Showing posts with label Penyingkiran. Show all posts
Showing posts with label Penyingkiran. Show all posts

Thursday, August 15, 2013

Penglihatan "PENGANGKATAN/PENYINGKIRAN" (Sdr.Philipa)

          Pada tanggal 3 Januari 2013, saya mendapat penglihatan dan melihat seseorang dengan sayap hitam. Dan saya bertanya kepada TUHAN maknanya dan Dia mengatakan bahwa orang-orang dengan sayap hitam tidak akan berhasil ikut PENGANGKATAN. Setelah saya melihat seseorang dengan sayap putih yang indah dan BAPA YESUS berkata bahwa mereka yang memiliki sayap putih itu akan mengalami pengangkatan (Rapture). DIA juga mengatakan bahwa orang-orang yang sungguh-sungguh memberikan hidup mereka kepada-Nya dan menjalani hidup yang saleh adalah mereka dengan sayap putih itu dan hanya merekalah yang akan mengalami PENGANGKATAN (Rapture).

         Selanjutnya, pada tangal 4 Januari 2013 saya mendapat penglihatan lain. Dalam penglihatan ini saya melihat matahari di langit dan tiba-tiba TUHAN YESUS mengambil sesuatu dari permukaan matahari. Setelah itu, matahari menjadi begitu panas sehingga banyak orang berlarian pontang-panting. Itu adalah pandangan yang sangat mengerikan dan menakutkan. Orang-orang berlarian ke sana-kemari tanpa tahu ke mana mereka harus pergi. Yang terkasih dalam TUHAN, sesuatu akan terjadi dan kita perlu berjuang untuk keselamatan hidup kita sebelum terlambat. Dan satu-satunya yang bisa menyelamatkan kita dari semua hal ini adalah TUHAN YESUS.

         Juga, pada tanggal 5 bulan Januari, 2013 kami pergi untuk mengunjungi saudara dalam Kristus dan sementara itu, TUHAN mengungkapkan sesuatu kepada saya. Saya melihat peta dunia dan sedang diliputi dengan kegelapan total. Dan saya melihat TUHAN melemparkan api ke berbagai bagian dunia. Dalam penglihatan, saya menyadari bahwa ketika api itu dilemparkan ke salah satu bagian dari dunia, maka api itu akan menyebar ke bagian lain juga. Dan TUHAN YESUS mengatakan akan ada malapetaka yang hebat di seluruh dunia.

        Saudara-saudara, marilah kita berjaga-jaga dan bersiap untuk Pengangkatan, karena Tuhan kita akan datang segera!

Thursday, November 19, 2009

Siapa yang bilang semua orang pasti akan mati?

Kita pasti sering mendengar pernyataan dari orang dunia bahkan dari kristen sendiri yang mengatakan bahwa "semua manusia pasti akan mati".

Pernyataan ini sungguh tidak benar, ...

karena masih ada umat Kristus yang tidak akan mati, sebab pada akhir zaman, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir, tubuh daging kita (umat pilihanNya) yang masih hidup akan diubahkan oleh Tuhan Yesus dan akan mengenakan tubuh surgawi yang mulia serupa dengan tubuh-Nya yang mulia.


(I Korintus 15:51-58)


15:51Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
15:52dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
15:53Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.
15:54Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.
15:55Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
15:56Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
15:57Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
15:58Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.


(Filipi 3:20-21)


3:20Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
3:21yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

Saturday, May 23, 2009

The Vision of the Return of Christ (David Michael)

(Isaiah 63:1) says: Who is this Who comes from Edom, with crimson-stained garments from Bozrah [in Edom]? This One Who is glorious in His apparel, striding triumphantly in the greatness of His might. It is I Who speaks in righteousness [proclaiming vindication] mighty to save.

Also, Habakkuk 3:3-15 God came from Teman (Yemen) and the Holy One from Mount Paran. His glory covered the heavens , and the earth was full of His praise. And His brightness was as the light, He had horns coming out of His hand, and there was the hiding place (Tabernacle) of His power. (Please locate and read the rest of the passage.) Isaiah 34:9&10; Psalms 110; Psalms 45; Rev. 19; Jude 14 & 15 emphasis Authors

What David saw and experienced was absolutely extraordinary. He saw the return of the Lord Jesus, Who had descended from heaven into earth's atmosphere, moving through the skies above Teman (Yemen and Saudi Arabia.) He literally experienced what it would be like to be taken up to be with the Lord and to return with Him in the air. I will try to share it with you as he gave it to me, as if that could ever be possible.

As the experience opened I suddenly felt as though I had been taken to another place. I looked around and saw gathered all around me, a countless number of saints. Their faces were beautiful and radiant, for they were there for the marriage supper of the Lamb. His bride, of which, I was a part had been caught up to be with Him in the air suspended in His Tabernacle, high in the sky above the Arabian Peninsula. We were hidden in the canopy of the divine bridal chamber. As I looked around, I realized I was in a building that was larger than anything that I had ever seen before. It was both vast, and tall. The ceiling was so tall that had the building been constructed upon the earth it seems as though one could have perhaps seen it from neighboring states. One can imagine the immensity of a building designed to hold the saints from antiquity to the time of the great catching away of the Church.

As I looked up, suddenly the veil opened and I saw Messiah sitting upon His throne overlooking with wonder and delight His perfected bride. As Messiah's eyes moved slowly across the great community of saints, he would look deep and penetratingly into the eyes of each one, captivating and caressing their soul with His tender love. So it was with me. When our eyes met, I felt His approval, His great delight that I was there with Him. I could see and understand His weighty purpose for my life and for the Church on earth. At the same time I had an understanding of eternity
itself. Joy overflowing filled my heart. Deep thankfulness for all that I now understood only added to the exhilarating joy. The pageantry, the joyous
merriment, the bridal song, the dance of the bride was all part of this suspended moment of long awaited intimacy with our Beloved. Finally, we knew Him as we were known. In what were perhaps only minutes, love's fulfillment was greater than the heart could ever have been prepared for. Everything I ever wanted to feel or ever could have hoped to feel was exploding inside me. Yet I was fixated upon Him with such serene calm. Love divine was possessing my very being and sweeping me away with adoration and wonder.

Yet, even in this incredible moment in time encapsulated by His love, riveted upon His watchful and tender gaze we were able to know anything we
wanted or needed to know about anything, even those things that did not necessarily pertain to the Chamber in which we were hidden. We also knew the things that were occurring upon the earth. Earth was very dark and the space between this heavenly Tabernacle and earth was filled with clouds so black as to beggar description. What was happening on earth itself was hideously evil and perilous beyond my limited human vernacular to explain. Only a drastically reduced number of the human race was left. Many lay dying within the earth's desolation. Human carnage was everywhere. We thought as our awareness of the earthly desolations increased, there has never been anything like this in the history of the human race. It left us with an awesome soberness. Yet, being encapsulated by His wonderful love and wisdom, did this knowledge in any way take away from the wonder of being with our Beloved who is just in all that He does.

Destiny began to grip our hearts as we realized that we must soon respond to its call to re-enter earth to save all of Israel and the remaining Gentiles who were awaiting the coming of the true King of Israel. All of Israel was waiting, looking for their Messiah to come and deliver them. We saw the huge commonwealth of Jewish people desperately searching for Him who alone could save them. Messiah knew of the imminent deliverance He was about to make. We could feel His growing anticipation of this final crescendo, in human history when at last He would take His rightful place as the King of all the earth. As His anticipation and joy grew, so did ours, for we were now one in heart with Him whom we loved. But, everything was set to precision timing. At this moment He was enjoying intimacy with His Bride, while yet the Holy Spirit and His angels were carefully caring for those who were His on the earth preserving them for His appearing.

In what seemed like the next moment, it was time, and the descent to earth to take up His throne was upon us. Our Messiah began to lead us forth in our gradual descent, still hidden in the clouds not yet seen with the naked eye. Hundreds of thousands of Jewish people were eagerly awaiting His coming. Knowing He was coming to a people who were ready to make Him King, Messiah with His grand entourage continued to descend until He reached the skies just above the Mount Paran at which time we began to move parallel to the mountain range. The sight of Eternity's King and His
grand army of saints was so glorious, filled with such pageantry the likes of which no earthly king has ever seen. The King of Glory adorned in majesty coming to earth with His bride clothed in His own glorious apparel designed just for her. His glorious Church -- jewels immemorial. Oh, words are pail -- books could be written and never tell the real splendor of this divine crescendo of the ages.

Together we traveled just above the Kings Highway in the sky across the Jordanian mountains. I don't remember undergoing any special transition from the
suspended palanquin in the sky to being part of a numberless holy army, but somehow that transition was made and we were now part of the most powerful army in all creation. Due east of Jerusalem, at Ammon, the Holy army being led by their Divine Captain of the Host now on His white horse became visible to all. Riding on triumphantly for truth with the host of the saints behind Him. We turned and headed straight for Jerusalem, where we would enter through the eastern gate. Eternity's King -- mighty to save, and His glorious Church were reroute to save all of Israel, His beloved; and those who looked for his coming. The anti-Christ had given his best to take what rightfully belonged to the Great King, but in the end was overthrown by the Eternal King Himself. Every eye saw Him, and those who looked for His appearing loved Him.

It is the most glorious vision of the return of Messiah with His Church.

The End.

Wednesday, December 3, 2008

Saat-saat Pertemuan Pertama dengan Yesus - Sang Mempelai Pria Surgawi dalam Perjamuan Kawin Anak Domba (Penglihatan Rev. Jaerock Lee)

Sebelum anda akan memasuki ruang perjamuan kawin Anak Domba di dalam istana yang sangat besar, anda akan menemukan alam yang begitu cemerlang dan bercahaya yang belum pernah anda lihat. Anda akan merasa seolah-olah tubuh anda lebih ringan dari bulu. Anda akan melihat suatu langit dan sebuah danau yang sangat jernih dan bersih sehingga tampak berkilau bagi mata anda. Danau ini bersinar bagaikan permata yang indah saat airnya beriak.

Semua daerah dipenuhi dengan bunga-bunga berwarna-warni dan pohon-pohon yang hijau. Bunga-bunga bergoyang seolah melambaikan tangan pada anda dan anda akan mencium bau harum yang begitu wangi yang belum pernah anda cium. Segera burung-burung yang berwarna-warni datang dan menyambut anda dengan kicauan nyanyian mereka. Di danau yang begitu bening, anda dapat melihat jauh hal-hal yang berada di bawah permukaan air, ikan-ikan yang sangat cantik menyembulkan kepalanya dan menyambut anda.

Bahkan rumput di mana anda berdiri terasa bagaikan kapas. Ada angin yang berhembus membuat pakaian anda berkibar dengan lembut.

Pada waktu itu suatu cahaya yang terang terlihat oleh mata anda dan anda melihat ada Seorang yang berdiri di dalam terang tersebut. Dengan senyum lembut di wajah-Nya, Dia memanggil anda untuk mendekat kepada-Nya dengan tangan-Nya yang terbuka lebar. Ketika anda menghampiri-Nya, wajah-Nya mulai terlihat jelas.

Anda akan melihat wajah-Nya untuk pertama kalinya namun anda sangat mengenali siapa Dia dengan baik. Dia adalah Tuhan Yesus, Mempelai Pria Surgawi, yang anda sangat cintai dan rindukan untuk bertemu sepanjang hidup anda.

Pada waktu itu, air mata mulai berlinang di pipi anda; anda tidak dapat menahan air mata anda karena anda akan teringat saat-saat anda dididik oleh-Nya di bumi ini; anda dapat melihat Yesus muka hadap muka karena oleh-Nya anda dapat mengatasi segala keadaan di bumi bahkan keadaan yang tersulit sekalipun, termasuk menghadapi banyak pencobaan dan aniaya.

Tuhan Yesus akan menghampiri anda, memeluk anda, dan berkata kepada anda,”MempelaiKu, Aku menunggu datangnya hari ini. Aku mencintaimu.”

Mendengar perkataan itu, air mata anda akan semakin bercucuran, kemudian Tuhan Yesus akan menghapus air mata anda dan merangkul anda dengan lebih erat.

Saat anda melihat mata-Nya, anda akan dapat merasakan hati-Nya:”Aku mengetahui segala sesuatu tentang engkau. Aku mengetahui semua air mata dan penderitaanmu.”

Di sana hanya ada kebahagiaan dan sukacita.

Sudah berapa lama kah Anda merindukan saat-saat itu? Ketika anda berada di pelukan-Nya, Anda merasakan damai sejahtera dan sukacita yang sangat besar menyelimuti tubuh Anda.