Sunday, February 24, 2008

Siapakah Anak Laki-laki di dalam Wahyu 12:5 ???

Perempuan dalam Wahyu 12 itu bukan Maria, bukan juga bangsa Israel melainkan adalah GEREJA.

Anak Laki-laki itu adalah hasil pernikahan antara Kristus dan Gereja-Nya.

Kelahiran Anak laki-laki ini merupakan suatu hal yang baru !!!

Ada banyak cara kelahiran dalam Alkitab: Adam secara penciptaan, Hawa secara rekayasa genetika, Kain dan Habel secara biologis, Kristen secara lahir baru oleh Firman dan Roh Kudus.

ANAK LAKI-LAKI itu adalah SEBUAH BANGSA yang lahir hanya dalam sehari (Yesaya 66:7,8; Mikha 4:10-13).

Gereja Tuhan akan melahirkan SEBUAH BANGSA YANG BENAR DAN KUDUS yang akan menjadi Alat Tuhan dalam mencurahkan murka Allah atas iblis dan atas bangsa-bangsa yang melawan Allah dan Kristus.

Gereja Sempurna adalah Mempelai Wanita Yang Tidak Bercacat.

Manusia menjadi SEMPURNA ??? Apa mungkin???

Puncak Rencana ALLAH BAPA adalah menyerahkan Gereja Sempurna kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Wanita-Nya.

Kesempurnaan adalah berada di dalam ruang maha suci dari Tabernakel Allah, level yang tertinggi dari kehidupan Kristen. Kesempurnaan adalah puncak dari kesucian dan kekudusan.

Kerinduan Hati Allah Bapa ini dijelaskan oleh Rasul Paulus dalam Efesus 5:27 - Supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat dihadapan diriNya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu (menjadi kudus dan tak bercela).”

Dalam Yesaya 62:5 – …dan seperti mempelai laki-laki bersukacita atas mempelai wanitanya, demikian juga Allah bersukacita atasmu.

Dalam Hosea 2:15-19 …Aku akan mempertunangkanmu kepadaKu untuk selamanya; ya, Aku akan mempertunangkanmu kepadaKu dalam kebenaran dan keadilan, dalam kasih setia dan kemurahan. …

Rasul Paulus sendiri mempunyai kecemburuan kepada sidang jemaat di Korintus dengan berkata,”Aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi, karena aku telah mempertunangkanmu kepada satu Suami, untuk mempersembahkan kamu sebagai perawan yang murni dan suci kepada Kristus.”

Kesempurnaan adalah potensi setiap orang percaya kepada Yesus, yang hanya dapat dimiliki melalui iman dan kesucian. Sebenarnya tidak perlu ada satu orang percaya yang tidak menikmatinya, hanya sayang sekali, terlalu banyak orang Kristen tidak mau ikut Yesus 100% sehingga tidak akan mencapai kesempurnaan yang disediakan itu. Orang Kristen yang tidak mau mengikuti Yesus sepenuhnya nanti akan masuk dalam masa 3,5 tahun aniaya besar. Gereja Sempurna nanti akan disingkirkan oleh Tuhan ke suatu tempat perlindungan pada permulaan aniaya besar. (Wahyu 12:6; Wahyu 12:14-17)

Rasul Paulus sering menganjurkan dan mendorong orang-orang percaya agar mengejar kesempurnaan itu dengan tekun. (Ibrani 6:1, Filipi 3:12-14)

Allah sendiri telah menyediakan sarana untuk kita, supaya kita mampu mencapai kesempurnaan. Sumber Kesempurnaan adalah Pekerjaan Yesus di Kayu Salib. Dalam Ibrani 10:14 – Sebab hanya dengan melalui satu korban Dia untuk telah menyucikan dan menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang telah ditahbiskan dan dikuduskan.

Korban Kristus adalah Sumber kekuatan rohani yang paling dahsyat dari orang Kristen.

Yesus Kristus adalah Pemimpin hidup kita menuju KESEMPURNAAN. (Ibrani 12:2)

Seorang Peramal menemukan Damai dan Sukacita di dalam Tuhan Yesus Kristus (Vera Setiawan)

Sejak berusia 12 tahun, Vera telah memiliki kemampuan untuk melihat sesuatu yang orang lain tidak dapat lihat. Kemampuannya meramal sejak kecil didapat turun temurun dari kakek dan ayahnya.

Meramal itu tinggal lihat mata ketemu mata dalam waktu lima detik. Jadi tidak perlu menunggu dan memakai mantera. Tinggal melihat matanya, semuanya langsung kelihatan. Sepuluh tahun atau dua puluh tahun kemuka atau sepuluh tahun yang sudah lalu, saya bisa ramalkan. Itu adalah penglihatan yang sejak kecil saya dapatkan.

Kemampuan yang ia miliki sejak kecil semakin meningkat sampai Vera menginjak dewasa dan mengajar puluhan murid untuk dilatih menjadi paranormal seperti dirinya.

Sembilan puluh sembilan koma sembilan persen selama saya menjadi paranormal ramalan saya ini berhasil. Tidak pernah meleset begitu kira-kiranya. Pernah orang tua saya punya teman polisi. Dia minta saya melihat mobilnya yang hilang. Itu terjadi tahun 60-70an. Orang tua panggil saya untuk menemukan mobil yang hilang. Saya bilang bahwa mobilnya ada dan tempatnya seperti apa saya katakan waktu itu. Dapat.

Namun kepuasan menjadi peramal tidak menjamin hidup Vera dipenuhi dengan ketenangan. Justru rasa takut dan kuatir kerap menghantui hari-harinya.

Kalau ada orang datang kena santet atau pelet, kami justru merasa takut. Karena semua itu adalah suatu kuasa, ilmu di alam roh yang tidak kelihatan, peperangan di alam roh yang tidak kelihatan. Jadi kalau yang datang kena santet kami coba netralisir, lalu yang menyantetnya itu adalah dukun yang lebih “tinggi” ilmunya dari kami, ya saya juga merasa takut. Karena semua ilmu akan kembali kepada kami. Jadi yang namanya damai itu tidak ada. Tapi kami memang sok jagoan, kami merasa bisa semuanya. Anak bayi di kampung yang pada nangis atau cengeng karena kesambet atau terkena “tuyul”, tinggal saya ambil air, kepret… sembuh. Dampaknya untuk orang lain apa yang kami lakukan memang kelihatan bagus sekali, tapi bagi kami tidak ada damai sejahtera.

Rasa tenang dan damai yang tidak pernah didapatkan selama menjalani hidup sebagai seorang paranormal mulai dirasakan lewat kejadian yang tidak disengaja.

Satu saat saya mengantar suami, di mobil saya ada radio. Tanpa sengaja saya membuka radio, ada ruang acara agama Kristen disana. Saya dengar, terus setelah saya pulang saya dengar kembali radio itu. Saya merasa enak dan senang, sebelumnya saya tidak pernah mendengar pendeta atau siapa saja, yang tahunya hanya jadi murid kebathinan. Mulai dari situ tiga-empat tahun saya membawa radio kecil keluar kamar untuk mendengarnya, suami saya tidak tahu. Pagi-pagi saya keluar kamar. Dari situ saya dengar terus orang berkotbah firman Tuhan melalui radio. Saya tidak melihat orangnya tapi ada sesuatu didalam hati terjadi. Saya merasa damai, enak dan sukacita. Saya lalu mulai mencari, yang namanya gereja itu seperti apa?.

Rasa damai dan sukacita yang dirasakan Vera setiap kali mendengar acara radio tersebut mendorongnya untuk mulai mencari tahu tentang Yesus pada seorang teman. Melalui teman tersebut Vera mulai banyak belajar dan mulai mengerti tentang keKristenan. Setelah 20 tahun menjadi seorang peramal, Vera akhirnya memutuskan untuk melepaskan ilmu-ilmu yang dimilikinya dan memberikan hidupnya untuk Yesus. Sejak saat itu banyak hal yang berubah dalam hidupnya.

Sebelum saya terima Tuhan, saya penyakitan, sebelas tahun saya sakit. Sesudah saya ikut Tuhan dan besok akan dibaptis, hari itu saya mimpi. Saya dioperasi oleh Tuhan lalu dikasih infus merah, infus putih. Seperti itu saja mimpinya, saya tidak tahu kenapa. Jadi ketika besoknya saya dibaptis, terus setelah itu saya jadi sembuh. Badan saya bisa naik 20 kg dalam waktu singkat setelah saya terima Tuhan Yesus.

Saat ini ilmu dan mantra-mantra yang pernah dimilikinya telah ditinggalkan karena Yesus telah mengisi hari-harinya dengan damai sejahtera dan sukacita yang dulu tidak pernah dirasakan sebelumnya.

Tuhan itu juruselamat dunia. Karena saya tinggal di dunia berarti Dia adalah juruselamat saya. Karena itu saya katakana bahwa dia adalah Allah diatas segala allah untuk pribadi saya, Nama diatas segala nama, Tuhan diatas segala tuhan.

Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. (Ulangan 18:10-11)