tidak sampai karena kurang khusuk, anak Tuhan itu mempunyai suatu hal yang lengkap dalam pribadi kemanusiaannya, maka dia itu adalah menjadi pujian atau pujaan dalam Gereja. Menurut pendapat itu adalah suatu ikatan yang besar dari kemanusiaan pada Yesus bagaikan kedudukan suatu organ, hal itu diizinkan atau disepakati oleh dua kajian alam tadi dimana undang-undang dari salah satunya akan menyangkut pada setiap alam dan hal ini pula segala sesuatu yang ada di dalam agama Kristen adalah hak kemanusiaannya. Selain dari itu, kedua yang sama tadi dianggap benar oleh Prosodium Nastarion.

Akibatnya atau hasil permasalahan itu akan membangkitkan atau membuahkan ilmu "Asas Tunggal" sebagai indikasi mereka yang memulai dari satu persatuan pribadi menjadi sesuatu hal yang dikehendakinya. Doktrin ini juga mengambil dari bentuk kemanusiaan yang akan dianugerahkan sebagai tanda ucapan terima kasih di dalam memuja kelak kemudian hari, maka ucapan itu akan mendapat pahala atau diterima jika benar-benar dan akan ada sanksinya jika salah atau tidak khusuk, hal itu adalah suatu cara dari mereka beribadah yang mengandung perikemanusiaan, ilmu dari asas tunggal itu disebut Duothlites. Hal itu mereka ambil dari dua keyakinan, keyakinan alam dan keyakinan yang terpilih pada waktu sekarang dalam dua keinginan atau anugerah dalam Kristen. Jadi ilmu dari asas tunggal tadi adalah suatu peluang dari mereka untuk mempersatukan dari kehidupan seseorang dalam umat Kristen.

Pada suatu waktu, bentuk kekuatan yang dipakai dalam kontroversi dalam penyempurnaan kehendak hal itu akan segera menjelma sebagai bentuk yang lebih definitif, hal itu akan timbul di dalam pikiran tetapi, kata-kata will (kabul) dipakai dalam hayalan di luar dugaan segeralah diucapkan artinya kabul atau will itu merasa sudah menjelma untuk menentukan hal itu, maka kita pilih di antara benar dan salah. Sekalipun sering kali menggunakan istilah will di luar hayalan semata-mata hanyalah untuk mengisi insting, nafsu biasa atau juga nafsu yang berlebihan, yang membawa efek bagi mereka itu terserah mana yang ingin dilakukannya. Semuanya itu diliputi dalam bentuk rasa selalu dikabulkan, pada kontroversi kuno dengan demikian akan menimbulkan suatu pertanyaan, apakah Kristen itu sempurna sepanjang zaman, tidak menakutkan atau mengagetkan dalam penderitaan dan mati. Di dalam jenis kemanusiaan maka Kristen itu akan memberikan perikemanusiaan di dalam tingkah laku mereka.

Pada abad ke 6 salah satu lembaga di Konstantinopel (680) merupakan salah satu anjuran dari Pastur di Roma, dia mengadakan doktrin tentang dua keinginan dan dua kekuatan sebagaimana kedudukan pada masa Ortodox, akan tetapi juga diputuskan bahwa kemanusiaan harus selalu disamakan sebagai induk ibadah. Pendapat yang dicetuskan di dalam kemanusiaan atau persatuan ini dengan ibadah tidak menjadi kurang dalam kemanusiaan tetapi tingkat kesempurnaannya dari persatuan itu pun selalu menjadi pemegang peranan untuk menyempurnakan keharmonisan.

d. Ilmu kekristenan dalam Gereja Barat

Perbandingan Gereja Barat masih kurang sempurna tanpa adanya kajian oleh bangsa Timur. Seluruh pemikiran Barat tidak memuaskan di dalam hubungannya baik di waktu mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab secara mendalam oleh berbagai macam ahli filosof Barat yang terampil dan tidak diragukan keaktifannya beribadah di dunia Barat. Perpindahan baru dari ilmu Kristen telah ditemukan dan timbul di Spanyol pada abad ke 7 & 8, namanya disebut Adoptionist Controversy, bentuk itu memaparkan keakraban orang Prancis sejak utusan dari Toloda mengumumkan pada tahun 676, bahwa Kristen adalah salah satu perintis pengangkatan Doktrin Kelix, salah seorang Pastur dari Urgela, dia mengatakan bahwa Kristen merupakan pelaksanaan ibadah manusia secara alami (agama tauhid) bahwa itu adalah Logos. Dia hanya sebagai anak dari Tuhan dalam bayangan alam saja tetapi Kristen adalah kemanusiaan di samping anak Allah yang diangkat atau dinobatkan. Kini ia dicari oleh sekelompok manusia atau oleh perorangan pribadi dan pada kenyataannya merupakan suatu penekanan dari waktu ke waktu, padahal, kenyataannya dia itu adalah anak manusia dan diambil sebagai pribadi anak Allah. Teori ini membuat suatu perdebatan di antara alam dan anak Allah dahulu, jadi hal ini dapat dijelaskan tujuan mereka itu adalah untuk melestarikan yang dua tadi, agar dirinya diakui sebagai anak Allah. Di dalam tuntunan naskah yang menunjukkan bahwa Kristen itu adalah seorang anak kepada ayahnya dan pada kenyataannya kepercayaan itu dijadikan anak pada ayah dan selalu disebut persaudaraan atau persahabatan pada Kristen. Umumnya di dalam Kristen disebut anak Allah dan itu hanya bayangan belaka, supaya penerangan tersebut dapat dimengerti dan diterima. Dan supaya menerangkan dalam arti lebih lanjut serta menimbulkan rasa kepercayaan atau keyakinan pada umat manusia, tatkala Kristus dilahirkan di Betlehem dan sebagai tempat kelahirannya agama itu maka pada waktu itu pula dibaptis; Baptisan itu mengandung pengertian bahwa Kristus diangkat sebagai anak Allah.

ASAL USUL DAN SEJARAH KRISTEN

Pendiri agama Kristen adalah seorang Yahudi bernama Yesus, yang lahir di Betlehem, Palestina, antara tahun 8 hingga 4 SM. Tradisi biasanya menyebutkan bahwa dia lahir dalam bulan Desember tahun pertama era Kristen yaitu, tahun 1 M, akan tetapi telah diketahui sekarang bahwa hal ini salah.

Dalam catatan-catatan yang menyangkut Yesus -yakni Injil, empat di antaranya terdapat dalam perjanjian baru yang ditulis Matius, Markus, Lukas, dan Yahya- kita diberi tahu bahwa dia lahir selama berkuasanya Raja Herodes dan pada saat Kerajaan Romawi melaksanakan sensus penduduk. Kerajaan Romawi melaksanakan sensus penduduk empat belas tahun sekali. Sensus pertama berlangsung tahun 6 M; ini berarti bahwa sensus sebelumnya dimulai tahun 8 SM, selama pemerintahan Kaisar Augustus dan tanah Judea diperõntah Kerenius yang dapat kita baca dalam Lukas 2:1-5. Kita juga diberi tahu tentang bintang yang menuntun orang Majus ke tempat Yesus berada, dan astronom Keppler, menghitung bahwa timbul konjungsi antara Saturnus, Jupiter, dan Mars kira-kira tahun 7 SM yang menampakkan kesan sebagai bintang baru yang terang benderang. Semua data ini mendukung kesimpulan bahwa Yesus lahir antara tahun 8 hingga 4 SM. Kita juga dapat menentang pendapat bahwa Yesus lahir bulan Desembers karena dalam Injil Lukas terdapat gembala yang menggembalakan ternaknya pada malam hari (2:8). Namun di Palestina pun cuaca dingin dan turun sadju, jadi saat kelahiran itu pastilah di luar musim dingin karena para gembala tidak akan keluar pada saat tersebut. Musim yang lebih mungkin adalah musim semõ atau musim rontok.

Penganut ajaran Kristen percaya bahwa ibu Yesus, yakni Maria, melahirkan Yesus dalam keadaan masih perawan dan belum bersetubuh dengan suaminya yaitu Yusuf. Anak tersebut lahir karena kekuasaan Tuhan melalui roh kudus. Kaum Katolik bahkan berkeyakinan bahwa Maria tetap perawan setelah kelahiran Yesus. Saudara laki-laki dan perempuan Yesus yang disebutkan dalam Markus 6:1-6 adalah anak-anak Yusuf dari perkawinannya yang terdahulu.

Tidak banyak yang kita ketahui tentang Yesus di masa kanak-kanak; kisahnya mulai banyak diungkapkan untuk perjalanan hidupnya setelah berusia tigapuluhan, saat dibaptis oleh Yahya. Yahya membaptis manusia sebagai persiapan mereka untuk menerima kedatangan "juru selamat;" pada waktu Yesus datang, dia menolak membaptis Yesus dengan menyatakan bahwa Yahya tidak pantas membaptis Yesus, bahkan sebaliknya dialah yang pantas dibaptis. Namun Yesus tetap meminta Yahya membaptis dirinya; setelah dibaptis dia mengasingkan diri selama 40 hari dan memikirkan "juru selamat" yang bagaimanakah sebenarnya. Selama itu iblis menggoda dia, membujuk Yesus agar menjadi pahlawan bagi bangsa Yahudi, atau memenangkan dukungan bangsanya lewat perbuatan kegaiban atau dengan memenuhi kepuasan material bangsa Yahudi. Yesus menolak godaan ini, karena Dia sadar bahwa Dia haruslah "juru selamat" yang menderita, yang akan mati demi bangsanya.

Setelah meninggalkan gurun, dia memilih dua belas orang sebagai teman dan muridnya. Murid-murid ini mempunyai latar belakang yang beragam: Petrus dan Andreas adalah bersaudara dan nelayan miskin; Yacob dan Yahya, juga bersaudara, adalah nelayan juga, namun lebih makmur; Matius (atau Levi) adalah pengumpul pajak yang bekerja bagi orang Romawi; ada anggota kelompok Zealot yang fanatik; dan Yudas Iskariot, orang yang pada akhirnya mengkhianati Yesus dan menyerahkannya kepada musuhnya. Dari kedua belas muridnya, Petrus, Yacob dan Yahya merupakan teman Yesus yang paling dekat.

Dalam Markus 6:1-6 Yesus disebut "tukang kayu," dan dari sini diasumsikan bahwa sebelum terkenal, Yesus meneruskan profesi ayahnya sebagai tukang kayu. Kita tidak mengetahui latar belakang pendidikannya walaupun mungkin dia memperoleh pendidikan dari cendekiawan monastik Yahudi, yakni kaum Essenes, yang ajarannya banyak mirip dengan ajaran Kristen. Namun dari kitab-kitab Injil dapat kita lihat bahwa dia adalah manusia yang cerdas, arif dan penuh humor. Ajarannya dia sampaikan lewat perumpamaan, dongeng, kisah-kisah pendek yang mengandung makna mendalam. Teknik pengajaran seperti inilah yang ditempuh para rabbi karena lebih mudah menangkap makna lewat kisah-kisah pendek dibandingkan lewat kisah-kisah panjang, atau lewat diskusi formal yang panjang.

Kisah-kisah atau perumpamaan Yesus adalah sederhana dan langsung kena, kisah yang mudah disimak oleh siapa pun. Akan tetapi, dia juga menggunakan kotbah, dan kotbah yang terkenal adalah kotbah bukit (kotbah ini bukanlah satu kotbah panjang, melainkan adalah intisari yang diambil dari ucapan-ucapan Yesus dalam berbagai kejadian).

Di samping memberikan ajaran, Yesus juga menyembuhkan banyak penyakit dan bahkan menghidupkan kembali orang mati. Perlahan-lahan namanya termasyhur ke seluruh negeri dan orang mulai berbisik-bisik mempersoalkan siapakah dia. Pertama kali Yesus mengaku sebagai "juru selamat" yang telah lama dinanti-nantikan di Caesarea Phillippi. Setelah dia menanyakan kepada murid-muridnya tentang siapakah dia disebut khalayak ramai, dia bertanya tentang siapakah dia di mata para muridnya? Petrus, yang merupakan orang pemberani, menjawab, "Engkau adalah juru selamat." Semenjak itu Yesus mulai memperkenalkan ajaran-ajaran dan perintah-perintahnya kepada kedua belas muridnya tentang tujuan kedatangannya. Lalu dia diberi nama Kristus yang berarti "orang yang diurapi." Segera setelah pengakuan oleh Petrus tentang dia (Yesus) sebagai "juru selamat," dia mengajak Petrus, Yahya dan Yacob ke suatu bukit, di mana pakaian dan wajah Yesus menjadi bercahaya putih mengkilap dan dia berkomune dengan Nabi Elisa dan Musa. Peristiwa ini disebut Transfigurasi (perubahan tubuh).

Namun selama tiga tahun misi Yesus, tantangan terhadap ajarannya meningkat terutama dari pihak Parisi dan Saduki. Kaum Saduki adalah kelompok kecil aristokrat yang sangat berpengaruh yang mengaku sebagai keturunan Sulaiman. Kelompok Parisi terbentuk pada saat Kekaisaran Yunani ingin menanamkan pengaruhnya di Palestina, dan Kaum Parisilah yang sangat menentang pengaruh (Helenisasi) ini. Kedua kelompok ini, dengan alasan yang berbeda, memusuhi Yesus; kaum Parisi menolak karena ajaran-ajaran Yesus menentang sikap kaum Parisi. Kita tahu orang Yahudi sangat berpegang erat kepada 10 perintah Allah, sementara Yesus memperbaharui penafsiran tentang makna kesepuluh perintah tersebut. Selama bertahun-tahun hukum itu berubah menjadi doktrin yang mendasari ajaran Yudaisme, yang menjadi dasar bagi orang Yahudi untuk mengasihi Tuhan dan sesamanya. Bagi kebanyakan orang Parisi, tradisi lebih penting daripada hukum, dan Yesus sangat lantang menentang sikap orang Parisi ini. Kaum Saduki menentang Yesus karena mereka bekerja sama dengan bangsa Romawi, dan karena itu mereka sangat berpengaruh dan menikmati hak-hak istimewa. Mereka khawatir Yesus bisa menimbulkan kesulitan yang berakhir pada situasi yang mengancam pada prestise dan kekuasaan mereka.

Setelah kira-kira tiga tahun, Yesus pergi ke Yerusalem menunggang keledai dan disambut sebagai pembebas dan "juru selamat," karena saat itu bertepatan dengan berlangsungnya pesta paskah dan Yerusalem dipadati oleh banyak manusia. Paskah adalah hari yang ditunggu-tunggu bagi kedatangan "juru selamat" bangsa Yahudi, sehingga suasana saat Yesus memasuki kota amatlah eksplosif. Lalu dia masuk ke Bait Allah dan mengusir semua pedagang, pembunga uang dan orang-orang lain yang dia anggap mengotori tempat suci tersebut. Penduduk menunggu tindakannya yang selanjutnya, yakni hal mengumumkan dirinya sebagai Raja yang akan mengusir penjajah Romawi; namun tindakan yang ditunggu-tunggu itu tidak pernah muncul. Sebaliknya Yesus mengadakan perjamuan dengan murid-muridnya, yang dinamakan perjamuan terakhir (sebagian cendekiawan menyebutnya perjamuan paskah), sesudah itu dia pergi ke Taman Getsemane. Di sana dia ditangkap serdadu yang dipimpin oleh Yudas Iskariot.

Pertama kali setelah ditangkap, Yesus diajukan ke hadapan para imam dan dituduh menghujat Allah, suatu kejahatan besar dalam hukum Yahudi, namun karena mereka tidak dapat menjatuhkan hukuman mati, keputusan mereka harus disahkan oleh penguasa Romawi. Lalu Yesus dihadapkan kepada penguasa, Pontius Pilatus, dan dituduh melakukan pemberontakan subversi dan menghindari pajak; Pilatus tidak ingin menghukum orang yang tidak bersalah, namun disebabkan tekanan para imam dan amarah bangsa Yahudi -yang merasa tertipu kalau Yesus tidak memperlihatkan dirinya sebagai "juru selamat" dalam arti penuh kemenangan dalam peperangan- dia terpaksa membuat keputusan yang tidak menyenangkan dan Yesus dihukum dengan penyaliban. Putusan itu dilaksanakan, dan Yesus mati setelah penuh penderitaan selama tiga jam di kayu salib.

Akan tetapi, bagi Gereja Kristen, itu bukanlah akhir, melainkan adalah awal. Tiga hari kemudian Yesus bangkit dari kematian (tiga hari berdasarkan perhitungan Yahudi -Yesus meninggal hari Jumat dan bangkit hari Minggu). Para wanita yang pergi ke makamnya pada Minggu pagi menemukan makamnya sudah kosong, namun pakaiannya masih terlipat di dalam kubur. Kemudian Yesus sendiri menampakkan dirinya kepada mereka; kemudian mereka berlari untuk memberitahukan hal itu kepada murid-murid Yesus yang sebelumnya meragukan kebangkitan Yesus; namun kemudian mempercayainya. Beberapa saat kemudian Yesus mengajak mereka ke suatu bukit, memberkati mereka lalu mereka terangkat ke surga. Semenjak itu Yesus tidak pernah menampakkan diri lagi di bumi ini.

Sementara itu murid-murid Yesus tidak bisa menentukan langkah-langkah mereka seterusnya. Namun pada hari Pantekosta, pada saat mereka semua berkumpul di Yerusalem, Roh Kudus turun dari surga dan hinggap pada masing-masing mereka. Sejak itu mereka diubahkan, tidak lagi cemas dan takut, melainkan sudah menjadi rasul-rasul yang berani yang menjelajahi dunia ini untuk menyampaikan kabar gembira tentang Tuhan Yesus Kristus. Pada awalnya mereka berharap Yesus segera muncul kembali, namun hal itu tidak terjadi demikian.

Iman baru ini segera menyebar di seluruh dunia lama. Hebatnya, misi penyebaran Injil yang paling spektakuler bukanlah oleh salah satu murid Yesus melainkan adalah oleh Saul (Paulus) dari Tarsus, yang mengalami pertobatan pada saat dia dalam perjalanan ke Damascus untuk menangkapi orang-orang Kristen; sebagai hasil pertobatan ini, dia banyak melakukan perjalanan untuk pekabaran Injil, mengalami penderitaan yang berat, bahkan mati martir demi imannya Dia menuliskan banyak surat nasihat dan penguatan iman kepada gereja-gereja baru yang dia dirikan, dan dokumen-dokumen ini, yang terdapat dalam PerjanJian Baru, sangat penting karena merupakan salah satu tulisan Kristen pertama yang kita miliki.

Pada tahun-tahun awal tersebut, ajaran baru ini masih dianut orang Yahudi, namun ternyata agama baru ini segera menghilang dari antara orang-orang Yahudi dan dianut oleh orang-orang di luar Yahudi. Pemisahan antara ajaran Yahudi dan Kristen mulai nyata dan akhirnya tak dapat dihindarkan; para penganut Kristen tidak lagi merayakan hari-hari besar Yahudi serta tidak mempertahankan tradisi dan budaya Yahudi. Pemisahan ini diakui pada Dewan Yerusalem pada tahun 48 M, pada saat pembatasan-pembatasan Yudaistis terhadap orang-orang Kristen yang bukan Yahudi diberlakukan.

Mula-mula dengan enggan diberi toleransi oleh Kerajaan Romawi, faham Kristen di bawah masa pemerintahan Kaisar Nero yang sangat membenci ajaran Kristen. Nero berusaha memojokkan orang Kristen dengan menuduh bahwa kebakaran besar kota Roma disebabkan oleh orang Kristen (64 M), serta membunuh orang-orang Kristen, di antaranya Petrus dan Paulus. Banyak orang Kristen berkeyakinan bahwa dengan kematian rasul-rasul ini, dan kematian orang-orang yang secara pribadi mengenai Kristus, perlu dibuat rekaman tertulis tentang kehidupan Kristus. Selama empat puluh tahun berikutnya masih banyak tulisan tentang Yesus, namun hanya empat di antaranya diakui dalam Perjanjian Baru. Akan tetapi tindakan pembunuhan ini bukanlah yang terakhir, bahkan meningkat selama pemerintahan Kaisar Domitian (81-96 M). Selama dua ratus tahun ajaran Kristen merupakan doktrin yang ilegal hingga akhirnya Kaisar Konstantin, setelah melihat cahaya terang di malam hari sebelum melakukan suatu pertempuran, yang meliputi salib dengan tulisan "dengan tanda ini kamu ditaklukkan," memberikan hak legal kepada orang-orang Kristen pada tahun 313 M dan menjadikan agama Kristen sebagai agama negara Kekaisaran Romawi.

Apa yang terjadi kepada gereja muda ini selama masa yang penuh kesulitan tersebut? Tantangan muncul dari berbagai arah, namun penyebarannya makin pesat. Walaupun pada mulanya Yerusalem dianggap sebagai pusat suci, namun sikap permusuhan yang diperlihatkan orang-orang Yahudi yang menguasai Yerusalem mendorong pemindahan pusat Kristen; mula-mula ke Antiokia, bergeser ke Roma. Selama periode Konstantine, Agama Kristen makin kuat dan melembaga.

Salah satu masalah pertama yang harus dipecahkan adalah masalah Trinitas, keyakinan umat Kristen akan Bapak, Anak, dan Roh Kudus, yang pada hakikatnya identik namun terpisah satu sama lain. Banyak pendapat yang berbeda diajukan untuk menjawab masalah Trinitas, dan tahun 325 Konstantin meminta Dewan Pertama Nicaea untuk membahas masalah ini dengan saksama, yakni 'Aryan Heresy' yang menyatakan bahwa Kristus diciptakan Tuhan untuk membantu dalam penciptaan dunia ini, dan menerima status ketuhanan dari Tuhan, jadi tidak sama esensinya dengan Tuhan. Status ketuhanannya dapat dicabut Tuhan. Dewan ini melahirkan Nicene Creed suatu bentuk yang digunakan hingga dewasa ini dan mencakup kata-kata:

- Kami percaya akan satu Tuhan, Tuhan Yanng Mahakuasa, pencipta langit dan bumi, yang kelihatan maupun yang
tidak kelihatan.
- Kami percaya akan Yesus Kristus, anak ttunggal Allah, yang diturunkan oleh Allah Bapak, bukan diciptakan,
yang satu dengan Allah Bapak.
- Kami percaya akan Roh Kudus, Tuhan, pemmberi kehidupan, yang diturunkan dari Allah Bapak dan anak.

Lalu gereja dihadapkan dengan sekumpulan masalah, terutama masalah intern. Romawi Barat dan Timur mulai terpisah semakin jauh dan akhirnya benar-benar terpisah. Memang sebab pemisahan ini bukan hanya hal di atas, karena masih banyak titik-titik perpecahan antara Barat dan Timur. Dibandingkan dengan Kristen Barat, Kristen Timur lebih menekankan ikon-ikon. Ikon merupakan gambar flat pada kayu, gading atau bahan-bahan lain, yang memperlihatkan Yesus, Perawan Maria, atau orang suci yang lain dan melembaga dalam Gereja Yunani. Selama abad kedelapan, ikon-ikon dilarang oleh Kaisar Leo III, namun protes keras menyebabkan larangan ini dicabut pada Sidang Umum ketujuh yang berlangsung di Nicaea tahun 787. Ini tampaknya merupakan kemenangan Gereja Timur. Namun
perpecahan di antara keduanya tidak akan diatasi oleh sidang tersebut dan masalah ini mengemuka pada abad ke 11 pada waktu Roma menerima pemberian suatu tambahan ke dalam Nicene Creed, suatu hal yang tidak disetujui Gereja Timur. Tambahan itu adalah "dan anak" setelah frasa "kami percaya dalam Roh Kudus, Tuhan pemberi kehidupan, yang diturunkan dari Allah Bapak ... " Jadi, Gereja-gereja Timur tidak menerima bahwa Roh Kudus diturunkan dari Allah Bapak dan Anak, melainkan hanya dari Allah Bapak. Tentang masalah ini Timur dan Barat sama sekali tidak mempunyai titik temu dan menimbulkan pemisahan tahun 1054, karena wakil Paus menempatkan surat-surat ekskomunikasi pada altar St. Sophia di Konstantinopel. Sejak itulah muncul Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Yunani. Unsur-unsur doktrinal membuat mereka tetap terpisah: Gereja Katolik dipimpin oleh satu tampuk pimpinan yang disebut Paus, sementara Gereja Ortodoks menyerahkan kepemimpinan di tangan para bishop atau patriark; pandangan tentang Roh Kudus juga berbeda, Gereja Ortodoks tetap memberikan kedudukan penting bagi ikon-ikon dalam pemujaan, para pelayan gerejanya dibolehkan menikah, dan lain-lain.

Segera kemudian, yakni tahun 1096, Paus Urbanus II mengorganisasi Gereja Katolik ke dalam satu pola seragam yang bertahan selama hampir 200 tahun -tentara salib. Mula-mula dibentuk untuk dua tujuan, yakni mengurangi tekanan Turki atas Kekaisaran Timur dan untuk menjamin keamanan para peziarah yang berkunjung ke Yerusalem, tentara salib segera mengalami degradasi cita-cita; mereka ingin membebaskan Yerusalem dari kekuasaan Muslim.

Gereja Katolik tetap berperan penting hingga abad pertengahan. Berpusat di Roma, Paus memegang kekuasaan tertinggi, yang melampaui kekuasaan raja dan ratu. Namun sejak akhir abad keempat belas mulailah timbul tantangan terhadap kekuasaan Paus yang begitu besar. Timbullah gerakan reformasi yang dimulai Lollards dan Hussites; gerakan ini berubah menjadi ancaman serius terhadap supremasi Gereja Katolik ketika tahun 1617, seorang imam bernama Martin Luther menentang keras penjualan surat aflat oleh gereja. Dia lalu menolak supremasi Paus, menyangkal transubstantiation, serta mendorong para bangsawan Jerman untuk memberontak dan memisahkan kekuasaan mereka. Para bangsawan, yang sebelumnya terdisilusi dengan kontrol oleh Gereja dan Paus, membutuhkan sedikit dorongan dan banyak di antara mereka segera bergabung dengan Martin Luther.

Tindakan Luther merupakan awal tumbuhnya berbagai sekte yang didasari kepada doktrin pokok Luther namun berkembang sesuai dengan jalan yang ditempuh masing-masing sekte. Pandangan Luther mendapat formalisasi dalam Gereja Lutheran yang tumbuh subur di Jerman, Skandinavia dan Amerika. Namun Luther pun bertentangan dengan bekas sekutunya menentang Paus. Salah satu bekas pendukungnya, Zwingli, mengembangkan pandangan Eukaristi yang menyebabkan Luther dan Zwingli berpisah.

Pengaruh Reformasi menyebar ke seluruh Eropa. Pembaharu yang lain, John Calvin, memisahkan diri dari Gereja Katolik Roma tahun 1533. Pandangannya hampir sama dengan Luther, namun dia yakin akan adanya karunia tertentu untuk kelompok tertentu. Pengikut Calvin menyebar di Jerman, Negeri Belanda, Skotlandia, Swiss, Amerika Utara dan cukup berpengaruh di Inggris.

Inggris juga mengikuti anjuran para pembaharu namun dengan motif yang agak berbeda. Tahun 1521 Raja Henry VIII telah mengeluarkan suatu traktat yang menyerang Luther yang menyebabkan dia mendapat titel 'Pembela Iman" dari Paus. Akan tetapi Raja Henry VIII sangat ingin menikahi putri Anne Boleyn namun sebelum bisa menikahi Anne, dia harus menceraikan Catherine of Aragon . Sayangnya Paus tidak merestui perceraian itu (Roma dipengaruhi oleh saudara-saudara Catherine yang ada di Spanyol, negeri asal Catherine) dan Henry terpaksa mengabaikan kekuasaan Paus pada tahun 1534. Lalu dia menyatakan dirinya sebagai kepala Gereja Inggris, dan dapat membatalkan perkawinannya dengan Catherine. Ajaran "Tiga puluh sembilan pasal," yang menyangkut hal-hal yang kontroversial serta mengungkapkan bagaimana kedudukan Gereja Inggris mengenai masalah perceraian tersebut, dikeluarkan tahun 1571 selama pemerintahan Ratu Elizabeth I, anak perempuan Henry. Gereja Inggris mengakui kerajaan sebagai kepala gereja, bukan Paus, juga menolak transubstantiation, meniadakan biara serta menggantikan bahasa Latin dengan bahasa Inggris untuk dipakai di Gereja.

Tetapi reaksi terhadap Roma masih belum mencapai bentuknya yang paling ekstrim. Dalam abad ketujuh belas, George Fox, dari Leicestershire (Inggris), mulai menyebarkan ajaran bahwa manusia dapat berhubungan dengan Tuhan tanpa melakukan suatu 'hiasan' (upacara) ritualis yang ditetapkan oleh gereja-gereja Katolik, dan bahwa gereja-gereja yang telah diperbaharui belum cukup jauh melangkah dalam penolakan mereka terhadap upacara dan hierarki gerejawi. Seorang kristen, menurut George Fox tidak membutuhkan imam atau pendeta/pastor, dan juga tidak membutuhkan bait suci. Tidak ada gunanya ketujuh sakramen Gereja Katolik; tidak dibutuhkan suatu sakramen apa pun. Fox lalu mulai menyebarkan ajarannya dan melakukan berbagai perjalanan ke daerah-daerah pedalaman. Pada umumnya, saat berdirinya gerakan Fox ini dianggap terjadi pada tahun 1652, yakni saat terjadinya kebaktiannya yang sangat berhasil untuk pertama kalinya. Pengikutnya disebut "Quakers," atau "Perkumpulan Sahabat-sahabat." Sampai sekarang juga mereka tidak mempunyai bait suci kecuali rumah-rumah kebaktian, dan dalam kebaktian mereka tidak ada liturgy, tetapi sebaliknya, setiap orang dapat berbicara bila mereka merasa bahwa mereka mempunyai sesuatu yang bermanfaat untuk diutarakan, tanpa memperhatikan atau mempedulikan berapa usia yang mau berbicara tersebut dan apa kedudukannya dalam masyarakat.

Berbagai perkembangan baru telah terjadi di Inggris pada periode setelah Perang Saudara. Banyak orang merasa tidak senang dengan penyatuan gereja dan negara yang dilakukan oleh Henry VIII, tetapi selama periode persemakmuran (Commonwealth period) di Inggris, mereka menjadi lega melihat bahwa kedua hal tersebut (gereja dan negara) telah dipisahkan kembali. Akan tetapi, dengan naiknya Charles II menjadi pangeran, Undang-undang Uniformitas dikeluarkan pada tahun 1662 yang memulihkan status quo tersebut dan memerintahkan semua pastor untuk menerima "Buku Doa Bersama." Imam-imam yang menolak untuk menerima (oleh karena itu disebut Non-Conformis) ketentuan-ketentuan Undang-undang ini akan dikeluarkan dari Jemaah mereka dan dianiaya. Hal ini berlangsung sampai dengan keluarnya Undang-undang Toleransi pada tahun 1689 yang memberikan mereka beberapa hak hukum (legal). Akibatnya, perkembangan Gereja Baptis dan Gereja Reformasi bersatu mengalami perkembangan cepat. Gereja Baptis, yang didirikan oleh John Smith, menganggap bahwa pembaptisan bayi adalah melawan perintah Alkitab. Hanya orang dewasa yang telah mengerti makna sumpah yang diucapkannyalah yang dapat dibaptis. Mereka juga mencoba untuk meyakinkan bahwa jemaat ikut aktif dalam perjalanan Gereja, dan mencontoh Kisah rasul-rasul dengan mengangkat deakonis dari antara jemaatnya (lihat Kisah Rasul-Rasul 6: 1-6) untuk membantu mengarahkan dan menuntun gereja tersebut. Gereja Reformasi Bersama adalah suatu koalisi dari GereJa Presbiterian Inggris (yang dikembangkan dari ajaran Calvin) dan gereja-gereja Jemaat Inggris dan Wales yang didasarkan pada ajaran-ajaran dari tokoh pembaharu lainnya yang telah menyebarkan ajarannya pada zaman Calvin, yakni Robert Browne (1550-1633). Terlepas dari pandangan-pandangan mereka yang sangat sama, tetapi usaha-usaha untuk menyatukan kelompok-kelompok ini barulah berhasil pada tahun 1972 dengan pembentukan Gereja Reformasi Bersatu.

Gereja Metodis pada mulanya adalah merupakan suatu gerakan dalam Gereja Inggris. Pendirinya, John Wesley (1703-1791), tetap menolak untuk berpisah dari gereja induknya. Akan tetapi, setelah kematiannya, disadari bahwa Gereja Metodis tidak dapat lagi dimasukkan dalam Gereja Inggris, dan lalu memisahkan diri pada tahun 1795. John Wesley dan saudaranya Charles, melalui studi mereka yang ketat dan metodis terhadap InJil (sehingga mereka disebut dengan nama Metodis), merasa bahwa keselamatan diperoleh hanya karena kasih dan karunia Tuhan, bukan karena suatu perbuatan atau kebaikan manusia.

Menjelang akhir abad kesembilan belas, ada gelombang atau kegairahan lain mengenai perhatian keagamaan. Hal ini sebagian disebabkan penemuan-penemuan ilmiah dalam abad tersebut yang mengancam berbagai keyakinan yang hingga waktu itu telah diterima sebagai kebenaran religius yang tidak dapat dibantah (misalnya, mengenai taman firdaus dan masalah penciptaan). Dalam hal ini, reaksi dari Pencerahan (Enlightement) dalam tahun-tahun sebelumnya turut berperan. Akibatnya adalah bermunculannya banyak sekte yang memisahkan diri dari gereja induk mereka, sebagaimana yang terjadi dalam Reformasi yang memunculkan gereja-gereja yang diperbaharui yang memisahkan diri dari iman Katolik. Di Inggris, Bala Keselamatan berkembang sebagai suatu kekuatan besar, bukan saja karena ketaatan beragamanya, tetapi juga karena reformasi dan bantuan sosialnya. Di bawah kepemimpinan William Booth (1829-1912), Bala Keselamatan tersebut memisahkan diri dari gereja Metodis dalam tahun 1865 dan membentuk sendiri suatu organisasi yang bergaya militer karena kelompok tersebut menganggap dirinya sebagai laskar perang Tuhan dan memerangi ketidakadilan sosial. Dibandingkan dengan kebanyakan sekte Gereja, mereka sangat sedikit memperhatikan sakramen, walaupun mereka menerima bahwa beberapa orang Kristen mungkin melihat sakramen itu merupakan pertolongan dan bantuan.

Di Amerika juga terjadi suatu gejolak keagamaan yang demikian. Pada tahun 1830, Mormon, atau Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Hari Terakhir, dibentuk oleh Joseph Smith (1805-1844) yang mengklaim telah mengalami suatu wahyu Tuhan, menemukan tablet-tablet emas yang tertulis dalam Buku Mormon, yakni yang merupakan kitab suci penganut Mormon. Pada mulanya ajaran Mormon ini terlarang karena pandangan-pandangan mereka yang menyimpang dari ajaran Kristen dan praktek poligami mereka, tetapi Mormon ini merayap ke seluruh Amerika dan akhirnya menetap di Salt Lake City, tempat markas mereka terletak hingga kini.

Aliran spiritual mulai ada tahun 1848 ketika dua orang perempuan, yakni saudara perempuan Fox yang berumur dua belas dan lima belas tahun, menyebabkan suatu kegemparan di antara, penduduk kota mereka, Arcadia, New York State, dengan mengklaim bahwa mereka telah dapat berkomunikasi dengan roh-roh. Walaupun ada yang menyatakan bahwa suara-suara gaduh tersebut adalah suara gabungan dari suara kedua anak perempuan tersebut, tetapi mereka (penduduk kota tersebut) berkumpul sedemikian banyak mendukung supaya Gereja Spiritual didirikan. Penganut aliran Spiritual yakin, selain pada pandangan-pandangan Kristen biasa, bahwa, melalui mereka, nasihat dan tuntunan dapat diperoleh.

Advent Hari Ketujuh juga mulai ada di Amerika, yang membangun reputasinya dalam tahun 1860, dan setelah itu sekte ini cepat menyebar ke seluruh dunia. Berbeda dengan sekte-sekte Kristen lainnya, mereka membuat hari ketujuh sebagai Sabat (yaitu, mereka menjalankannya seperti yang dilakukan oleh orang Yahudi, dimulai dari saat matahari terbenam pada hari Jumat sampai matahari terbenam hari Sabtu). Sama seperti Gereja Baptis, mereka hanya membaptis orang-orang dewasa, dan juga membuat pembatasan-pembatasan mengenai apa yang dapat dimakan dan diminum oleh jemaatnya. Misalnya, mereka tidak boleh minum alkohol dan memakan makanan kerang-kerangan.

Sebelum mengakhiri ulasan ini, tiga kelompok Kristen lainnya harus disebut yakni: Christian Science, Saksi Jehova, dan gerakan Pantekosta.

Christian Science didirikan oleh Mrs. Mary Baker Eddy pada tahun 1879, yang mempertahankan bahwa satu-satunya realitas hanyalah pikiran dan semua yang lainnya adalah illusi.

Oleh karena itu penyakit jangan dirawat dengan obat, tetapi harus disembuhkan dengan mempraktekkan pemikiran yang benar.

Saksi Jehova, yang didirikan oleh C.T. Russell, yakin bahwa kedatangan kedua kalinya Yesus serta akhir dunia ini akan terjadi dalam waktu yang tidak lama lagi, dan bila hal itu terjadi maka hanya suatu kelompok elit saja yang selamat, yaitu kelompok Saksi Jehova itu sendiri. Mereka mempunyai Al-Kitab dengan terjemahan mereka sendiri dan mereka menyisihkan banyak waktu, usaha, dan uang untuk kegiatan-kegiatan missionaris.

Yang terakhir, yakni gerakan Pantekosta, yang bermula dari suatu missi di Los Angeles dalam tahun 1906 yang dilakukan oleh W.J. Seymour, mengajarkan bahwa setiap orang Kristen dapat mengalami kehadiran Rohul Kudus dalam diri mereka sendiri dan menerima hadiah-hadiah roh. Oleh karena itu kebaktian Pantekosta adalah merupakan upacara yang sangat emosional, di mana jemaatnya menjadi dirasuki oleh Rohul Kudus dan tampak berbicara dalam lidah (berbahasa roh), sebagaimana yang dilakukan oleh murid-murid Yesus yang pertama. Walaupun gerakan Pantekosta telah mempunyai gereja sendiri, tetapi gerakan ini telah juga mempengaruhi aspek-aspek lain dari Gereja (Kristen), dan dalam GereJa Katolik gerakan tersebut juga berpengaruh dengan munculnya apa yang disebut gerakan Karismatik, orang-orang Katolik bermaksud menerima Rohul Kudus dalam diri mereka sendiri.

Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk mengulas secara mendalam sekte-sekte Kristen, bahkan tulisan ini tidak menyebut semua sekte yang ada, karena ada banyak gerakan-gerakan dan aliran-aliran pemikiran yang berbeda dalam Gereja Kristen. Penulis hanya mencoba untuk menempatkan dalam latar belakang historis dan teologis sekte yang paling menyebar.

POKOK-POKOK AJARAN KRISTEN



Kristen, putri Sion, banyak menyerap tradisi Yahudi dan menerõma sepenuhnya Kitab Perjanjian Lama.

Pendiri Agama Kristen, Yesus Kristus, adalah seorang Yahudi dan tidak pernah mengingkari Iman dan ajaran Yahudinya, bahkan dia selalu mematuhi upacara-upacara keagamaan dan pesta-pesta Yahudi dengan tekun. Dia juga pergi ke Yerusalem untuk menghadiri. pesta-pesta besar sebagaimana yang disyaratkan sebagai seorang Yahudi Ortodoks. Tetapi orang-orang Yahudi dan orang Kristen berbeda pendapat mengenai sifat (hakikat) Yesus; orang-orang Yahudi yakin bahwa dia adalah seorang manusia yang baik, atau barangkali seorang nabi dengan suatu pesan dari Tuhan, tetapi tidak lebih dari itu; sebaliknya, orang Kristen menganggap bahwa Yesus adalan Kristus (orang yang diurapi), Mesias Tuhan sebagaimana dijanjikan dalam Kitab Perjanjian Lama.

Bukan saja dia merupakan utusan Tuhan, tetapi dia adalah anak Tuhan, dan oleh karena itu menempati suatu hubungan yang unik dengan Tuhan. Dia mempunyai hakikat yang sama dengan Tuhan, dari sejak permulaan waktu telah ada bersama-sama dengan Tuhan, dan diutus ke bumi oleh Tuhan; lihat Injil yang ditulis oleh Santo Yahya dalam Yahya 1:1-2, 14:

"Pada mulanya, Firman itu (Kristus) telah ada. Firman itu bersama-sama dengan Tuhan, dan Tuhan itu sendirilah Firman itu. Maka Firman itu telah sejak semula bersama-sama dengan Tuhan ... Maka Firman itu telah menjadi daging (manusia); Dia datang untuk tinggal bersama-sama dengan kita, dan kita melihat kemuliaannya, seperti kemuliaan yang diperoleh sebagai anak tunggal bapak, penuh dengan anugerah dan kebenaran."

Dia dianggap dikandung dari seorang dara (perawan), yakni Perawan Maria, melalui kekuasaan Tuhan, dan oleh karena itu Dia sekaligus sebagai manusia dan sebagai Tuhan, suatu keberadaan yang menurut keyakinan orang Kristen tidak dapat dipahami secara logika, tetapi merupakan sesuatu yang harus diterima dengan iman dan dengan menyadari bahwa bagi Tuhan segala sesuatunya adalah mungkin, walaupun di luar jangkauan pengertian manusia.

Iman Kristen menerima bahwa melalui kematiannya di kayu salib, Yesus mati untuk semua orang, dan bahwa semua orang dapat mencapai keselamatan melalui dia, suatu doktrin yang dijelaskan untuk pertama kalinya dan selengkapnya oleh Santo Paulus. Bagaimana ini dapat dimengerti?

Pertama-tama kita harus menelusuri kembali iman Yahudi, karena tanpa memahami pemikiran orang atau bangsa Yahudi, maka argumen Kristen tidak akan dapat dimengerti. Menurut ajaran Yahudi, jalan satu-satunya untuk berdamai dengan Tuhan dan untuk mencapai keselamatan dari Tuhan adalah dengan menaati semua aturan-aturan hukum (hukum Tuhan), selain juga mematuhi tafsiran dan penjelasan dari hukum tersebut yang telah dikembangkan secara lisan selama berabad-abad. Jika seseorang tidak mematuhi semua ketentuan hukum (Taurat) tersebut, maka dia dihukum -lihat ulangan (Musa 5) 27:26- "Suatu kutukan bagi orang yang tidak memenuhi hukum dengan melakukan semua yang telah ditentukan dalam hukum itu." Tetapi Paulus menyadari bahwa hal tersebut tidaklah mungkin, karena tidaklah ada manusia yang mampu memelihara semua kaidah-kaidah dan peraturan-peraturan tersebut, dan akibatnya semua orang menjadi akan dihukum. Adakah jalan keluarnya? Ya. Yesus diutus oleh Tuhan, yang suci dan tidak berdosa, merupakan satu-satunya orang yang dapat bersatu dengan Tuhan melalui kesempurnaan hidupnya. Namun, walaupun tidak ada kesalahan dalam dirinya (ketidakbersalahan Yesus dinyatakan berulang-ulang oleh penulis-penulis Injil), tetapi dia disalibkan, yang berarti bahwa dia seperti semua orang, dihukum sesuai (menurut) hukum. Hal ini dijelaskan berdasarkan Kitab Ulangan 21:22-23:

"Bila seseorang didakwa melakukan kejahatan besar dan dijatuhi hukuman mati, maka kamu harus menggantung dia pada sebuah kayu; tetapi tubuhnya jangan dibiarkan tergantung sampai bermalam; kamu harus menguburnya pada hari itu juga, karena seorang manusia yang digantung adalah terkutuk di hadapan Tuhan ..."

Namun demikian, Yesus berdamai dengan Tuhan, dia telah mematahkan rintangan hukum melalui kebangkitannya. Jadi bila seorang manusia, walaupun dikutuk berdasarkan hukum, akan dapat didamaikan dengan Tuhan, maka semua orang melalui iman dan melalui pengidentifikasian (peniruan) orang yang satu tersebut (Yesus) dapat didamaikan dengan Tuhan sebagaimana Yesus adanya. Oleh karena itu apa yang penting bagi keselamatan bukanlah sepenuhnya terletak pada ketaatan pada hukum secara kaku dan mutlak (walaupun Paulus menegaskan bahwa hukum atau Taurat itu baik, yang telah diturunkan oleh Tuhan, dan harus ditaati sebisa mungkin -Roma 7:12) tetapi lebih dari itu adalah iman terhadap Kristus yang menjadi intinya, karena melalui iman dalam Yesus, orang Kristen yakin bahwa mereka akan diarahkan pada Tuhan sebagaimana Yesus Kristus itu sendiri.

Dengan demikian maka kiranya jelaslah apa yang menjadi perbedaan antara agama Yahudi dan agama Kristen. Agama Kristen, sebagaimana juga agama Yahudi, adalah merupakan suatu kepercayaan monoteis, yang menganggap bahwa Tuhan adalah Maha Pencipta dan Penopang dunia, yang memelihara, mencintai, dan melindungi umat manusia. Tetapi kepercayaan Kristen ini adalah suatu bentuk monoteisme yang berbeda: Kristen menerima suatu "Trinitas," di mana bersama Tuhan dan Yesus Kristus ada suatu pihak ketiga yang seperti Kristus yang inti (esensi)nya sama dengan Tuhan tetapi terpisah, yakni Rohul Kudus. Roh Kudus inilah yang bekerja, dan demi kebaikan manusia. Dalam kamus Kecil Oxford mengenai Gereja Kristen (ed. E.A. Livingstone) Rohul Kudus didefinisikan sebagai berikut:

"Rohul Kudus. Dalam Teologi Kristen, pribadi ketiga dalam Trinitas, berbeda dari bapak dan anak, tetapi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan mempunyai sifat yang sama dan merupakan pelengkap dari sifat keilahian."

Dengan demikian, maka Rohul Kudus itulah yang menuntun nabi-nabi, rasul, dan para penyebar ajaran Tuhan dalam melaksanakan missinya.

Walaupun bukan termasuk bagian dari Trinitas, tetapi Perawan Maria menempati suatu kedudukan yang sangat penting dalam iman banyak orang Kristen, khususnya yang beragama Katolik. Dia dipandang sebagai seorang perantara antara umat dengan Kristus.

Orang Kristen menganggap atau menerima Perjanjian Baru sebagai sumber pengetahuan mereka mengenai kehidupan dan pengajaran Kristus. Ada empat Injil. Masing-masing dari keempat Injil ini menyoroti kehidupan Yesus dari sudut pandang yang berbeda-beda. Hal inilah yang menjadi salah satu sebab kenapa sepertinya ada ketidakcocokan di antara keempat uraian Injil tersebut. Perjanjian Baru adalah merupakan bagian kedua dari Alkitab, dan bagian ini tidak diterima oleh agama Yahudi. Selain keempat Injil tersebut, Perjanjian Baru juga memuat Kitab Kisah Rasul-Rasul, Surat-surat Apostel Paulus, dll., serta diakhiri dengan wahyu, yakni suatu cerita yang bersifat visi mengenai Hari Penghakiman dan Kedatangan Kedua Kristus.

Ide kedatangan kedua (Parousia) ini sangat penting dalam Gereja yang pertama, karena jemaat (pengikut Kristus) pada saat itu menganggap bahwa Kristus akan segera kembali lagi dalam bentuk jasmaniah dan waktunya tidak akan lama, yakni semasa pengikut-pengikut awalnya masih hidup. Ketika dia kembali lagi, pikir mereka, dia akan mengumandangkan akhir zaman dan Hari Kiamat, dimana semua akan mempertanggungjawabkan perbuatannya masing-masing. Yang baik ke surga, yang jahat ke neraka.

Anonymous said...

Sumber: Ahmed Deedat, INJIL MEMBANTAH KETUHANAN YESUS. Penerbit: GEMA INSANI PRESS . Cetakan Keempat, Sya'ban 1414 H (Januari 1994)

BAGIAN PERTAMA : Hari Milad Allah

1. (Allah) Diciptakan dari Keturunan Daud
"Tentang anakNya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud." (Surat Paulus kepada Jemaat di Roma 1:3)

2. (Allah) dari Buah Sulbi Daud
"Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhta-Nya." (Kisah para Rasul 2:30)

3. Nenek moyang (Allah) Berdasarkan silsilah Isa Almasih
"Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham..." (Matius 1:1 )

4. Jenis Kelamin (Allah)
"Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus." (Lukas 2:21)

5. Bagian Maria Mengandung dan Melahirkan (Allah)
"Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki." (Lukas 2:6- 7)

"Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan." (Wahyu kepada Yohanes 12:2)

6. (Allah) Menetek pada Seorang Perempuan
"Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepadaNya: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau." (Lukas 11:27)

7. Tumpah Darah (Allah)
"Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada jaman raja Herodes." (Matius 2: i )

8. Profesi (Allah)
" Bukan Ia ini anak tukang kayu." (Matius 13:55) " Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria?" (Markus 6:3)

9. Kendaraan (Allah)
"Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda." (Matius 21:5)

"Yesus menemukan seekor keledai muda lalu ia naik ke atasnya." (Yohanes 12:14)

10. (Allah) Minum Arak dan Makan
"Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata, " Lihatlah , Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa." (Matius 11:19)

"Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata, "Lihatlah, ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa." (Lukas 7:34)

11. Kemiskinan (Allah)
"Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi anak manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya." (Matius 8:24)

12. Milik (Allah) yang Remeh
"Aku membabtis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripadaku akan datang dan membuka tali kasutNya pun aku tidak layak." (Lukas 3:16)

"Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaianNya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian dan jubahNya juga mereka ambil. JubahNya itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja." (Yohanes 19:23)

13. (Allah) Berkehangsaan Yahudi yang Taat
"Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana ." (Markus 1:35)

14. (Allah) Loyal kepada Pemerintah Kaisar Roma
"Berikan kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." (Matius 22:21 dan Matius 17:24-27)

I5. (Allah) Anak Yusuf
"Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." (Yohanes 1:45)

16. Ibu dan Saudara-saudara (Allah)
"Setibanya di tempat asalNya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperolehNya hikmah itu dan kuasa untuk mengadakan mukjizat- mukjizat itu? Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibuNya bernama Maria dan saudara-saudaraNya perempuan semuanya ada bersama kita? ]adi dari mana diperolehNya semuanya itu?" (Matius 13:5456)

17. Perkembangan Hidup (Allah)
"Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat dan kasih karunia Allah ada padaNya." (Lukas 2:40)

18. Perkembangan Akal dan Hikmat (Allah)
"Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmatNya dan besarNya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia." (Lukas 2:52)

19. Dalam Usia 12 Tahun (Allah) Dibawa ke Yerusalem
"Tiap-tiap tahun orangtua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berusia 12 tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu." (Lukas 2:41-42)

20. (Allah) Tidak berdaya
"Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriKu sendiri." (Yohanes 5:30)

21. (Allah) Tidak Mengetahui Waktu
"Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, Malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapak saja." (Markus 13:32)

22. (Allah) Tidak Mengetahui Musim
"Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas muridNya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau la mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daunan saja, sebab memang bukan musim buah ara." (Markus 11:12-13)

23. (Allah) Tidak Terpelajar
"Waktu pesta itu sedang berlangsung, Yesus masuk ke Bait Allah lalu mengajar di situ. Maka heranlah orang-orang Yahudi dan berkata: "Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar! (Yohanes 7:14-15)

24. (Allah) Belajar dari Pengalaman
"Dan sekalipun la adalah Anak, la telah belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritaNya." ( Surat kepada Orang Ibrani 5:8)

25. (Allah) Diuji oleh Iblis
"Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun. Di padang gurun itu Ia ditinggal empat puluh hari lamanya dicoba oleh lblis." (Markus 1:12-13)

26. Iblis Berulang kali Menguji (Allah)
"Sesudah iblis mengakhiri semua percobaan itu, ia mundur dari padaNya dan menunggu waktu yang baik." (Lukas 4:13)

27. (Allah) Sama dengan Orang Awam, Diuji Juga
"Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." (Ibrani 4:151

28. (Allah) Yang Benar, Tidak Dicobai oleh Yang~ahat
"Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang fahat, dan la sendiri tidak mencobai siapapun." ( Surat Yakobus 1:13)

29. Selain (Allah ) Diuji dengan Kejahatan
"Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya." ( Surat Yakobus 1:14)

30. (Allah) Mengakui dan Bertobat
"Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibabtis olehnya." (Matius 3:13) Ini menunjukkan pengakuan atas dosa (Matius 3:6), bertobat daripadanya (Matius 3:11 ) ,

31. (Allah) Tidak Datang untuk Menolong Orang-orang Berdosa
" Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikutNya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu. JawabNya: Kepadamu telah diberikan rahasia kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya:
"Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipum mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun." (Markus 4:10-12)

32. (Allah) yang Rasialis
"Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud." (Wahyu 5:5)

33. (Allah) Datang Hanya untuk Bangsa Yahudi Saja
"Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel ." (Matius 15:24)

34. (Allah) Memecah-belah dan Berat Sebelah
"Keduabelas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria melainkan pergilah ke domba-domba yang hilang dari umat Israel ." (Matius 10:5-6)

35. Selain dari Yahudi, Hanyalah Anjing di Mata (Allah)
"Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." (matius 15:26)

36. Kerajaan (Allah)
"Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan kerajaannya tidak akan berkesudahan." (Lukas 1:33)

37. Gelar Kebesaran (Allah)
"Raja orang Yahudi" (matius 2:2) "Engkau raja orang Israel " (Yohanes 1:49 dan 12:13)

38. (Allah) yang T`idak Menyerupai Tuhan
"Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus." (Matius 4:2)

"Pada pagi-pagi hari dalam perjalananNya kembali ke kota , Yesus merasa lapar." (Matius 21:18)

"Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas muridNya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar." (Markus 11:12)

39. (Allah) Haus
"Aku haus!" (Yohanes 19:28)

40. (Allah) Tidur
"Tetapi Yesus tidur." (Matius 8:24)
"Dan ketika mereka sedang berlayar, Yesus tertidur." (Lukas 8:23)
"Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam." (Markus 4:38)

41. (Allah) Letih
"Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu." (Yohanes 4:6)

42. (Allah) Masygul Hatinya dan Terharu
"Maka masygullah hatiNya. Ia sangat terharu." (Yohanes 1 1:35)

43. (Allah) Menangis
"Maka menangislah Yesus." (Yohanes 11:35)

44. (Allah) Sedih dan Gentar
"Maka mulailah la merasa sedih dan gentar, lalu kataNya kepada mereka: "HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya." (Matius 26:37-38)

45. (Allah) Takut dan Gentar
"Ia sangat takut dan gentar, lalu kataNya kepada mereka: "Hatiku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah." (Markus 14:34)

46. (Allah) Lemah
"Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa." (Lukas 22:43-44)

47. (Allah) MengusirPedagang dengan Kekerasan dan Cambuk
"Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ." (Lukas 19:45)

"Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam hati suci didapatiNya pedagang-pedagang lembu, kambing, domba, dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar itu dihamburkanNya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkanNya." (Yohanes 2:13-i5)

48. (Allah) Dewa Peperangan
"]angan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai di atas bumi, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya." (Matius 10:34-36)

"KataNya kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan mernbeli pedang." (Lukas 22:36)

49. (Allah) Yang Lari
"Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuhNya." (Yohanes 7:1)

50. (Allah) Tidak Berani Tampil Di Depan Yahudi
"Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi." (Yohanes 11:53-54)

51. (Allah) Lari dari Hadapan Mereka
"Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia lompat dari tangan mereka." (Yohanes 10:39)

52. (Allah) Dilempari Batu dan Lari
"Lalu mereka mengambil batu melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah." (Yohanes 8:59)

53. (Allah) Dikhianati Muridnya
"Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-muridNya. Maka datanglah Yudas ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata." (Yohanes 18: 2-3)

54. (Allah) Ditangkap dan Dihina
"Dan orang-orang.yang menahan Yesus, mengolok-olok Dia dan memukuliNya. Mereka menutupi mukaNya dan bertanya: "Cobalah katakan siapakah yang memukul Engkau?" (Matius 26:67-68)

55. Muka (Allah) Ditampar Seorang Penjaga
" Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar mukaNya sambil berkata: "Begitukah jawabmu kepada Imam besar? Jawab Yesus kepadanya.

"Jikalau kataKu itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kataKu itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?" (Yohanes 18:22-23)

56. (Allah) Dijatuhi Hukuman Mati
"Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan, bahwa Dia harus dihukum mati." (Markus 14:64)

"Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati! (Matius 26:66)

57. (Allah) Seperti Seekor Domba yang Dibawa ke Pembantaian

"Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan Ia tidak membuka mulutNya. Dalam kehinaanNya berlangsunglah hukumanNya." (Kisah para rasul 8:32-33)

58.Akhir Kesudahan (Allah)

a. (Allah) Mati
"Lalu bersuaralah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawaNya." (Markus 15:37)

b. Kematian (Allah) Sudah Ditentukan
"Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah." (Roma 5:6)

"Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati." (Yohanes 19:33)

c. Minta Mayat (Allah)
"Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya. Dan Yusuf pun mengambil mayat itu." (Matius 27:58-59)

d. Kain Kafan (Allah)
"Dan Yusuf pun mengambil mayat itu, mengafaninya dengan kain lenen yang putih bersih, lalu membaringkanNya di dalam kuburNya yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia." (Matius 27:59-60)

e. Pernyataan Berkabung dengan Kematian (Allah) "Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sesungguhnya, orang ini adalah orang benar." (Lukas 23:47)

Berdasarkan kutipan-kutipan dari kitab suci yang telah kami paparkan di atas, kami tidak menemukan adanya kekuatan dan kebenaran alasan yang dikemukakan oleh si advokat itu mengenai bersekutunya Isa Alaihissalam dengan Allah baik dalam tabiatnya maupun dalam kemiripannya dari segala sisi. Karena itulah kami berkesimpulan bahwa Isa Almasih itu bukan Allah.

Walaupun si advokat itu telah berusaha dengan segala daya hendak memutar-balikkan fakta, tapi pasti ia tidak mungkin dapat membuktikan bahwa Isa As itu adalah Allah.

Dia dan para penginjil lainnya yang mengatas-namakan Yesus Almasih mustahil dapat meyakinkan kaum muslimin tentang pernyataan mereka mengenai Isa Alaihissalam yang dikatakannya lebih dari seorang lelaki biasa.

BAGIAN KEDUA : Almasih bukan Nama

Dewasa ini lebih dari semilyar kaum Masehi beriman pada pernyataan "Yesus (Isa Alaihissalam) yang berasal dari Nazaret adalah Almasih". Mereka mengimaninya tanpa meneliti secara mendalam. Mereka mengemukakan "seribu satu" ramalan dari kitab suci bangsa Yahudi (Perjanjian Lama) untuk membuktikan pengakuannya tentang "Yesus adalah Almasih yang dijanjikan oleh bangsa Yahudi".

Marilah kita tinggalkan "seribu" ramalan itu dan kita teliti satu kebenaran saja, yang telah diramalkan sendiri oleh Yesus. Itu merupakan satu-satunya ramalan Yesus yang tidak diragukan lagi dalam Injil. Untuk itu marilah kita teliti kembali, apakah ia sudah menepati janjinya kepada bangsa Yahudi.

Pertama-tama, kita harus menerima kebenaran kata "Almasih" sebagai gelar, bukan nama.

Almasih terjemahan dari kata Ibrani "Mesias", yang artinya "seorang yang diurap dengan minyak kudus". Persamaan katanya dalam bahasa Yunani ialah "Christos", yang dalam bahasa Inggris disebut dengan "Christ".

Pada masa itu para alim ulama dan raja-raja yang hendak dilantik untuk menduduki suatu jabatan tertentu "diurap" dengan minyak kudus. Kitab suci memberikan gelar ini meskipun kepada Raja Cyrus (dari Parsi) yang menyembah berhala, seperti dalam bunyi ayatnya:

"Beginilah firman Tuhan: "inilah firmanKu kepada orang yang kuurapi, kepada Koresy yang tangan kanannya Kupegang, supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup." (Yesaya 45:1 )

"Lukas mengisahkan kepada kita, ujarnya:

"Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum ia dikandung ibuNya." (Lukas 2:21 )

Nama yang diberikan kepada Maryam untuk anaknya sebelum dilahirkan adalah Yesus (Isa), bukan Almasih. Ia mengaku dirinya "Almasih", sesudah dibaptis oleh Yohanes Pembabtis (Yahya Alaihissalam). Terhadap gelar ini, bangsa Yahudi tidak sepenuhnya menerima. Oleh karena itu mereka meminta suatu tanda!

Dalam Injilnya, Matius meugutarakan tentang ahli Taurat dan orang Farisi yang datang kepada Yesus untuk meminta tanda itu. Mereka berkata, "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." (Matius 12:38)

Mereka menuntut hakikat dari kebenaran yang dibawanya itu. Yang mereka minta bukan hanya suatu permainan "sulap" atau "kecepatan permainan tangan", seperti mengeluarkan kelinci dari dalam topi, atau menginjak bara api. Mereka menganggap mukjizat seperti itu hanya semacam permainan sihir dari para peramal atau dukun pembuat jampi-jampi.

Tapi apakah Yesus sudah membuktikan kebenaran janji yang pernah diucapkannya itu? Secara aklamasi umat Nasrani mengatakan "Ya!" Mereka beraklamasi tanpa memperdulikan nasihat-nasihat kitab sucinya sendiri, yang mengatakan kepada mereka: "Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik." (I Tesalonika 5:21 )

BAGIAN KETIGA : Masalah Kebangkitan Al-Masih

A. Tidak Ada "Tanda"
Hanya Satu Tanda Untuk Yahudi!

Namun Yesus menjawab permintaan orang Yahudi itu dengan keras dan kasar. Ia berucap, "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam." (Matius 12:339-40).

Dari perkataan di atas terlihat, Yesus tidak berusaha bersikap baik dan lemah lembut kepada orang Yahudi dengan menunjukkan bukti-bukti yang pernah diberikan selama itu, misalnya:

a. Mukjizat memulihkan penglihatan seorang pengemis buta yang bernama Bartimeus. (Markus 10:46-52) dan (Lukas 18:35-43)

b. Mukjizat menyembuhkan penyakit pendarahan wanita yang dideritanya selama dua belas tahun, sehingga sampai menghabiskan semua miliknya. Yesus melakukan itu hanya dengan menjamah jubahnya. (Markus 5:25-34)

c. Mukjizat mengeluarkan roh jahat ke dalam tubuh kawanan babi yang berjumlah lebih dari dua ribu ekor. (Markus 5:1-20) d. Mukjizat memberi makan kepada lima ribu orang yang mengikutinya. (b:l-15)

Namun sayang, terhadap orang Yahudi Yesus tidak mengingatkan mereka. Yesus tidak berusaha mengingatkan orang Yahudi agar tidak menuntut hal-hal baru dan mengajak mereka merenungi kembali tanda dan mukjizat yang sudah pernah ia berikan. Di sini Yesus malah menyatakan dengan keras dan kasar kepada mereka: "Tidak akan diberikan tanda, (kecuali satu tanda), seperti tanda nabi Yunus!"

B. Yunus Melarikan Diri Dari Tugas Da'wah.
Lantas apa sebenarnya ayat (mukjizat) Yunus Alaihissalam itu?

Untuk menemukan jawabannya terlebih dulu kita harus membaca surat Yunus dalam Perjanjian Lama. Menurut kitab itu, Allah telah memerintahkan kepada Yunus agar pergi ke kota Niniwe untuk memperingatkan penduduk kota itu agar segera bertobat dan insaf dari segala tingkah lakunya yang jahat. (Yunus 3:8)

Namun ternyata Yunus enggan pergi ke Niniwe. Ia malah melarikan diri ke Yafo. Di sana ketika ia melihat sebuah perahu yang akan berlayar, dengan cepat ia naik untuk melarikan diri dari perintah Allah.

Ketika perahu berada di tengah laut, tiba-tiba datang angin topan dan gelombang besar yang menakutkan. Melihat kejadian ini si nakhkoda berkeyakinan bahwa di antara penumpangnya pasti ada salah seorang yang telah berbuat durhaka. Si nakhkoda kemudian berembuk dengan para penumpangnya untuk mengatasi masalah ini. Kemudian mereka berkata, "Marilah kita undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini." (Yunus 1:7)

Meskipun Yunus merasa enggan memenuhi perintah Allah untuk pergi berdakwah, tapi setelah kalah dalam undian, dengan gagah berani ia menawarkan diri untuk melaksanakan hukuman itu. Katanya, "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu." (Yunus 1:12)

C. Hidup Atau Matikah, Yunus?
Dengan gagah berani nabi Yunus Alaihissalam menyerahkan dirinya untuk dijadikan tumbal dan korban. Dengan sendirinya, sebelum dilemparkan ke dalam laut, ia tidak usah dipenggal atau ditikam terlebih dahulu. Dengan sukarela ia sudah menyatakan kesiapannya untuk dilempar ke dalam laut. Seraya berkata, "Campakkanlah aku ke dalam laut! "

Kini timbul pertanyaan, "Apakah ketika dilemparkan ke dalam laut Yunus Alaihissalam dalam keadaan mati atau hidup?"

Semua anak-anak Nasrani yang mengikuti pelajaran hari Minggu akan menjawab tanpa pikir panjang lagi: "Dalam keadaan hidup! Setelah itu barulah gelombang laut dan angin ribut reda!"

Apakah hanya secara kebetulan saja ia ditelan ikan? Di dalam perut ikan itu, apakah Yunus dalam keadaan hidup atau mati?

Dengan serentak anak-anak Nasrani pasti akan menjawab, "Dalam keadaan hidup!"

Kalau begitu apa buktinya?

Mereka akan menjawab dengan serentak, "Yunus berdoa kepada Tuhan Allahnya di dalam perut ikan itu. Katanya, "Dalam kesusahan aku berdoa kepada Tuhan dan Ia menjawab aku." (Yunus 2:1-2) Selanjutnya anak-anak itu akan menjawab lagi, "Yang jelas di dalam perut ikan itu Yunus hidup, karena orang mati tidak berseru dan berdoa!"

Lantas apakah selama tiga hari ikan itu membawanya mengarungi lautan, Yunus dalam keadaan mati atau hidup?

Jawaban mereka pasti tidak akan berubah: "Hidup!"

Apakah Yunus mati atau hidup, ketika ikan itu memuntahkannya ke pantai (setelah tiga hari)?

]awaban mereka tetap tidak berubah: "Hidup!"

Jawaban anak-anak Nasrani itu bisa diterima oleh semua golongan agama, baik Yahudi, Nasrani, maupun Islam.

D. Persepsi Kaum Masehi
Terhadap Yesus, Bertentangan Dengan Peristiwa Yunus

Jika dikatakan Yunus hidup selama tiga hari tiga malam, maka seharusnya Yesus juga hidup di dalam kuburnya, seperti yang diramalkannya sendiri.

Kaum Nasrani bergantung kepada benang lapuk. Mereka menyatakan "Yesus mati". Sebenarnya hal ini dilakukan demi untuk mengabdikan pada "idee" juru selamat. Karena itulah, tidak bisa tidak; harus dijawab bahwa Yesus mati selama tiga hari tiga malam dalam kuburnya. Pernyataan ini jelas amat berbeda dengan apa yang diucapkan Yesus dalam ramalannya. Yunus tetap hidup selama tiga hari tiga malam, tetapi Yesus telah mati selama tiga hari tiga malam. Pernyataan ini juga dikemukakan oleh kaum Masehi.

Pernyataam kaum Nasrani ini amat berbeda dengan peristiwa yang telah terjadi terhadap Yunus padahal Yesus telah berkata: "Seperti Yunus". Ia tidak berkata: "Berbeda dengan Yunus!" Pernyataan kebenaran ini merupakan kebenaran ukuran Yesus yang diberikan kepada dirinya sendiri. Yesus juga mengatakan bahwa ia bukan Mesias bangsa Yahudi yang sebenarnya.

Bila yang ditulis dalam Injil yang asli itu benar demikian, maka kenapa kita mencela penolakan bangsa Yahudi terhadap "Almasih"?

Tiga hari + tiga malam = 72 jam?!

Seorang doktor ketuhanan dan profesor dalam ilmu theologi berbicara tentang masalah paragraf (Matius 12:40) yang diperselisihkan itu. la mengatakan bahwa penekanannya lebih dititik-beratkan pada masalah faktor waktu: "Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga anak manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam."

Profesor ini juga menambahkan. Katanya, "Saya meminta perhatian anda pada kata "tiga" yang diulang-ulang sebanyak empat kali untuk membuktikan bahwa Yesus merealisasikan ramalannya yang berkenaan dengan "lamanya waktu" yang akan dilaluinya di dalam kubur. lni bukan "seperti Yunus" yang berkenaan dengan keadaan hidup atau mati selama masa itu."

Bila yang ditekankan Yesus di sini hanya fakxor waktunya saja, baiklah kita bertanya kepada sang profesor itu, "Apakah Yesus sudah merealisasikan janjinya kepada orang Yahudi? Maka si Nasrani yang dogmatis akan menjawab dengan lantang: "Sudah!"

E. Kapan Yesus Disalib?
Kini timbul pertanyaan: "Kapan Almasih disalib? Seluruh dunia Masehi akan mengatakan: "Pada hari jumat!"

Peristiwa inilah yang menyebabkan timbulnya pesta peringatan yang disebut "Good Friday" (hari jumat yang baik). Seluruh umat Masehi di Amerika hingga ke Zambia , di Afrika Selatan, dari Ethiopia sampai ke Zaire semua mengadakan hari besar resmi pada hari "jumat" yang mendahului hari raya Paskah.

Timbul pertanyaan, "Apa yang membuat "Good Friday" mempunyai tempat yang begitu terhormat di kalangan kaum Nasrani?"
Seluruh umat Masehi akan serempak mengatakan: "Karena kematian Almasih di atas kayu salib pada hari ini untuk membersihkan dosa-dosa kita."

Tapi benarkah Yesus telah dibunuh di atas kayu salib pada hari jumat 1950 tahun yang lalu? Umat Masehi akan serentak menjawab: "Benar!"

Berdasarkan keterangan singkat yang ada di Injil, kami berkesimpulan kaum Yahudi sudah kegerahan benar ingin cepat-cepat membersihkan negerinya dari Yesus. Oleh karena itu, begitu Yesus tertangkap, ia langsung diadili secara kilat di tengah malam buta. Di pagi buta, pengadilan langsung mengirimkan Yesus dan menyerahkannya kepada Pilatus , wali negara itu.

Kami juga berkesimpulan, orang yang menangkap Yesus sebenarnya merasa takut, karena mereka tahu Yesus bukan saja dipandang sebagai pahlawan, tapi juga dipandang sebagai orang yang baik dan benar. Tapi sebaliknya, musuh-musuhnya sangat muak dan ingin cepat-cepat membunuhnya.

Musuh-musuhnya berhasil memaksa penguasa setempat untuk menyalibnya. Mereka jugalah yang ingin cepat-cepat menurunkan Yesus dari kayu salib sebelum matahari Jumat terbenam. Ini dilakukan demi menghormati hari Sabtu yang kudus bagi mereka (orang Yahudi). Bagi mereka hari Sabtu yang kudus dimulai sekitar pukul enam sore hari Jumat.

Untuk ini bangsa Yahudi sudah diperingatkan dalam Kitab surat Ulangan 21:23. Mereka dilarang menggantung mayat orang yang disalib yang dikutuk Allah (semalam suntuk) di atas kayu salibnya. Mayat itu harus segera dikuburkan pada hari itu juga supaya bumi Allah-tidak terkena najis.

Begitu besar perhatian mereka pada hari Sabtu. Demi mensucikan hari Sabtu maka mayat Yesus segera diturunkan dari atas kayu salibnya.

Demikianlah yang telah dilakukan oleh murid-murid rahasia Yesus kepada Pilatus . Mereka meminta agar diperbolehkan menurunkan mayat Yesus dan menguburkannya menurut adat bangsa Yahudi. Mereka memandikannya, mengafaninya dengan kain lenen dan membubuhinya dengan rempah-rempah sesuai tradisi bangsa Yahudi (Yohanes 19:39). Setelah itu mereka memasukkan mayat yang sudah dikafani itu ke dalam tanah galian kuburan menjelang malam.

Di antara berbagai golongan dan mazhab yang beraneka ragam dalam agama Masehi terdapat banyak perselisihan dan perbedaan. Namun untuk mengatasi perselisihan itu mereka telah bersepakat untuk menduga bahwa Yesus berada dalam kubur pada Jumat malam, seperti dugaan mereka Yesus masih berada di dalam kuburnya pada pagi hari Sabtu. Mereka juga menduga Yesus masih di dalam kuburnya pada Sabtu malam. Mengenai dugaan ini umat Masehi telah bersepakat dengan sepenuh hati.

Kami sengaja mengulang-ulang kata "menduga atau dugaan" hingga tiga kali, karena terhadap kejadian ini semua Injil hanya berdiam diri terutama dalam menetapkan kepastian waktu Yesus ke luar dari kuburnya.

Ada kemungkinan Yesus telah dibawa pergi oleh "murid-murid rahasianya" pada malam Jumat ke suatu tempat yang lebih aman. Tapi dalam hal ini kami tidak mempunyai hak untuk berprasangka terhadap para pengarang Injil. Oleh karena itulah saya sengaja mengulang kata "menduga dan dugaan" sampai tiga kali.

Sekarang marilah kita melihat pemecahan terakhir tentang kebenaran Yesus (telah tinggal) dalam kuburnya selama tiga hari tiga malam.




Dalam kitab suci umat Nasrani sendiri dikatakan bahwa Yesus dikubur sore hari jumat menjelang matahari terbenam, dan sudah tidak diketemukan lagi mayatnya dalam kubur pada pagi hari Ahad sebelum matahari terbit (lihat uraian dalam tabel). Dengan demikian jelaslah, Yesus tinggal di dalam kuburannya bukan tiga hari tiga malam (seperti yang dikatakan para penginjil), tetapi hanya sehari dua malam!

Dari pengamatan terhadap keterangan kitab suci kaum Masehi itu kita melihat untuk kedua kalinya Yesus telah gagal "membuktikan janjinya". Pertama, ketika Yesus berbeda dengan Yunus. Yunus berada dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam dalam keadaan hidup. Tapi Yesus sebaliknya. la mati kemudian bangkit dari tengah-tengah orang mati itu.

Kedua, ketika terungkap bahwa tiga hari tiga malam yang dinyatakan dengan tegas oleh semua Injil itu setelah diselidiki ternyata hanya sehari dua malam. Maria Magdalena pergi ke kuburannya menjelang fajar menyingsing pagi hari ahad, tetapi Yesus sudah tidak ada lagi di kuburannya.

Keluarga Armstrong telah mengeksploitasi seluruh dunia Masehi. Tampaknya keluarga itu telah mempelajari ilmu hitung dengan baik.

Dalam majalah "Plain Truth", Mr. Robert Fahey menguraikan ceramahnya sewaktu di hotel Holiday inn di Durban . Dalam ceramahnya itu Mr. Robert Fahey berusaha meyakinkan para pendengarnya yang kristen, bahwa Yesus disalib pada hari Rabu bukan hari jumat, seperti yang diduga kaum Masehi Orthodoks selama dua ribu tahun yang lalu.

Berdasarkan pengamatan dan anggapannya itu, ia mengemukakan bahwa kalau seseorang menghitung mundur dari pagi hari Ahad, maka akan ditemukan tiga hari tiga malam. Karena itu, penyaliban harus ditetapkan hari Rabu bukan Jumat.

Saya mengucapkan selamat kepada Mr. Robert Fahey atas kemahirannya. Lantas saya bertanya kepadanya, "Bagaimana dengan upacara "Good Friday" yang telah dirayakan kaum Masehi sejak dua ribu tahun yang lampau, apakah akan ditukar dengan "Good Wednesday"? Tapi bagaimana mungkin. Dewasa ini hampir di seluruh dunia kaum Masehi yang berjumlah lebih dari 2,2 milyar tidak mengetahui waktu yang sebenarnya Yesus disalib. Ini berarti gereja kaum Katolik yang mengaku memiliki rangkaian tidak terputus dalam kepausan sejak Petrus sampai hari ini berdasarkan pengakuan atau penemuan Mr. Fahey semuanya telah tersesat.

F. Siapa Yang Menyesatkan Kaum Maselii?
Timbul lagi pertanyaan: "Siapa yang telah menyesatkan kaum Masehi selama dua ribu tahun yang lalu, Allah atau Setan?

Mr. Robert Fahey menjawab dengan tegas: "Setan!"

Lantas saya berkata lagi kepada Mr. Fahey, "Begitu mudahnya setan mengaburkan hal-hal yang prinsip dalam akidah mereka. Perayaan yang sudah beribu tahun mereka namakan "Good Friday" dengan segera dapat diganti dengan "Good Wednesday. Kalau begitu, sudah sejauh mana upaya penyesatan terhadap kaum Masehi di sekitar hakikat keesaan Allah, baik ketuhananNya maupun kekuasaanNya, yang tampaknya jauh lebih mudah dilakukan?

Mendengar pertanyaan saya ini, Mr. Robert Fahey tidak memberi komentar apa-apa. Ia malah berlalu dan pergi.

Kalau demikian rupa keimanan guru akidah Masehi dunia dewasa ini, apakah tidak pada tempatnya bila kita mengajukan pertanyaan lagi: "Apakah ini bukan suatu tipu daya. terbesar dalam sejarah?"[]

BAGIAN KEEMPAT : Dialgo antara Ahmad Deedat dan Pendeta Rev. Roberts
(DIREKTUR LEMBAGA AL-KlTAB AFRIKA SELATAN)

Dalam pelajaran nomor dua yang saya berikan ("Who Moved the Stone?") dulu, saya berjanji akan membahas perbedaan ukuran yang dipakai oleh penganut agama Masehi. Dalam bagian ini kami akan manafsirkan permasalahan yang sedang kita hadapi sekarang, yakni mengenai "Kebangkitan atau Kebangunan".

Saya tengah merencanakan untuk melakukan perjalanan ke Transvaa di Afrika Selatan dalam rangka mengadakan dakwah keliling. Sebelum itu lebih dahulu saya menelpon rekan saya yang bernamz Hafidh Yusuf Dadu dari Standerton untuk mengabarkan rencana perjalanan keliling yang akan segera saya lakukan itu.

Rekan saya mengatakan bahwa ia sedang mempelajari bahasa Ibrani. Ia berharap supaya saya berusaha memperoleh kitab suci dalam bahasa Ibrani yang disertai tafsir bahasa Inggris.

Saya pergi ke toko buku Lembaga A1 kitab di Durban . Saya berhasil mendapatkan buku itu tanpa menemui kesulitan. Saya menemukan kitab suci yang "authorized version" yang juga dikenal dengan "King James Version".

Ketika saya sedang mencari kitab yang baik dan yang harganya relatif murah itu, saya melihat seorang ibu yang duduk di belakang meja sedang menelpon seseorang. Tiba-tiba ia bertanya kepada saya, "Maaf Tuan, apakah tuan Ahmed Deedat?" Saya menjawab singkat, "Ya."

Kemudian ia berkata lagi, "Direktur Lembaga Al kitab ingin berbincang-bincang dengan tuan." Saya menjawab, "Dengan segala senang hati." Kemudian ia meneruskan bicaranya. Saya jawab dengan gurauan sambil melepaskan senyum kepadanya, "Saya kira anda sedang memanggil polisi, karena saya telah melihat-lihat kitab suci lama dan banyak sekali." Ia berkata, "Tidak, pendeta Rev. Roberts, direktur Lembaga Alkitab ini ingin bercakap-cakap dengan tuan."

Tak lama kemudian, pendeta Roberts datang menghampiri saya dan memperkenalkan dirinya kepada saya. Kemudian ia meminta kitab suci yang ada di tangan saya. Lalu saya berikan kitab itu. Dia kemudian membuka dan membacakan ayat itu untuk saya. Bacanya:

"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus." (Yohanes 17:3)

Sesudah saya mendengarkan bacaannya dari kitab sucinya itu, saya menjawab, "Saya menerima!" Maksudnya ialah menerima isi risalah yang ingin disampaikan kepada saya. Pada waktu itu saya tidak mengatakan kepadanya bahwa apa yang disaimpaikan kepada saya sama dengan apa yang dibawa A1-Qur'anul Karim kepada umat manusia sejak empat belas abad yang lalu tentang kewajiban semua orang untuk beriman "dengan Allah yang Maha Esa lagi Maha Kuat, dan bahwa Isa Alaihissalam (Yesus Almasih) tak lain hanya seorang rasul dari Allah. Kalimat Al-Qur'an itu berbunyi sebagai berikut:
…Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam Itu adalah utusan Allah dan (yang terjadi dengan) kalimatNya yang disampaikanNya kepada Maryam dan (dengan tiupan) roh daripada-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasulNya dan Janganlah kamu mengatakan: (Tuhan Itu) tiga." (An Nisaa: 171)

Sudah tentu pendeta Roberts senang sekali mendengar jawaban saya. Kemudian ia cepat-cepat membuka kitab sucinya dan mencari ayat lain. Ia mulai membaca kalimat-kalimat yang dikatakan dari Yesus. Bacanya:

"Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu." (Yohanes 13: 34-35)

Setelah selesai membaca teks itu, saya menyambutnya dengan berkomentar: "Baik sekali!" Rupanya jawaban dan komentar saya itu makin membuatnya lebih berani. Untuk mendapatkan seorang penginjil baru ia membacakan ayat lagi:

"Jangari kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (matius 7:i-2)

Sebagai komentar atas paragraf itu saya menjawab, "Saya setuju!"

Sebab utama persetujuan dan penerimaan saya terhadap yang dibacakan pendeta itu kepada saya, bukan untuk mendapatkan diskon khusus. Namun karena kutipan-kutipan yang dibacakannya itu pada umumnya memiliki kesamaan dengan risalah dan pikiran yang Allah berikan kepada kita untuk dikumandangkan, diajarkan dan diamalkan. Kalau saya memisahkan segi-segi kebenaran antara kaum Muslimin dan kaum Masehi maka itu
berarti saya akan menjadi seorang pendengki yang tidak punya toleransi.

Misalnya, saya mengatakan tentang sesuatu risalah tertentu dalam kitab kita (Al-Qur'anul Karim) itu sangat baik, tapi mengatakan buruk sekali pada risalah yang sama yang terdapat dalam kitabnya. Itu menandakan saya sudah menjadi juara munafiq dan pekerjaan itu merupakan kepalsuan akhlak.

Apa tujuan yang sebenarnya ingin dicapai pendeta Rev. Roberts dalam membacakan kitab sucinya kepada saya?

Memang benar, saya mendapatkan "diskon khusus" dari semua kitab yang saya beli dari toko buku itu, dan mungkin saya satu-satunya orang non Masehi yang mendapatkan diskon seperti itu. Dari ciri-ciri pakaian dan jenggot saya, dia tentu tahu bahwa saya seorang muslim. Meskipun saya telah diberinya diskon terhadap semua buku-buku yang saya beli tapi tetap saja dia belum bisa merubah saya menjadi seorang Nasrani.

Dengan lemah lembut dan berusaha bijak bestari, sang direktur yarig pendeta itu membacakan beberapa ayat Injil kepada saya untuk mengetahui reaksi saya. Rupanya ia tidak tahu bahwa saya sudah mengetahui semua teks-teks yang indah itu sejak lama. Malah akhirnya ia heran, mengapa hingga kini saya belum juga menganut agama Masehi?

Selama ini pendeta yang sopan itu telah bertindak sebagai guru yang ingin mengajar dan membantu muridnya mengetahui lebih dalam. Oleh karena Nabi Saw kita memerintahkan kepada kita dalam sabdanya: "Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang ke lahad!"

"Tuntutlah ilmu meskipun ke negeri Cina!"

Sebagai umat Muhammad Saw saya amat bersemangat untuk belajar. Maka saya berkata, "Saya sependapat dengan semua yang telah anda bacakan kepada saya. Tetapi saya menemukan problem dengan kitab suci anda."

Ia bertanya, "Problem apa kiranya yang menyulitkan anda?" Saya menjawab, "Saya harap anda membaca Injil Lukas 3:23!" Maka ia pun melakukannya.

Saya berkata lagi kepadanya, "Tolong anda bacakan kepada saya!" la pun membacanya.

"Ketika Yesus memulai pekerjaannya, la berumur kira-kira tiga puluh tahun dan Dia (menurut anggapan orang) adalah anak Yusuf, anak Eli." (Lukas 3:231)

Saya perlihatkan kepada pendeta itu kalimat yang diberi kurung: (menurut anggapan orang). Lalu saya bertanya kepadanya, "Apakah anda melihat kalimat yang diberi kurung itu?"

Ia menjawab, "Ya, saya melihatnya!" Lalu saya tanyakan kepadanya, "Kenapa ada kalimat yang berkurung di situ?" Lantas ia mengakui dan berkata, "Saya tidak tahu pasti, tetapi saya akan menanyakannya kepada salah seorang ahli kitab suci."

Saya heran dengan kerendahan hatinya. Padahal menurut saya, semua direktur Lembaga A1 Kitab di Afrika Selatan berasal dari pensiunan pendeta. Akhirnya saya berkata kepadanya, "Baiklah, kalau anda tidak tahu, ijinkanlah saya yang akan memberitahukan kepada anda mengenai alasan diberinya kalimat yang berkurung itu. Tidak usahlah anda bersusah-susah menanyakannya kepada ahli kitab suci."

Saya lalu menjelaskan hal itu kepadanya. Dalam "manuskrip" Injil Lukas "yang lebih kuno" tidak terdapat kalimat "(menurut anggapan orang)". Sebenarnya ini hanya pekerjaan penerjemah Injil yang merasa bahwa tanpa adanya tambahan (penjelasan) yang asing ini, dikhawatirkan "domba-domba kecil"1 yang belum kuat benar imannya; akan tergelincir dalam keyakinannya, bahwa Yusuf si tukang kayu itulah bapak yang sebenarnya dari Yesus. Dengan alasan itulah, mereka memberikan tambahan penjelasan pribadi dan diberi kurung agar jangan sampai terjadi kesalah-pahaman.

Selanjutnya saya menambahkan, "Sebenarnya saya tidak ingin mencari-cari kesalahan dalam cara atau sistem kalian dalam menambah kalimat di antara kurung itu untuk membantu para pembaca yang masih awam."

"Tetapi yang membuat saya heran ialah karena dalam seluruh penerjemahan kitab suci ke dalam bahasa Afrika dan bahasa Timur lainnya, kalian telah membiarkan kalimat "menurut anggapan orang." dan telah menghilangkan kedua kurungnya itu. Kalau begitu tidak mungkinkah bangsa-bangsa di seluruh dunia ini (selain Inggris) tidak memahami arti dan tujuan dari kedua kurung itu?"

Saya melanjutkan pembicaraan lagi, "Apa jeleknya orang-orang yang berbicara bahasa Afrikaans? Kenapa kalian menyingkirkan kedua kurung itu dari Injil terjemahan ke bahasa Afrikaan, sedang kalimatnya masih tetap?"'

Mendengar uraian saya itu, sang Direktur yang pendeta itu langsung memprotes, "Saya, tidak melakukannya."

Saya lalu menjawab lagi, "Saya tidak menuduh anda. Tetapi kenapa lembaga Al Kitab yang anda wakili dan para ulama kitab suci berani main-main "dengan firman Allah"2 Bila Allah yang Maha Kuat tidak merasa perlu melindungi Lukas dari kesalahan3 lantas apa orang lain mempunyai hak untuk menambah atau menghilangkan suatu kalimat dari "kitab Allah"? Atas dasar hak apa kalian membuat atau memalsukan "kalimat-kalimat Allah"?

Ada kemungkinan kalimat-kalimat tambahan yang diletakkan di antara dua kurung itu, jika kedua kurungnya diangkat, maka akan dikatakan orang sebagai keterangan dari Lukas juga. Karena dalam penyusunan Injilnya, ia mendapat ilham dari Allah. Oleh karena itu pemalsuan yang disusupkan pada teks-teks yang asli itu dengan sendirinya akan menjadi firman Allah juga.

Akhirnya saya sudahi uraian saya dengan kata-kata di bawah ini:

"Sesungguhnya ulama-ulama ketuhanan modern dewasa ini telah berhasil gemilang. Sementara ahli kimia jaman dahulu telah gagal merubah logam yang murah menjadi emas yang berkilau-kilauan."

Dalam perbincangan ini, sang pendeta mengalihkan pembicaraan, ke luar dari pokok pembicaraan semula. sehingga membuat saya berkata, "Hati-hatilah tuan, tampaknya orang Inggris sudah banyak yang tidak mengetahui bahasanya sendiri."

Dia membalas perkataan saya dengan tajam dan cepat. Katanya, "Apakah dengan begitu, anda bermaksud mengatakan bahwa anda lebih memahami bahasa saya daripada diri saya sendiri?"

Saya menjawab, "Sungguh tidak tahu malu saya, kalau saya mengatakan kepada orang Inggris, bahwa saya lebih memahami bahasanya."

Ia bertanya lagi, "Lalu apa yang anda maksud dengan perkataan "tampaknya orang-orang Inggris sudah banyak yang tidak mengetahui bahasanya sendiri"?"

Saya mengulangi peringatan saya sekali lagi, "Hati-hatilah tuan, kalian membaca kitab suci dengan bahasa ibu kalian seperti yang dilakukan semua kaum Masehi yang terdiri dari ribuan bahasa dunia. Meskipun begitu, tampaknya setiap kelompok bahasa Masehi memahami bahwa suatu hakikat bertolak belakang dari apa yang dibacanya."

Pendeta itu bertanya lagi, "Maksud anda bagaimana?"

Saya melanjutkan pembicaraan, "Apakah anda ingat peristiwa ketika Yesus muncul kembali, sesudah disebarluaskan pengumuman seolah-olah ia telah disalib. la muncul sambil berkata kepada murid-muridnya, "Damai sejahtera bagi kamu!" Mereka terkejut dan takut. Mereka menyangka bahwa mereka melihat hantu." (Lukas 24:36)

Mendengar perkataan itu, sang direktur Lembaga A1 Kitab itu menyatakan ingat terhadap peristiwa itu.

Lalu saya bertanya, "Apa yang membuat mereka (para murid) takut? Jika seseorang melihat temannya datang, seharusnya ia memberikan reaksi yang wajar dan normal. Menunjukkan rasa bahagianya yang luar biasa. Malah biasanya ada yang menyambutnya dengan peluk cium yang mesra. Tapi mengapa murid-murid Yesus itu malah takut metihat gurunya datang?!"

Sang pendeta menjawab, "Karena mereka (para murid) menyangka bahwa mereka melihat hantu."

Saya bertanya lagi, "Apakah Yesus menyerupai hantu?" Dia menjawab, "Tidak!"
Saya bertanya lagi, "Kalau begitu, mengapa mereka menyangka melihat hantu, jika selama ini Yesus tidak menyerupai hantu?"

Tampaknya pendeta itu mendapat kesulitan besar. Aku berkata lagi, "Ijinkanlah saya menafsirkan hal itu kepada anda."

Lantas saya berkata kepadanya, "Hati-hatilah, tuan, sesungguhnya murid-murid Almasih itu bukan saksi mata (eyewitnesses) atau saksi dengar (ear-witnesses) atau saksi peristiwa hakiki yang terjadi selama tiga hari yang lalu seperti yang diuraikan Markus, bahwa dalam situasi yang paling berbahaya dan paling sulit dalam kehidupan Yesus: "Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri." (Markus 14:50)4

Jadi, semua berita yang diketahui murid-murid itu tentang Yesus diperoleh dari desas-desus5 yang mengatakan, bahwa dia disalib dan mereka mendengar dia sudah menghembuskan napas terakhirnya. Mereka juga mendengar bahwa dia sudah dikubur selama tiga hari. Orang yang dijejali berita semacam ini6 tidak heran kalau mereka berkesimpulan seperti melihat hantu. Maka tidak mengherankan kita bila kesepuluh muridnya yang pemberani itu kaget dan terperanjat ketika melihat Yesus kembali.

"Untuk menghilangkan salah paham dan rasa. takut yang mengganggu mereka, Yesus mengajak mereka menggunakan akal sehat, ucapnya, "Lihatlah tanganKu dan kakiKu: Aku sendirilah ini." (Lukas 24:39)

Dalam bahasa kita Yesus berkata kepada mereka, "Wahai, kawan-kawan! Kenapa kalian tampak gelisahdan ketakutan. Tidakkah kalian melihat, bahwa aku ini adalah gurumu yang selalu berjalan bersamamu, yang selalu berbincang-bincang denganmu dan memecahkan roti bersamamu. Aku ini orangnya dengan tubuh dan darahnya dari semua. sisinya. Apa yang membuat pikiran kalian berubah dan ragu-ragu?"

"Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat." (Lukas 24:39)

Atau dengan kata lain, Yesus seolah-olah berkata kepada mereka, "Kalau aku mempunyai daging dan tulang, maka dengan sendirinya aku bukan hantu, mayat, atau roh!"

Saya bertanya kembali kepada pendeta itu, "Apakah uraian ini benar?"
Ia menjawab, "Ya, benar!"

Selanjutnya aku berkata, "'Sesungguhnya Yesus memberitahukan kepada kalian seperti yang tertera dalam nasnya dengan jelas dan dengan bahasa yang sangat sederhana, bahwa tubuh yang diminta kepada murid-muridnya untuk diraba dan dilihat itu bukan tubuh yang "diperbaharui". Juga bukan tubuh yang dirubah dan yang dibangkitkan. Tubuh yang dibangkitkan dari mati ialah tubuh rohani (Spiritualized body). Dia menjelaskan kepada mereka dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami bahwa dia tidak seperti yang mereka duga. Murid-muridnya mengira bahwa dia adalah roh. Bahwa dia adalah tubuh yang dibangkitkan ke dalam kehidupan setelah dari kematian. Tetapi Yesus dengan tegas dan jelas mengatakan bahwa dia tidak demikian."

Mendengar uraian itu, sang pendeta bergumam. Tiba-tiba ia bertanya, "Namun apa yang membuat anda yakin bahwa tubuh yang dibangkitkan dari mati tidak akan dapat menjelma sebagai tubuh materi (materialize physically), seperti yang dilakukan Yesus dengan jelas?"

Saya menjawab, "Karena Yesus sendiri yang mengatakan bahwa tubuh yang dibangkitkan dari mati berubah ke alam rohaniah."

Sang pendeta masih bertanya lagi dengan hati yang belum puas, "Kapan Yesus mengatakannya?"

Saya menjawab, "Anda masih ingat peristiwa yang dicatat dalam Injil Lukas 20:17 ketika Yesus didatangi ahli-ahli Taurat yang sudah tua-tua. Mereka mengajukan berbagai pertanyaan sulit dan pelik kepadanya. Antara lain tentang wanita Yahudi yang kawin dengan tujuh orang lelaki silih berganti, sesuai dengan adat Yahudi8. Setelah beberapa lama kemudian, meninggallah ketujuh orang suami dan istrinya itu?"

Sang pendeta mengatakan, "Ya, saya ingat!"

Saya lanjutkan perkataan saya, "Adapun perangkap yang dipasang untuk Yesus oleh ahli-ahli Taurat dan tua-tua itu adalah untuk menggelincirkan Yesus lewat pertanyaan ini:

"Siapakah di antara orang-orang (suami yang tujuh) itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan?" Mereka sudah menghujah Yesus, bahwa "wanita itu adalah istri dari tujuh orang (semuanya)" Sewaktu mereka menunaikan tugasnya masing-masing untuk mendapatkan anak keturunan dari wanita itu memang tidak menemukan masalah apa-apa, karena mereka semua adalah suaminya. Hal ini dilakukan silih berganti karena mereka masing-masing mengawini wanita itu setelah suaminya meninggal dunia. Namun pada hari kiamat, ketika ketujuh suami itu dihidupkan bersama-sama, akan terjadi persengketaan hebat di langit. Mereka masing-masing ingin memiliki bekas istrinya, apalagi kalau mereka merasa mendapatkan kepuasan yarig mengesankan dari si istri sewaktu mereka hidup bersama dahulu."

"Yesus berhasil menelanjangi kepalsuan pandangan mereka tentang kiamat dari mati. Dia berkata kepada mereka, bahwa pada hari kiamat dari mati "mereka tidak dapat mati lagi". (Lukas 20:36) Ini berarti, orang yang dibangkitkan dari mati akan hidup kekal (immortalized). Mereka tidak akan mati lagi. Mereka tidak akan merasa lapar, haus dan letih. Walhasil, semua senjata maut tidak akan mampu menewaskan tubuh yang sudah dibangkitkan dari mati. Selanjutnya Yesus menafsirkan dalam sabdanya,

"Mereka (tubuh yang dibangkitkan dari mati itu) sama seperti malaikat." Ini berarti pembawaan mereka akan berubah yaitu ke alam malaikat, alam rohaniah. Mereka akan menjadi makhluk rohaniah (artinya roh-roh). "Mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan." (Lukas 20:36)

Sang pendeta kemudian bertanya lagi dengan pertanyaannya yang menantang, "Namun, apa yang membuat anda begitu yakin...?"

Pertanyaannya telah mengeluarkan saya dari pokok pembicaraan yang tengah saya uraikan. Saya lanjutkan perkataan saya tadi, "Dia tidak demikian, seperti yang mereka sangka. Dia tidak berubah jadi roh, hantu atau mayat. Agar lebih jelas, ia memperlihatkan tangan dan kakinya untuk diteliti dan diamati untuk membuktikan bahwa tubuhnya masih tetap sepeiti yang dulu (material physical body) dan untuk menghilangkan kegelisahan dan keraguan mereka yang tidak beralasan. Setelah itu ia bertanya kepada mereka, "Adakah padamu makanan di sini?" (maksudnya, sesuatu yang bisa dimakan). "lalu mereka memberikan kepadaNya sepotong ikan goreng (dan sarang madu sedikit9). Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka10." (Lukas 24:41-43)

Lantas apa yang ingin dibuktikan Yesus dengan semua yang dilakukannya itu, yaitu dengan memperlihatkan kedua tangan dan kakinya dan menyuruh mereka merabanya. Yesus juga meminta makanan dan mengunyah ikan goreng dan sarang madu yang mereka berikan (di hadapan mereka)?

Apakah kata-kata dan peragaannya itu hanya sekedar sandiwara atau permainan komedi semata?

Untuk lebih jelasnya, baiklah, sekarang kami akan mengetengahkan jawaban yang diberikan oleh F. Schleiermacher11 pada tahun 1819. Ia menjawab, "Tidak!"

Ia mengucapkan jawaban itu seratus tahun yang lalu, sebelum saya dilahirkan. Tuan Albert Schweizer mengabadikan kata-katanya sebagai berikut: "Kalau Yesus hanya makan untuk membuktikan bahwa ia bisa makan, padahal ia tidak benar-benar butuh makanan. Tentu hal itu hanya suatu sandiwara semata dan hanya suatu Docetic12.

Ketika saya berbincang-bincang mengenai masalah ini dengan direktur Lembaga Alkitab, saya belum tahu sedikitpun tentang F. Schleiermacher dan para ulama Masehi lainnya yang juga meragukan kematian Yesus di atas kayu salib. Hal ini juga diabadikan oleh Albert Schweizer dalam bukunya yang berjudul "In Quest of the Historical Jesus", page.64.

Apa yang membuat umat Masehi ragu-ragu? Bukankah Yesus sudah memberitahukan kepada kalian dengan berbagai gaya bahasa yang jelas. Malah lebih dijelaskan lagi dengan sebuah peragaan, untuk membuktikan bahwa dia adalah manusia seutuhnya, bukan roh dan belum berubah ke alam rohaniah, dan bahwa dia bukan manusia yang dibangkitkan dari kematian. Tapi biarpun begitu, seluruh alam Masehi tetap meyakini bahwa Yesus telah dibangkitkan dari kematian (Yang saya maksud ialah ia telah berubah ke alam rohaniah).

Lalu siapa yang telah berbohong, kalian atau dia?

Bagaimana mungkin kalian (semua umat Masehi) membaca kitab suci kalian dengan bahasa ibu kalian meskipun mereka dan semua kelompok bahasa telah dipersiapkan untuk memahami kebalikan dari yang mereka baca?!

Kalau anda membaca kitab suci anda yang berbahasa Ibrani, misalnya, lalu anda mengatakan kurang paham dengan apa yang anda baca, kemungkinan saya bisa menerima alasan itu. Begitu pula jika anda membacanya dalam bahasa Yunani, lalu anda mengatakan tidak paham benar maksud dan tujuan yang ditulis. Hal itu mungkin bisa saya terima dengan baik. Tetapi tampaknya dalam diri kalian sudah ada perlawanan terhadap kaidah ketika kalian membaca kitab suci sekalipun dengan bahasa ibu kalian.

Kalian juga sudah terlatih dalam memahami kebalikan dari apa yang tertulis. Kalau sudah begitu, bagaimana caranya mencuci otak kalian? Atau seperti yang dikatakan bangsa Amerika: Bagaimana caranya memprogram kalian?

Kalau begitu, saya mohon dengan sangat, supaya kalian memberitahukan kepada saya, siapa yang berbohong, Yesus atau seribu juta umat Masehi di dunia ini?

Yesus mengatakan: "Tidak!", tentang kebangkitannya dari kematian. Sedangkan kalian semua mengatakan: "Ya!"

Kalau begitu siapa yang patut dipercaya oleh kaum Muslimin, Yesus atau orang-orang yang mengaku muridnya itu?

Kita sebagai kaum Muslimin sudah jelas akan mempercayai gurunya daripada muridnya. Bukankah Yesus sendiri mengatakan, "Seorang murid tidak lebih daripada gurunya." (Matius 10:24)

Demikianlah perbincangan saya dengan direktur Lembaga Alkitab Durban. Hasilnya ternyata lebih dari yang saya harapkan. Tapi akhirnya pendeta itu mengakhiri percakapan dengan sopan sambil meminta maaf dan meminta ijin untuk berpisah dengan alasan toko bukunya akan segera tutup. Dia berharap dapat bertemu lagi dengan saya, tapi tampaknya ia melarikan diri dari pembicaraan itu walaupun dengan cara yang sopan.

Saya berharap pembaca yang budiman dapat menyingkirkan sarang laba-laba yang direntangkan pada akal anda yang dapat mengacau pikiran anda dalam masalah "penyaliban". Jika anda dapat memahaminya maka hal ini akan merupakan hadiah besar untuk saya.

"Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Tetapi Ia berkata kepada mereka, "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tanganKu dan kakiKu: Aku sendiri ini; rabahlah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada padaKu." Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kakiNya kepada mereka. Ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah 1a kepada Mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepadaNya sepotong ikan goreng (dan sarang madu sedikit)13.

Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka". (Lukas 24:36-43).

01. Dalam bicaranya. Ahmed Deedat menggunakan kata (little lambs) seperti yang digunakan Yesus dalam mengisyaratkan para pengikutnya. Yesus berkata, "Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala." (Lukas 10:3) Mungkin yang dimaksud penulis dengan "domba-domba kecil" ialah para pengikut yang baru (penerjemah).

02. Dalam transkript bahasa Arab keluaran Lembaga A1 Kitab di Timur Tengah kalimat "(menurut anggapan orang)" tetap ada, tapi kedua kurungnya sudah dihilangkan. Begitu pula dalam transkript bahasa Indonesia keluaran Lembaga A1 Kitab Indonesia, Jakarta, 1977.

03..Kaum Masehi berkeyakinan bahwa semua Injil yang sah itu ditulis oleh para "murid" dengan wahyu dari Roh Kudus. Namun berdasarkan bukti ilmiah terbukti bahwa keempat injil yang dikatakan sah dewasa ini, tidak satu pun yang ditulis oleh kedua belas murid pilihan Yesus! (Baca Encyclopedia Britanica, V-3, P. 573; V-13, P.83; V-14, P. 911 dan 912).

04. Injil Mateus dalam hal ini lebih jelas. Ujarnya. "Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri." (Matius 26:56)

05. Lukas meyakinkan hal itu pada pembukaan Injilnya. Ujarnya, "...Seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan firman." (Lukas 1:2)

06. Lukas juga meyakinkan kita bahwa murid-murid itu tidak percaya ketika mendengar desas-desus yang disebarluaskan orang tentang gurunya. Ujarnya, "Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong-kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu. Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kafan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi." (Lukas 24:11-12)
Memang aneh bin ajaib, bagaimana mungkin mereka merasa heran, padahal Guru mereka sudah meramalkan dan memberitahukan hal yang diherankan oleh mereka itu?!

07. Lihat Lukas 20:1

08. Lihat Ulangan 25:5-10

09. Dalam Lukas 24:43, (dan sarang madu sedikit) terjemahan dalam bahasa lndonesia, keluaran Lembaga Alkitab Indonesia, ]akarta, 1977, ditiadakan!

10. Dalam terjemahan Inggris katolik salinan dari naskah bahasa Vulgar latin, terdapat tambahan sebagai berikut: "And when he had eaten in their presence he took what remained and gave it to them." Kalimat inipun dalam terjemahan bahasa Indonesia tidak ada!

11. F. Schleirmacher, salah seorang ulama kitab suci dan penemu teori tentang sumber-sumber Injil yang empat. Diketengahkan pada tahun 1832 M. "Dia memperkirakan adanya kumpulan kecil tulisan atau fragmen. Dari sanalah para pengarang lnjil menulis Injilnya. (Fragments hypothesis)

12. Docetic berasal dari Docetism, yaitu suatu paham, bid'ah dalam agama. Paham ini bertentangan dengan aliran yang resmi sejak abad kedua Masehi. Ia mengatakan bahwa tubuh Almasih itu hanya seperti hantu (semblance), maya (phantom) atau benda semacam ether (etheral substance). Kata itu berasal dari bahasa Yunani, "dokesis", artinya maya, hantu atau dokeein (to seem), berarti: tampaknya. Maksudnya ialah sesuatu yang disebutkan tentang atau yang dinasabkan kepada orang yang berbicara dengan kata-kata bid'ah itu.

13. Kalimat yang diberi dua kurung di atas: (dan sarang madu sedikit), sudah dibuang dari naskah versi standar yang diperbaiki (Revised Standard version) dari Kitab Suci dan dari berbagai terjemahan lain dalam bahasa Afrika. Kenapa? Dalam buku kami yang akan segera diterbitkan: "Apakah Kitab Suci itu Firman Allah?", akan dijelaskan kepada Anda, kenapa?

BAGIAN KELIMA : Siapa Ahmed Deedat? Seorang Dair Besar Dunia

Tak seorang pun yang menyangka, seorang bekas penjual garam di Afrika Selatan, berubah menjadi seorang da'i besar dunia. Namanya melanglang buana setelah terjadi perdebatan antara dia dengan seorang pendeta tersohor di Amerika. Sehingga banyak anak-anak muda Nasrani yang masuk Islam.

Sang da'iyah ini benar-benar menyadari akan apa-apa yang diucapkannya. Ia berbicara dengan lemah lembut dan sopan santun. la memahami beberapa bahasa asing. Ia membaca ketiga kitab suci agama samawi dengan mendalam, sehingga ia mampu menangkis serangan lawan terhadap agama dan nabinya, bahkan terhadap pribadinya sekalipun.

Ia seorang da'i yang penuh tanggung jawab. Ia termasuk salah seorang yang benar-benar memahami asal muasal dakwah Islam. Ia juga memiliki kemahiran dalam membawakannya.

Ahmed Deedat memiliki kisah unik sejak saat kelahirannya hingga saat kemasyhurannya. Inilah secercah kisahnya yang dikutip dari harian "Asy Syarqul Ausath", Saudi Arabia.

Inilah perkenalan dan dialog dengan Ahmed Deedat.

Nama Saya Ahmed Husein Deedat. Saya dilahirkan di india dari kedua orang tua Muslim, yaitu Husein Kazim Deedat dan Fatimah. Ayah saya bekerja sebagai petani dan ibu saya membantunya. Pada usia sembilan tahun, saya dibawa pindah ke Durban, Afrika Selatan.

Kemudian ayah mengalihkan profesinya dari seorang petani menjadi seorang penjahit pakaian. Saya disekolahkan di Islamic Centre di Durban untuk belajar Al-Qur'an dan hukum-hukum Islam lainnya.

Pada tahun 1934 saya berhasil menamatkan sekolah Ibtidaiyah. Pada waktu itu saya merasa bertanggung jawab untuk membantu ayah. Akhirnya saya memutuskan untuk membuka toko menjual garam. lnilah tahap kehidupan yang cukup penting buat saya.

Kemudian saya pindah profesi bekerja di perusahaan pembuat perabot rumah. Di sana saya bekerja selama dua belas tahun. Mula-mula sebagai supir, kemudian naik ke bagian pemasaran dan terakhir menjabat sebagai direktur perusahaan tersebut. Tetapi saya tidak meninggalkan bangku sekolah. Dalam diriku seolah-olah ada dorongan batin yang mendorongku untuk terus belajar. Kemudian saya melanjutkan ke fakultas Seni Negeri yang memuat materi pelajaran matematika dan ilmu manajemen perusahaan.

Saya tidak pernah melupakan bujuk rayu para penginjil kepada saya ketika saya masih berjualan garam. Setiap kali saya bertemu dengan mereka untuk mendagangkan garam, mereka tak bosan-bosannya menawarkan agamanya kepada saya dan kepada rekan-rekan lainnya yang muslim. Rupanya demikianlah cara dan kebiasaan mereka di sana.

Setelah itu, pada tahun 1949 saya pergi ke Pakistan untuk mencari uang yang lebih banyak lagi agar bisa membiayai dakwah saya. Saya tinggal di Pakistan selama tiga tahun. Kemudian saya harus cepat-cepat kembali ke Afrika Selatan. Kalau tidak cepat-cepat, maka ijin tinggal saya bisa dicabut, karena saya tidak dilahirkan di sana. Ini merupakan peraturan yang berlaku di sana.

Di Pakistan, saya menjabat sebagai direktur Perusahaan Tenun. Ketika saya kembali ke Durban saya juga menjabat direktur perusahaan yang lama, yang pernah saya jabat sebelum pergi ke Pakistan. Demikianlah, saya mempersiapkan diri hingga tahun 1956 untuk menjadi seorang da'i.

Di mana titik perubahan yang hakiki dalam kehidupan tuan Deedat?

Sebenarnya titik perubahan yang hakiki dalam kehidupannya dimulai pada tahun 1940-an. Perubahan ini dimulai sejak kunjungan delegasi Adam ke toko garamnya. Pada waktu itu mereka mengajukan pertanyaan tentang agama Islam. Pada waktu itu Deedat belum sanggup menjawab, apalagi menangkisnya. Tapi dari kelemahan dan ketidak-berdayaannya itu, serta dari kegugupan dan kebodohannya dia bangkit dan merasa dipacu untuk berpikir dan dengan segala daya membela agamanya.

Sejak itulah Deedat memutuskan untuk mempelajari kitab Injil dalam berbagai cetakan bahasa Inggris.

"Suatu kemujuran bagi saya, karena. ternyata saya mahir sekali berbicara dalam bahasa itu. Bahasa Inggris merupakan bahasa resmi Afrika Selatan. Saya mempelajari semua kitab Injil dengan tenang dan mendalam, termasuk kitab Injil dalam bahasa Arab. Sementara itu saya melakukan perbandingan terhadap berbagai Injil. Setelah saya merasa memiliki kesanggupan yang lumayan untuk mengadakan dakwah Islam dan menghadapi serangan para penginjil itu, maka mulailah saya memutuskan untuk menghentikan semua kegiatan perusahaan dan perdagangan saya. Ternyata Alhamdulillah, kini saya ridha benar dengan kegiatan saya yang baru. Malah kini saya yang bertanya kepada mereka, dan banyak di antara mereka yang tidak berdaya dalam menjawab pertanyaan saya!"

Selain delegasi Adam, apakah ada faktor lain yang mempunyai kesan mendalam di hati tuan Deedat?

"Ya!" Ada faktor lain yang tidak kalah berkesannya dengan delegasi Adam, dan itu selalu mengganggu pikiran saya. Ini terjadi ketika saya bekerja di Pakistan. Ketika saya sedang mengatur barang dalam gudang, saya menemukan sebuah buku yang berjudul "Idh harul Haq", ("Menampakkan Kebenaran") yang ditulis oleh Syaekh Rahmatullah A1 Hindi.

Buku ini menelanjangi sistem penjajahan Inggris di India. Penjajah itu berpendapat bahwa bahaya yang paling besar yang dihadapinya selama ini adalah dari agama Islam dan kaum Muslimin. Untuk menghadapi bahaya itu, penjajah Inggris menyusun rencana yang cermat dan teliti. Mereka mencari cara untuk menghancurkan Islam, mempolarisasikan kaum Muslimin dan mengkristenkan mereka. Dengan demikian, yang kemarin menjadi oposisi akan menjadi pendukung penjajahan Barat di India.

Maka dimulailah penggalakkan kunjungan para missionaris yang beragam. Mereka dibiayai secara besar-besaran untuk menghapuskan semua ciri dan adat istiadat Islam dari kehidupan kaum Muslimin. Mahkota Islam berupa sorban dan jilbab sedikit demi sedikit mulai berkurang baik di jalan-jalan kota maupun desa di India.

Para penginjil mulai berkeliaran dan berani mengadakan debat agama dengan kaum Muslimin guna membungkam mereka. Para penginjil berani melakukan hal itu karena mereka tahu sebagian besar umat Islam memang tidak banyak mengetahui agamanya sendiri. Seperti halnya saya sendiri ketika berhadapan dengan delegasi Adam. Akhirnya saya mulai memahami dan menyadari cara kerja mereka dalam mengepung kaum Muslimin, baik di Afrika maupun di Pakistan.

Namun terkadang obat penyembuhnya ada di dalam penyakit itu sendiri. Dari buku itu ternyata saya mendapatkan pengetahuan yang luas dan penting. Buku ini banyak berisi tentang perdebatan. Saya banyak memperoleh ilmu baru dari setiap kalimat yang saya baca dalam buku itu. Kini saya benar-benar mempersiapkan diri dan mempelajari buku itu secara mendalam tentang tata cara berdialog dan berdebat tanpa harus belajar di akademi atau lembaga khusus dan tanpa melakukan latihan.

Akhirnya, ternyata saya bisa berdebat dengan bapak gereja, ulama ketuhanan dan dengan tokoh-tokoh missionaris dunia. Dialog dan perdebatan itu malah sudah menjadi hobby utama saya, sehingga semakin hari pengetahuan saya tentang agama Islam, Masehi dan Yahudi makin kuat dan mantap. Dengan modal itulah saya berhadapan dengan siapapun yang ingin menemukan kebenaran.

Anda berbicara tentang dialog dan perdebatan, tetapi anda belum berbicara tentang besarnya pengaruh buku. Bagaimana kedudukan buku menurut anda, tuan Deedat?

Pada tahun empat puluhan saya menyusun buku kecil berjudul "Muhammad dalam Perjanjian Lama dan Baru". Buku ini tersebar luas ke seluruh dunia dan dibeli oleh berbagai lapisan penganut agama-agama. Baru-baru ini saya juga telah menyusun buku kecil dengan judul "Apakah Injil itu Firman Allah?"

Tuan Deedat, metode apa yang anda pakai dalam menyusun buku anda yang terakhir itu? .
Saya mengikuti suatu metode yang tidak digunakan oleh orang lain sebelumnya, yaitu dengan menggunakan nas-nas Injil sendiri dan menggugurkan masalah yang sering dikatakan oleh para missionaris yaitu "injil adalah firman Allah". Banyak kata-kata yang terdapat dalam Injil yang sulit dipercaya dan diterima oleh akal. Selain itu di dalamnya banyak kata-kata yang menceritakan tentang "perzinaan" dan hal itu tidak masuk akal bila dikatakan perkataan atau uraian seperti itu datang dari Allah.

Kita sudah berbicara tentang dakwah, dialog, debat dan penerbitan buku. Tetapi apa sebenarnya peran anda dalam upaya mencerdaskan dan menyadarkan kaum Muslimin agar mereka tidak gugup dalam menghadapi serangan gencar dari para missionaris?

Saya sudah berusaha mengadakan penyadaran melalui ceramah-ceramah dan pertemuan-pertemuan di seluruh negeri yang saya kunjungi dan di semua universitas yang saya datangi. Saya sudah menghadiri perdebatan di Inggris, Irlandia, Amerika Serikat, Kanada, Hongkong, Singapore, India, Zimbabwe, Mauritania, Malawi, Abu Dhabi dan Saudi Arabia. Di antaranya ada yang dihadiri tidak kurang dari 30.000 hadirin.

Apa rencana anda untuk membangkitkan para da'i?

Saya sudah meyakinkan Mr. Fankar, salah seorang aktifis di pusat Dakwah Islam di Madras untuk membentuk bagian pembinaan para da'i. Kami sudah mulai melatih para da'i sepanjang pantai selatan di sana. Pekerjaan ini dalam Ma'had itu akan berjalan selama sepuluh tahun terus-menerus sampai memuaskan hati saya, sampai mereka kuat dan mampu mengemban amanat dakwah dengan jujur dan ikhlas karena Allah semata. Kami lepaskan mereka untuk menyebarkan agama Allah ke seluruh dunia, baik ke Timur maupun ke Barat demi melaksanakan perintah Allah Ta'ala, dengan penuh kejujuran dan kecintaan, sebagaimana dalam firmanNya :

"Serulah (manusia) kepada jalan Robbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik..." (An Nahl: 125)

Saya melihat ada suatu kekuatan yang menyinari jiwa ragaku untuk mendorong dan menggerakkan diri dalam melangkah mengikuti titah perintah Ilahi. Meskipun menderita tapi Islam telah melapangkan dadaku dalam menunaikan tugas besar ini.

Dalam Islam saya menemukan obat mujarab dan jawaban yang memuaskan dari berbagai kemelut yang terjadi di Afrika Selatan, khususnya dalam masalah rasial, minuman keras, perjudian dan masalah lain yang amat merusak kemanusiaan. Islam menjunjung tinggi anak Adam dan menjelaskan jalan-jalannya menuju hidayah dan jalan lurus yang diridhai-Nya. Itulah obat penawar satu-satunya yang dapat memecahkan berbagai problema umat manusia dewasa ini.

Perdebatan anda yang paling tersohor yaitu ketika berhadapan dengan tuan Sowegart. Apakah selain itu, anda pernah mengadakan perdebatan dengan tokoh Masehi lainnya?

Alhamdulillah, saya telah mengadakan perdebatan dengan 32 orang pendeta di berbagai tempat di dunia. Menurut saya, yang paling tersohor adalah perdebatan yang terjadi di gedung Albert Hall, London. Perdebatan ini dihadiri oleh orang banyak dengan berbagai agama dan lapisan masyarakat. Hanya perdebatan saya dengan Sowegart lah yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.

Apakah setelah perdebatan itu banyak orang yang masuk Islam?

Saya tidak tahu, apakah ada yang masuk Islam sesudah perdebatan itu atau tidak. Tetapi yang terpenting bagi saya adalah agar kaum Muslimin mampu menyebarkan dan membela akidahnya dan bisa menjawab tantangan para missionaris.

Sementara ini di sebagian dunia terdengar desas-desus bahwa tuan Deedat berpaham Qadiani dan berasal dari keturunan Yahudi. Bagaimana sanggahan anda?

Pertanyaan ini sangat penting. Orang memang selalu menyebarkan desas-desus di sekitar pribadi Ahmad Deedat. Tetapi sasaran utama dari desas-desus ini ialah agama kita. Buku-buku yang menyerang Islam banyak sekali. Kesalah-pahaman dan kepalsuan yang dilontarkan ke alamat Islam tidak terbilang banyaknya. Mereka melihat bahaya terbesar atas keberadaan penjajahan mereka di negara manapun akan datang dari Islam dan kaum Muslimin. Oleh karena itu, mereka rela mengeluarkan dana yang amat besar untuk menghancurkan Islam. Kalau sekiranya Ahmed Deedat masih berdagang garam, apakah akan ada orang yang mengatakan bahwa saya seorang Qadiani atau berasal dari Yahudi?

Saya mengatakan ini seperti yang saya maklumkan dalam pembicaraan saya di Abu Dhabi. Saya mengatakan bahwa saya seorang muslim dan kedua orang tua saya adalah muslim. Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi juga bahwa Muhammad Saw adalah hambaNya dan rasulNya.

Mereka melancarkan serangan kepada saya karena saya sering berbicara tentang masalah Palestina dan keberadaan Yahudi di sana. Karena itulah mereka melontarkan berbagai tuduhan palsu dan keji.

Lantas, bagaimana tentang Injil?

Injil berarti kabar gembira yang biasa dibawakan Yesus dan para penulis. Para penulis berita gembira itu mengabadikan perjalanan yang dilakukan Yesus dalam menyampaikan berita gembira yang ada dalam Injil. Umpanya:

"Demikianlah Yesus berkeliling kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil, kerajaan sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan." (Matius 9:35)

"Pada suatu hari ketika Yesus mengajar orang banyak di Bait Allah dan memberitakan Injil." (Lukas 20:1)

Injil adalah berita gembira yang banyak diulang-ulang. Tapi apa berita gembira yang disampaikan Isa itu?

Di antara 27 kitab Perjanjian Baru, kaum Masehi hanya mau menerima apa yang dibawa oleh Matius, Lukas, Markus, dan Yohanes. Namun kita tidak menemukan Injil seperti yang ditulis oleh Isa sendiri.

Dengan sepenuh hati kami beriman bahwa apa yang dikatakan Isa Alaihissalam adalah wahyu ilahi. Ia adalah Injil dan berita gembira kepada bani Israil. Menurut sejarah, sepanjang hidupnya Isa Alaihissalam tidak pernah menulis sepatah kata pun, seperti juga ia tidak pernah memerintah kepada seseorang untuk menulis.

Lalu bagaimana menurut anda mengenai kerukunan agama yang senantiasa diselenggarakan antara umat Islam dan Masehi?

Untuk meninjau masalah ini terlebih dahulu perlu dipelajari dengan seksama dan dengan persiapan yang tepat.

Kaum Muslimin dan Masehi telah sepakat bahwa apa yang bersumber dari Allah melalui wahyu atau ilham wajib diabdikan pada salah satu dari keempat tujuan ini. Mungkin untuk mengajari dasar ajaran dan akidah kita atau menegur kesalahan yang kita lakukan, atau menyuguhkan apa yang benar kepada kita. Juga memberikan bimbingan kepada kita menuju jalan yang benar.

Berdasarkan hal itulah kita mempelajari berbagai tujuan ini dalam rangka untuk menyebarluaskan keadilan dan perdamaian di dunia. Namun hal ini bisa dilakukan bila mereka konsekuen dengan hal-hal yang mereka putuskan atas diri mereka sendiri dalam pertemuan di Tunis pada tahun 1974. Di situ mereka berjanji uatuk tidak menyebarkan para penginjil ke tengah-tengah kaum Muslimin. Mereka juga berjanji bahwa kegiatan missionaris mereka hanya akan digalakkan di kalangan umat yang belum menganut suatu agama, yang sedang menantikan adanya penerangan agama.

Seruan apa yang hendak anda sampaikan melalui harian "Asy Syarqul Ausath"?

Seruan itu akan saya tujukan kepada Al Azhar Asy Syarif yang mernikul beban terberat di seluruh dunia dalam menyiapkan para da'i. Para da'i harus memahami benar pokok ajaran semua agama dan dapat menjawab dengan lancar semua pertanyaan dan tantangan yang dilancarkan orang.

Selain itu juga para da'i harus dipersiapkan lebih efektif dan dibekali berbagai bahasa asing, terutama bahasa resmi tempat ia "beroperasi". Selanjutnya saya serukan juga kepada lembaga-lembaga Islam agar lebih mengerahkan semangat secara jujur demi mensukseskan dakwah dengan membekali diri pada dua ciri penting, yaitu:

Pertama, mempersatukan program dakwah dan menyadarkannya secara paralel agar semua lembaga yang ikut mendukung benar-benar konsekuen dengan program itu.

Kedua, mempersatukan derap langkah. Jangan sampai ada orang atau lembaga yang bekerja hanya mengikuti selera dan nafsunya. Semua harus bekerja sama dan berkompetisi dengan semangat ukhuwah, sehingga pekerjaan itu dapat berhasil dengan baik dan mendatangkan daya guna yang maksimal.

Terakhir, perlu dipersiapkan suatu studi yang paripurna untuk seluruh kaum Muslimin di dunia, sehingga setiap orang (meskipun ia berada di negrinya) dapat mengetahui apa yang diinginkan dan diperlukan saudaranya sedien dan seiman di bagian dunia manapun juga. Selain itu perlu pula mengirimkan para peneliti yang bekerja dengan sungguh-sungguh dan konsekuen. Juga perlu mengirimkan delegasi pengajar karena mereka bisa diharapkan menjadi da'i Islam yang terbaik bila mereka selalu bersikap jujur.

BAGIAN KEENAM : Wawancara Ahmed Deedat dengan wartawan "Arab News"


Wawancara ini dilakukan oleh Faizah Amba. Dalam uraiannya ini Ahmed Deedat berbicara tentang peran wanita dalam Islam dan tentang perdebatannya dengan Anis Syurrus, juga tentang Salman Rusydi. Inilah kesimpulannya:

A. Ahmed Deedat Bicara Tentang Peran "Wanita Dalam Islam"

Tanya: Orang asing selalu memandang wanita Islam seolah-olah sebagai manusia yang dipaksa, tidak memiliki hak apapun, hidup tertindas di bawah kekuasaan laki-laki. Salah satu contoh yang mereka kemukakan ialah laki-laki diperkenankan kawin dengan empat orang wanita?

Jawab: Hati-hatilah! Orang Islam tidak adil dengan para istrinya. Tampaknya kita telah menyimpang dalam perangai dan budaya kita yang jauh dari ajaran Islam. Kita telah melakukan kezaliman. Sudah tentu dalam hal ini orang Islam yang berbuat kezaliman, bukan agama Islam!

Dalam Islam laki-laki diperkenankan beristri dengan empat orang istri. Sedangkan perempuan tidak diperkenankan bersuami dengan empat orang suami. Coba tanyakanlah, perempuan mana yang ingin bersuami empat orang? Laki-laki mungkin saja mempunyai empat orang istri yang semuanya subur. Ini tidak menjadi masalah! Tetapi kalau ada seorang istri yang memiliki empat orang suami dan kebetulan ia hamil, pada saat itu keempat suaminya akan bersaing tanpa kebenaran!

Kemudian anaknya lahir. Lalu bagaimana dengan anak itu? Siapa ayahnya? Semua suami dari seorang istri itu akan mengatakan: "Kenapa harus saya yang mengakuinya, wajahnya tidak mirip dengan saya?" Hal ini hanya akan menimbulkan kekacauan.

Pertanyaan semacam itu sudah pernah dilontarkan pada jaman Nabi Saw. Mereka bertanya kepada Rasulullah Saw, "Kenapa kita tidak diperkenankan bersuami empat orang?"

Untuk meyakinkan aturan Allah kepada mereka, Nabi Saw meminta kepada empat orang wanita yang sedang menyusui agar semua sama-sama meletakkan air susunya ke dalam satu wadah. Setelah itu Nabi Saw meminta kepada mereka agar masing-masing kembali mengambil air susunya. Mereka berkata, "Bagaimana mungkin kami akan melakukannya?"

Maka Rasulullah Saw menjawab, "Ya, itulah jawaban pertanyaan kalian!"

Demikian halnya dengan wanita yang bersuami lebih dari empat orang. Pada akhirnya mereka nanti tidak akan dapat menentukan nasab anaknya!

Pada waktu dilahirkan, keadaan anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan. Tapi jumlah angka kematian laki-laki lebih besar daripada perempuan. Alasannya belum dapat dipastikan. Orang mengatakan laki-laki lebih kuat daripada perempuan, tapi nyatanya jenis yang lebih kuat ini lebih besar terancam kepunahan daripada jenis yang lebih lemah (perempuan).

Amerika Serikat kini tengah menghadapi problema yang amat serius. Data statistik memperlihatkan bahwa jumlah kaum wanita 7,8 juta lebih besar dari kaum pria. Ini berarti kalau semua lelaki di Amerika Serikat beristri, maka masih ada 7,8 juta kaum wanita yang belum memiliki calon suami. Malah ada yang memberitahukan kepada saya, bahwa sekitar sepertiga tenaga kerja yang ada di sana terdiri dari kaum homosex. 98% dari jumlah narapidananya terdiri dari kaum lelaki. Selain itu lelaki juga merupakan umpan pertama dari api peperangan. Melihat kenyataan itu, apakah anda dapat membayangkan situasi yang kini tengah terjadi?

Islam adalah agama yang hanya memberikan jalan ke luar dari berbagai problema dan kesulitan hidup. Islam tidak pernah menyuruh anda kawin dengan empat orang istri. Islam hanya mengatakan:

" .. maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil maka (kawinilah) seorang saja..." (An Nisa: 3)

Jadi undang-undang poligami dalam Islam bukan suatu dorongan atau anjuran, tetapi hanya merupakan suatu pemecahan masalah yang ada dalam masyarakat. Terhadap perihal ini, masyarakat Barat memeranginya dengan mati-matian, sementara lesbian (homosex antar sesama wanita) disahkan. Begitu pula halnya dengan homo sex antar sesama lelaki. Mereka bahkan berhasil dinikahkan secara resmi di gereja. Na'udzubillah! Namun kalau sudah bicara soal poligami, mereka langsung menyatakan dengan pongahriya: "Langkahi mayat saya terlebih dahulu!"

Kepada mereka saya katakan: "Kalian adalah orang-orang sakit. Poligami adalah pemecahan untuk masalah kalian!"

Tidak ada seorangpun yang memaksa agar wanita lain menemani suaminya. Tidak ada wanita yang mengatakan demikian. Tapi ada laki-laki yang tidak berkeberatan memikul tanggung jawab tambahan, dan ada pula wanita yang tidak keberatan suaminya ditemani istrinya yang lain.

Saya pernah menonton acara TV Kanada tentang poligami. Di situ diketengahkan seorang tokoh jamaah sekte Mormon. Ia memperkenalkan dirinya:

"Saya mantan penganut Mormon. Saya diusir (dari gereja Mormon), dan saya mempunyai delapan orang istri."

Semua istrinya dia kumpulkan. Mereka semua senang dengan suaminya. Tiba-tiba di tengah-tengah kerumunan orang banyak ada seorang wanita gemuk yang menawarkan diri kepadanya. Dia berkata, "Bagaimana pendapatmu tentang diri saya?" Si lelaki itu berkata kepadanya, "Kamu juga boleh. Tidak ada masalah. Berikan alamatmu!"

Perlu diketahui bahwa semua istri-istrinya tidak seorangpun yang pernah kawin sebelumnya (semua masih gadis).

Memang, bagi orang-orang yang ingin hidup bahagia, maka Islam lah pemecah problema mereka.

Tanya: Anda belum menjelaskan batas terendah perkawinan yang dibenarkan oleh Islam?

Jawab: Islam menyatakan, sesudah akil baligh (sesudah mulai haidh) wanita boleh saja kawin. Tapi sekali lagi ditekankan, ia tidak dianjurkan. Namun sebelum itu tidak dibenarkan!

Tanya: Apakah anda melihat adanya kebangkitan Islam selama dasawarsa yang lalu? Kalau benar, kenapa dirisaukan?

Jawab: Karena ada beberapa hal, menurut pendapat saya. Pertama, Allah Ta'ala telah memberikan kepada kita agama dan sistem hidup. Dia memberitahukan kepada kita dalam Al-Qur'anul Karim tentang sistem hidup itu. "Dia telah memberikan kepada kalian sistem hidup, supaya menang, berjaya dan mewarisi kedudukan yang lain, dan supaya kalian menjadi polisi dunia."

Agama Islam diturunkan untuk memenangkan agama-agama lain dan mengalahkan seluruh sistem hidup yang ada, baik itu Yahudi atau komunisme, baik yang berbentuk filsafat maupun agama. Agama Islam ditargetkan untuk melindungi dan memelihara semuanya, dan saya amat meyakini hal itu. Namun peran yang dibawa oleh setiap orang merupakan pilihannya. Kalau anda mau menjadi teman setan dari setiap orang yang lalu lalang, mau diinjak-injak dan hidup terhina, mau menjadi kelinci percobaan dan bahan latihan semua bangsa, maka itu adalah pilihan anda dan tanggung jawab anda sendiri, bukan pilihan dan tanggung jawab Allah!

Allah memerintahkan kepada kita agar selalu bekerja keras. Masyarakat Barat mencuci otak anak-anak kita dengan sistem yang secara otomatis membuat anak-anak merasa lebih rendah.

Hati-hatilah dengan penginjil yang datang mengetuk pintu rumah anda dengan disertai senyum dan sopan santun. Dalam hati kecilnya mereka merasa lebih baik dari anda. Kalau tidak, mana mungkin mereka berani mengetuk pintu rumah anda untuk memberitahukan kepada anda bahwa anda akan masuk jahanam!

Bukankah Rasulullah Saw pernah bersabda:
"Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah." (Hadits sahih, Musnad Imam Ahmad)

Ini menandakan bahwa orang yang memberi lebih tinggi kedudukannya daripada orang yang menerima. Tugas kita kini ialah ke luar untuk menyampaikan risalah Allah. Dari segi akidah, kita mempunyai kedudukan lebih tinggi.

B. Palestina Menurut Ahmed Deedat
Tanya: Dalam perdebatan anda dengan Anis Syurrus, seorang zionis Palestina, anda berbicara tentang bangsa Palestina. Apakah bangsa Palestina yang ada dalam "kitab suci" itu bangsa Palestina yang ada sekarang ini?

Jawab: Ya.

Tanya: Anda menyebutkan bahwa "kitab suci" menganjurkan agar bangsa Palestina dihinakan dan ditundukkan oleh bangsa Yahudi?

Jawab: Benar. Kaum Zionis berhasil mencuci otak kaum Nasrani agar mereka menyerahkan Palestina dan agar kaum Nasrani percaya bahwa Palestina adalah milik Yahudi.

Kita harus mengakui bahwa kaum Zionis telah berhasil dengan baik dan sempurna melaksanakan tugas itu. Dewasa ini kaum Nasrani melihat dengan mata kepalanya sendiri peristiwa yang terjadi di Palestina. Mereka menyaksikan sendiri kezaliman yang tiada taranya dalam sejarah. Itu terjadi setiap hari.

Anak-anak Palestina melempari pasukan zionis yang menjajah tanah airnya dengan batu, tapi pasukan itu membalasnya dengan peluru. Sementara dalam hati kecil kaum Nasrani, mereka tidak menerima kezaliman dan kekejian yang dilakukan kaum Zionis. Namun mereka hanya bisa menggerutu, "Apa yang dapat kami lakukan, kalau Allah sudah menetapkan akan memberikan Palestina kepada bangsa Yahudi, sementara bangsa Palestina hendak menghalang-halangi kehendak Allah!"

Pada tahun 1982 Israel menyerbu London . Maka DR. Syurrus berkata, "Saudara-saudara, kenapa kalian senang memperbesarkan masalah? Bukankah Libanon juga termasuk tanah air yang dijanjikan Allah kepada Israel ? Sebenarnya bumi yang terbentang antara sungai Nil dan Furat adalah bumi yang dijanjikan Allah untuk bangsa Yahudi!"

Tanya: Menurut anda, apa yang dapat dilakukan bangsa Palestina dalam upayanya membebaskan tanah airnya itu?

Jawab: Hati-hatilah! Menurut saya, ada dua cara yang dapat dilakukan untuk memperjuangkan hal itu. Pertama, seperti yang dilakukan oleh PLO. Kaum Muslimin telah gagal mengadakan perang frontal. Kalau anda tidak berhasil mengadakan perang secara frontal, maka hendaklah anda mencari jalan lain dalam memperjuangkannya.

Tanya: Tapi anda pribadi suka melawan api dengan api. Anda senang menggunakan sistem Barat untuk menaklukkan lawan-lawan anda sesuai dengan kaidah yang mereka gunakan.

Jawab: Memang benar. Kalau mereka menggunakan laser, maka kita pun harus memiliki dan menggunakannya juga. Kalau mereka bersenjatakan tongkat panjang, maka kita wajib mendapatkan tongkat yang lebih panjang dan menggunakannya untuk memerangi mereka. Ini merupakan salah satu cara. Adapun cara kedua, ialah dengan menggunakan senjata akidah. Kita belum pernah memasuki gelanggang dengan menggunakan akidah. Kita dapat melakukan perang akidah melawan Yahudi. Namun anda wajib mempersiapkan diri agar mampu melawan tantangan dan membayar tawaran musuh.

Allah Ta'ala memberikan kepada anda segala rahasianya di dalam Al-Qur'anul Karim, namun sayang hal ini tidak banyak dibaca dan dikaji umat Islam dengan baik, termasuk oleh bangsa Arab sendiri.

Allah Ta'ala memberitahukan kepada kita rahasianya, agar kita dapat mengatakan kepada mereka: "...Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar." (Al- Baqarah:111)

Ternyata banyak kaum Muslimin yang mengaji Al-Qur'an tapi tidak paham bahasa Arab.

Ketika saya berkunjung ke Mesir pada bulan Maret 1988, saya bertanya kepada para hadirin di sana , "Apakah kalian membaca A1-Qur'anul Karim?" .

Mereka menjawab serentak, "Ya, membaca!"

Tanya Deedat kepada mereka, "Dalam A1-Qur'anul Karim ada ayat yang berbunyi:
"Hai, ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang terjadi dengan) kalimatNya yang disampaikanNya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh daripadaNya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasulNya dan janganlah kamu mengatakan: Tuhan itu tiga, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyal anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaanNya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara." (An- Nisa: 171).

Tuan Deedat bertanya lagi, "Apakah kalian sudah menyampaikan ayat itu kepada mereka?"

Jawab: Belum!

Kata tuan Deedat, "Allah memerintahkan kepada kita untuk mengundang mereka seperti dalam FirmanNya:

"Hai, Ahli Kitab, marilah kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain daripada Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri (kepada Allah)." (Ali Imran: 64) Mengenai ayat ini, sudahkah kalian merigundang mereka?"

Mereka menjawab, "Belum!"

Tuan Deedat berkata lagi, "Apakah kalian telah membaca Al-Qur'an dengan benar-benar? Di dalamnya banyak mengandung perintah dan larangan Allah. Sudah sejauh mana kalian menunaikan perintah-perintahNya dan menjauhi laranganNya?"

C. Salman Rusydi Di Mata Ahmed Deedat
Kemudian ada seseorang yang bertanya kepada Ahmed Deedat, "Bagaimana menurut anda tentang Salman Rusydi yang KTP-nya muslim, tapi ia mengarang "Ayat-Ayat Setan", yang menghina dan memalsukan nabi Muhammad Saw?

Ahmed Deedat menjawab, "Menurut pendapat saya, ia seorang paling jahat dan kotor yang pernah saya dengar. Dalam pengalaman hidup saya, saya belum pernah menemukan orang yang lebih keji dari dirinya, meskipun orang itu non muslim. Dia sendiri mengaku dirinya sebagai "muslim sekuler". Tetapi menurut saya, ia adalah orang kafir. Ia menghina dan mencemarkan para pendahulu kita yang soleh. Kita wajib memprotes kedua penerbit bukunya, yaitu Penguin dan Viking. Kalau tidak, maka semua buku terbitan kedua penerbit itu, kita masukkan ke dalam daftar hitam. Umat Islam dilarang membeli dan membaca semua terbitannya.

Anonymous said...

Sumber: MENYELAMATKAN JURU SELAMAT. Oleh : DR. H. Sanihu Munir, SKM, MPH.

A. Pengertian Juruselamat



001. TANYA:
Apa arti kata "Juruselamat"?

JAWAB:
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI , 1988, Juru Selamat berarti: 1) orang yang menyelamatkan atau bertindak sebagai penolong dalam kesukaran; 2) penyelamat


002. TANYA:
Apa yang dimaksud dengan "Juruselamat" dalam ajaran Kristen?

JAWAB:
Penyelamatan manusia melalui kematian atau darah Kristus, berdasarkan ajaran Paulus dan diperkuat oleh para pemimpin Gereja sesudahnya.

a. Paulus menyatakan bahwa semua orang berdosa .
"Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dunia oleh satu orang, dan oleh dosa Itu juga maut, begitulah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa."
(Roma. 5:12).

b. Manusia dikuasai dan dikontrol oleh setan, sebagaimana dijelaskan oleh Minard J Erickson dalam bukunya "Christian Theology", halaman 793 .
"Satan established control over man... Satan now is the governing power in the world. As world ruler, his right can not simply be set aside."

(Setan menguasai manusia... Saat ini setan adalah yang berkuasa memerintah di dunia. Sebagai penguasa dunia, dia memiliki hak-hak yang tidak bisa dianggap sepele)

c. Setan hanya mau membebaskan manusia kalau ditebus dengan darah Kristus. Perhatikan pernyataan Paulus dalam Suratnya kepada jemaatnya di Efesus .
"Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu penebusan dosa" (Efesus 1:7)

Origen dalam "Commentary on Matthew 13:28" menjelaskan bagaimana setan menuntut darah Kristus sebagai tebusan untuk membebaskan manusia yang dia kurung.

"Now it was the devil that held us, to whose side we had been drawn away by our sin. He asked, therefore, as our price the blood of Christ"

(Sekarang setanlah yang membelenggu kita, dimana kita telah terasing jauh gara-gara dosa-dosa kita. Oleh karena itu dia menuntut darah Kristus sebagai tebusan kita).

d. Allah mencintai dan ingin menyelamatkan manusia .
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga la telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16)

Perhatikan pernyataan Paulus kepada jemaatnya di Korintus tentang bagaimana "taatnya" Allah kepada tuntutan Setan.

"Sebab kamu telah dibeli (oleh Allah) dan harganya telah lunas dibayar (kepada setan dengan darah Kristus): Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (I Korintus 6:20)

Dukungan Origen terhadap pernyataan Paulus tentang ketaatan Allah memenuhi tuntutan Setan ini dapat dilihat dalam komentarnya terhadap Matius 13 :28 dalam buku Christian Theology halaman 793:

"To whom this ransom paid? Certainly not to God. He would not pay a ransom to himself. Rather, it must have been paid to the evil one, for it was he who held us captive until the ransom, namely, the soul of Jesus, was paid... So the ransom was detemined by, paid for, and accepted by Satan"

(Kepada siapa tebusan ini dibayar? Sudah tentu bukan kepada Allah. Dia tidak mungkin membayar tebusan kepada dirinya sendiri. Akan tetapi ia haus dibayar (oleh Allah) kepada kejahatan. karena dialah yang membelenggu kita sampai tebusan, yakni nyawa Yesus, dibayar... Oleh karena itu tebusan ditetapkan, dibayarkan kepada dan diterima oleh Setan)


003. TANYA:
Dari mana Paulus mendapatkan ajaran penebusan dosa dengan darah Kristus ini?

JAWAB:
Paulus dilahirkan di Tarsus . Tarsus merupakan Pusat penyembahan Dewa. Mithra seperti yang dijelaskan oleh A.N. Wilson dalam bukunya "Paul the Mind of the Apostle" halaman 25:

"Archeologists show that Tarsus was a centre of keen Mithraic worship until the downfall of the Empire. The most distinctive feature of Mithraic worship is that the initiates either drank the blood of the sacred bull or drank a chalice of wine as a symbol representation of blood"

(Arkeolog memperlihatkan bahwa Tarsus adalah pusat kegiatan Penyembahan Dewa Mithra sampai dengan keruntuhan Kerajaan (Romawi). Ciri yang paling jelas dari penyembahan Dewa Mithra adalah upacara meminum darah sapi atau meminum secangkir anggur yang melambangkan darah).

Kalaupun orang tua Paulus adalah orang Yahudi yang mengharamkan darah, tetapi karena Paulus sejak kecil sudah terbiasa dengan upacara penyembahan berhala ini, sehingga baginya, darah sudah merupakan sumber kekuatan dan penebus dosa sesuai dengan ajaran penyembah Dewa Mithra dan Dewa Herakles.

Ini dapat kita saksikan dalam Suratnya kepada Jemaat di Korintus:

"Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kitapecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?" (1 Korintus 10:16)

" Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu." (Lukas 22: 19-20)

Ajaran ini sedemikian di dramatisasi sehingga Gereja tidak memberi peluang kepada mereka yang ingin menafsirkannya secara simbolis. Ini dapat dilihat dari keputusan Sidang Gereja di Trent sebagaimana dikutip Ralph Edward Woodrow dalam bukunya Babylon Mystery Religion, halaman 166, yang menyatakan sebagai berikut:

"The Council ordered pastors to explain that not only did the elements of the Mass contain flesh, bones and nerves as part of Christ, but also a whole Christ"

(Sidang Gereja memerintahkan para pastor untuk menjelaskan kepada jemaat bahwa dalam Misa, bukan hanya mengandung daging, tulang dan syarafnya Kristus, tetapi keseluruhan Kristus)
Dewa Herakles menyembelih sapi. Darahnya melambangkan kehidupan baru sesudah mati. (bangkit dari antara orang mati) Ajaran ini mirip dengan penyembah dewa Adonis di Siria, dewa Thammuz di Babilonia dan dewa Osiris di Mesir.

Setiap musim gugur, remaja Paulus menyaksikan upacara menyambut kematian dewa Mithra (dewa Matahari) yang akan mati selama musim dingin, dan kemudian akan hidup kembali pada tanggal 25 Desember setelah matahari mulai bergerak naik dari Garis Balik Selatan menuju musim semi. Dari prasasti purbakala yang ditemukan di Tarsus memperlihatkan bahwa Dewa Herakles yang mati dan bangkit kembali dianggap sebagai Juruselamat.


004. TANYA:
Apakah Allah mewahyukan ajaran Juruselamat kepada Yesus?

JAWAB:
Benar, Allah mengajarkan kepada Yesus tentang satu-satunya Juruselamat, yakni Allah sendiri, bukan diri Yesus.

"Beginilah firman Tuhan, Raja dan Penebus Israel , Tuhan semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku." (Yesaya 44:6)

"Beginilah firman Tuhan, Penebusmu,..." (Yesaya 44:24)

"Tidak ada yang lain, tidak ada Allah (Tuhan) selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku " (Yesaya 45:21)

"Bukan setiap yang berseru kepada-Ku: Tuhan (Tuan), Tuhan (Tuan)! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku (Allah) di sorga " (Matius 7:21)

"Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." (Matius 19:17)


005. TANYA:
Apakah Yesus pernah mengajarkan kepada murid-muridnya atau mengkhotbahkan kepada umatnya Israel bahwa dirinya telah dinobatkan sebagai Juruselamat umat manusia?

JAWAB:
Yesus tidak akan mungkin mengajarkan kepada murid-muridnya maupun kepada umatnya bahwa Allah telah menobatkannya sebagai Juruselamat dan bahwa darahnya akan dibayarkan oleh Allah kepada setan sebagai penebus dosa manusia. Yesus adalah guru/ustadzYahudi. Dia mengajarkan hukumTaurat kepada murid-muridnya maupun umatnya. Diantara ajaran tersebut adalah mengharamkan darah sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Imamat.

"Demikian juga janganlah kamu memakan darah apapun di segala tempat kediamanmu, baik darah burung-burung, ataupun darah hewan. Setiap orang yang memakan darah apapun, nyawa orang itu haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya " (Imamat 7:26-27)

Baik murid-murid maupun umatnya Yahudi, tidak pernah berkeyakinan bahwa mereka telah jatuh ke dalam dosa abadi dan bahwa hanya Yesuslah satu-satunya yang akan menyelamatkan mereka melalui darahnya di tiang salib

006. TANYA:
Apakah Allah pernah mewahyukan kepada para nabi sebelum Yesus bahwa semua manusia termasuk para nabi yang dilahirkan ke dunia ini sebagai anak cucu Adam, terbelenggu dalam dosa waris, yang hanya dapat ditebus dengan darah Yesus?

JAWAB:
Tidak pernah. Sebelum hadirnya Paulus dimuka bumi ini, tidak satu pun Nabi mulai dari Nabi Adam as sampai dengan Nabi Isa as. yang mengajarkan kepada Bani Israil bahwa akan datang manusia bernama Yesus akan menjadi Juruselamat, menebus dosa manusia.
Orang Israel memahami satu-satunya Juruselamat adalah Allah SWT. Kalau kemudian orang Israel menyembelih domba untuk penebusan dosa, karena sesuai dengan firman Allah dalam Kitab Imamat

"Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus menga-dakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada Tuhan." (Imamat 23:27)


007. TANYA:
Apakah Allah pernah mewahyukan kepada para nabi sebelum Yesus bahwa semua manusia termasuk para nabi yang dilahirkan ke dunia ini sebagai anak cucu Adam, terbelenggu dalam dosa waris, yang hanya dapat ditebus dengan darah Yesus?

JAWAB:
Tidak pernah. Sebelum hadirnya Paulus dimuka bumi ini, tidak satu pun Nabi mulai dari Nabi Adam as sampai dengan Nabi Isa as. yang mengajarkan kepada Bani Israil bahwa akan datang manusia bernama Yesus akan menjadi Juruselamat, menebus dosa manusia.

Orang Israel memahami satu-satunya Juruselamat adalah Allah SWT. Kalau kemudian orang Israel menyembelih domba untuk penebusan dosa, karena sesuai dengan firman Allah dalam Kitab Imamat

"Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus menga-dakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada Tuhan." (Imamat 23:27)


008. TANYA:
Siapa yang pertama mengeluarkan ide dan mengumumkan bahwa Yesus adalah Juruselamat?

JAWAB:
Paulus. Dialah yang pertama menyampaikan kepada orang-orang Yahudi maupun orang-orang Romawi bahwa Yesus mati untuk menebus dosa manusia.

"Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat." ( Galatia 3:13)
"Sebab di dalam dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa..." (Efesus 1:7)


009. TANYA:
Dari mana bibit ide bahwa Yesus adalah Juruselamat?

JAWAB:
Ketika Paulus mendengar cerita tentang penyaliban Yesus, yang "katanya" mati, yang "katanya" bangkit kembali, dia yakin bahwa inilah "Kristus Baru" yang 'bangkit dari antara orang mati.' persis seperti dewa Herakles dan dewa Mitra yang dia puja. Paulus dengan cerdik menghubungkan penyaliban Yesus dengan mitos Dewa Herakles yang mengorbankan sapi agar darahnya menjadi penebus dosa dan memberikan kehidupan baru. Perhatikan pemyataan Wilson berikut dalam buku yang sama halaman 27:

"Paul was to develop into a richly imaginative, but confused, religious genius who was able to draw out a mythological and archetypical significance from the death of Jewish hero, Jesus of Nazareth"

(Paulus menciptakan dengan kekayaan berkhayal, namun membingungkan, keahlian reliji yang memungkinkannya mengaitkan kematian Pahlawan Yahudi, Yesus dari Nazaret, dengan mitos dan model (dewa-dewa Penyembah Berhala).

Kemahiran Paulus memainkan kiasan-kiasan untuk menyelipkan ajaran penyembah berhala kedalam kisah kehidupan Yesus, disentil oleh Allah dalam Surah Muhammad:

"Dan kamu benar-benar akan mengenal mereka dan kiasan-kiasanperkataan mereka,.." (Muhammad 47:30)


010. TANYA:
Apakah orang Yahudi menerima Yesus sebagai Juruselamat?

JAWAB:
Dari peristiwa penyaliban Yesus orang-orang Yahudi merasa sangat sedih dan kehilangan dengan hukuman penyaliban atas tokoh dan pahlawan mereka. Yesus adalah tokoh dan pemimpin yang diharapkan akan membebaskan Yahudi dari penjajahan Romawi. Mereka merindukan Yesus untuk menjadi Raja sekaligus pemimpin agama. Namun kenyataan pahit yang mereka hadapi ialah bahwa Yesus ditangkap dan dihukum mati dengan penyaliban. Pada saat itu golongan Yahudi terpecah menjadi 2 (dua) golongan :

1) Mereka yang menganggap Yesus sebagai Mesias Palsu, karena dia tidak berhasil duduk ditahtaDaud sebagai Raja Israel, malah sebaliknya di ditangkap oleh penguasa Romawi dan dihukum salib

2) Mereka yang menganggap Yesus sebagai pahlawan yang membela rakyatnya. Oleh karena itu Yesus pantas dihormati dan dihargai sebagai pahlawan.

Golongan Yahudi ini berpandangan sebatas Yesus sebagai Juruselamat yang ingin menyelamatkan umatnya dari penjajah Romawi. Namun disayangkan usahanya gagal dan kandas di tengah jalan. Jadi dalam pemahaman ini, Yesus dianggap "Juruselamaf Yahudi, bukan Juruselamat umat manusia.

"Hosana! Diberkati Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel ." (Yohanes 12:13)


011. TANYA:
Lalu kalau demikian, siapa yang menafsirkan penyaliban Yesus sebagai penyelamatan umat manusia?

JAWAB:
Ini adalah pekerjaan Paulus, Pauluslah yang menafsirkan penyaliban Yesus sebagai penyelamat manusia. Menurutnya darah Yesus di tiang salib mirip dengan darah sapi yang menyelamatkan menurut para penyembah dewa Mithra. Wilson dalam bukunya yang sama halaman 166, mengatakan:

"Paul's invention of the Christian Eucharist, as an addition to the 'agape meal' or love-feast practiced by all Christians, is of apiece with his understanding of the sacrificial nature of Christ death, which he saw in the same light that the followers of Mithra saw the death of the sacrificial bull. This would have had a powerful appeal to the pagan in Corinth , though it would have been meaningless, and highly distasteful, to the Jews."

(Sakramen dalam agama Kristen yang diciptakan oleh Paulus sebagai pelengkap dari 'agape meal' yang dilaksanakan oleh seluruh umat Kristen, sejalan dengan pengertiannya tentang kematian Kristus untuk menebus dosa, yang dia pandang serupa dengan para penyembah dewa Mithra menafsirkan kematian sapi (korban). Ini akan memiliki daya tarik yang kuat bagi para penyembah berhala di Korintus, walaupun ini tidak memiliki arti apa-apa, malah menjijikkan bagi orang-orang Yahudi)


012. TANYA:
Apakah ide Paulus ini diterima oleh umat Yahudi (umat Yesus)?

JAWAB:
Pendapat ini mendapat tantangan dari umat Yahudi dimana-mana. Untuk lebih mengenal ciri khas Yahudi, perhatikanlah penjelasan Henry Chadwick, Religious Professor di Oxford dan Cambridge University, dalam bukunya The Early Church, hal. 18-19:

"In the ancient world every one knew at least three things about the Jews; they would not be associated either directly or indirectly with any pagan cult (which seem anti social), they refuse to eat not only meat that had been offered in sacrifice to the gods but also all pork (wich seemed rediculous), and they circumcised their male infant"

(Di zaman dahulu setiap orang tahu setidak-tidaknya tiga hal tentang orang Yahudi; mereka tidak akan terlibat langsung ataupun tidak langsung dengan para penyembah berhala (yang dapat dipandang anti sosial), mereka bukan hanya tidak akan makan daging sesajen untuk para dewa, tetapi segala macam daging babi (yang dianggap lucu), dan mereka menyunatkan anak laki-laki mereka).

Murid-murid Yesus yang diantaranya masih hidup ketika Paulus berkampanye tentang Yesus, tidak percaya kepadanya sedikit pun. Hal ini dijelaskan John Davidson, dari Cambridge University dalam bukunya The Gospel of Jesus, halaman 812-813:

"Paul was active in 50s and 60s AD when many of Jesus' direct disciples were still alive, both in Palestine and elsewhere, and they would never have believed Paul in preference to their own Master. Amongst the disciple of Jesus, Paul's position always seem to have been that of an outsider"

(Paulus aktif (menjalankan misi Kristen) di tahun 50an sampai 60an ketika murid-murid Yesus masih hidup, baik di Patestina maupun di tempat lain, dan mereka tidak akan pernah mempercayai keterangan Paulus tentang Tuan mereka (Yesus). Bagi murid-murid Yesus, posisi Paulus selalu dianggap sebagai orang luar.)
Oleh karena itu tidak mengherankan bila mereka sangat jengkel dan sakit hati atas perbuatan Paulus mencampur adukkan ajaran Tauhid Yahudi dengan ajaran penyembah berhala.

"la ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum Taurat." (Kisah Para Rasul 18:13)

"Akan tetapi Paulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias." (Kisah Para Rasul 9:22)

"Hai orang-orang Israel , tolong! Inilah orang yang di mana-mana mengajar semua orang untuk menentang bangsa kita dan menentang hukum Taurat dan tempat ini! Dan sekarang ia membawa orang-orang Yunani pula ke dalam Bait Allah dan menajiskan tempat suci ini!" (Kisah Para Rasul 21:28)

"Dan setelah hari siang orang-orang Yahudi mengadakan komplotan dan bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum, sebelum mereka membunuh Paulus." (Kisah Para Rasul 23:12)

"Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani. (Kisah Para Rasul 24:5)

Kekacauan yang diciptakan Paulus terhadap mu-rid-murid dan pengikut-pengikut Yesus di mana-mana dapat disimak pula dari penjelasan Davidson sebagai berikut:

"Where ever he went, Paul seemed to stir up new trouble. The disciples living in Jerusalem had never previously encountered such extreme difficulties"

(Kemana saja dia pergi, nampaknya Paulus menjadi provokator kerusuhan baru. Para murid Yesus di Yerusalem tidak pernah merasakan persoalan serumit ini sebelumnya.)

Dua orang pakar Alkitab dan Naskah Laut Mati, Michael Baigent dan Richard Leigh dalam buku mereka The Dead Sea Scroll Deception, halaman 266 dan 321 malah mencap Paulus sebagai orang kafir pertama yang mengkhianati ajaran Yesus:

"Paul is in effect the first 'Christian' heretic, and that his teachings - which become the foundation of later Christianity - are a flagrant deviation from the 'original' and 'pure' form extolled by the leadership... What had been heresy within the framework of Judaism was now to become the orthodoxy of Christianity."

(Paulus pada hakekatnya adalah orang kafir 'Kristen' pertama, dan ajarannya - yang kemudian menjadi landasan ajaran Kristen - adalah penyim-pangan yang keji dari ajaran 'asli' dan 'murni' yang dimuliakan oleh para pemimpin (Gerakan Yesus). Apa yang sejak dahulu dianggap syirik dalam ajaran Yahudi (Yesus), saat ini menjadi ajaran Kristen.)
Bahkan sejak tahun 85, menurut Chadwick, orang-orang Yahudi akan mengutuk para pengikut Paulus dalam doa mereka:

"Semoga orang-orang Kristen dan orang-orang kafir hancur dan musnah."

B. Paulus Menghapus Hukum Taurat




013. TANYA:
Mengapa Paulus berusaha menghapuskan hukum Taurat?

JAWAB:
Ini yang jarang diketahui orang. Paulus berusaha menghapuskan hukum Taurat karena persaingan. Jika dia mengkhotbahkan ajaran Penyembah berhala murni, dia tidak akan mendapat sambutan dari kalangan para penyembah berhala, karena mereka sendiri sudah tidak terlalu tertarik kepada ajaran mereka. Dibandingkan dengan agama Yahudi, ajaran Penyembah berhala dianggap lebih rendah, apalagi karena mereka tidak memiliki kitab suci sebagaimana pengikut agama Yahudi yang menganggap bahwa Kitab Taurat adalah satu-satunya Kitab Suci yang diwahyukan Allah kepada Rasulnya di dunia.
Sementara bagi Paulus untuk mengkhotbahkan Reformasi Yahudi sebagaimana yang diajarkan murid-murid Yesus, dia tidak diterima, karena fahamnya dianggap tercemar oleh ajaran penyembah berhala. Inilah yang mendorong Paulus menciptakan agama Kristen untuk merebut para penyembah berhala di kerajaan Romawi dengan menghapuskan hukum Taurat yang selama ini menjadi penghambat orang-orang Romawi untuk menganut agama Yahudi. Dalam agama Kristennya, Paulus sekaligus mengganti Kristus-Kristus para penyembah berhala yang sudah uzur dengan Kristus Yesus, yang cerita kematian dan kebangkitannya masih segar di kepala Paulus. Kecerdikan Paulus ini diterangkan oleh Frank Thielman dalam bukunya Paul and the Law, hal 35:

"Paul's argument against the law: he was convinced that salvation could not come by means of the law because if it did, (I) Gentiles would be excluded and (2) Christ's death would be in vain"

(Alasan Paulus untuk menghapus hukum Taurat: dia percaya bahwa keselamatan tidak akan tercapai dengan mentaati hukum Taurat karena kalau demikian, (1) Orang-orang Romawi non-Israel tidak akan termasuk dan (2) kematian Kristus akan sia-sia)

Oleh karena itu satu-satunya taktik yang digunakan Paulus untuk memuluskan menggiring para penyembah berhala masuk ke ajaran Kristennya, dia harus menyingkirkan hukum Taurat yang dianggap menjadi penghambat.


014. TANYA:
Kalau umat Yahudi menolak ide ini mengapa ajaran ini tersebar kemana-mana?

JAWAB:
Paulus beberapa kali berusaha merayu para pemimpin Gerakan Yesus di Yerusalem agar dia diterima masuk dalam gerakan tersebut untuk memberitakan ajaran Yesus kepada umat Yahudi di perantauan serta kepada orang-orang Romawi, Namun keinginannya ini selalu kandas, karena Pemimpin Gerakan Yesus di Yerusalem, Yakobus (adik Yesus), tahu persis bahwa kalau Paulus diterima dalam gerakan ini akan mencemari ajaran Taurat dengan ajaran penyembah berhala.

"Tetapi mereka mendengar tentang engkau, bahwa engkau mengajar semua orang Yahudi yang tinggal di antara bangsa-bangsa lain untuk melepaskan hukum Musa: Sebab engkau mengatakan supaya mereka jangan menyunatkan anak-anaknya dan jangan hidup menurut adat-istiadat kita." (Kisah Para Rasul 21: 21)

Ini dipertegas oleh pernyataan Max I. Dimont, Professor Sejarah Yahudi di Amerika Serikat dan Kanada dalam bukunya "Jews, God and History" pada halaman 146.

"Twice he had appealed to the Apostolic Church in Jerusalem to make him an apostle, and twice it had refused him this honor. Then he had a quarrel with James, the brother of Jesus, about the procedure in converting pagans"

(Dua kali dia (Paulus) memohon kepada Pemimpin Jemaat (Yakobus) di Yerusalem agar dia diterima menjadi rasul, dan kedua-duanya ditolak. Kemudian dia juga bertengkar dengan Yakobus, saudara Yesus, tentang prosedur menerima para penyembah berhala masuk dalam Gerakan Yesus).
Namun ternyata Paulus tidak patah hati dengan kegagalan menghadapi umat Yahudi dan para pemimpin Gerakan Yesus di Yerusalem. Targetnya kemudian diarahkan kepada para penyembah berhala di kerajaan Romawi dengan memodifikasi Gerakan Yesus untuk orang Yahudi, menjadi Gerakan Kristen untuk para penyembah berhala di kerajaan Romawi. Perhati-kan penjelasan Dimont selanjutnya di halaman 147:

"Since the Jews would not have Christianity, Paul took it to the pagans To make it easier for them to join his new religion, he make a second decision, that of abandoning Jewish dietary laws and the rite of circumcision. His third decision was to substitute Christ for the Torah, and this was the most crucial one, for it cause the final and unalterable break between the Father and the Son Religion."

(Karena orang Yahudi tidak memiliki ajaran Kristen (yang diajarkan Paulus), Paulus kemudian membawanya kepada penyembah berhala. Untuk memudahkan mereka bergabung dalam agama barunya ini, dia membuat keputusan kedua, yakni menghapuskan hukum Taurat yang (mengharamkan babi) serta keharusan bersunat. Keputusannya yang ketiga adalah menggantikan hukum Taurat dengan diri Yesus, dan ini merupakan keputusan yang sangat genting, karena menyebabkan pemisahan abadi dan tidak tergoyahkan antara agama yang menyembah Bapa - Allah SWT - dan agama yang menyembah Anak - Yesus Kristus).
Kejahatan seperti yang dilakukan Paulus ini dijelaskan oleh Al Qur'an berikut ini.

"Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka." (Al-Baqarah 2:59)

Karena Paulus saat itu mengabdi untuk orang-orang Romawi, sehingga Injil yang dia tulis bukan untuk orang-orang Yahudi, tetapi untuk menyenangkan para penyembah berhala di Kerajaan Romawi. Dimont menambahkan di halaman yang sama dari bukunya:

"The account of the history of Christianity in the Pauline Epistles and the Gospels, especially as the latter relate to the trial of Christ, become understandable now that we realize they were written not for the Jews but for the pagans. . . It is understandable that neither Paul nor the Gospel writers would want to antagonize those whom they were seeking to convert or anger the rulers whom they had to mollify, especially since they could be punished for such ofenses by being thrown to the lions or being crucified head down"

(Cerita tentang sejarah Kristen dalam Surat-surat Paulus dan Injil, terutama yang terakhir sehubungan dengan penangkapan Kristus (Yesus), menjadi jelas dan kita sadari sekarang bahwa (Surat-surat dan Injil-injil) tersebut bukan ditulis untuk orang-orang Yahudi, tetapi untuk para penyembah berhala. . . Dapat dipahami bahwa baik Paulus maupun para penulis Injil tidak ingin menentang (ajaran) mereka yang ingin dipengaruhi (para penyembah berhala), atau membuat marah para penguasa (Romawi) yang ingin mereka rayu, terutama karena mereka dapat dihukum bila (mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan kepercayaan penyembah berhala) yang dapat berakibat mereka dijadikan mangsa bagi singa atau disalib dengan kepala terbalik).


015. TANYA:
Apakah pada saat Yesus disalib, murid-murid dan para pengikutnya berpikir bahwa Yesus disalib untuk menebus dosa manusia.

JAWAB:
Tidak pernah. Mereka benar-benar shok melihat pemimpin yang mereka agung-agungkan, dan akan tampil sebagai Mesias baru, yang akan membebaskan bangsa Israel harus menerima nasib yang sangat tragis. Mereka benar-benar terpukul mendengar pemimpin mereka dihukum sebagai seorang kriminal oleh penguasa Romawi. Robert Funk, Pakar Alkitab danan Direktur Westar Institute di Santa Rosa California, dalam bukuriya "Honest to Jesus" halaman 40 mengatakan:

"The crucifixion of Jesus must have been a disappointment to his first followers. It certainly frightened them, to judge by their response. With his arrest and crucifixion they fled from Jerusalem, return to Galilee, and resumed their humble lives as fishermen and peasants. To die as ignominiously as Jesus did was not the fate a true Davidic Messiah ought to suffer, since David's successor was supposed to restore the Kingdom of Israel"

(Penyaliban Yesus pasti mengecewakan para pengikut utamanya. Ini benar-benar mengerikan mereka, seperti terlihat pada tindakan mereka. Dengan tertangkap dan disalibnya Yesus, mereka melarikan diri meninggalkan Yerusalem menuju Galilea, kembali bekerja sebagai nelayan dan petani. Mati terhina sebagaimana yang dialami Yesus bukanlah nasib yang harus diterima oleh Mesias keturunan Daud, karena keturunan Daud seharusnya membangun kembali kerajaan Israel).

C. Penebusan Dosa Atau Berqurban?




016. TANYA:
Apakah ada konsep penebusan dosa dalam agama Yahudi?
Apakah Yahudi mengimani bahwa dosa Adam selalu diwariskan mulai kepada anak Adam yang pertama sampai ke generasi kita yang hidup di akhir zaman?

JAWAB:
Dalam agama Yahudi mereka percaya bahwa keselamatan akan dicapai jika mereka sanggup mentaati hukum Taurat dalam 24 jam kehidupan sehari. Seorang Yahudi, dalam hidupnya sehari-hari, diharapkan akan mampu mentaati secara penuh tanpa cacat kesemua hukum-hukum Taurat yang diwahyukan Allah kepada Nabi Musa as. Namun kenyataannya seorang Yahudi sangat sulit untuk mentaati hukum tersebut tanpa cacat. Dengan demikian setiap orang Yahudi menyadari bahwa dalam kehidupan sehari-hari, selalu saja ada cacat atau lubang dalam upaya mentaati setiap perintah hukum Taurat. Untuk itu mereka perlu berkorban untuk memohon ampun atas dosa-dosa yang mereka telah perbuat.


017. TANYA:
Bagaimana bentuk ibadah pengorbanan tersebut?

JAWAB:
Hari yang ditentukan untuk ibadah memohon ampun atas dosa mereka yang tidak mampu mentaati hukum Taurat secara sempurna dilakukan pada hari Yom Kippur. Mereka yang merasa pernah melakukan dosa karena tidak mentaati seluruh hukum Taurat, harus mengakui dosa-dosa mereka di atas kepala seekor kambing. Kambing yang telah "dibebani dengan dosa-dosa" seseorang ini, kemudian akan dilepas ke padang gurun sebagai "kambing hitam" (scape goat) sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Imamat.

"Dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan orang Israel dan segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka; ia harus menanggungkan semuanya itu ke atas kepala kambing jantan itu dan kemudian melepaskannya ke padang gurun... Dengan demikian kambing jantan itu harus mengangkut segala kesalahan Israel ke tanah yang tandus, dan kambing itu harus dilepaskan ke padang gurun." (Imamat 17:21-22)

Selanjutnya dalam pandangan agama Yahudi, setelah dosa seseorang telah dilemparkan ke kambing hitam, urusannya belum selesai. Dalam perayaan Yom Kippur, selanjutnya seorang yang menginginkan pengampunan dosa harus mengorbankan seekor domba yang tidak bercacat.

"Tuhan berfirman kepada Musa: 'Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada Tuhan." (Imamat 23 :27)


018. TANYA:
Mengapa harus tanpa cacat?

JAWAB:
Karena Tuhan itu sempurna sehingga korban yang diserahkan pun harus sempurna fisik maupun mentalnya. Karena domba adalah binatang yang dianggap berguna dan praktis tidak pernah merugikan orang atau binatang lainnya sehingga secara mental dianggap sempurna karena tidak pemah melakukan dosa.

"Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela,..." (Keluaran 12:5)

019. TANYA:
Apakah para murid dan pengikut Yesus pernah berpikir bahwa manusia dapat dikorbankan untuk menebus dosa mereka sesuai semangat Yom Kippur?

JAWAB:
Mengorbankan manusia untuk dewa-dewa atau untuk binatang buas bukan ajaran Yahudi, tetapi ajaran penyembah berhala. Demikian pula mengorbankan (melemparkan) manusia ke kawanan singa untuk ditonton merupakan pertunjukan para penyembah bsrhala yang tidak mungkin dilakukan oleh umat nabi-nabi Allah. Apalagi meminum darah Yesus, Rasul Allah sebagai rasa cinta. Wilson menjelaskan penolakan orang-orang Yahudi untuk mengorbankan darah manusia dalam bukunya yang sama di halaman 26:

"they would have been disgusted by the idea of the cult of Mithras, since the drinking of blood is one of the most fundamental taboos in Jewish life".

(Orang-orang Yahudi akan jijik dengan pandangan penyembah dewa Mithra, karena meminum darah merupakan sesuatu yang paling pantang dalam kehidupan orang-orang Yahudi).


020. TANYA:
Apakah pengertian jatuh ke dalam dosa dalam agama Yahudi?

JAWAB:
Pengertian jatuh ke dalam dosa adalah jika mereka gagal mentaati hukum Taurat dalam kehidupan mereka sehari-hari.


021. TANYA:
Apakah Yesus disalib untuk menebus dosa manusia karena Adam jatuh ke dalam dosa yang diwariskan ke seluruh umat manusia secara turun temurun sesuai kitab Kejadian?

JAWAB:
Justru sebaliknya. Setelah peristiwa penyaliban Yesus, barulah Paulus memeras otak menafsirkan kembali Kitab Kejadian sesuai yang diinginkan, sebagai sarana membenarkan dan memberikan makna bagi penyaliban Yesus. Kerja keras Paulus untuk memanipulasi kitab Perjanjian Lama membuahkan hasil. Dia pun menafsirkan Adam dan Hawa yang makan buah terlarang telah jatuh ke dalam dosa, yang kemudian diwariskan kepada seluruh keturunannya. Padahal sebelum penyaliban Yesus, Paulus tidak pemah mengajarkan bahwa kitab Kejadian adalah cerita tentang "dosa waris" yang akan ditebus oleh darah Yesus kelak. Kecerdikan Paulus dan Gereja ini dengan jelas diterangkan oleh Funk dalam bukunya yang sama halaman 223:

"It is dear that the authors of the passion narrative had searched the scriptures for clues to the meaning of Jesus's death and had allowed those clues to guide them in framing the story: event was made to match prophecy"

(Jelas kelihatan bahwa para penulis cerita kematian Yesus berusaha mencari ayat-ayat kitab Perjanjian Lama untuk memberi arti pada kematian Yesus, dan mengandalkan penafsiran-penafsiran (baru) tersebut sebagai pendukung untuk merangkai cerita (tentang kematian Yesus): artinya cerita tentang peristiwa diciptakan seakan-akan sudah diramalkan akan terjadi).
Paulus sama sekali tidak menyaksikan dan tidak tahu persis, apakah Yesus benar-benar disalib, kalau Yesus disalib apakah Yesus benar-benar mati di tiang salib. Paulus pun tidak tahu, kapan Yesus disalib, dimana, dan bagaimana. Untuk membangun cerita tentang proyek penyelamatan umat manusia melalui darah Yesus, Paulus dan pendukung-pendukungnya kemudian memetik ayat-ayat Perjanjian Lama untuk menyusun cerita kehidupan Yesus. Toh, para pembacanya bukan orang-orang Yahudi di Yerusalem, tetapi orang-orang Romawi dan orang-orang Israel di perantauan, yang praktis tidak tahu kehidupan Yesus di Galilea.
Kelicikan ini diterangkan oleh Professor Alvar Ellegard, dalam bukunya Jesus One Hundred Years Before Christ, halaman 192-193:

"The Gospel writers chose instead to go in the opposite direction, using the known (the Old Testament) to prove the unknown (largely the life of Jesus)."

(Para penulis Injil justru menempuh cara yang terbalik, dengan menggunakan yang diketahui (kitab Perjanjian Lama) sebagai bukti dari yang tidak diketahui (kehidupan Yesus).
Kenyataan ini didukung pula oleh Prof. DR E.P. Sanders, Guru Besar Agama Kristen di Cambridge University, dalam bukunya The Historical figure of Yesus, halaman 254:

"It is possible to think either that the prophecy created the event or that the prophecy created the story and that the event never occured"
(Mungkin saja terjadi apakah ramalan menciptakan kejadian, atau ramalan menciptakan cerita, sehingga tidak ada sesuatu yang terjadi).


022. TANYA:
Mengapa Paulus tertarik kepada Yesus yang disalib, padahal sebelumnya dia begitu getol menyiksa dan membunuh para pengikut Yesus?

JAWAB:
Memang, Yesus yang mengajarkan Tauhid, yang menegaskan bahwa tidak ada yang wajib disembah selain Allah, adalah musuh besar Paulus. Ketika Yesus mengajarkan bahwa darah itu haram, sebaliknya Paulus memandang darah sebagai sajian suci yang wajib diminum untuk memberikan kehidupan yang baru.

"Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?" (I Korintus 10:16)

Paulus dibesarkan di Tarsus, dimana masyarakat menyembah dewa Herakles yang mengorbankan sapi, yang darahnya diminum untuk memberikan kehidupan yang baru (bangkit dari antara orang mati). Herakles adalah dewa. yang mati lalu bangkit kembali dan dianggap sebagai Juruselamat, sebagaimana dijelaskan Wilson dalam bukunya yang sama halaman 26:

"From the inscription in Tarsus we know Herakles, in his dying and descent into Hades was regarded as a divine savior"

(Dari prasasti yang ditemukan di Tarsus, mengetahui bahwa Herakles, yang mati turun ke Hades dianggap sebagai Juru.selamat). Ketika Paulus mendengar rumor yang "katanya" Yesus mati, yang "katanya" dia bangkit dari kubur, maka dengan serta merta Paulus putar haluan 180 derajat. Kalau sebelumnya Paulus menganiaya kelompok Yesus karena dianggapnya menghalangi ajaran penyembah berhala yang dia anut dan promosikan, maka setelah rumor tersebut tiba ke telinganya, Paulus merasa berdosa bahwa ternyata yang dia aniaya ini adalah Kristus, Tuhan, Anak Allah, Penebus dosa dan Juruselamat umat manusia. Dengan demikian, Paulus menemukan "Kristus Baru" dari orang Yahudi, sekaligus dipromosikannya ke orang-orang Romawi sebagai pengganti para Kristus Zeus, Mithra, Adonis, Thammuz, Osiris dan lain-lainnya yang dianggap sudah uzur.


023. TANYA:
Mana buktinya bahwa Paulus adalah orang pertama yang mengajarkan tentang Yesus sebagai penebus dosa?

JAWAB:
Silahkan baca Surat Paulus yang pertama kepada jemaat di Korintus

"Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita." (1 Korintus 15:3)

Surat ini ditulis disekitar pertengahan tahun 50an untuk orang-orang Korintus. Daerah ini terkenal sebagai kota metropolitan yang bergelimang dosa oleh pelacuran dan kebobrokan moral yang merajalela. Pada saat surat ini dibuat, belum ada satu pun Injil yang ditulis, serta belum ada seseorang pun baik murid-murid Yesus maupun pengikut-pengikutnya yang mengatakan atau mengajarkan bahwa Yesus mati untuk menebus dosa manusia.


024. TANYA:
Bagaimana tanggapan orang-orang Romawi di Korintus terhadap surat Paulus ini?

JAWAB:
Orang-orang Korintus menyambutnya dengan gembira dan bersemangat. Mereka ingin segera mengenal Yesus Kristus yang masih segar kematiannya serta merindukan pengalaman rohani yang baru dengan "Kristus baru" yang diperkenalkan Paulus.
Ketertarikan mereka ini dilukiskan pula bleh Burton L. Mack dalam bukunya Who Wrote the New Testament, halaman 126:

"They were impressed rather with the chance to experience the spirit of the new god called Christ and to manifest the spiritual sign that proved they had enter his kingdom."

(mereka justru lebih tertarik pada kesempatan untuk mendapatkan pengalaman rohani dari tuhan baru yang disebut Kristus (Yesus) serta menyatakan tanda-tanda rohani yang membuktikan bahwa mereka telah memasuki kerajaannya).
Mereka sudah bosan dengan Kristus-kristus mereka yang lama dan sudah uzur, karena dianggap sudah tidak mampu lagi mengatasi persoalan mereka. Hal ini dinyatakan oleh Calvin J. Roetzel dalam bukunya The Letters of Paul, halaman 31:

"The decline of social institution and the rise of a spirit of skepticism virtually destroyed the old religions. To be sure, certain primitive form of religion and new religions remained. But even though people still stood in awe of the power and mistery of certain primal forces, belief in the old gods - Zeus, Aphrodite, Apollo etc. -was on the wane."

(Melemahnya lembaga sosial dan bangkitnya semangat skeptis, merusak agama-agama yang sudah ada. Namun, agama-agama primitif tertentu dan agama-agama baru masih tetap ada. Tetapi walaupun masyarakat masih mengagumi kekuatan dan misteri penguasa alam tertentu, namun kepercayaan kepada dewa-dewa lama - Zeus, Aphrodite, Apollo dll. - sudah mulai luntur).
Pengalaman rohani dengan Kristusnya yang baru ini, diperkenalkan oleh Paulus kemana-mana sebagaimana yang dapat kita lihat dalam Suratnya kepada jemaat di Galatia:

"Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?" (Galatia 3:1)

D. Merekayasa Dalil




025. TANYA:
Bagaimana pandangan Yahudi tentang Yesus sebagai Penebus dosa?

JAWAB:
Umat Yahudi tidak segera menerima ide tersebut. Kalau domba yang dikorbankan untuk menebus dosa yang mereka perbuat sudah lumrah dan dianut umat Yahudi terus-menerus. Tetapi kalau manusia yang dikorbankan untuk keselamatan orang per orang tentu sangat tidak mungkin dan tidak manusiawi.
Sementara itu praktek para penyembah berhala yang mengorbankan manusia kepada Dewa atau Tuhan untuk mencegah kemarahannya, tidak dikenal dalam hukum Taurat maupun ajaran para Nabi. Memang dalam Kitab Ulangan diceritakan bahwa untuk menghindarkan umat Yahudi dari perbudakan, Tuhan mengutus malaikat kematian untuk membunuh semua anak sulung di Mesir. Namun pengorbanan anak ini, selanjutnya sudah digantikah dengan domba paskah.


026. TANYA:
Lalu apa yang dilakukan Paulus untuk mempengaruhi umat Yahudi?

JAWAB:
Paulus berangkat dari asumsi Yahudi bahwa karena sedemikian sulitnya mentaati hukum Taurat secara sempurna sehingga setiap orang Yahudi, dan begitu pula manusia lainnya, semuanya berdosa.

"Engkau bermegah atas hukum Taurat, mengapa engkau sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat itu?" (Roma 2:23)


027. TANYA:
Bagaimana asumsi ini dikuatkan?

JAWAB:
Paulus melihat peluang dengan mengarahkan kitab Kejadian dalam Perjanjian Lama menjadi titik tolak jatuhnya umat manusia kedalam dosa abadi turun temurun.
Dalam kitab kejadian dikatakan bahwa Tuhan menciptakan jagad raya. Sebagai klimaks dari penciptaan berbagai benda di jagad raya adalah penciptaan manusia Adam dan Hawa. Manusia hidup rukun dengan Tuhan di surga.
Dalam surga ada pohon yang buahnya (buah pengetahuan) tidak boleh disentuh apalagi dimakan oleh manusia, karena kalau mereka memakannya, mereka akan mengetahui yang baik dan yang buruk. Sebagai manusia, larangan ini justru merangsang keingin-tahuan mereka.
Lalu kata cerita ini selanjutnya, Iblis menjelma menjadi ular dan menggoda Hawa. Wanita ini kemudian memetik buah itu dan memakannya lalu memberikannya kepada Adam. Dengan perbuatan ini, menurut Paulus, mereka telah melanggar perintah Tuhan dan jatuh dalam dosa, dan sebagai konsekwensinya, Adam dan seluruh manusia jatuh ke dalam dosa waris.

"Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, Sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati... Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: 'Sekali-kali kamu tidak akan mati'... Lalu Tuhan Allah mengusir dia dari taman Eden,... (Kejadian 2:11; 3:4,23)

Dengan demikian Paulus berhasil menemukan "dalil" dari kitab Taurat Musa untuk mempengaruhi orang-orang Yahudi bahwa seluruh manusia termasuk orang Israel telah jatuh kedalam dosa warisan "sesuai kitab Suci mereka". Sesuatu yang tidak pernah dibayangkan oleh para nabi maupun umat Israel sebelum datangnya Paulus. Jangankan Nabi .Ibrahim, Musa, atau Daud as. Yesus sendiri mengajari umatnya agar langsung memohon ampun pada Allah, tanpa harus menjadikan dirinya sebagai tumbal untuk mati di tiang salib.

"Karena itu herdoalah demikian: Bapa kami (Allah) di Sorga, dikuduskan namaMu... ampunilah kami atas kesalahan kami... (Matius 6:9,12)

"Sejak wakiu itu Yesus memberitakan: 'Bertobat-lah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat! " (Matius 4: 17)


028. TANYA:
Lalu apa hubungan cerita kitab kejadian ini dengan penyaliban Yesus?

JAWAB:
Karena semua manusia telah jatuh kedalam dosa, mereka sudah menjadi fana dan tidak sempurna, sehingga tidak dapat lagi berhubungan dengan Tuhan yang sempurna, mulia dan baka untuk pengampunan dosa. Disini filsafat Yunani mulai memainkan peran. Untuk menyelamatkan manusia yang jatuh dalam dosa selama bermilyar-milyar tahun, menurut Paulus, Tuhan memilih Yesus yang serupa dengan Allah untuk mati di tiang salib menebus dosa manusia

"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia." (Filipi 2:5-7)


029. TANYA:
Mengapa jutaan manusia harus menunggu mati bergelimang dosa selama milyaran tahun, baru kemudian Allah menetapkan Yesus sebagai penebus dosa?

JAWAB:
Inilah pertanyaan yang tidak dijelaskan oleh Paulus, serta tidak diterangkan oleh gereja selama 2000 tahun.


030. TANYA:
Apakah dengan demikian orang Yahudi sudah dapat menerima Yesus sebagai korban pengganti domba yang setiap tahun mereka sembelih? .

JAWAB:
Ajaran aneh yang baru diperkenalkan Paulus ini, bagi umat Yahudi memiliki beberapa kelemahan :

1) Bahwa Tuhan harus memaku anaknya ditiang salib untuk menebus dosa manusia adalah bertentangan dengan pikiran sehat rasa kemanusiaan dan rasa keadilan.
Saat ini pun kalau ada seorang ayah yang memaku anaknya sampai mati, apalagi anak yang baik hati, bukannya mendapat pujian, malah akan dijebloskan ke penjara.

2) Domba yang dikorbankan umat Israel adalah domba yang diperiksa dan diyakini sehat tanpa luka juga tanpa cacat

"Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela." (Keluaran 12:5)

Sementara mereka tidak pernah mengetahui dan memeriksa apakah Yesus pernah cedera atau patah tulang. Yang jelas, sebelum disalib, Yesus terlebih dahulu mendapat siksaan yang berat. Malah di tiang salib masih dilukai perutnya.

"Tetapi seorang dari antaraprajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak. dan segera mengalir keluar darah dan air." (Yohanes 19:34)

3) Domba yang dikorbankan adalah binatang yang tidak pernah berbuat dosa. Sementara Yesus yang hidup sebagai seorang Yahudi dan taat pada hukum Taurat dianggap tidak luput dari dosa, sebagaimana doanya setiap hari dalam Injil Matius.

"Dan ampunilah kami akan kesalahan kami,.... (Matius 6:12)

"... hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa,... (Timotius 1:9)

4) Sesuai ajaran Kitab Nabi Yesaya, hanya Tuhan yang dapat mengampuni dosa manusia, sedangkan seseorang tidak punya kuasa untuk mengampuni dosa orang lain.

"Beginilah firman Tuhan, Penebusmu..., (Yesaya 44:24)


031. TANYA:
Bagaimana Paulus dan pengikut-pengikutnya menghadapi kenyataan ini?

JAWAB:
Bukanlah bernama Paulus kalau dia tidak mampu mencarikan alasan untuk membenarkan ajaran barunya

1) Untuk mempertahankan bahwa Yesus adalah sempurna tidak bercacat, Paulus menemukan ayat 46 pasal 12 dari kitab Keluaran sebagai pendukung:
... Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah juga; tidak boleh kaubawa sedikit pun dari daging itu keluar rumah; satu tulang pun tidak boleh kamu patahkan.,. (Keluaran 12:46)

Kalau kita memperhatikan, tidak ada hubungan antara kitab Keluaran 12:5 dengan Keluaran 12:46. Mematahkan tulang domba yang sudah dibakar dan membawanya keluar rumah di Kejadian 12:46, tidak ada hubungannya dengan kesempurnaan domba yang akan dikorbankan di Kejadian 12:5.
Jadi cerita tentang Yesus yang tidak dipatahkan kakinya dalam Injil Yohanes 19:36 agar sesuai dengan Keluaran 12:5, adalah merupakan contoh bagaimana Paulus dan para pendukungnya, berusaha mencari pembenaran ajaran mereka dari kitab Perjanjian Lama baik selaras maupun mustahil.

2) Untuk meyakinkan umat Yahudi bahwa Yesus adalah manusia yang suci dan pantas menggantikan fungsi domba korban, pendukung Paulus yang menulis Injil Lukas membuat cerita tentang kelahiran Yesus sebagai Anak Allah.

"Roh Kudus akan turun atasmu dan Kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan akan disebut kudus, Anak Allah." (Lukas 1 :35)

Namun anehnya, Paulus dalam suratnya kepada Timotius menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi yang taat pada hukum Taurat, termasuk Yesus, adalah orang berdosa.

"...hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa,." (Timotius 1 :9)

3). Ketika Paulus menulis suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, dia belum memikirkan pentingnya ucapan Yesus sebagai otoritas untuk mendukung kedudukannya sebagai Juruselamat. Untuk mendukung hal ini, pengikut Paulus yang menulis Injil Lukas menggambarkan bahwa Yesus berkuasa mengampuni dosa seseorang, tanpa memahami pengertian sesungguhnya

"Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah la: 'Hai saudara, dosamu sudah diampuni" (Lukas 5:20)

Dengan ayat ini Paulus dan orang-orang Romawi pendukungnya memproklamirkan bahwa Yesus telah mendapat limpahan kuasa penuh dari Allah untuk mengampuni dosa manusia. Dengan ayat ini, Yesus "katanya" mengumumkan ke seluruh pelosok dunia bahwa dirinya adalah Juruselamat.
Namun sangat disayangkan karena para pendukungnya tidak memahami ucapan Yesus ini, serta pengertian "dosa" dalam agama dan tradisi Yahudi. Hampir seantero dunia saat itu, baik orang-orang Yahudi maupun bangsa-bangsa lainnya, menghu-bungkan penyakit yang menimpa seseorang dengan dosa yang mereka lakukan. Silahkan perhatikan penjelasan penulis Injil Yohanes atas hal ini:

“Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." (Yohanes 5:14)

Uskup John Shelby Spong dari New Jersey, Amerika Serikat dalam bukunya Why Christianity Must Change or Die di hal. 6-7, mengkritik para pemimpin Gereja yang masih mempertahankan mati-matian kekeliruan ini

"For many biblical assumptions are today dismissed as quite simply wrong. Sickness for example, does not result from sin being punished."

(Sekian banyak penafsiran Alkitab yang saat ini harus disingkirkan karena ternyata salah. Penyakit, misalnya, bukan disebabkan oleh hukuman karena berdosa)

Dengan demikian menjadi sangat jelas bahwa dari konteks pengertian dosa, telah terjadi kekeliruan baik di kalangan Yahudi maupun Kristen.

a. Kekeliruan umat Yahudi adalah menganggap penyakit merupakan hukuman Tuhan atas dosa yang diperbuat manusia. Sehingga kalau seseorang disembuhkan, berarti dosanya sudah diampuni oleh Allah.

"Kuasa Tuhan (Allah) menyertai Dia (Yesus), sehingga dia dapat menyembuhkan orang sakit"... (Lukas5:17)

Dari ayat-ayat di atas, jelas terlihat ada dua pihak yang memainkan peran. Pihak pertama adalah Yesus yang meyembuhkan penyakit, dan pihak kedua adalah Allah yang mengampuni dosa seseorang dengan kesembuhan.

b. Sementara kekeliruan umat Kristen, lebih parah lagi, yakni selain memandang penyakit sebagai hukuman atas dosa, juga menganggap bahwa Yesus yang menyembuhkan penyakit seseorang, sekaligus sebagai penguasa yang mengganti kedudukan Allah sebagai pemberi ampun atas dosa seseorang.
Padahal dalam ayat Injil di atas, Yesus menggunakan kata kerja pasif:

"Dosamu sudah diampuni (oleh Allah)."

bukan:
"Dosamu sudah “ku"ampuni" atau,
"Aku (Yesus) sudah mengampuni dosamu."


032. TANYA:
Apakah dengan kenyataan ini pengikut-pengikut. Paulus menjadi patah hati?

JAWAB:
Tidak. Setelah gagal meyakinkan umat Israel dengan penafsiran yang keluar dari konteks, salah seorang pengikut Paulus, tanpa rasa takut berdosa, menambahkan 5(lima) ayat palsu di akhir Injil Matius (Matius 28:16-20)

"Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu- ragu. Yesus mendekati mereka dan, berkata: 'Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:16-20)

Inilah ajaran Kristen yang dipromosikan Paulus dan para pengikutnya. Kalau memanipulasi pengertian ayat-ayat kitab Perjanjian Lama masih dianggap tidak mempan, mereka tidak segan-segan menciptakan ayat-ayat palsu, kemudian disuapkan kemulut Yesus untuk diucapkan.

Selama hampir 2000 tahun, Gereja berhasil menutup-nutupi kepalsuan ayat-ayat ini. Namun para pakar Alkitab dan Sejarawan Kristen tidak tinggal diam dan akhirnya mengungkapkannya kepada umum (Paul Tillich, 1968; Robert W. Funk, 1993 dan Hugh J. Schonfield, 1998).

Ayat-ayat di atas sesungguhnya bukan bermaksud untuk menyatakan bahwa Yesus, yang sekarang adalah maha kuasa, mampu menciptakan satu matahari lagi atau empat buah bulan lagi agar setiap malam menjadi purnama, tetapi semata-mata diarahkan untuk mendukung pendapat bahwa sesungguhnya Yesus telah diberi kuasa oleh Tuhan untuk mengampuni dosa manusia. Ayat palsu ini sangat dibutuhkan, karena Paulus ingin membelenggu pengikut-pengikutnya yang ketakutan di bawah bayang-bayang dosa warisan untuk tetap menggantungkan harapan mereka kepada Anak Allah sebagai satu-satunya Juruselamat.

Kita semua telah berdosa menurut Paulus. Agar kita bebas dari belenggu dosa, maka kita membutuhkan kematian seseorang yang ilahi untuk menebus dosa seluruh manusia. Seseorang yang ilahi ini menurut Paulus dan pendukung-pendukungnya adalah Yesus, karena manusia biasa tidak dapat menebus dosa seluruh umat manusia.
Pendapat ini kemudian didukung oleh pengikut Paulus yang menulis Injil Markus dengan mengatakan bahwa Yesus adalah penebus dosa manusia.

"Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Markus 10:45)

Penulis Injil Markus dengan cerdik menciptakan cerita penyaliban Yesus dalam konteks festival memperingati pembebasan Yahudi dari perbudakan di Mesir. Sehingga umat Israel akan segera teringat dan mengaitkan penyaliban Yesus dengan domba paskah yang disembelih. Padahal Paulus sendiri tidak pernah menghubung-hubungkan saat kematian Yesus dengan Passover (Paskah).

Sedemikian rapinya Gereja mengemas cerita Tuhan yang terpaksa harus mengorbankan anaknya untuk mati di tiang salib menebus dosa seluruh umat manusia, sehingga kebanyakan orang terlena dan melupakan bahwa cerita ini sangat kejam dan bertentangan dengan akal sehat.


033. TANYA:
Bagaimana upaya Paulus dan pendukung-pendukungnya untuk meyakinkan orang-orang Yahudi bahwa Yesus tidak berdosa sementara dia adalah manusia biasa seperti mereka yang tidak luput dari dosa?

JAWAB:
Untuk mengatasi hal ini Paulus memiliki jurus mengangkat Yesus menjadi manusia ilahi dengan mengumumkan kepada umat Israel bahwa Yesus adalah Anak Allah. Karena Yesus Anak Allah, dengan demikian dia ilahi tanpa dosa,

"Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah." (Kisah Para Rasul 9:20)

Selanjutnya bukan hanya Paulus. Para pendukung Paulus termasuk Roh jahat pun ikut-ikutan latah mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah,

"Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah." (Markus 1:1)

"Kata Natanel kepada-Nya: 'Rabbi (Tuan Guru). Engkau adalah Allah, Raja orang Israel" (Yohanes I: 49)

"Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!" dengan keras ia (roh jahat itu) berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!" (Markus 5: 8,7)


034. TANYA:
Apakah umat Yahudi dapat menerima peningkatan status Yesus dari anak Maria (Maryam) menjadi Anak Allah?

JAWAB:
Tidak bisa. Umat Yahudi memang mengaku sebagai anak-anak Allah, umat pilihan Allah, tetapi kalau anak Allah secara individu tidak lazim bagi mereka. Oleh karena itu ketika Paulus mengumumkan bahwa Yesus adalah Anak Allah, mereka menolak dan menentangnya, Ini dijelaskan oleh Paul Tillich dalam bukunya A History of Christian Thought:

"Son of God is very familiar pagan concept, The pagan Gods propagated sons on earth. Because of this the words only begotten were added."

(Anak Allah adalah istilah yang sangat umum dalam ajaran Penyembah Berhala. Tuhan-tuhan Penyembah Berhala beranak pinak di bumi. Oleh karena itu, mereka menambahkan istilah anak tunggal).

Allah mengutuk ajaran tentang Allah mempunyai anak:

"Dan mereka berkata: "Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak". Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak, Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak." {Maryam 19:88-92)

Allah malah menyentil mereka dengan pertanyaan:

"Bagaimana Dia (Allah) mempunyai anak, padahal Dia tidak mempunyai istri." (Al-An'am 10:101)


035. TANYA:
Bagaimana dengan para penyembah berhala di kerajaan Romawi?

JAWAB:
Mereka sangat senang Anak Tuhan merupakan figur yang penting dalam Struktur Ketuhanan Penyembahan Berhala dalam filsafat Yunani. Anak Allah inilah yang akan mewakili Allah menyelamatkan manusia di dunia dengan menunjukkan kepada manusia kode-kode dan rambu-rambu yang tepat untuk dapat kembali dengan selamat bersatu dengan Allah (Similitude).
Ajaran ini kemudian dianut oleh para pemimpin Gereja dan dijadikan landasan ajaran Kristen.

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal... ".(Yohanes 3:16)

Perbuatan orang-orang Kristen yang mengikuti ajaran orang-orang kafir untuk mengangkat Yesus sebagai Anak Allah telah diterangkan oleh Allah hampir 1.400 tahun sebelum para pakar Alkitab membeberkannya.

"Orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putra Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling? " (At Taubah 9:30)

E. Wanita Sumber Dosa




036. TANYA:
Mengapa Paulus dapat menjamin bahwa Yesus tanpa dosa sementara Maria yang dihamili oleh Allah (Roh Kudus) adalah manusia biasa yang tidak luput dari dosa?

JAWAB:
Memang menurut pandangan Kristen, wanita adalah sumber dosa atau awal dosa yang menimpa manusia. Wanitalah yang menggoda laki-laki untuk ikut tenggelam dalam dosa awal. Wanita pulalah yang mengabadikan dosa warisan turun temurun melalui setiap anak yang dia lahirkan. Ini dijelaskan oleh Santo Agustinus, pemimpin gereja dari Hippo yang dikutip oleh Karen Armstrong dalam bukunya A History of God, halaman 144-145

"Banished (from Paradise) after his sin, Adam bound his offspring also with penalty of death and damnation, that offspring which by sinning he had corrupted in himself, as in a root, so that what ever progeny was born (through carnal concupiscence, by which a fitting retribution for his disobedience was bestowed upon him) from himself and his spouse - who was the cause of his sin and the companion of his damnation - would drag through the ages the burden of Original Sin, by which it would itself be dragged through manifold er rors and sorrows, down to that final and never-ending torment with the rebel angels ."

( Terusir (dari sorga) setelah berbuat dosa, Adam mengikutkan pula seluruh keturunannya dalam hukuman kematian dan kutukan, dimana keturunan yang oleh karena dosa yang dia lakukan terhadap dirinya, adalah seperti akar; sehingga setiap keturunan yang dilahirkan (melalui nafsu birahi manusia dimana hukuman yang setimpal atas pelanggarannya ditimpakan kepadanya) dari hubungannya dengan isterinya - yang merupakan penyebab dosanya dan pendamping kutukannya - akan memikul dari zaman ke zaman beban dosa warisan yang kemudian akan dipikulkan seterusnya melalui kesalahan-kesalahan dan penderitaan yang berlipat ganda serta siksaan yang tidak berakhir....)
Bagaimana malang dan sialnya menjadi seorang wanita dalam Kristen, dapat kita simak dari buku yang sama. Pernyataan tegas Tertullian, pemimpin Gereja yang memvonis wanita sebagai jelmaan setan yang menjadi penyakit abadi di tengah-tengah umat manusia.

"Do you not know that you are each an Eve? The sentence of God on this sex of yours lives in this age: the guilt must of necessity live too. You are the devil gate way, you are unsealer of the forbidden tree; you are the first deserter of the divine law; you are she who persuade him whom the devil was not valiant enough to attack. You so carelessly destroyed man, God's image. On account of your desert, even the Son of God had to die.

(Tidakkah engkau ketahui (hai wanita) bahwa masing-masing kamu adalah Hawa? Hukuman Tuhan menimpa golonganmu wanita, sampai saat ini. Kesalahan terpaksa harus berlangsung terus. Engkau adalah gerbang masuknya setan. Engkaulah yang menjangkau buah terlarang; engkaulah yang pertama merusak hukum Tuhan. Engkau, wanita yang menggoda laki-laki yang sebenarnya sulit untuk ditaklukkan oleh setan. Tanpa perasaan, engkau merusak laki-laki yang merupakan gambaran Tuhan. Oleh karena pelanggaranmu, sehingga Anak Allah pun harus mati.

Betapa rendahnya wanita di mata para pemimpin Gereja. Berdasarkan pandangan mereka, wanita yang berhubungan dengan suaminya, akan menyebarkan dosa-dosa turunan yang berlipat ganda atas seluruh umat manusia melalui setiap kehamilan dan kelahiran anak, laksana WTS yang menyebarkan penyakit Sypilis dan AIDS di masyarakat.

Namun karena menurut pandangan Paulus, bibit yang bakal menjadi manusia adalah sepenuhnya 100% dari sperma laki-laki sehingga baginya, wanita hanya berfungsi untuk menyimpan dan menyuburkan sperma agar tumbuh menjadi manusia sempurna.

Dengan demikian, kalau bapaknya Yesus adalah Tuhan, maka otomatis Yesus menjadi ilahi, karena Maria, ibunya, tidak punya peran apa-apa. Pandangan seperti ini sesungguhnya merupakan penghinaan Gereja terhadap kaum ibu yang dianggap sama sekali tidak punya andil dalam kejadian seorang janin.
Menurut Santo Agustinus, Yesus yang memainkan peranan Juruselamat sama sekali tidak boleh tercemar oleh dosa manusia. Oleh karena itu peranan perawan Maria yang tidak dihamili manusia tetapi oleh Allah (Roh Kudus}, memberikan jaminan 100% bahwa Yesus adalah Anak Allah yang tidak dicemari oleh dosa warisan sehingga dia siap untuk menjalankan tugas Juruselamat.


037. TANYA:
Tetapi bagaimana dengan pernyataan Nabi Muhammad saw ketika ditanyai oleh orang Yahudi 14 abad yang lalu tentang asal usul kejadian manusia:

"Rasulullah ditanya oleh seorang Yahudi: 'Hai Muhammad; katakanlah kepadaku. Dari apa manusia itu diciptakan?' Rasulullah saw menjawab: 'Hai Yahudi, Manusia tercipta dari nutfah laki-laki dan nutfah perempuan." (Hadith diriwayatkan oleh Ibnu Hambal)

Pernyataan ini kemudian dibuktikan kebenarannya secara ilmiah, 13 abad kemudian oleh para pakar kedokteran di abad ke 19. Bukankah pernyataan Rasulullah dan penemuan para pakar kedokteran ini melemahkan, malah meruntuhkan kesucian Yesus?

JAWAB:
Jangan membayangkan Gereja akan sedemikian mudah menyerah! Sekali lagi bagi mereka tidak ada masalah. Dalam perjalanan sejarah Kristen, urusan bongkar-pasang keputusan Sidang Gereja tentang keimanan, bukan suatu pekerjaan yang sulit. Jika Gereja terperangkap dalam suatu kenyataan bahwa mereka telah mengeluarkan keputusan dogma yang terbukti keliru, tinggal undang para uskup untuk bersidang. Berdasarkan pengalaman, untuk mengatasi permasaalahan seperti ini, inisiatif untuk mengundang para uskup datang baik dari Paus, Uskup Agung atau Kaisar Romawi. Biasanya, terutama di zaman Kerajaan Romawi, konsep SKnya sudah ada, tinggal menunggu kedatangan para uskup untuk tanda tangan. Dalam sidang, para uskup yang mayoritas atau yang didukung Kaisar, atau Paus, akan memutuskan untuk mengutuk atau membatalkan keputusan lama yang pernah diagungkan sebagai wahyu Allah, kemudian menggantinya dengan keputusan "wahyu Allah" yang baru, dan, beres!
Edward Gibbon, pakar sejarah yang terkenal, mengutip pemyataan Hilary, melukiskan kesibukan Gereja membongkar pasang keimanan Kristen dalam setiap Sidang Gereja, dalam bukunya The Decline and Fall of the Roman Empire, halaman 397:

"It is a thing equally deplorable and dangerous, that there are as many creeds as opinion among men, as many doctrines as inclination, and as many sources of blasphemy as there are faults among us; because we make creeds arbitrarily and explain them as arbitrarily. The Homoousion is rejected, and received, and explained away by successive synods. The partial or total resemblance of the Father and of the Son is a subject of dispute for these unhappy times. Every year, nay, every moon, we make new creeds to describe invisible mysteries. We repent of what we have done., we defend those who repent, we anathematize those whom we defended. We condemned either the doctrine of others in ourselves, or our own in that of others; and, reciprocally tearing one another to pieces, we have been the cause of each other ruin"

(Ini merupakan hal yang tercela dan berbahaya dimana demikian banyak kredo (deklarasi keimanan) seperti banyaknya pendapat manusia, demikian banyaknya ajaran (Kristen) seperti banyaknya keinginan, dan sedemikian banyaknya sumber kemusyrikan seperti banyaknya kesalahan yang kita perbuat karena kita menciptakan deklarasi keimanan secara asal-asalan saja dan menjelaskannya secara asal-asalan pula. Homoousian (Allah satu zat dengan Yesus) mula-mula kita tolak, setelah itu kita terima (lagi), lalu kita hapuskan lagi pada sidang- sidang Gereja selanjutnya dengan berbagai alasan. Keserupaan antara Bapa (Allah) dengan Anak (Yesus), baik sebagian maupun keseluruhan merupakan sumber percekcokan di hari-hari yang suram ini. Bukannya setiap tahun, tetapi malah setiap bulan, kita membuat deklarasi keimanan yang baru untuk menjelaskan misteri yang tidak nampak. Kita minta ampun atas apa (kekeliruan) yang pernah kita perbuat, kita mempertahankan mereka yang bertobat, (tetapi kemudian) kita mengkafirkan mereka yang pernah kita pertahankan. Kita mengutuk baik ajaran orang lain yang ada pada kita, atau ajaran kita pada orang lain, dan secara timbal balik kita saling menghancurkan antara satu dengan yang lain, dan masing-masing kita menjadi penyebab keruntuhan lainnya)
Selanjutnya dalam bukunya yang sama di halaman 695, Gibbon melukiskan bagaimana perasaan Petrus dan Paulus bila mereka menyaksikan perubahan-perubahan ajaran Kristen saat ini.

"If the Christian apostles, St. Peter or St. Paul, could return to the Vatican, they might possible inquire the name of the Deity who is I worshipped with such mysterious rites in the magnificent temple"

(Seandainya rasul-rasul Kristen, Santo Petrus atau Santo Paulus, dapat kembali ke Vatican (saat ini), mereka mungkin akan menanyakan, siapakah nama Tuhan yang disembah (orang-orang Kristen) dalam upacara yang sedemikian aneh dalam Katedral yang besar-besar itu).

Selanjutnya dalam bukunya yang sama di halaman 695, Gibbon melukiskan bagaimana perasaan Petrus dan Paulus bila mereka menyaksikan perubahan-perubahan ajaran Kristen saat ini.

"If the Christian apostles, St. Peter or St. Paul, could return to the Vatican, they might possible inquire the name of the Deity who is I worshipped with such mysterious rites in the magnificent temple"

(Seandainya rasul-rasul Kristen, Santo Petrus atau Santo Paulus, dapat kembali ke Vatican (saat ini), mereka mungkin akan menanyakan, siapakah nama Tuhan yang disembah (orang-orang Kristen) dalam upacara yang sedemikian aneh dalam Katedral yang besar-besar itu).

Namun untuk hal ini, Tuhan "tidak akan marah", karena yang duduk bersidang ini adalah wakil-wakilnya di dunia yang walaupun sekali-sekali keliru tetapi dijamin tidak bersalah. Jaminan ini diberikan oleh "Wakil Tuhan" di Dunia, Santo Ignatius, dalam suratnya ke Jemaat Kristen di Smyrna yang dikomentari oleh Paul Tillich dalam bukunya A History ofChrstian Thought, halaman 19:

"Where the bishop is, the congregation should be. Prophet who appears may be right or wrong, but the bishop is right. The bishops were representatives of true doctrine."

(Apa yang dikatakan uskup, jemaat harus tunduk. Nabi boleh salah atau benar, tetapi uskup selalu benar. (Karena) uskup adalah pembawa ajaran yang benar). Ketika Nabi Muhammad saw memberikan pernyataan tentang peranan laki-laki dan perempuan dalam pembentukan janin manusia, Gereja tidak ambil pusing. Walaupun Hadis Rasulullah ini dicatat oleh para perawi Hadis, namun dampak ilmiahnya belum terasakan, karena pandangan Gereja masih dikuatkan oleh pendapat Hartsoeker (1694) yang mengatakan bahwa janin 100% tercipta dari sperma laki-laki.

Namun gelombang penemuan-penemuan baru di bidang embriology yang dirintis oleh Pander (1817), Prevost dan Dumas (1824) dan Van Baer (1829), sebagaimana dikemukakan oleh Dr. Mohammad Ali Albar dalam bukunya Human Development, halaman 53, mengarah kepada penyangkalan teori-teori sebelumnya. Ketika dunia mengetahui bahwa temyata laki-laki dan perempuan. sama-sama berperan dalam terciptanya janin dalam kandungan seorang ibu, orang mulai berfikir bahwa Yesus tidak akan bebas dari dosa, karena ibunya adalah keturunan Hawa yang ikut memberikan andil mencemari Yesus dengan dosa warisan.

Para pemimpin Gereja terperanjat. Untuk mengatasinya Paus bergegas melakukan sidang untuk meralat keimanan tentang Bunda Maria agar Yesus tetap terjaga kesuciannya. Pada saat itu, 18 abad setelah Yesus tiada, Gereja kemudian meralat keimanan umat dengan menetapkan ajaran yang baru bahwa bunda Maria tidak berdosa, sehingga pada waktu dia melahirkan Yesus, dosa warisan turun temurun dari Adam tidak mencemarinya.
Akhirnya pada tahun 1854, dengan campur tangan Tuhan, Paus Pius IX mengeluarkan SK yang menetapkan bahwa Bunda Maria tidak tercemar oleh dosa warisan (Immaculate conception). SK ini sebagian dikutip oleh Tony Lane dalam bukunya Christian Thought halaman 211:

"We declare, pronounce and define that the most blessed Virgin Mary, at the first instant of her conception was preserved immaculate from all stain of original sin, by the singular grace and privilege of the Omnipotent God, in the virtue of the merits of Jesus Christ, the saviour of mankind, and that this doctrine was revealed by God and therefore must be believed firmly and constantly by all the faithful"

(Kami menyatakan, mengumumkan, dan menyimpulkan bahwa Perawan Maria yang paling diberkati, pada kelahirannya terlindung/suci dari segala pencemaran dosa warisan, melalui rahmat dan keistimewaan satu-satunya dari Tuhan Yang Maha Kuasa, atas kebajikan jasa-jasa Yesus Kristus, Juruselamat umat manusia, dan bahwa doktrin ini, diwahyukan oleh Allah sehingga dengan demikian harus diyakini dengan teguh dan abadi oleh semua yang beriman).

Dengan demikian, Paus sebagai wakil Tuhan di dunia telah berhasil menyelamatkan keimanan umat yang mulai goyah. Dengan menerbitkan SK, Paus berusaha meyakinkan umatnya bahwa Yesus sudah disucikan lagi, karena Maria yang pernah dianggap berdosa sejak tahun 50an - berdasarkan ajaran Paulus dan pemimpin Gereja seperti Tertullian - sudah disucikannya dengan SK Ineffabilis Deus yang baru terbitkan 1800 tahun kemudian dengan "mengatas-namakan Allah".
Perbuatan Paus Pius IX yang mengklaim SK ini sebagai wahyu Allah sangat dikutuk oleh Allah dalam Surah Al-An'am:

"Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya,..." (Al-An'am 6:93)

Wahyu Allahnya yang baru, digunakannya untuk merevisi Wahyu Allah yang lama dalam Surat Paulus kepada Timotius dan kepada Jemaat Kristen di Roma yang menyatakan bahwa semua orang (termasuk Bunda Maria) berdosa.

"Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa." (Roma 5:12)

"Lagi pula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa." (I Timotius 2:14)

Seharusnya, SK Paus Pius IX ini batal demi hukum, karena SK Paus yang lebih rendah, bertentangan dengan "SK Allah" yang lebih tinggi. Namun umat Kristen sudah tidak memperdulikan hal ini lagi, karena kalau mereka tidak mau menerima SK ini, konsekwensinya adalah: Yesus otomatis batal menjadi Juruselamat!.
Ketergantungan umat Kristen terhadap sembahan / Juruselamat selain Allah ini, dijelaskan Allah dalam Al-Qur'an:

"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka." (Maryam 19:81)


038. TANYA:
Siapa Juruselamat menurut Yesus?

JAWAB:
Juruselamat satu-satunya menurut Yesus adalah Allah, dan agar kita selamat, menurut Yesus kita harus taat pada perintah Allah (bertaqwa). Kalau Yesus mengajarkan "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", "Ikutilah perintah Allah", "Cintailah Allah dengan sepenuh hatimu, dengan sepenuh jiwa ragamu dan dengan sepenuh kekuatanmu, bukan untuk sekedar pamer, tetapi benar-benar menegaskan bahwa satu-satunya Juruselamat adalah Allah." Perhatikan ayat-ayat Injil berikut ini:

"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. (taqwa)." (Matius 7:21)

"Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku." (Yohanes 12:49-50)

"Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu," (Lukas 3:3)

"Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." (Matius 19:17)


039. TANYA:
Kalau demikian apakah Yesus sama sekali tidak dianggap sebagai Juruselamat?

JAWAB:
Ini yang perlu dijelaskan dan ditegaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Dalam bahasa Indonesia kita mengenal juru yang berarti salah seorang yang melakukan tugas sebagaimana dijelaskan.

Juru Rawat berarti salah seorang yang melakukan tugas perawatan.
Juru Mudi berarti salah seorang yang melakukan tugas mengemudi.
Kalau juru selamat diartikan salah seorang yang menyelamatkan, berarti Yesus dapat dianggap juru selamat, karena beliau adalah salah seorang Nabi yang diutus untuk Bani Israel dengan ajaran untuk menyelamatkan.
Kalau pengertian ini yang kita anut, berarti siapa saja yang melakukan tugas-tugas menyelamatkan orang lain adalah juruselamat, termasuk semua nabi terhadap umatnya, para dokter terhadap pasiennya, petugas pemadam kebakaran terhadap penghuni rumah yang terbakar, dan lain-lain.


040. TANYA:
Bagaimana sikap umat Kristen terhadap ajaran tentang Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat?

JAWAB:
Umat Kristen terlalu diliputi rasa takut akan bayang-bayang dosa waris.
Santo Agustinus sedemikian hebat mendramatisir ajaran tentang dosa warisan. sehingga umat Kristen merasa bahwa keberadaan mereka di dunia ini, sebagai laki-laki, apalagi sebagai perempuan, merupakan keberadaan maupun tindakan-tindakan yang hanya melipatgandakan dosa-dosa yang sudah ada.
Ajaran Paulus dan pengikut-pengikutnya demikian hebat membelenggu pemikiran umat Kristen. Dan ajaran dosa warisan, hukum Taurat tinggal menjadi pajangan yang tidak punya arti apa-apa.

"Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa."

Dengan dihapuskannya hukum Taurat, bayangan Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Bijaksana serasa ikut pupus, digantikan dengan Yesus, "Anak Allah, Tuhan dan Juruselamat"

"Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus." Galatia 2: 16)

"Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu? (Galatia 3:1)

Berbagai pertanyaan pun datang menghantui
a. Bagaimana mereka harus mengatasi rasa takut?
b. Bagaimana manusia yang sudah terkutuk ini diperbaiki?
c. Bagaimana manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa ini diselamatkan?

Ketakutan seperti inilah yang ditunggu-tunggu oleh Gereja dan untuk itu mereka sudah menyiapkan jawabannya beserta tenaganya. Resep satu-satunya yang mereka sodorkan sebagai jawaban untuk mengatasi rasa takut dan khawatir adalah dengan menggantikan kedudukan Allah dengan Yesus sebagai satu-satunya juruselamat.
Untuk melengserkan kedudukan Allah sebagai Juru Selamat, kelompok pendukung Paulus memaksakan serah terima jabatan Penguasa Sorga dan Bumi dari Allah kepada Yesus melalui ayat palsu berikut ini:

" Yesus mendekati mereka dan berkata: "KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi." (Matins 28:18)


041. TANYA:
Apa dampak ajaran Paulus ini terhadap Umat Kristiani?

JAWAB:
Dampaknya cukup hebat, coba silakan dekati salah seorang Kristiani yang bisa diajak diskusi atau berbincang-bincang tentang Yesus. Arahnya pasti dan jelas Bukannya Yesus sebagai Nabi, bukan Yesus sebagai Anak Allah, bukan Yesus sebagai oknum kedua dari Trinitas, tetapi hampir pasti, pembicaraan akan selalu mengarah ke Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. Ajaran Kristen pun hampir semua dikemas untuk bermuara ke Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat.
Perhatikan upacara pembaptisan, perhatikan lambang salib, perhatikan penyembuhan atas nama Yesus. Bahasa dosa warisan dan penebusan dosa sedemikian kental dan kuat, sehingga sudah mirip dengan mantera yang tidak boleh dibantah, diganggu gugat, atau dipertanyakan.


042. TANYA:
Dari mana Gereja mendapatkan ide untuk mendukung Yesus sebagai Juruselamat?

JAWAB:
Menurut filsafat Yunani yang diajarkan oleh Aristoteles dan Plotinus, Tuhan yang maha mulia tidak menciptakan dunia ini atau pun menghakimi manusia di akhir zaman. Kemuliaan Tuhan tidak boleh dicemari dengan mengurusi dunia dan manusia yang berdosa.
Oleh karena itu segala tugas yang menyangkut urusan dunia termasuk menghakimi dan mengampuni manusia yang jatuh dalam dosa, diserahkan kepada perantara yakni Logos.
Para pemimpin gereja yang berlatar belakang fllsafat Yunani ini tinggal melantik Yesus menjadi Logos untuk menjalankan fungsi perantara antara Tuhan dan manusia. Selesai pelantikan, Yesus sudah harus sibuk mewakili Tuhan, sebagai hakim dan Juruselamat untuk menyelamatkan dunia beserta isinya
Kalau mereka masih belum cukup, masih bisa ditambahkan dengan ayat palsu (Matius 28:18) untuk lebih meyakinkan bahwa Yesus benar-benar adalah perantara Tuhan yang mulia dengan manusia, dimana Tuhan telah menyerahkan semua kekuasaannya baik di langit maupun di bumi kepada Yesus.

F. Pemalsuan Kitab Suci




043. TANYA:
Apa sebabnya kalau kita membaca Injil dalam Alkitab, Surat-Surat Paulus maupun surat-surat para murid Yesus seakan-akan semua sama mendendangkan Yesus sebagai Juruselamat?

JAWAB:
Jangan salah kaprah! Jangan sampai pembaca terperdaya membaca nama-nama murid-murid Yesus yang terpandang sebagai penulis Injil dan Surat-surat yang mencantumkan nama mereka dalam Alkitab.
Para pakar Alkitab dan sejarawan sependapat bahwa dalam kitab Perjanjian Baru hanya Surat-surat Paulus yang dianggap ditulis oleh Paulus. Itu pun tidak semuanya. Semua Injil yang ada dalam kitab Perjanjian Baru ditulis oleh orang misterius yang tidak dikenal. Perhatikan pernyataan Prof. Sanders dalam bukunya yang sama halaman 63-64:

"We do not know who wrote the gospels.... Present evidence indicates that the gospels remained unfitted until the second half of the second century. I have summarized this evidence elsewhere...The gospels as we have them were quoted in the first half of the second century, but always anonimously. . Names suddenly appear about the year 180."

(Kita tidak tahu siapa yang menulis Injil-injil..... Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa Injil-injil tetap tidak memiliki nama sampai pada tahun 150an. Saya telah memeriksa bukti-buktinya di mana-mana. Injil-injil sebagaimana yang kita miliki telah dikutip sebelum tahun 150an, tetapi tanpa nama... Nama-nama penulis tiba-tiba muncul sekitar tahun 180)

Mereka ini adalah orang-orang Romawi pengikut Paulus yang menulis Injil bukan untuk bacaan umat Yahudi (umatnya Yesus) tetapi untuk kepentingan orang-orang Romawi penganut filsafat Yunani.
Sebenarnya ada lebih 300 Injil yang berbeda-beda yang tersebar di masing-masing gereja tanpa diketahui siapa penulisnya.
Pemberian nama-nama Injil baru diberikan tahun 180 demi kepentingan mempertahankan Injil-injil yang diinginkan untuk masuk dalam kanonisasi Alkitab.
Jadi kalau pembaca melihat nama Matius dan Yohanes, jangan sekali-kali membayangkan bahwa Injil yang mencantumkan nama mereka adalah tulisan mereka. Ini hanyalah sekedar upaya Gereja mencatut nama mereka agar sidang kanonisasi mau menerimanya masuk dalam Alkitab.
Ini dijelaskan pula oleh Professor Alvar Ellegard, dari University of Guteborg, Sweden dalam bukunya Jesus, One Hundred Years before Christ, halaman 188:

"Thus we can only conclude that ascribing the authorship of the Gospels to a certain of Jesus' disciples was a step taken towards the mid- second century AD by member of the Church who, like Papias and Justin, were eager to find - or indeed fabricated -support for the view that the Gospels they chose to accept as canonical were the memories of Jesus' contemporaries"

(Dengan demikian kita hanya dapat menyimpulkan bahwa dengan mencatut nama- nama murid-murid Yesus sebagai penulis Injil-injil adalah suatu langkah yang diambil menjelang tahun 150an oleh para pemimpin Gereja yang, seperti Papias dan Justin, sangat bersemangat untuk memperoleh - atau benar- benar memalsukan - dukungan agar orang berpendapat bahwa Injil-injil yang mereka pilih sebagai kitab suci tersebut adalah tulisan mereka yang sezaman dengan Yesus)

Dengan mencantumkan nama murid-murid Yesus berarti Injil tersebut harus diterima karena ditulis oleh murid Yesus atau saksi mata kehidupan Yesus.
Oleh karena itu kalau pembaca melihat bahwa Matius dan Markus sudah melantik Yesus menjadi Anak Allah, atau Yohanes melantik Yesus menjadi Logos penyembah berhala, harap jangan kaget atau terkecoh!
Janganlah pembaca bermimpi bahwa Matius murid Yesus yang hidup siang malam dengan Yesus dan sama-sama orang Yahudi, akan lancang mengatakan bahwa Yesus Anak Allah, seperti ajaran Platonis yang dipromosikan oleh Paulus, atau ramai-ramai makan babi.
Demikian pula jangan sampai pembaca terkecoh bahwa Yohanes murid kesayangan Yesus akan tega mengkhianati tuannya dengan melantiknya menjadi Logos penyembah berhala yang turun dari sorga ke dunia untuk menebus dosa manusia, sebagaimana yang dipromosikan Paulus dalam Suratnya kepada jemaat di Filipi. Semua ini adalah hasil kerja pengikut-pengikut setia Paulus yang siap melakukan apa saja untuk mendukung tuannya.
Demikian pula Gereja, tetap saja menyembunyikan kepada jemaat mereka kenyataan bahwa Injil yang mereka pilih sesungguhnya bukan hasil kerja murid-murid Yesus. Ini dijelaskan pula secara detail oleh Herman Hendrickx dalam bukunya From One Jesus, to four Gospels." Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Spong dalam bukunya Why Christianity Must Change or Die, halaman XV:

"I contended that the authors of the synoptic Gospels, Matthew, Mark, and Luke, were not eyewitnesses, nor were these Gospels even based primarily on eyewitness memories of the life of Jesus."

(Saya yakin bahwa para penulis Injil-injil Matius, Markus dan Lukas, bukanlah saksi mata, dan bahkan Injil-injil ini malah tidak didasarkan pada catatan-catatan para saksi mata kehidupan Yesus)

Iktikad kurang baik Gereja juga terlihat dari penempatan Injil-injil sebelum Surat-surat Paulus yang dapat memberi kesan keliru seakan-akan cerita tentang kelahiran Yesus, cerita tentang kematian, kebangkitan maupun terangkat ke sorga sudah ada sebelum Paulus menulis Surat-suratnya.
Padahal kenyataannya hampir semua adalah mitos yang baru dibuat-buat puluhan tahun setelah surat-surat Paulus selesai ditulis berdasarkan kepentingan narasi untuk mendukung ajaran Paulus
Belum lagi ribuan perubahan maupun tambahan ayat-ayat palsu yang baru dibuat oleh penyalin-penyalin Injil yang pada ujung-ujungnya bermuara pada Yesus sebagai Juruselamat sebagaimana yang diinginkan Paulus.


044. TANYA:
Apakah pengaruh ajaran Paulus tentang Yesus sebagai Juruselamat bagi bangsa-bangsa Eropa yang Kristen?

JAWAB:
Orang-orang Kristen Eropa berhasil diyakinkan oleh ajaran Paulus dan para pemimpin Gereja bahwa Yesus adalah satu-satunya Juru Selamat dan bahwa berdasarkan ayat-ayat Injil, Yesus sudah memerintahkan umat Kristen untuk mengkristenkan dunia, sehingga mereka merasa terpanggil untuk mengemban tugas-tugas tersebut

"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,..." (Matius 28:19)

"Lalu la berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.." (Markus 16:15)

Para misionaris pun menjelajah benua Afrika, Asia dan Amerika Latin. Mereka mendompleng armada kapal-kapal dagang menyebar ke seluruh dunia untuk menjajah sekaligus mengajak atau kalau perlu memaksa penduduk yang dijajah untuk menerima Yesus menjadi Juruselamat mereka.
Mereka tidak perduli bahwa kebanyakan negara atau kerajaan di Afrika dan Asia yang mereka datangi sudah beragama Islam. Yang penting sebagai misionaris yang taat kepada perintah Yesus, misi mengkristenkan dunia sebagaimana yang diperintahkan harus dilaksanakan. Kalau penduduk yang dijajah tidak mau tunduk, disiksa atau dibinasakan! Sebagaimana yang mereka lakukan terhadap umat Islam Moro di Luzon dan Visayas Filipina.

"Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku." (Lukas 19:27)

Ternyata, ayat-ayat Injil yang memerintahkan para misionaris untuk menyebarkan Kristen ke seluruh dunia adalah ayat-ayat palsu yang baru ditambahkan kemudian oleh Gereja.
Injil Matius seharusnya berakhir pada pasal 28:15. Hugh J. Schonfield dalam hukunya The Original New Testament halaman 124 menjelaskan:

"This (Matthew 28: 15) would appear to be the end of the Gospel. What follows (Matthew 28: 16-20) from the nature of what is said, would then be a later addition"

(Ayat ini - Matius 28:15 - nampak sebagai akhir dari Injil Matius. Ayat-ayat selanjutnya - Matius 28:16-20 - dari kandungan peryataannya, baru ditambahkan kemudian).

Selanjutnya, mengenai Injil Markus seharusnya berakhir pada Markus 16:8. Injil Markus dalam buku The five Gospels yang disusun oleh Robert W. Funk, langsung berakhir pada Markus 16:8 tanpa penjelasan Alkitab Revised Standard Version juga menutup Injil Markus pada Markus 16:8, dan menempatkan Markus 16:9-20 pada catatan kaki (footnote). Sementara itu Alkitab Good News Bible memiliki dua tambahan kumpulan ayat-ayat masing- masing a) Markus 16:9-20 dan yang satu lagi b) Markus 16:9-10} Keduanya terpisah dari teks Injil Markus disertai penjelasan:

"Some manuscripts and ancient translations do not have this ending to the Gospel (verses 9- 20)"

(Beberapa naskah dan terjemahan tua, tidak memiliki tambahan di akhir Injil ini (ayat-ayat 9-20)

Selanjutnya, mengenai Injil Markus seharusnya berakhir pada Markus 16:8. Injil Markus dalam buku The five Gospels yang disusun oleh Robert W. Funk, langsung berakhir pada Markus 16:8 tanpa penjelasan Alkitab Revised Standard Version juga menutup Injil Markus pada Markus 16:8, dan menempatkan Markus 16:9-20 pada catatan kaki (footnote). Sementara itu Alkitab Good News Bible memiliki dua tambahan kumpulan ayat-ayat masing- masing a) Markus 16:9-20 dan yang satu lagi b) Markus 16:9-10} Keduanya terpisah dari teks Injil Markus disertai penjelasan:

"Some manuscripts and ancient translations do not have this ending to the Gospel (verses 9- 20)"

(Beberapa naskah dan terjemahan tua, tidak memiliki tambahan di akhir Injil ini (ayat-ayat 9-20)


045. TANYA:
Mengapa umat Islam di berbagai negara melakukan perlawanan terhadap usaha pengkristenan, dan paling dimusuhi?

JAWAB:
1. Umat Islam menyadari bahwa ajaran Kristen yang dicemari ajaran penyembah berhala berusaha membengkokkan ajaran Islam yang lurus.

"Segolongan dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan meilainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya.” (Ali Imran 3:69)

"Katakanlah: “Hai Ahli kitab mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan?" Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan." (Ali Imran 3: 99)

"(Yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat." (Al-A'raf 7:45)

2. Kristen memusuhi Islam karena merasa selama ada umat Islam, mereka sulit menutup-nutupi kecurangan ajaran mereka. Setiap kali mereka berusaha mempropagandakan ajaran Kristen, mereka selalu akan terbentur pada fakta-fakta sejarah tentang kehidupan dan ajaran murni Yesus, yang pada kenyataannya justru lebih banyak dianut dan dijalankan oleh umat Islam dibanding umat Kristen yang mempertuhankannya,

3. Umat Islam tahu dengan jelas bahwa ajaran Kristen yang diajarkan Paulus dan dimodifikasi oleh Gereja adalah ajaran yang menyimpang dari ajaran Yesus, sebagaimana diterangkan dalam Al-Quran. Dari Al-Quran pula umat Islam tahu bahwa Allah telah mengamanatkan kepada Rasulullah beserta seluruh umat Islam untuk memberikan peringatan kepada umat Kristen agar tidak terjerumus lebih jauh ke lembah kemusyrikan dengan menyekutukan Allah.

"Ini adalah sebuah kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadaniu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab (Al-Qur'an) itu (kepada orang kafir) ..." (Al-A'raf 7:2)

"Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah." (Ali Imran3:64)

Saat ini walaupun sangat terlambat, peringatan Allah ini juga telah disampaikan oleh para tokoh Agama Kristen, sejarawan dan pakar Alkitab, antara lain, Uskup Agung Jenkins dari Inggris, Uskup John Shelby Spong dari Amerika Serikat, Robert Funk, John Davidson, Reverend Dr. Charles Francis Potter, Barbara Thiering dari Australia, serta puluhan atau mungkin ratusan ribu lainnya yang tidak disebutkan disini. Malah Spong secara khusus mengatakan yang sekaligus merupakan judul bukunya: "Mengapa Ajaran Kristen Harus Berubah Atau Mati"




046. TANYA:
Sendainya kita sepakat pada pengertian bahwa Yesus adalah bukan satu-satunya juru selamat, tetapi hanya salah seorang juru selamat, apakah kita dapat menerimanya?

JAWAB:
Saya pernah mengunjungi Kantor Pos Kendari dan menanyakan sanksi apa yang akan dikenakan kepada seseorang yang sengaja mengambil kiriman paket orang lain. Petugas Pos menjawab, itu adalah tindakan kriminal yang harus dihukum
Kita ketahui baik melalui Al-Qur'an maupun Alkitab bahwa Yesus hanya diutus sebagai Nabi untuk Bani Israel.

"Dan sebagai Rasul untuk bani Israil." (Ali Imran 3:49)

"Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel." (Matius 2:6)

Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan la berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria," (Matius 10:5)

"Jawab Yesus: 'Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (Matius 15:24)

Malah menurut Yesus, bangsa lain dianggap anjing dan babi, serta tidak pantas mengikuti dia.

"Jangan kamu memberikan barang yang kudus (Ajaran Yesus) kepada anjing (orang bukan Yahudi) dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi..." (Matius 7:6)

Kita ini adalah bangsa Indonesia, bukan Bani Israel. Yesus bersama Injilnya adalah paket yang dikirim Allah untuk Bani Israel. Sebagaimana Nabi Muhammad saw bersama Al-Qur'an adalah paket yang dikirimkan Allah untuk seluruh umat manusia. Jadi alangkah tidak etisnya kalau kita sampai lancang menerima paket yang bukan ditujukan kepada kita, walaupun ada yang menggoda kita untuk menerimanya. Mungkin si penggoda dapat saja menghapus nama si penerima dan menggantinya dengan nama kita, namun kita toh masih mempunyai pikiran dan perasaan serta hati nurani untuk menolak dan mengatakan bahwa paket tersebut sebenarnya bukan untuk kita.
Jadi alangkah tidak tahu diri, kita orang-orang Indonesia (yang bukan orang Yahudi) kalau mau lancang menerima Yesus sebagai Juruselamat yang sama sekali tidak pernah dialamatkan kepada kita.

Saya tidak habis pikir, kalau kita orang-orang Indonesia yang disebutnya anjing dan babi, dan bukan dombanya, masih mengharapkan sesuatu darinya. Tentu kita tidak ingin melanggar perintah Tuhan. Kalau kita melakukan tindakan kriminal terhadap negara, hukumannya adalah penjara. Tetapi kalau kita melakukan tindakan kriminal terhadap Allah, hukumannya adalah neraka. Oleh karena itu kalau orang mengatakan "Allah Juruselamat kita melalui Yesus Kristus", hanya ada dua pengertian yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Kalau ini diucapkan oleh umat Israel ada benarnya, karena dapat ditafsirkan sebagai berikut :
1) Allah adalah Juruselamat
2) Allah tidak berbicara langsung dengan Bani Israel, tetapi mengutus Yesus
3) Yesus menyelamatkan Bani Israel dengan ajaran Injil yang diwahyukan Allah.

Kalau ini diucapkan oleh orang-orang Romawi penganut filsafat Yunani, yang kemudian dianut oleh orang-orang Kristen, arahnya menyimpang dari ajaran Tauhid yang disampaikan para nabi termasuk Yesus.
1) Allah adalah Juruselamat
2) Allah yang suci tidak dapat langsung menyelamatkan manusia yang berdosa
3) Allah mengutus anaknya ke dunia untuk dijadikan korban menyelamatkan umat manusia melalui darahnya di tiang salib.

Kalau ini diucapkan oleh kita, orang-orang Indonesia, tentu tidak tepat, karena kita bukan orang Israel dan Yesus tidak punya urusan dengan kita.


047. TANYA:
Kalau Paulus mengatakan bahwa Yesus sebagai Anak (Tuhan) Allah adalah Juruselamat, siapa yang meningkatkan status Yesus sebagai Tuhan Juruselamat?

JAWAB:
Athanasius. Kalau menurut Paulus, Yesus Kristus sebagai Anak Tuhan sudah bisa menyelamatkan, maka menurut Athanasius, Yesus Kristus harus menjadi Tuhan selain Allah untuk menyelamatkan manusia. Sedikit saja ketuhanannya berkurang, maka pekerjaan penyelamatan akan bubar.
Pendapat Paulus ini dikemukakan oleh Richard E Rubenstain dalam bukunya When Jesus Became God, halaman 9:

"Therefore if Christ is any less than God, he could not save us. And if we did not believe that he was God, we would not be saved"

(Oleh karena itu, kalau Kristus sedikit lebih kecil dari Tuhan (Allah), dia tidak akan dapat menyelamatkan kita. Dan kalau kita tidak percaya bahwa dia adalah Tuhan", maka kita tidak akan selamat)

Coba bayangkan! Siapa yang tidak takut dengan ancaman seperti ini? Daripada masuk neraka, lebih baik "menerima" Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Ancaman Athanasius ini kemudian dikuatkan dengan SK Ketuhanan Yesus yang dia sponsori, untuk ditetapkan oleh Kaisar Romawi dan dewan Gereja pada Konsili di Nicea 20 Mei 325.

"He (Jesus) is God from God, Light from Light, and true God from true God"

(Dia (Yesus) adalah Tuhan yang berasal dari Tuhan, Cahaya yang berasal dari Cahaya, dan Tuhan sesungguhnya yang berasal dari Tuhan sesungguhnya).

G. Penyembuhan Atas Nama Yesus

048. TANYA:
Apa kegiatan yang dapat dipandang sebagai upaya untuk mendukung ajaran Yesus sebagai Juruselamat?

JAWAB:
Salah satunya adalah penyembuhan spiritual atas nama Yesus. Gereja memanfaatkan penyembuhan spiritual dimana-mana untuk mengingatkan orang atas beberapa peristiwa penyembuhan spiritual yang dilakukan Yesus sebagaimana tercatat dalam Alkitab Dengan kegiatan-kegiatan penyembuhan yang disertai khotbah-khotbah dan doa-doa, maka lengkaplah penampilan Pendeta, Pastor atau penginjil mewakili figur Yesus untuk menyembuhkan orang sakit sambil berkhotbah.

Sedemikian besar pengaruh pengobatan ini sehingga apa pun yang dikatakan oleh Pastor, Pendeta dan penginjil seakan-akan semua bisa terjadi. Kegiatan penyembuhan ini merupakan salah satu otoritas Gereja yang berusaha untuk tetap dipertahankan, walaupun lama-kelamaan kebohongannya makin terungkap.

Ada dua faktor yang nampaknya sulit bagi Gereja saat ini untuk mempertahankan peranannya sebagai pemegang otoritas penyembuhan atas nama Yesus:

1) Penemuan bakteri , virus dan jamur serta senyawa kimia / fisik sebagai penyebab penyakit membuat orang sadar bahwa penyakit-penyakit seperti malaria, kusta, dan keracunan kimia bukan urusan para Pastor, Pendeta ataupun penginjil untuk disembuhkan atas nama Yesus. Apalagi orang yang buta karena penyakit kusta atau yang lumpuh karena penyakit polio. Walaupun disebut-sebut nama Yesus 7 hari 7 malam, mereka yang buta tidak akan melihat dan orang yang lumpuh tersebut tidak akan dapat berjalan. Bidang ini merupakan otoritas para dokter dimana para pastor, pendeta dan penginjil tidak punya peran.
Namun bagi orang-orang yang masih berfikir primitif, yang masih percaya kepada tahayul, masih mudah terpengaruh propaganda mereka.

2) Para ahli kedokteran jiwa sejak lama sudah 81 mengungkapkan adanya hubungan antar jiwa seseorang dengan fisiknya. Dalam ilmu kedokteran dikenal istilah Psychophysiologic Disorder yang oleh James C. Coleman, James N. Butcher dan Robert C Carson, dalam buku mereka "Abnormal Psychology and Modern Life, 1984, didefinisikan sebagai "physical disorder in which psychological factors play a major causative role", (penyakit fisik dimana faktor-faktor kejiwaan berperan sebagai penyebab utamanya)

Peranan kejiwaan ini selanjutnya dijelaskan:
"an emotional upset may lower resistance to physical disease... the overall life situation of an individual has much to do with the onset of a disorder, its form, duration and prognosis"

(perasaan yang kalut dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit……. Situasi kehidupan seseorang secara keseluruhan sangat berkaitan erat dengan kejadian, jenis, lamanya maupun berkembangnya suatu penyakit)

Bagaimana langkah-langkah terjadinya penyakit fisik akibat gangguan psikologis digambarkan sebagai berikut :
a. Timbulnya kekalutan perasaan sebagai dampak dari situasi stres yang berlarut-larut.
b. Ketidakmampuan menanggulangi kekalutan perasaan ini,
c. Respon berbagai sistim organ tubuh terhadap gangguan perasaan yang berakibat rusaknya organ-organ tubuh tertentu, atau secara umum merobah dan melemahkan sistim pertahanan tubuh.

Jadi ada banyak penyakit fisik yang disebabkan oleh faktor kejiwaan. Banyak dokter yang karena kesibukan melayani pasien menyebabkannya mereka tidak sempat mendiagnosa dengan tepat penyebab sesungguhnya terjadinya penyakit. Akhirnya yang diberikan adalah obat-obat dari apotek untuk menyembuhkan gejala penyakit yang tidak menyentuh gejala kejiwaan penyebabkan terjadinya penyakit fisik.

Penyakit-penyakit fisik yang berhubungan dengan kejiwaan seperti ini dengan mudah dapat disembuhkan dengan sugesti oleh dokter, dukun, hypnoterapist dan lain-lain tanpa harus berteriak atas nama Yesus. Para penulis yang sama di halaman 275, sebaliknya menjelaskan bahwa emosi positif sangat mendukung penyembuhan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan kejiwaan.

"Positif emotion seem often to produce a certain immunity to physical disease or to be associated with speedy and uncomplicated recoveries when disease does strike"

(Emosi positif nampaknya sering menghasilkan daya tahan tubuh tertentu terhadap penyakit atau berkaitan erat dengan kesembuhan yang segera dan mudah dari suatu penyakit)

Penyakit-penyakit seperti inilah yang sekarang menjadi komoditi Gereja untuk memproklamasikan Yesus sebagai Juruselamat, tanpa sedikit pun ada iktikad baik dan kejujuran mereka untuk menjelaskan kepada jemaat bahwa penyakit seperti ini sesungguhnya dapat disembuhkan sendiri oleh otak si penderita berkat kebesaran hati dan kesediaannya bekerjasama untuk sembuh. Proses penyembuhan seperti ini dijelaskan oleh Mark R. Rosenzweig dan Arnold L. Leiman dalam buku mereka Physiological Psychology, hal. 6-7:
"Various regions of the brain do indeed contain naturally produced chemical that are now called endorphine, short for "endogenous morphine". Such compounds can relieve pain and in some cases they are more effective than morphine" ( (Di berbagai lokasi dalam otak ternyata mengandung zat kimia yang dihasilkan secara alami yang saat ini disebut endorphine, singkatan dari "endogenous morphine", Senyawa ini dapat menghilangkan rasa sakit dan dalam beberapa hal jauh lebih kuat dari morphin)

Penulis sendiri telah menyembuhkan ratusan orang baik di Indonesia maupun di Filipina sejak penulis mengikuti pelatihan hypnotisme tahun 1980 di Jakarta.

Dalam ratusan penyembuhan ini, tidak sekalipun penulis memanggil-manggil nama Yesus, tetapi orang yang mau sembuh, Alhamdulillah sembuh juga.

Sesungguhnya penyembuhan spiritual terjadi atas jutaan manusia setiap hari di muka bumi ini, terutama di Asia Selatan, Afrika dan lain-lain, tanpa harus berteriak-teriak atas nama Yesus. Kejadian-kejadian ini tidak dipublikasikan secara luas, karena tidak ada sponsor dan tidak memiliki nilai komersil.

Upaya untuk memahami penyebab penyakit dan berupaya untuk mencari obatnya tanpa harus berbohong merupakan esensi sabda Rasulullah saw dalam Hadisnya yang mengatakan:

"Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali Allah telah menurunkan pula obatnya, baik yang telah diketahui oleh orang maupun yang belum diketahuinya, kecuali penyakit maut."

Dari Hadis di atas, kita mendapat gambaran bahwa penyakit bakteri dan virus diobati dengan obat-obat antibiotik, sementara penyakit yang disebabkan oleh gangguan kejiwaan diobati pula dengan pengobatan kejiwaan. Bahwa penyakit kejiwaan diobati dengan antibiotik atau penyakit bakteri dan virus diobati dengan pengobatan kejiwaan, tentu hasilnya tidak akan optimal, atau malah sia-sia.

Jadi kegiatan penyembuhan atas nama Yesus terhadap setiap penyakit yang disiarkan melalui stasiun-stasiun televisi, radio, koran dan pertunjukan di lapangan terbuka sesungguhnya dapat dianggap pembodohan dan pendangkalan intelektual manusia. Dalam idiom bahasa Inggris dikenal dengan hammer and nail (palu dan paku). Artinya setiap persoalan diselesaikan dengan palu dan paku. Pintu rusak, dipaku; mobil mogok dipaku; anak bandel, dipaku! Semua penyakit diselesaikan atas nama Yesus! TBC diobati atas nama Yesus, kanker diobati atas nama Yesus, kolera diobati atas nama Yesus, lumpuh karena polio diobati atas nama Yesus, ditabrak mobil diobati atas nama Yesus

Kalau ini dilaksanakan di masyarakat primitif 2000 tahun yang lalu, masih dapat dimaklumi. Tetapi kalau ide ini disuapkan kepada manusia yang berpikiran waras di abad ke XXI ini, sudah sangat keterlaluan. Sesungguhnya tujuan utama berbagai pertunjukan penyembuhan di depan umum ini, bukan dimaksudkan untuk membuktikan kuasa Yesus menyembuhkan penyakit, tetapi sebagai propaganda dengan menggunakan juru-jurus hipnotis dan sugesti agar orang mau menerima Yesus sebagai Juruselamat.

Berapa banyak kasus penderita penyakit kronis yang hanya terhibur sesaat oleh placebo effect di waktu pengobatan, tetapi kemudian penyakitnya tetap saja bercokol. Dan ribuan kegagalan pengobatan seperti ini tentu tidak menguntungkan propaganda Yesus sebagai Juruselamat, kalau disebar-luaskan di koran atau ditayangkan di televisi. Sebagaimana dijelaskan, kebanyakan orang menderita gangguan fisik karena pengaruh psikologis. Gangguan kejiwaan seperti stress, menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan metabolisme yang berdampak pada gangguan pisik.

Oleh karena itu dalam kasus-kasus ringan, hiburan, pemberian harapan, pemberian semangat dan lain- lain, akan dapat memperbaiki ketidakseimbangan emosional, yang pada gilirannya akan memulihkan kembali metabolisme tubuh seperti sedia kala.

Seorang yang kena histeri, misalnya, yang mengamuk dan berteriak-teriak, oleh para penginjil menganggapnya sebagai kerasukan setan. Oleh karena itu menurut mereka, setannya harus diusir atas nama Yesus, agar setan tersebut keluar dari orang yang kena histeri. Namun apa yang terjadi ketika pasien seperti ini dibawa ke rumah sakit? Dokter tidak akan memanggil pastor, pendeta atau penginjil untuk berdoa mendatangkan Yesus agar setannya pergi. Apa yang dilakukan oleh dokter adalah mengambil alat suntik dan obat penenang, menyuntikkannya kepada pasien, dan sim salabim, pasiennya sembuh seketika!!! Tanpa kehadiran penginjil dan Yesus, setan yang menguasai pasien lari tunggang-langgang ditembak oleh dokter dengan suntikan obat penenang tanpa harus menyebut nama Yesus.

Para pastor, pendeta dan penginjil terutama mereka yang sudah dilatih dengan keterampilan hipnotis dan sugesti di Amerika Serikat dan Eropa sangat mengerti akan hal ini. Oleh karena itu, pada saat mereka melakukan pengobatan di lapangan, mereka menyadari bahwa penderita penyakit akibat gangguan kejiwaan, akan mendapat manfaat dari teknik pengobatan ini, sementara mereka yang menderita penyakit bakteri, virus dan lain sebagainya, walaupun tidak sembuh, setidaknya akan mendapatkan pengaruh placebo effect sesaat.

Jadi apa yang dilakukan para pastor, pendeta dan penginjil internasional hanyalah praktek hipnotherapy biasa, yang kemudian tiba-tiba menjadi luar biasa setelah dikemas dalam paket atas nama Yesus Juruselamat yang mengagumkan, dan diiklankan berdasarkan pesan sponsor.

Paula Fredriksen , Guru Besar Sejarah Kristen di Boston University, dalam bukunya Jesus of Nazareth King of Jews, halaman 115, menjelaskan bahwa para pastor, pendeta dan penginjil yang melakukan penyembuhan spiritual atas nama Yesus, sesungguhnya hanyalah melakukan praktek hipnotis dan sugesti biasa yang dikemas dengan bahasa primitif di zaman Yesus. Bagi orang-orang yang kritis di zaman modern, jelas ini sesuatu yang menyesatkan.

"Modern culture, too, is familiar with charismatic cures worked by suggestion. Our explanation differ from those given in ancient sources - where we use the language of psychosomatic disease and suggestion, people in antiquity spoke of demons and special power – but the phenomenon observed seem identical"

(Dalam budaya modern pun, penyembuhan spiritual yang dilakukan dengan sugesti (seperti di zaman Yesus) banyak dilakukan orang. Penjelasan (ilmiah) yang kita berikan berbeda dengan pemahaman. di masa lalu - ketika kita menjelaskan penyakit dengan bahasa psikologi dan sugesti, orang-orang di zaman dahulu (yang didukung para penginjil) mengatakan kemasukan setan atau roh jahat - padahal wujud (penyakit) nya sama saja).

Mengomentari ketidak-jujuran para pastor, pendeta dan penginjil Internasional di daratan Eropa dan Amerika yang berkeliling dunia untuk mengkris-tenkan orang-orang Asia dan Afrika, L. Braker, ahli mesin perkapalan dari Utrecht, negeri Belanda, dalam perjalanannya dari Filipina menuju Indonesia pada tanggal 31 Desember 1999 mengatakan:

"Hanya orang bodoh, yang tidak tahu siapa Yesus sebenarnya. Para penginjil itu bukanlah orang-orang yang jujur, tetapi sekedar menggunakan agama sebagai barang dagangan. Mereka tidak memperkenalkan siapa Yesus sebenarnya, tetapi malah memperkenalkannya sebagai barang dagangan. Mereka tidak punya nyali untuk mengatakan 'kuda adalah kuda'. Saya memiliki pengetahuan yang cukup tentang agama Kristen, dan Saya bisa menjadi jutawan hanya dengan ikut berkeliling dunia memanipulasi Yesus. Tetapi saya punya harga diri. Dan harga diri saya lebih utama dari uang jutaan dollar."

Dr. Bruce Goldberg dalam bukunya New Age Hypnocis mencantumkan beberapa alamat di Amerika Serikat sebagai pusat-pusat pelatihan dan penyediaan alat-alat bantu hipnotis.
Penulis sangat menyayangkan satu hal. Selama ini para penginjil merajalela di seluruh Indonesia, bahkan di berbagai negara terutama di negara-negara berkembang untuk melakukan propaganda, bahwa mereka melakukan penyembuhan atas nama Yesus. Bahwa Yesus adalah satu-satunya Juruselamat. Dan selama yang saya ketahui, belum pernah ada satu pun, dokter umum, psikiater, atau pakar psikologi di Indonesia yang pernah menjelaskan kepada umum ketidak-jujuran para penginjil yang mengatakan kepada jemaat bahwa yang punya andil dan berperan menyembuhkan seseorang adalah Yesus, padahal mereka mengetahui dengan jelas bahwa yang berperan dalam suatu proses penyembuhan adalah 1) obat, 2)lingkungan yang mendukung, 3) penampilan pengobat (dokter, dukun, hipnoterapist, penjual jamu penginjil dan lain-lain yang meyakinkan, serta 4) kesediaan pasien untuk bekerja sama dan semangatnya untuk sembuh.

Apa yang dilakukan penginjil sebenarnya hanyalah praktek hipnotherapy ( penyembuhan dengan hipnotisme dan sugesti ), yang juga banyak dilakukan oleh para dukun, dokter dan para hipnoterapist lainnya, tanpa loudspeaker yang memekakkan telinga dan tanpa liputan kamera televisi.



049. TANYA:
Bukankah banyak "bukti-bukti" penyembuhan atas nama Yesus yang dibicarakan orang atau ditulis dibuku, koran, majalah maupun jurnal?

JAWAB:
Inilah yang sering membuat orang salah kaprah, karena prosesnya salah kaprah (false attribution). Para Pastor, Pendeta maupun Penginjil Internasional terutama dari Amerika dan Eropa, yang kemudian ikut-ikutan pula para penginjil lokal, dengan bangga mengatakan bahwa Yesus telah menyembuhkannya, padahal mereka menyadari bahwa mereka berdusta. Dari mana penyembuhan itu berasal, perhatikan pernyataan para pakar Psikologi berikut ini.

Mark R. Rosenzweig dan Arnold L. Leiman dalam buku mereka Physiological Psychology menjelaskan bahwa seseorang mudah terpengaruh oleh lingkungan yang menghasilkan efek Placebo.

"Placebo effect usually takes place when the pills are given in a medical environment, accompanied by the confident reassurances of a physician... Now some researchers suggest that the placebo gives relief because the clinical setting promotes the release of endorphins"

(Efek Placebo biasanya berlangsung di saat pemberian pil di lingkungan pengobatan yang disertai dengan dukungan moril dokter... Saat ini beberapa peneliti menemukan bahwa placebo dapat menyembuhkan karena lingkungan pengobatan yang mendukung dihasilkannya endorphins)

Dari pernyataan berbagai pakar kedokteran dan psikologi kita dapat menarik kesimpulan bahwa penyembuhan spiritual yang dilakukan oleh para pastor, pendeta dan penginjil, dipengaruhi antara lain oleh faktor-faktor berikut ini:
1) Penampilan Pendeta, Pastor atau penginjil yang rapi dan berwibawa, mampu melahirkan keyakinan pada penderita bahwa Pastor, Pendeta maupun penginjil tersebut, memiliki kemampuan untuk melakukan penyembuhan

2) Para Pastor, Pendeta dan penginjil terlatih dalam olah vokal dan retorika sehingga apa yang mereka ucapkan dapat memberikan pengaruh pada penderita

3) Para Pastor, Pendeta dan penginjil terlatih dalam jurus-jurus hypnotisme sehingga mereka sudah trampil menciptakan lingkungan yang kondusif untuk menaklukkan suyet (penderita)

4) Penderita mau bekerja sama sebagai syarat mutlak penyembuhan.

Kesemua faktor diatas, akan memberikan efek placebo pada penderita yang pada gilirannya akan merangsang produksi endorphine.

Coba perhatikan alangkah jelasnya! Tidak satu pun ilmuwan yang mengatakan bahwa atas nama Yesus menjadi prasyarat penyembuhan. Mereka semuanya sembuh karena penampilan Pastor, Pendeta dan penginjil, dukun, dokter, penjual jamu, tabib dan lain-lainnya; lingkungan yang sengaja diciptakan untuk mendukung proses penyembuhan serta semangat penderita untuk sembuh.


Oleh karena itu penulis dengan senang hati, menyediakan hadiah cuma-cuma tanpa diundi sebesar Rp. 1.000.000,00,- kepada siapa saja penginjil di muka bumi ini, yang dapat membuktikan bahwa mereka yang menderita penyakit-penyakit kronis seperti TBC, Kusta, AIDS, Kanker stadium akhir, atau lumpuh karena penyakit polio, dapat sembuh seketika atau segera “atas nama Yesus”.

Anonymous said...

Mohammad di sorga atau neraka? tentu di neraka.

Yesus di sorga atau neraka? Tentu di sorga. Banyak saksinya orang yg pernah ke sorga bertemu Yesus. bahkan di sorga ketemu Paulus.

Mereka naik ke sorga hanya diberi waktu sama Yesus utk kembali ke bumi, misalkan 7 hari utk mengabarkan INJIL serta yg diorga adl Yesus. Setelah 7 hari mereka meninggal. Jadi mana berani mereka bohong?

......
Muhammad di sorga?
Tidaklah, TUHAN tidaklah buta hingga DIA memasukan muhamad yg pedofilia gila seks, gay, pembunuh, pemerkosa, perampok, penipu, pecinta batu hitam, dan pemeras itu ke dalam surga....

Haleluyaaa

Anonymous said...

Saya akan berikan 1 unit mobil BMW, bagi yg pernah melihat Mohammad di sorga.

Maksudnya ketika meninggal , naik ke sorga, melihat Mohammad. Kmd kata Mohammad , silahkan kamu turun ke bumi 7 hari, kabarkan bahwa yg disorga adl Mohaamd n auloh.

Cape d...

.....

Penyakit Kronis 1 juta hadiahnya? Tantangan BODOH. PAULUS AJA TDK SEMBUH SAKIT, KRN TUHAN ADA RENCANA LAEN. Dsr muslim idiot tolol, otak taroh dipantat.

INI BARU TANTANGAN :
Saya berani memberikan 1 TRILIYUN, kalo km dpt menemukan org yg percaya Yesus, hidup kudus, tapi kena santet meinggal.


Muslim bodoh idiot, sombong tidak pd tempatnya.

Anonymous said...

@cprm.reformed

Comment nada bermutu dan bagus. Tdk spt muslim diatas. Sudah idiot, sombong pula.....

Anonymous said...

Slim slim, tak baca Bible, berani comment dgn contekan. Yg tentunya tdk lo pahami.

Hobby nyontek yah? Contekan SAMPAH kah? Knp tdk baca dulu Bible, kmd bertanya?

Bukankah IDIOT BIN TOLOL, ngejudge tanpa tau duduk permasalahnya?

Mau jd org pintar? Baca Bible dulu, baru comment.

Dsr slim slim idiot hoby makan sampah.

Anonymous said...

All friend, i am sure, IF YOU NOT READING POSTING OF CRAZY MUSLIM. Pls keep quite.

He also posting in thread " SANTET" (Chaltraz). And many thread in any blog.....

Anonymous said...

Maaf mau nanyak nih.

Hebat mn ya ilmu meramal, antara Mama laurent, Ki Joko Bodo, Ki Gendeng Pamungkas, David Coperfield ?

Hebat mn antara Voddo, Santet, Ilmu Tenaga Dalam, Ilmu Kebatinan ?

Banyak mn Jin punya Ko Joko Bodo, David Coperfield dan punya Daud Tony sebelum bertobat?

Jimat siapa yg paling hebat dan mahal? Kabarnya ada jimat sehrg 1 Milyar ?

Siapa pesihir, pesulap Indo yg plg hebat?

Hohoho…sapa bs jwb?
THX

Anonymous said...

All friends buku DUNIA TENAGA DALAM by Ev Daud Tony dah terbit December ini. Pembelian buku bs dengan email ke sales@bethlehemstore.com. Pengiriman utk Indonesia dgn TIKI, via POS. Sdg luar negri dgn Fedex, DHL dllnya....

Haleluyaaa....

Anonymous said...

Thx informasi bukunya. Sdh lama sy berminat mencari buku ttg TD versi kristen. Thx pd penerbit yg udah bersusah payah menerbitkan buku DTD. Sy udah pesan, setelah transfer, 1 hr sp kantor.

Tp sy ada yg krg jls. Bgmn dgn tenaga dalam yg di pakai di TAICHI, YOGA, REIKI, CHIKUNG, WAITANKUNG. Bgmn pula dgn latihan pilates dan yoga moderen. Spt byk dilakukan di Fitness First, Celebrity Fitness, Gold Gym. Yoga mrk jg dgn meditasi. Bgmn dgn yoga di ruang pns? Berlatih yoga diruang khusus, dgn suhu panas tertentu.

Thx kl ada yg mau membantu sy.

Anonymous said...

Bro yg namanya tenaga dalam (TD) itu ga boleh, krn kuasa gelap. Perlu km tahu utk gerakan Yoga, Reiki, Chikung dllnya, ada gerakan serupa dgn penyembahan dewa-dewa langit.

Contohnya ketika kedua telapak tangan mengatup, spt posisi melakukan semedhi. Ini sdh GERAKAN SANDI SETUJU DGN PENGUASA ALAM. Siapa penguasa alam? SETAN, ROH ROH JAHAT.

Pilates tdk apa2, krn selama tdk melakukan gerakan sandi tertentu utk penyembahan dewa di langit. Is ok. Meski pilates adl kepanjangan dr unsur Body Language. Tp msh dlm batas gerakan unsur stretching. Melemaskan, meluruskan otot. Sdg Fitness adl olah raga membukatkan, membentuk otot.

Sy pernah melihat, Yoga modern dlm suhu ttn di ruang spt sauna. Bro, namanya jg sama Yoga, tetap kuasa glp. Mau diruang pns, ruang dingin. Tetap melakukan gerakan pemujaan thd dewa dewi langit atau roh - roh penguasa dunia ini. Sekrg sy tanya, bisa tdk Yoga tanpa meditasi atau semedi ? Tentu sdh bkn Yoga lg kan?


THX
GBY

Anonymous said...

Kulo nuwun.. salam kenal semua. Maaf setahu saya tenaga dalam itu baik. Tenaga dalam atau Krachtologi berasal dari perkataan Krachtos yg berarti tenaga dan logos artinya ilmu. Ini udah dikenal 4000 SM. Demikian pula Reiki , prana , membuka Aura, tenaga dalam kuda lini, brain wave, chi, energi kehidupan, energi psikologi, gelombang otak, prana, psikotronika. Semua bertujuan baik. Kan untuk penyembuhan..... Dari pada orangnya kesakitan, mati..... karean dokter sudah angkat tangan. HAYO....GIMANA... GA USAH YG ANTIK - ANTIK DEH...

WASSALAM

Anonymous said...

ahahhahah... sering saya ketawa ngakak sendirian gara" liat perdebatan kalian antar agama.. ceritany agama yg satu benar dan yg satu lg salah.. sedangkan agama yg benar memang benar dalam memberi aspirasinya tentang agama.. di lain sisi memberikan juga kata" kasar dan tidak beriman.. nah inilah yg buat saya ngakak sendiri.. sbg cth : orang khotbah memberi kesaksian tapi kalo ada yg menentang dimaki" wong setiap persepsi org beda" ngapain juga diperdebatkan" aneh" aja indonesia.. saya skrng juga sedang mendalami ilmu tenaga dalam di bandung.. saya baru menyadari apa sebetulnya arti tenaga dalam itu sendiri.. mula" saya tertarik karena gak pake ajian ato mantra" kambing kewer" segala.. dengan modal dipertunjukan guru saya memecah 8 balok es dari bawah ke atas menggunakan tangan kosong saya langsung tercengang dan langsung tertarik ikut dan berguru.. selang setelah beberapa lama saya ikut saya merasakan ada yang aneh di dalam diri saya.. banyak hal yang saya pelajari tentang ilmu tenaga dalam dari guru saya tapi terasa seolah badan saya menentang ilmu tersebut.. karena saya sebelum belajar TD tidak tahu menahu bahwa ini adalah kuasa gelap.. belum sakti saja sudah ngeyel mau ngejago.. mukul sana sini penyok.. selang beberapa bulan saya belajar mulai banyak penyakit yang timbul dari dalam badan saya.. kata orang TD bagus ya buat kesehatan penyembuhan?? saya udah belajar beberapa bulan toh hasilnya PENYAKIT!! saya baru tahu TD mengakibatkan banyak hal negatif.. setelah berhenti total dari TD.. badan saya pulih BOSS!!.. kesimpulanny : susah membandingkan TD dalam agama?? bandingkan saja untuk kesehatan!! mau aman?? DALAM NAMA YESUS.. mau sehat?? YA OLAHRAGA!!.. mau kaya?? RAJIN JADI ORANG!! KERJA KERAS.. mau damai?? BERIMAN!! susah ya hidup di dunia yang sementar ini saja... ahhaha..

Anonymous said...

BODOh, orang kerja bukan untuk jadi kaya. Kerja untuk mendapatkan berkat, karena berkat udah disediakan. Orang Kristen kerja bukan untuk mencari berkat/ kekayaan.

Dasar orang kok fokusnya cari kaya. Dasar matrek. Emang tuh ajaran nya BEJAD, dijadikan ajaran baek. Pantes.....

Anonymous said...

Duh sombong kali YOU. Macam mana pula. Siapa cakap kita tak punya ilmu? Kita punya mantera : HALELUYA. Sekali diucapkan, HANCUR SEGALA ILMU. Ilmu mcm setinggi apapun tak payah lawan HALELUYA. Nak coba?

Sila dr rumah you lempar TD atau santet plh tinggi dr pedalaman Kalimantan, kita hanya duduk santai depan TV sambil makan, TD dan santet tak payah hancur badan kita. Nak coba? Sila coba. Awaiting your TD...

Org nak payah, nak rame belajar TD. Mrk punya maksud nak percaye dibadan mrk ada suatu kekuatan bila dilatih dengan pernafasan. Saye katakan BODOH. Org CERDAS tdk akan belajar TD.

Kita tantang aja, utk bukti. baru cakap lagi. Saye tunggu nak 7 hr dr sekrg. Awaiting your TD.




@atas
bodoh sekali anda ini!! halleluya bukan mantra.. anda berkata seperti itu menunjukkan kesombongan anda,dan koment anda terlihat hendak menguji kuasa Tuhan secara tidak langsung.. mungkin ketika Iblis berkata kepada anda "lompatlah dari gedung tinggi ini karena malaikat Tuhan akan menopang anda" anda akan lompat dari gedung saat itu juga

dasar kristen fanatik!!

Anonymous said...

Hello !.
You may , perhaps very interested to know how one can make real money .
There is no need to invest much at first. You may begin to receive yields with as small sum of money as 20-100 dollars.

AimTrust is what you need
The firm incorporates an offshore structure with advanced asset management technologies in production and delivery of pipes for oil and gas.

It is based in Panama with affiliates everywhere: In USA, Canada, Cyprus.
Do you want to become an affluent person?
That`s your chance That`s what you desire!

I`m happy and lucky, I began to get income with the help of this company,
and I invite you to do the same. It`s all about how to choose a correct partner utilizes your savings in a right way - that`s the AimTrust!.
I take now up to 2G every day, and my first investment was 500 dollars only!
It`s easy to get involved , just click this link http://suhiqewupy.freewebsitehosting.com/wevoxec.html
and go! Let`s take this option together to get rid of nastiness of the life

Anonymous said...

Hello everyone!
I would like to burn a theme at here. There is such a thing, called HYIP, or High Yield Investment Program. It reminds of financial piramyde, but in rare cases one may happen to meet a company that really pays up to 2% daily not on invested money, but from real profits.

For quite a long time, I earn money with the help of these programs.
I don't have problems with money now, but there are heights that must be conquered . I make 2G daily, and my first investment was 500 dollars only.
Right now, I managed to catch a guaranteed variant to make a sharp rise . Visit my web site to get additional info.

http://theblogmoney.com

Anonymous said...

awesome blog, do you have twitter or facebook? i will bookmark this page thanks. lina holzbauer

Anonymous said...

Abq l itj h xxx, sex. Bna o, gbx gmuxxf|hde gsspexb s op lx.

Anonymous said...

saya ingin menanggapi khotbah muslim yg tadi. Anda telah mempelajari alkitab dari pandangan anda sbg muslim. anda belum objektif, kalau ingin objektif dan ingin tau penjabaran tritunggal dan injil sinopsis coba anda belajar teologi kristen, disana banyak pakar2. kami kristen tdk percaya kpd kenabian muhammad, karena Injil tidak mendukungnya. injil yg mendukungnya adl injil versi islam spt injil barnabas yg setelah diteliti adalah dibuat pada abad ke 15. nabi muhammad telah menyimpang dari ajaran kristen, dia lebih memntingkan ibadah jasmani daripada spiritualitas, tdk mengakui penyaliban Kristus yg disaksikan langsung oleh murid utamanya (hawariyun). sekiranya negara irak, arab atau iran lebih maju daripada inggris atau italy bolehlah islam berbangga, yg islam banggakan adalah masa lalunya dijaman khalifah. jumlah penemu islam tdk sebanding dgn jml penemu kristen. artinya org kristen lebih cerdas secara rata2 drpd org islam. dan kami percaya alquran adalah kitab manusia bkn kitab dari Tuhan, karena yg diajarkan lbh banyak cara hidup manusia dan menyimpang dari taurat dan injil. kalau Anda ingin mencari kebenaran bacalah Alkitab dgn terlebih dahulu berdoa dan meminta Tuhan memimpin dan menyertai Anda. Org yg sudah bertobat adalah org yg berkata2 lembut, rendah hati dan untuk sll mengashi sesama dgn tdk mengharapkan balasan apa2. kalau islam memang benar buktikan org islam itu baik2. saya mengenal org islam yg baik sekali adalah org islam yg tdk sholat dan tdk mengerti agama islam. Ayat yg mendukung Yesus adalah Allah sendiri, tidak Anda sebutkan disana. Yesus adalah manusia sejati dan Allah sejati. Allah yg tdk terbatas telah menjadi manusia. tetapi Allah yg disorga tetap ada, dan Allah yg tdk terbatas itu tetap ada. karena waktu Yesus menjadi manusia dia memerankan sbg seorang manusia yg sempurna. Segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan utk Dia kolose 1:16b adalah intisari Alkitab yg sangat mendasar. shg Alkitab bercerita tentang karya Allah dalam menyelamatkan manusia

Anonymous said...

[url=http://go.geekon.in/1y][b]cheap ugg boots[/b][/url] SQPZOG
[url=http://byhh.org/WhkpZ][b]outlet ugg boots[/b][/url] TGGVQW
[url=http://wizrd.tk/8u][b]cheap ugg boots[/b][/url] MFUYCB
[url=http://u.stdior.com/1ytp][b]uggs sale[/b][/url] JEDMPN
[url=http://0xf.ch/3adg][b]Cheap Ugg Boots[/b][/url] XAHEDJ

Anonymous said...

I think the аdmin of thіs site is actually ωorking hard іn favor
оf hіs websitе, fоr the гeаsοn
that heге every data іѕ quality
baѕed infoгmation.

Alѕo visit my blog post what are nootropics
Take a look at my web site how do nootropics improve brain power

Anonymous said...

magnіficent put up, vеry informativе.
I ponder why the oρpositе specialists of thiѕ
seсtοr don't realize this. You should proceed your writing. I'm соnfident, you've a huge readers' base alгeady!
My blog post :: www.onlinepaydayloansking.co.uk

Anonymous said...

magnіfiсent put up, νeгу infοrmative.
I pοnder ωhу the opposite specialіsts
of this sector don't realize this. You should proceed your writing. I'm confіdent,
уou've a huge readers' baѕe alrеady!
My site > www.onlinepaydayloansking.co.uk

Anonymous said...

Hello, i thinκ that i ѕaw you visited my weblog ѕo i cаme to “return the fаvor”.
Ι'm attempting to find things to enhance my web site!I suppose its ok to use some of your ideas!!

Feel free to surf to my weblog :: norman oklahoma roofers

Anonymous said...

fleshlight friends get it.
At the time of your life screwing a porn star impersonating
your hockey-mom sex appeal, is in the same classroom.

To hear what else gets Christina's creative juices flowing check out her interview in the members area and check out their selection of fleshlights.

Anonymous said...

Do you know how it happened, but after about half an hour, or preferably overnight.
The fact that your Photo hub is populated by pictures taken by people you may not remember
if you used any fleshlight or male sex toy during or
after masturbation or sex.

Anonymous said...

Gоοd day! I coulԁ hаve sworn I've been to this site before but after going through many of the posts I realized it'ѕ neω
tο me. Nonethelеss, I'm definitely pleased I found it and I'll be
bоοkmаrkіng іt and cheсking baсk fгequently!


Alѕο visit my website :: how to buy and sell cars for profit

Anonymous said...

6 sexcam scRnd 13: Decrease 1 sc over same st as beg dc,
ch 1, work reverse sc in each sc around.

My webpage: sexcams

Anonymous said...

The powerful images of these bones show us not just someone dead, but long dead.



Also visit my site sexcam

Anonymous said...

http://hermeskelly.finniwolf.com Olsen is thrown backwards themselves as harm manner time upon time to help get the perfect graphic, and also exactly that he are for their particular hard? Montre hermes femme A party-busting Perry white wines, which in turn obviously can find blemishes in addition to Olsen purpose traits, and yet is indeed urged so that you can guiness about the mans underlings or even she can provide Jimmy shit designed for calls your ex to dangerously, what the heck can be fallacious using asking professionals man or women
http://hermesbag.finniwolf.com

Anonymous said...

http://hermessale.finniwolf.com not as much of traumatically top of the prepare might brought from the body and the pinnacle via the humerus hard pressed ahead. This is a lot like by "facial skin" about your iPhone on the other hand other types of tracking device as it includes secureness hermes?Sterreich by way of limited exploitation, Scuffs/scratches bit attaching in essence absolutely nothing to the majority of unit fitted.
http://hermessale.finniwolf.com

Anonymous said...

http://hermeskelly.finniwolf.com fortuitously for american travelers, "ruddy forest" also provides considerably webmail hermes cambridge heavy gift ideas. "reachable plans are ones you really want. fortunately something replaced in season two your freakishly smartly son or daughter our organization observed join in on his personal investigate--marched simply this man's father or mother of individuals--established itself as a person individuals who robbed forward the dog's boyfriend / girlfriend which also has a press reporter making an overzealous fan kid offer which the hurting to make the man.
http://hermessale.finniwolf.com

Anonymous said...

http://louisvuittonhandbags.citationguide.net 75048 326358louis vuittonÇ®°ü louis vuitton factory outlet store france my hermes tracking hermes birkin bags original price

Anonymous said...

I'm really impressed along with your writing talents as smartly as with the structure on your blog. Is that this a paid theme or did you customize it yourself? Either way stay up the excellent high quality writing, it's uncommon to look a nice blog like this one nowadays.

.

Check out my web-site :: www.mycandylove.com

Anonymous said...

Aw, this was an exceptionally nice post. Finding the
time and actual effort to produce a great article… but what can I say… I procrastinate a lot and don't manage to get anything done.

Here is my page: Wabcam

Anonymous said...

Ridiculous story there. What occurred after? Good luck!


Feel free to surf to my website; www.streetarticles.com

Anonymous said...

I hardly create responses, but after browsing through a few of
the responses here "TENAGA DALAM BERASAL DARI SETAN ( Pengakuan Daud Tony - Mantan Dukun Tersakti Indonesia yang sekarang sudah bertobat dan menjadi Penginjil dahsyat)".
I do have a few questions for you if you tend not to mind.
Could it be just me or does it look as if like some of
these responses come across as if they are written by brain dead folks?
:-P And, if you are posting on additional social
sites, I'd like to keep up with anything fresh you have to post. Could you list of the complete urls of all your social community pages like your twitter feed, Facebook page or linkedin profile?

Also visit my weblog :: sexy Sex cam

Anonymous said...

Brown Inc, a company may offer no-interest or fee-free payday loans to attract customers.
Features include pry tip/screwdriver, cap lifter, 5/16 wrench, 1/4 hex opening, oxygen wrench for first responders and medical.

Private practices are facing many challenges and
gone are the days when physicians could easily start their own practice in a small overlay area
within your current tab.

Feel free to surf to my homepage ... fleshlight

Anonymous said...

Yes! Finally someone writes about free sex talk live.

Feel free to surf to my website :: www.Wowio.com

Anonymous said...

I do not even know how I stopped up here, but I believed
this publish was good. I don't know who you might be however definitely you are going to a famous blogger when you aren't already.
Cheers!

my blog post http://elevtv.ro

Anonymous said...

Hello, I do believe your website could possibly be having web browser compatibility problems.
When I take a look at your website in Safari, it looks
fine however, if opening in I.E., it's got some overlapping issues. I simply wanted to give you a quick heads up! Apart from that, wonderful blog!

my web page - free porno chat

Anonymous said...

you are in reality a good webmaster. The web site loading velocity
is amazing. It sort of feels that you are doing any unique trick.
In addition, The contents are masterwork. you have done
a fantastic job in this matter!

Also visit my web site :: www.yghspk.org

Anonymous said...

Have you ever considered creating an ebook or guest authoring on other sites?

I have a blog based on the same ideas you discuss and
would love to have you share some stories/information.
I know my visitors would enjoy your work. If you are even
remotely interested, feel free to shoot me an email.

Visit my web site :: softitweb.com

Anonymous said...

Yes! Finally someone writes about girl porn cams.


My weblog - Filmpreviews.tv

Anonymous said...

Hello There. I found your blog using msn. This is
a really well written article. I will be sure to bookmark
it and return to read more of your useful info.
Thanks for the post. I'll definitely comeback.

Here is my weblog; http://tworkroom.com/tail/blogs/2958/5334/consider-a-high-quality-Free-liv

Anonymous said...

This website truly has all of the information and facts I
wanted about this subject and didn't know who to ask.

Also visit my web page; live on sex Search

Anonymous said...

Your style is really unique compared to other folks I have read stuff from.
Many thanks for posting when you've got the opportunity, Guess I'll just book mark this page.


Also visit my web-site: free movies for sex

Anonymous said...

Right here is the right site for anybody who hopes to
understand this topic. You know so much its almost hard to argue with you (not that I personally will need to…HaHa).

You certainly put a fresh spin on a subject which has been discussed for many years.
Excellent stuff, just wonderful!

Review my web site: webcam nude (cinexs.com)

Anonymous said...

Excellent post. Keep writing such kind of info on your site.
Im really impressed by your blog.
Hello there, You've performed an excellent job. I'll certainly digg it and for my part suggest to my friends.
I am sure they'll be benefited from this website.

my weblog: chat adult live - http://junakigroups.com/index.php?do=/blog/154349/interested-in-chicks-and-milfs-look-for-live-porn-chat-for-free-web-sites -

Anonymous said...

Using solar energy as a renewable resource can be
a much more effective fleshlight method
of mosquito control than adulticides. I realized that myself when I was 11
-- I love every minute here.

Anonymous said...

Hey I know this is off topic but I was wondering if you knew of any widgets
I could add to my blog that automatically tweet my newest twitter updates.
I've been looking for a plug-in like this for quite some time and was hoping maybe you would have some experience with something like this. Please let me know if you run into anything. I truly enjoy reading your blog and I look forward to your new updates.

Here is my web blog - pornhub live sex chat (fruitgate68.picturepush.com)

Anonymous said...

What i do not understood is in fact how you are no longer actually a lot more well-liked than you may be now.
You are very intelligent. You recognize therefore considerably with regards to
this matter, made me individually consider it from numerous
varied angles. Its like men and women are not interested unless it's something to do with Woman gaga! Your own stuffs excellent. At all times maintain it up!

Here is my homepage: best live porn :: softitweb.com ::

Anonymous said...

Hey! Do you know if they make any plugins to protect against hackers?
I'm kinda paranoid about losing everything I've worked hard on.
Any tips?

Also visit my website; free sexcams

Anonymous said...

Semua ilmu kekuatan dan kesaktian asalnya dari Tuhan
jika Tuhan berkata bisa maka terjadilah
Jika Tuhan berkata Tidak maka Tidak
jika anda mengatakan Tenaga Dalam itu dari Setan sama saja anda mengatakan Tuhan itu Setan
Tidak ada ilmu yang namanya ilmu Hitam, semua berasal Dari Kehenda Tuhan
Yang hitam itu bukan ilmunya tapi sifat manusia
Tergantung dari manusia itu sendiri
dia menggunakan untuk kebaian atau kejahatan.
saya bisa menulis komentar ini juga berkat dari Tuhan
'mustahil bagi kita tapi tidak mustahil bagi Tuhan'
JBU

Anonymous said...

Sesama manusia di dunia, sekedar mengingatkan dan memberitahu, tidak ada yang kekal didunia ini, hanya Allah SWT yang kekal, Allah maha segala-galanya, Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan, semua yang ada didunia ini hanya milik Allah.. Bagi kalian yang bersanggah.. Kalian bisa memahaminya ketika hari Kiamat itu datang, dan pada hari Kiamat kalian akan mengerti Allah SWT yang maha ESA

Anonymous said...

Mempelajari ilmu TD itu kuasa gelap?? Wallahu'allam.. Hanya Allah SWT yang tau, manusia diberikan akal & fikiran untuk berilmu/mencari ilmu untuk menjadi pengelola kehidupan, dan setiap segala sesuatunya dilihat oleh Allah SWT, Allah SWT Maha Melihat, Maha Mengetahui, Maha Segala-galanya, jika ilmu yang kita pelajari untuk niat baik Insya Allah hasilnya akan baik pula, tetapi jika ilmu yg kita pelajari untuk niat tidak baik, hasilnya akan tidak baik pula, disini yang menentukan baik atau tidak baiknya Anda Sendiri dalam tata cara penggunaannya, Maka dari itu blog ini bersifat baik, tolong jangan memberi komentar yang bersifat perdebatan yang berujung saling memaki saling mencela, Allah SWT tidak suka dengan yang seperti itu, Bahkan YESUS yang para kristiani anggap TUHAN juga tidak suka melihat seperti ini.. Mari kita saling berjabat, berdamai, memberikan komen yg baik, menerima komen dengan lapang dada, Insya Allah hidup kalian berkah, selamat dunia & akherat.. Jika ada yang tidak senang dgn komentar ini, biarlah Allah SWT yang mengurusnya.. Aamiin Ya Rabbal Allamiin

togel said...

Yang mengutip ayat-ayat Alkitab di atas untuk membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan, mohon dibaca lagi postingan Saudara, karena Saudara tidak mengutip ayat secara lengkap. Dalam kitab Wahyu jelas sekali bahwa Yesus berkata tentang diriNya sendiri bukan menyampaikan Firman Bapa:

Wahyu 1:17-18
17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

Wahyu 2:8
8 ¶ "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:

Yang menjadi penanda bahwa yang berkata adalah Yesus, dan tentang diriNya sendiri adalah "Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup sampai selama-lamanya". Yang telah mati dan bangkit lagi adalah Yesus, sang Kristus.

Dalam Kitab Yesaya (Kitab yang sudah ada sebelum Yesus lahir), Allah menyatakan identitasnya sebagai Yang Terdahulu dan yang Terkemudian:
Yesaya 44:6
Yes 44:6 Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.

Dalam bahasa Inggris, kedua istilah itu sama: the first and the last (yang awal dan yang akhir/yang terdahulu dan yang terkemudian).

Dengan mengungkapkan nama yang sama dengan nama Allah dalam kitab Yesaya, Yesus sedang menyatakan bahwa Dia adalah Allah.

Jennifer Kwenda said...

Serunya main game online yang bisa memberikan hadiah jutaan rupiah disetiap harinya hanya di GADISPOKER
untuk info lebih lanjut silakan hubungi
-LIVE CHAT : www,gadispkr,net
-PIN BBM : D8C893A4
-WHATSAPP +855966624192

KEPUASAN ANDA ADALAH KEBANGGAAN KAMI..!!!
GADISPOKER

gadispoker