Tuesday, July 29, 2014

Dukun Keraton jadi Kristen (DR.dr.RM Tedjo Oedono Oepomo)

DR. dr.. RM. Tedjo Oedono Oepomo.

Saat ini beliau berprofesi sebagai dosen Fakultas Kedokteran UGM, Bagian THT. Dan berjemaat di Gereja Yerusalem Baru, Yogyakarta.

Ilmu Hitam + Ilmu Putih Vs Kebenaran

Keluarga Dukun Keraton


Aku dilahirkan di dalam lingkungan keluarga keraton. Dan keluargaku adalah trah keluarga dukun keraton. Sejak kecil aku sangat mengagumi ilmu-ilmu kadigdayan gaib yang dimiliki oleh para sesepuh keluarga.

Kakekku memiliki ilmu yang sangat tinggi. Ia bisa menghilang. Bahkan hadir di empat tempat yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Beliau juga mampu menyembuhkan berbagai penyakit dengan tenaga gaibnya. Pamanku juga sangat tinggi
ilmunya.

Di lingkungan keraton, sejak usia sekolah dasar aku mendapatkan guru-guru khusus. Mereka mengajarkan tentang berbagai ilmu agama dan falsafah Jawa.
Salah satunya adalah ilmu kebatinan. Aku sangat tertarik dan tekun mempelajari ilmu-ilmu ini. Selain kekagumanku pada misteri keajaibannya, melalui ilmu-ilmu ini aku juga ingin hidup mendekatkan diri pada Tuhan yang Maha Kuasa.

Ilmu-ilmu Perdukunan

Di dalam ilmu perdukunan dan kebatinan dikenal adanya empat tingkatan. Yaitu tingkat kasantosan, kadigdayan, kawijayan dan kasampurnan.

Kasantosan berarti menguasai berbagai ilmu dasar seperti mendapatkan dan memelihara jimat-jimat, ilmu kekebalan dan gendam. Kadigdayan, selain menguasai ilmu dasar, juga menguasai ilmu yang lebih tinggi lagi. Seperti ilmu santet, ilmu terawang. Berikutnya adalah kawijayan. Di tingkat ini seseorang akan memiliki kemampuan rogoh sukma dan transfer roh-roh. Sedang kasampurnan adalah tingkatan tertinggi dalam ilmu perdukunan. Orang itu menyatu dengan roh yang dia ikuti dan ini kekuatannya sangat tinggi sebanding dengan roh yang dia ikuti itu.

Untuk mendapatkan ilmu-ilmu ini, tidaklah mudah jalan dan caranya. Berbagai-bagai syarat dan ritual harus dijalani dengan berbagai resikonya.
Banyak yang gugur sebagai murid perdukunan dan tidak sedikit yang menjadi gila. Karena sulitnya itu, aku menganggap inilah jalan “Tuhan” yang sejati.

Menjadi Murid dan Guru

Minatku belajar okultisme atau ilmu perdukunan makin bergairah dan aku termasuk seorang anak yang dianggap sangat berbakat. Hal ini tidak mengherankan. Karena sejak dalam kandungan aku telah di “doa” kan oleh kedua orang tuaku dan para sesepuh keluarga. Dengan harapan, aku kelak menjadi orang yang memiliki kadigdayan atau memiliki kemampuan yang tinggi dalam ilmu kabatinan.

Berbagai ilmu telah aku kuasai sejak masa kecilku, diantaranya ilmu santet, ilmu pellet, ilmu terawang, ilmu gendam, telepati atau ilmu sirep, kekebalan dan lain-lain. Oleh sebab itu, aku menjadi anak yang sangat popular, disegani dan ditakuti di lingkunganku pada waktu itu. Inilah yang menjadi akar dari adanya rasa kesombongan dalam diri seseorang yang belajar ilmu kebatinan. Diakui atau tidak diakui, ia akan merasa lebih
super daripada manusia-manusia lainnya, demikian juga keadaanku pada waktu itu.

Selain menjadi murid, aku juga seorang guru. Aku mengajarkan ilmu kebatinan ini kepada murid-muridku sendiri. Dan murid-mu itu rata-rata umurnya lebih tua dari aku bahkan ada orang-orang yang sudah lanjut usia. Waktu itu aku masih duduk di kelas 5 SD, namun secara ilmu aku dianggap lebih tua. Dan ini terus berlangsung sampai aku dewasa dan kuliah di fakultas kedokteran.

Mempraktekkan Ilmu

Bagi seseorang yang telah mendapatkan ilmu, mempraktekkan ilmunya adalah sesuatu kebanggaan dan kepuasan tersendiri. Waktu kecil aku telah mempraktekkan ilmu santetku. Suatu hari aku dikecewakan dan dicaci maki oleh seseorang penjahit pakaian. Karena tidak terima atas perlakuannya ini, maka aku santet orang itu.

Yaitu dengan menempatkan seekor kodok dalam baskom yang berair. Melalui mulut kodok itu aku masukan satu balon udara kedalam perutnya dengan ujung balon menjulur keluar. Aku meditasi dengan membaca mantra-mantra sambil memandang foto orang itu, balon aku tiup, maka perut kodok itu menjadi menggelembung. Kemudian aku ikat dan aku lepaskan kodok itu di baskon tadi. Di rumahnya, penjahit itu tiba-tiba perutnya menggelembung dan merasakan kesakitan. Dia telah kena ilmu santetku. Dia keluar masuk rumah sakit sampai uangnya habis tapi penyakitnya tidak ditemukan dan tidak sembuh-sembuh. Kemudian dia pergi ke seorang dukun.

Dukun itu memberitahu si penjahit agar datang ke rumah seorang anak yang pernah dia caci maki untuk minta maaf. Karena anak kecil itu adalah seorang dukun. Ketika penjahit itu datang dan minta maaf. Mudah saja bagiku menyembuhkan orang itu, aku cabut balon itu dari katak dan orang itupun sembuh. Itulah keasyikannya.

Ilmu lain yang juga aku praktekkan adalah ilmu gendam. Jika aku ingin makan durian, aku tidak perlu membelinya. Aku datangi saja penjual duren. Kemudian aku tepuk orang itu, maka dia akan memberikan duren-duren yang aku minta tanpa membayar. Nanti kalau aku sudah pergi, penjual itu akan kebingungan karena beberapa durennya tidak ada. Kemudian dia sadar bahwa dia telah kena tipu dengan menggunakan ilmu gendam, istilah umumnya adalah ilmu tepuk.

Aku juga punya ilmu untuk menebak nomor buntutan. Tinggal siapa yang membayar lebih banyak. Bandarnya atau pembelinya. Karena bagiku mudah saja menebak nomor yang akan keluar. Dari sini aku bisa mendapatkan uang banyak sekali. Maka sejak kecil aku menjadi tidak menghormati dan meremehkan orang tua, karena sudah bias mencari uang sendiri. Bahkan bisa mengambil uang yang disimpan orang tua di almari besi yang terkunci. Karena aku punya tuyul-tuyul. Tinggal memerintahkan tuyul itu untuk mengambil uang.

Dari sini seharusnya sudah dapat aku sadari, sebenarnya siapa yang aku ikuti. Namun karena terpesona dengan kemampuan-kemampuan gaib itu, maka hati menjadi tertutup dan tidak mau menanyakan lagi siapa sebenarnya dibalik ilmu-ilmu itu.

Keluar Dari Ilmu Hitam

Dengan seringnya mempraktekan ilmu gendam dan beberapa ilmu lainnya, lama-lama timbul kesadaran dalam diri. Aku ini dari keluarga terhormat dan bapakku adalah seorang professor di perguruan tinggi terkenal dan tokoh masyarakat. Sebagai anaknya perasaanku menjadi tidak enak dengan perbuatan-perbuatan ku itu. Kemudian aku keluar dari perguruan ilmu hitam masuk ke perguruan ilmu putih.

Di dalam perguruan ilmu putih ini, aku harus mengalami pelepasan terhadap ilmu-ilmu hitam yang aku miliki. Inilah keanehannya, aku belajar pada sumber yang sama, tetapi harus kelepasan ketika mengmbil jurusan berbeda.
Sebenarnya sumber dari dua ilmu ini adalah sama, yaitu dunia roh-roh. Maka pada keadaan tertentu seseorang itu bisa menyandang ilmu hitam sekaligus ilmu putih. Dia bisa menyembuhkan seseorang tapi juga bisa mencelakai seseorang dengan ilmu santetnya. Perbedaan yang nyata adalah pelajaran diperguruan ilmu putih ini adalah hal-hal kebaikan, kesabaran dan ketekunan.

Juga hal-hal untuk saling mengasihi, mengasuh dan mengasah diantara para murid perguruan sangat dijunjung tinggi. Disini tidak ada pertunjukan untuk pamer kekuatan, atau pamer kadigdayan. Semua dipakai untuk kebaikan, untuk kesembuhan sesamanya. Sehingga kami merasa makin mantap bahwa inilah jalan Tuhan itu. Di tempat ini aku merasa menemukan yang kucari selama ini, yaitu mendekatkan diri pada Tuhan yang sejati dan Tuhan yang benar.

Karena jalannya memang benar-benar sulit. Untuk naik satu tingkat saja, butuh perjuangan yang sangat keras dan waktu yang lama, dengan berbagai syarat dan ritual. Di perguruan ini, aku sampai pada tingkat kawijayan. Ditingkat ini aku bisa bercakap-cakap dengan roh-roh yang aku panggil. Juga menguasai ilmu transfer roh. Yaitu bisa membuat orang gila menjadi waras atau orang waras dijadikan gila dengan cara mengirim dan mengambil roh dari seseorang. Aku juga menguasai ilmu terawang roh. Bisa menebak keadaan seseorang dengan memandang orang itu. Juga ilmu rogoh sukmo. Dengan duduk semedi ke kamar, aku bisa melihat keadaan dan keramaian kota. Dan berbagai ilmu aku dapatkan, sehingga aku merasa benar-benar diatas manusia normal. Maka sering disebut sebagai paranormal.

Dan akupun dicalonkan menjadi pengganti kepala dukun. Disini aku semakin merasa menjadi manusia super dan memandang remeh agama dan Tuhan.
Pendapatku waktu itu, apa itu agama? Hanya omong ini omong itu saja, tapi tak ada apa-apanya. Sedangkan di perdukunan kami bisa mendapatkan apa yang kami inginkan dengan kuasa gaib dan itu nyata. Aku menganggap Tuhannya agama-agama itu tuhan yang palsu. Sedang tuhan yang aku ikuti itu tuhan yang sejati!

Peristiwa Di Atas Gunung

Suatu hari kami sepakat berlima untuk mengadakan semedi di atas gunung “Selo Kemloso”. Gunung yang terletak di antara Gunung Merapi, Gunung Turgo dan Gunung Plawangan di Jawa Tengah. Beberapa hari kami telah berhasil semedi dan dialog dengan roh-roh yang kami inginkan. Kami merasa senang sekali tapi juga merasakan perut lapar. Kemudian malam itu kami berlima kembali sepakat berdoa mohon kepada “Tuhan” yang maha kuasa itu, untuk mendapatkan makanan dan minuman. Ajaib sekali, tiba-tiba di depan kami tersaji lima piring nasi lengkap dengan lauk pauk dan minumannya. Wah kami merasa senang luar biasa. Berarti tidak perlu masak, bisa menikmati makanan yang lezat.

Kemudian pagi harinya kami turun dari gunung untuk pulang kembali ke kota. Ketika kami tiba di sebuah kampong di lereng gunung, kami melewati sebuah rumah. Sepertinya tadi malam baru saja diadakan pesta perkawinan. Pagi itu, mereka telah selesai menghitung piring-piring untuk dikembalikan.
Mereka bingung mencari piring dan gelas yang hilang masing-masing sebanyak lima buah. Sudah dicari-cari tapi tidak juga ketemu. Betapa kagetnya kami, ternyata piring dan gelas yang hilang itu persis dengan piring dan gelas yang kami pakai untuk makan di atas gunung dan jumlahnya lima buah. Hari itu, perasaanku benar-benar terpukul. Bagaimana bisa “tuhan” yang aku sembah dan aku ikuti dengan susah payah, ternyata “mencuri” makanan. Berarti “tuhan” ku itu pencuri. Hatiku benar-benar hancur. Keinginan untuk mendekatkan diri pada Tuhan yang benar dan sejati, ternyata salah alamat.

Beberapa peristiwa beruntun sangat mengguncang hatiku. Salah satu guruku yang berilmu tinggi telah menceburkan diri ke dalam sumur dan mati. Dan itu sebagai tumbal bagi ilmu yang dia punyai. Kematian paman ini mulai menggores kesadaranku akan jalan yang aku tempuh selama ini. Teman seperguruan kakekku yang juga berilmu sangat tinggi, menjelang kematiannya sekujur tubuhnya membusuk dan bentuknya seperti monster. Berbagai penyakit yang pernah ia sembuhkan seakan semua ikut menempel ke dalam tubuhnya. Mengerikan sekali, satu bulan lebih didoakan baru bisa meninggal dunia.

Aku melihat nasib kakekku yang seperti itu, aku sendiri menjadi sangat ngeri dan takut. Seorang yang sakti luar biasa, akhir hidupnya kok sangat mengenaskan. Sedangkan mereka adalah orang-orang yang sangat aku kagumi sejak masa kecil.

Maka aku menemui guruku. Tiba di padepokan aku melihat mimik wajah guru nampak sangat sedih. Dan beliau mengatakan bahwa hari Jumat minggu depan ia akan meninggal dunia. Luar biasa bisa tahu hari kematiannya. Tetapi mengapa beliau sangat bersedih? Beliau mengungkapkan kesedihannya, karena tidak tahu bagaimana nasibnya setelah kematiannya. Inipun membuat aku semakin terpukul. Guru saja tidak tahu nasibnya setelah kematiannya, apalagi aku. Dan waktu aku Tanya kepada roh-roh yang selama ini mengaku sebagai utusan Tuhan, mereka tidak mau menjawab apa yang terjadi setelah kematian. Aku merasa benar-benar tertipu.

Ditaklukan Oleh Penjual Bakmi

Tujuan hidupku tiba-tiba gelap gulita. Kekagumanku pada para sesepuh yang berilmu tinggi rontok karena akhir hidup mereka. Dan “tuhan” yang aku ikuti ternyata mencuri makanan. Ilmu yang aku miliki dengan roh-roh gaibnya tidak mampu member jawaban tentang kehidupan setelah kematian.

Jalan terang yang aku inginkan ternyata ujungnya menuju maut. Aku benar-benar frustasi, kubuang jimat-jimat, dan aku putuskan, jika Tuhan yang sejati itu sulit dicari, maka aku akan menjadi orang atheis, tidak percaya pada Tuhan lagi. Ditengah kebingungan dan kegalauan hati, aku tumpahkan dengan naik sepeda mengelilingi kota tanpa tujuan yang pasti. Dua hari dua malam aku bersepeda untuk menumpahkan segala kekecewaan hatiku. Sampai di suatu tempat, aku berhenti di warung bakmi pinggir jalan untuk makan bakmi rebus. Waktu penjual itu menghidangkan bakmi, dia bertanya “Bapak sedang mencari kebenaran ya?”

Aku sangat terkejut dengan pertanyaan penjual bakmi ini. Biasanya akulah yang tahu dan bisa menebak persoalan orang lain, tetapi mengapa penjual bakmi ini malah bisa mengetahui keadaan hatiku? Dan ketika aku terawang dia, ilmuku tidak bisa menembus untuk “melihat” keadaan dia. Dilihat secara nalar, penjual bakmi ini tidak ada keistimewaan apa-apa. Dia hanyalah seorang tua setengah baya, kurus dan keturunan cina. Ternyata dia seorang Kristen.

Waktu itu aku tidak tahu kalau orang Kristen yang sungguh-sungguh di dalam Tuhan, dalam dirinya ada Roh Allah. Sehingga tidak tembus di terawang dan juga tidak mempan disantet.

Dia memberiku sebuah kitab Injil untuk dibaca. Dia bilang dari buku ini aku bisa menemukan apa yang aku cari. Karena aku merasa kalah, maka aku terima apa yang dia berikan.

Tersingkap

Aku baca dan teliti kitab itu dengan seksama. Sebelumnya aku tidak pernah dan tidak boleh membaca buku Injil. Karena dianggap itu bukunya orang kafir, kitab palsu. Sekarang alasan itu malah membuat aku makin penasaran, mengapa kok tidak boleh membacanya.

Setelah aku baca buku Injil itu, aku menemukan satu nama yang luar biasa, yaitu nama Yesus Kristus. Pribadi ini berkata “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:16a). Selama ini yang aku terima hanyalah petunjuk jalan atau yang menunjukan ada jalan kepada Allah yang sejati. Dan ketika aku ikuti ternyata tidak bisa menemukan jalan itu. Disuruh ini itu, tirakat ini itu, melakukan ini itu tapi jalan ini bukan makin terang malah makin gelap dan akhirnya tanpa jawaban yang pasti.

Tetapi pribadi Yesus berkata: Akulah Jalan! Akulah Kebenaran! Akulah Hidup! Bagiku ini suatu pernyataan yang luar biasa. Dia tidak menunjuk pada sesuatu. Tetapi Dia menunjukan diri-Nya? Itulah jalan dan kebenaran dan Hidup kekal.

Siapakah pribadi ini yang berani mengatakan seperti itu? Belum pernah aku membaca atau mendengar seorang tokoh dunia sehebat apapun yang berani mengatakan seperti itu. Siapa pribadi ini, yang oleh orang Kristen dianggap sebagai Tuhannya? Dulu aku hanya mendengar tentang Yesus yang banyak melakukan mujizat. Maka aku menyebutnya sebagai dukun Israel . Tapi kali ini aku membaca langsung kisahNya. Makin aku baca makin penasaran dibuatnya. Bahkan tentang kematian, Yesus memberi jawaban yang pasti:
“Akulah kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya? .” (Yohanes 11:25,26).

Jaminan kehidupan kekal bagi orang yang percaya kepada-Nya. Guruku tidak bisa menjawab, roh-roh yang aku ikuti tidak memberikan jawaban. Kakekku dan pamanku selain tidak punya jawaban juga akhir hidupnya sanggat mengenaskan.

Tetapi dari buku Injil ini, menyingkap dan member jawaban apa yang menjadi kebutuhan dan pertanyaan manusia yang menacri Tuhan yang hidup dan yang sejati. Dan buku Injil mengungkapkan bahwa Yesus adalah Tuhan. Firman Allah yang menjelma menjadi manusia. Hidup di bumi sebagai manusia Allah untuk menyatakan kasih Allah akan dunia ini, menyatakan kuasanya, bahkan rela mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Bukan mati untuk dikubur selamanya.

Tetapi tiga hari bangkit kembali dan naik ke surga. Dan dari surga mengkaruniakan Roh Kudus yaitu Roh Yesus Kristus itu sendiri kepada setiap orang yang mau percaya kepada-Nya. Luar biasa, inilah yang disebut tingkat kasampurnan dalam ilmu perdukunan, yaitu menyatunya roh manusia dengan roh “Tuhan”.

Dengan Roh itu manusia menjadi ciptaan baru, menjadi memiliki hayat kekal Allah, memiliki hidup yang kekal, luar biasa. Ini benar-benar kasampurnan atau sempurna, menyatunya roh manusia dengan Roh Allah. Dan jalan-Nya begitu mudah, yaitu hanya percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamatnya. Bagiku ini suatu yang sangat mustika. Dua bulan aku mendalami buku Injil dan membandingkannya dengan buku-buku kebatinan lainnya. Dalam kepercayaan Jawa diyakini akan datangnya Sang Ratu Adil.

Dan jika seseorang menjadi pengikut ratu adil, dia akan dikatakan menjadi orang yang “Sekti tanpa aji” artinya sakti tanpa harus membawa atau mempunya ajian atau jimat-jimat. Jika seseorang masih mengandalkan jimat, atau memegang jimat-jimat berarti orang itu belum ketemu dengan Sang Ratu Adil yang sesungguhnya.

Di buku Injil dikatakan seseorang yang percaya kepada Yesus Kristus, akan menerima Roh Kudus yaitu Roh Allah “Barang siapa mengaku bahwa Yesus adalah anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah” (1 Yohanes 4:15).

Maka orang Kristen yang sungguh-sungguh di dalam Tuhan, dalam dirinya ada Roh Allah. Dia tidak membutuhkan jimat untuk menangkal santet dan tenung.

Karena dalam diri orang Kristen yang sungguh-sungguh di dalam Tuhan, dalam dirinya ada Roh Allah. Dan tidak ada orang yang mampu melawan Allah. Maka dapat dikatakan orang yang percaya Yesus menjadi orang yang sekti tanpa aji. Berarti Yeus inilah yang dimaksud sebagai Sang Ratu Adil dalam kepercayaan Jawa. Secara teori buku Injil memang lebih meyakinkan aku. Dan aku menerima kebenaran ini, tapi tetap sebagai teori.

Bertanya Kepada Roh Bima

Seperti yang dikatakan oleh penjual bakmi, aku akan menemukan kebenaran jika aku membaca buku Injil. Tetapi aku tidak bisa begitu saja menerima kebenaran dari buku itu. Meskipun itulah yang aku cari. Dan aku juga tidak mau lagi bertanya kepada manusia. Karena aku merasa diapusi terus atau tertipu terus oleh orang-orang.

Dan satu hal yang aku dapatkan di perguruan ilmu putih, roh-roh putih kalau ditanya maka dia akan menjawab. Hanya kalau ditanya tentang akhir kehidupan manusia atau kehidupan setelah kematian, roh putih tidak pernah mau menjawab, atau mengatakan keadaan yang sesungguhnya.

Waktu itu aku masih percaya bahwa roh putih tidak akan berbohong. Karena sudah mencapai tingkat ilmu kawijayan, maka aku bisa berdialog dengan roh-roh. Aku semedi untuk berkontak dengan roh yang menamakan dirinya roh Bima. Bima adalah nama tokoh dalam wayang Jawa. Dalam ilmu kebatinan, roh-roh ini mempunyai nama tokoh tertentu sesuai dengan kekuatan roh itu. Biasanya nama tokoh sejarah ataupun tokoh pewayangan. Roh Bima inilah yang selama ini aku ikuti dan yang memberikan kekuatan gaib padaku.

Dua hal aku tanyakan pada roh Bima ini. Satu, apakah isi kitab Injil itu benar adanya? Dan yang kedua, siapa Yesus Kristus itu?
Jawaban yang aku dapat dari Roh Bima adalah:
Isi kitab Injil Benar Adanya. Jawaban ini sesuai dengan yang tertulis di surat Efesus 1:13 “karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu? .” Jadi Injil adalah firman kebenaran.
Yesus Kristus Adalah Roh Yang Paling Kuat Di Dunia dan Di Akherat.
Jawaban ini seperti yang tertulis di surat 1 Yohanes 4:4b

“sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.” Dan ini sesuai dengan dikatakan Yesus seperti yang tertulis di Injil Matius 28:18 “Yesus mendekati mereka dan berkata: Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi.”

Jawaban ini membuatku tidak bisa berdalih lagi. Mau tidak mau aku harus percaya pada Injil dan juga pada Yesus Kristus.. Karena berdasarkan pengalamanku selama ini roh putih tidak pernah membohongiku. Dan juga ketika aku membaca Injil dengan seksama, aku mendapatkan kebenaran-kebenaran yang selama ini tersembunyi bagiku.

Injil adalah kebenaran dari Allah. Yesus Kristus adalah Tuhan. Yesus adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada orang yang bisa sampai pada Allah yang benar dan sejati (Bapa) tanpa melalui nama Yesus Kristus.
“Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.” Yohanes 14:6, hanya nama Yesus Kristus inilah yang diberikan kepada manusia yang oleh-Nya, manusia dapat diselamatkan “dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Yesus), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”, (Kisah Para Rasul 4:12)

Lumpuh

Setelah mendapatkan jawaban dari roh itu. Maka aku menjadi mantap dan pasti. Nama Yesus itulah yang harus aku ikuti! Maka aku minta kepada roh Bima untuk aku dapat berkontak dengan Roh Yesus Kristus. Biasanya jika aku ingin kontak dengan roh-roh yang aku inginkan, maka roh Bima akan melayani dengan baik. Jika aku ingin bertemu dengan roh Nyai Roro Kidul pun akan dikabulkan. Dengan semedi di Pantai Selatan, maka roh Nyai Roro Kidul akan muncul, sehingga aku bisa melihat dan berkontak dengan roh itu. Namun permintaanku untuk dapat kontak dengan Roh Yesus Kristus ditolak mentah-mentah, bahkan dihalang-halangi.

Sekarang aku bisa mengerti mengapa roh Bima menolak untuk aku bisa kontak dengan Roh Yesus Kristus. Memang roh itu tidak berbohong dalam memberi jawaban atas pertanyaanku. Tetapi jika berkaitan dengan keselamatan dan kehidupan kekal dia menolak bahkan menghalangi seseorang untuk mendapatkan keselamatan. Inilah tipu daya atau dusta iblis. Dia memberikan kesaktian tetapi dia menjauhkan manusia dari keselamatan kekal. Seperti yang tertulis di Injil Yohanes 8:44 “Iblislah yang menjadi bapamu?.ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab didalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.”

Karena roh Bima ini menghalang-halangi aku untuk bisa berkontak dengan Roh Yesus Kristus yang adalah jalan kebenaran dan kehidupan ini, aku menjadi makin penasaran. Berarti roh ini bukan roh utusan Tuhan, sebagaimana dia mengaku selama ini. Melalui buku Injil yang aku baca, aku menjadi paham bahwa roh yang aku selama ini adalah roh-roh gelap, roh setan. Dan seperti yang aku baca dalam kitab Injil tentang mengusir setan-setan: “tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku.” ? Markus 16:17.

Maka aku lakukan saja, aku mencoba berdoa mengusir roh Bima dalam nama Tuhan Yesus. Saya katakan “Seperti yang ditulis dalam buku Injil, aku usir roh Bima dalam nama TUhan Yesus Kristus! Aku usir roh Bima dalam nama Tuhan Yesus Kristus! Amin!

Ajaib sekali, aku merasakan roh Bima itu meninggalkan tubuhku. Seperti hembusan angin segar datang dan menyapu debu-debu dalam diriku. Roh Bima itu pergi dan tidak pernah kembali lagi. Aku mendapatkan damai sejahtera yang luar biasa yang belum pernah aku rasakan.

Selama berada dalam perguruan kebatinan aku belum pernah mendapatkan damai sejahtera yang seperti itu, bahkan sebaliknya lebih banyak kecemasan dan ketakutan dalam batin. Jika dibandingkan seperti bumi dengan langit.
“sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah?” Roma 8: 15.

Dalam dunia ilmu kebatinan, manakala kita mendapatkan ilmu tertentu, kita merasa senang. Tapi dibalik itu, akan begitu banyak hal yang menakutkan yang membuat hati tidak tenang. Ada banyak pantangan-pantangan yang tidak boleh kita langgar.

Jika kita melanggar maka kita akan celaka atau mati. Inilah roh perbudakan. Belum lagi adanya ancaman lawan dari perguruan yang lain. Kita setiap saat bisa diserang oleh orang lain yang ilmunya lebih tinggi dari kita, dan kita bisa celaka. Seperti pengalamanku bersama seorang teman, ketika mendapat tugas dari guru kami untuk mengambil pusaka di daerah Madiun.Di dalam bis ditengah perjalanan tiba-tiba teman sebelahku muntahdarah dan mati. Itu berarti kami mendapat serangan dan temanku kena. Kamipun batal pergi ke Madiun.

Hal ini menimbulkan beban dan kecemasan dalam kehidupan sehari-hari. Itulah yang kami dapat dari ilmu kebatinan, yaitu kecemasan dan ketakutan. Saat roh Bima meninggalkan tubuh, aku seperti mendapatkan aliran roh yang baru. Saat itu aku belum tahu bahwa itulah Roh Kudus, Roh Yesus Kristus sendiri. Namun pada waktu yang bersamaan aku juga merasakan bahwa semua kekuatan ilmu-ilmuku telah lumpuh total. Aku tidak lagi mempunyai kemampuan paranormal, tidak lagi kebal, ilmu terawang, ilmu santet dan ilmu-ilmu yang lain telah hilang semua. Aku menjadi manusia biasa lagi.

Beberapa waktu aku merasakan suatu kegalauan dalam pikiranku. Namun pengalaman damai sejahtera itu tidak mudah dilupakan. Bahkan menjadikan kegairahan baru untuk terus dan tetap mengikuti jalan Tuhan yang hidup dan yang sejati. Yaitu Yesus Kristus Tuhan. Aku mantap mengikuti nama itu.

Sesungguhnya kebutuhan manusia yang utama dan terutama adalah keselamatan jiwanya dan bukan kesaktian. Apa gunanya seseorang memperoleh kesaktian yang luar biasa dalam dunia ini, namun tidak mendapatkan keselamatan hidup di alam kekekalan. Seperti tertuls di Injil Matius 16: 26 “apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”

Okultisme dan Iman Kristen

Setelah mengikuti jalan Tuhan, aku mendapatkan terang dari firman Tuhan..

Di dunia ini hanya ada dua sumber kekuatan gaib, yaitu dari Tuhan atau dari Setan! Tidak ada sumber yang lain. Apapun istilahnya: ilmu hitam, putih atau abu-abu hanya ada dua sumber, dari Tuhan yang benar atau dari setan! Kenali siapa yang anda ikuti! “demikian kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah.” ? 1 Yohanes 4: 2, 3a.

Hanya di dalam Tuhan Yesus, kita ada pada tingkat kasampurnan atau sempurna. Karena siapa saja yang percaya kepada Yesus, maka Roh Allah akan menyatu dalam dirinya. Menerima Roh Allah berarti lahir menjadi anak-anak Allah. “tetapi semua orang yang menerima-Nya (Yesus Kristus) diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama Yesus Kristus: orang-orang yang diperanakan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani,?melainkan dari Allah” ? Yohanes 1:12, 13. “kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: ya Abba, ya Bapa!” ? Roma 8: 15b “tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu Roh dengan Dia” – 1 Korintus 6:17

Roh Yesus Kristus itulah Roh yang paling kuat. Tidak mempan santet dan tidak ada yang mampu mengalahkan. Itu juga diakui oleh orang-orang yang berada dalam ilmu perdukunan. Mereka tidak mampu melawan Roh Kudus yang berada di dalam diri orang Kristen yang betul-betul hidup di dalam Tuhan.
“kamu berasal dari Allah, anak-anak Ku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia.”

Di dalam dunia ini ada roh-roh yang ingin disembah oleh manusia. Dialah roh-roh gelap, yang menipu manusia dalam berbagai bentuk dan istilah. Ilmu hitam, ilmu putih, arwah orang mati dll. Semua itu sebenarnya hanyalah manifestasi dari iblis untuk menipu manusia supaya takluk dan takut pada roh-roh dunia ini. Dan ujungnya menuju maut yaitu kematian kekal di neraka. Itulah tujuan iblis menyesatkan manusia. Sungguh mengerikan. “pencuri (iblis) datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan” ? Yohanes 10: 10a.

“kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging (manusia), tetapi melawan?penghulu- penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat diudara” ? Efesus 6:11, 12.

“ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” ? Amsal 14: 12.

Orang yang percaya Tuhan Yesus, diberi kuasa untuk mengusir setan dengan segala atributnya dan menjadi orang-orang yang bebas dari belenggu kuasa gelap. Hanya nama Yesus yang berkuasa di surga dan di bumi.

“Yesus mendekati mereka dan berkata: kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi.” ? Matius 28:18

“Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku,” ? Markus 16:17a

Bagi saudara-saudara yang selama ini berhubungan dengan kuasa-kuasa gelap, aku menasehati dengan segala kerendahan hati, bertobatlah dan tinggalkan jalanmu itu. Kamu sedang ditipu! Percaya dan terimalah Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatmu. Ia akan membebaskanmu dari kegelapan, mengampuni dosa-dosamu dan memberikanmu hayat kekal-Nya, untuk kehidupan kekal.

“Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: Akulah terang dunia; barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” ? Yohanes 6:12

“Aku (Yesus) datang supaya kamu mempunyai hidup kekal dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” ? Yohanes 10: 10b

“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan mensucikan kita dari segala kejahatan.” ? 1 Yohanes 1:9

“dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganKu.” ? Yohanes 10:28

Bagi orang-orang Kristen yang setengah-setengah, anda adalah makanan empuk untuk dipermainkan oleh Iblis. Jadilah kuat oleh firman Tuhan. “Tunduklah kepada Allah dan lawanlah Iblis, maka Ia akan lari daripadamu.” – Yakobus 4:7

“sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh,” ? 1 Petrus 5:8, 9a.

Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” ? Kisah Para Rasul 2:38.

“sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. ” ? Roma 10:9-10.

Demikianlah kesaksianku. Masih banyak perkara yang tidak kutuliskan disini.. Namun yang pasti hanya di dalam pribadi Yesus Kristus, kita dapat mencapai tujuan iman kita. Yaitu keselamatan jiwa di dunia dan di akherat.

Amin.

Kesaksian Mantan Muslim (Aziz - Pakistan, 2007)


          Nama saya Aziz, dan saya hidup sebagai mantan Muslim di Pakistan. Pada tanggal 2 April 2007, saya dalam sebuah perjalanan menggunakan sepeda motor saya. Ketika lampu lalu lintas menyala hijau, saya melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba saya ditabrak oleh sebuah mobil putih. Ketika saya terjatuh ke tanah, pengendara mobil itu, bersama dengan penumpangnya, keluar dari mobil dan mendatangi saya. 


        Mereka menginjak-injak saya dengan sepatu mereka, yang memiliki sol terbuat dari besi. Mereka tidak menginjak kepala, wajah atau bagian atas tubuh saya, tetapi mengarah ke lutut dan kaki saya. Ketika mereka berpikir bahwa kaki saya sudah patah, mereka meninggalkan saya, sambil berseru-seru, “Allahuakbar” (Allah maha besar). 

      Ambulans kemudian datang dan membawa saya ke rumah sakit. Saya sudah sering mengalami penganiayaan yang demikian dari orang-orang Islam yang membenci saya di masa lalu. Jadi ini bukan hal yang baru untuk saya. Dalam 30 menit polisi mendatangi saya, bersama dengan “saudara-saudara teroris yang kekasih” itu. 

      Roh Kudus menuntun saya dan menguatkan saya untuk memakai hal itu sebagai kesempatan untuk bersaksi tentang iman Kristen saya. Karena itu ketika mereka mendekat, bahkan sebelum mereka mengatakan apa-apa, saya langsung mengatakan bahwa mereka adalah saudara-saudara saya. 

        Saya menyatakan bahwa saya mengampuni mereka berdua. Saya mengatakan kepada mereka, “Ini bukan karena saya takut kepada anda. Bukan, tetapi ini karena iman Kristen saya, karena itu saya mengampuni anda. Saya mengasihi anda dan berdoa untuk anda, karena itulah yang saya pelajari dari Tuhan Yesus Kristus.” 

       Pada tanggal 4 April, dokter bedah tulang mengoperasi lutut dan kaki saya. Pada tanggal enam April saya diijinkan untuk pulang oleh tenaga medis di sana. Hari ini saya sudah sembuh sepenuhnya. Saya bersyukur kepada Tuhan Yesus karena kesempatan untuk memberitakan Injil-Nya dengan cara demikian.

Kesaksian Muslim Jadi Kristen (Bassam - Timur Tengah)


Saya (Bassam) tinggal di Timur Tengah. Saya dilahirkan sebagai seorang Muslim, dan pada usia delapan belas tahun, saya menjadi anggota dari kelompok Islam, karena saya mempunyai seorang saudara yang merupakan salah seorang pemimpin kelompok ini. Saya pikir saya sudah melakukan semua hal yang bisa saya lakukan bagi Allah sebab saya mengenalNya pada titik ini.

Setelah beberapa waktu, saya pun diajari untuk menggunakan senjata dan membuat bom. Saya merasa sangat tidak nyaman dengan apa yang saya lakukan – yaitu melukai orang lain demi Allah. Saya pikir jika bukan saya maka kelompok ini telah salah mengerti akan pengajaran Tuhan. Saya mulai mempelajari Qur’an dan Hadis secara menyeluruh (dengan pertolongan salah seorang pemimpin kelompok, tanpa memberitahukan kepadanya alasan saya yang sebenarnya mengapa saya mempelajarinya), yaitu untuk melihat hal-hal apa yang telah terlewati. Setelah beberapa tahun, saya pun menjadi terheran-heran dengan apa yang saya temukan. Saya menemukan bahwa Islam bukanlah sebuah jalan yang damai menuju Tuhan, seperti yang selama ini saya percayai. Sebagai kontras, agama ini begitu kejam dan penuh dengan kekerasan.Jika saya melakukan kehendak Tuhan dengan cara apa saja yang memungkinkan, bahkan jika harus membunuh manusia, maka saya berkata, hal ini tidak mungkin jalan menuju Tuhan.

Saya tak pernah menganggap diri saya meninggalkan Islam untuk hal yang lain, namun pada titik ini saya yakin bahwa hal ini pun tidaklah membawa saya kepada Tuhan. Setelah beberapa waktu lamanya saya menemukan bahwa semua hal yang saya percayai bukanlah hal yang benar; maka saya mulai terlibat dengan narkoba, dan tidak lagi berbicara mengenai Tuhan sama sekali.

Kemudian saya bertemu dengan seorang Kristen yang tidak tahu banyak mengenai teologi Kristen, tetapi yang hatinya penuh dengan kasih terhadap orang lain, apa pun dan siapa pun mereka. Salah seorang temannya (yang merupakan anggota dari kelompok yang saya ikuti) berkata kepada saya bahwa orang itu harus dibunuh sebab ia adalah seorang Kristen dan tidak membayar Jiziah (pajak yang dikenakan bagi orang Kristen dan Yahudi di sebuah negara Islam, berdasarkan peraturan Quran). Tetapi hal itu tidak menghentikan orang ini untuk mengasihinya atau berhubungan dengannya secara profesional. Pada awalnya saya tidak tahu bahwa ia adalah seorang Kristen, dan ketika saya mengetahuinya, saya terheran-heran; semua hal yang saya baca dalam tulisan-tulisan Islam mengenai Kristen di sepanjang hidup saya dan juga pandangan Muhammad mengenai mereka, sama sekali tidak terbukti. Kemudian saya bertanya kepada teman ini, bisakah saya mendapatkan Alkitab.

Setelah mulai membaca Alkitab, saya menemukan perbedaan yang besar antara apa yang tertulis dalam Alkitab dengan apa yang telah saya dengar dari perkataan orang-orang Muslim atau dari orang-orang Kristen KTP mengenai mereka.

Saya benar-benar tersentak oleh satu hal yang ditulis dalam Alkitab, yaitu pengajaran bahwa tak seorang pun yang benar kecuali Yesus. Jika dibandingkan dengan mereka yang disebut nabi-nabi Tuhan seperti Daud, Yakub, Abraham, kedua belas murid, mereka semua ternyata melakukan kesalahan-kesalahan. Alkitab penuh berisi dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh semua orang kecuali Yesus. Ia sendiri berkata kepada musuh-musuhnya, “Siapa dari antara kalian yang membuktikan bahwa Aku berdosa?” (Yohanes 8:46), dan tak seorang pun menjawab. Bahkan Yudas Iskariot, yang menyerahkanNya kepada pihak berwenang untuk diadili, berkata: “Aku telah berdosa karena menyerahkan nyawa orang yang tidak berdosa.” (Matius 27:4)

Ayahku kemudian menyerahkanku kepada pihak berwajib dan mereka menangkapku dan memasukkanku ke penjara karena telah keluar dari Islam. Saya mengalami masa-masa yang sangat kelam di sana, karena mereka menyiksaku dengan kejam supaya aku kembali lagi ke Islam. Mereka menyetrum dan memukuliku, serta membiarkanku tergantung pada lenganku semalam-malaman. Setelah mereka melakukan hal-hal itu selama beberapa minggu, saya dimasukkan ke dalam kurungan isolasi selama hampir satu tahun lamanya. Tetapi aku tidak bisa menyangkali Pribadi yang telah memberikanku jaminan akan hidup kekal. Sekarang aku telah keluar dari penjara dan aku telah meninggalkan negaraku. Tetapi aku memiliki kerinduan yang besar untuk kembali ke sana untuk membawa saudara-saudara sebangsaku agar mereka meninggalkan Islam.